NovelToon NovelToon
Yang Katanya Playboy!

Yang Katanya Playboy!

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Playboy / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: tea.matcha's

Hellooo👋🏼


🍵✨🍀
Evan Dharmendra Harry Leonel adalah seorang pria berusia 30 tahun yang banyak berseliweran di setiap platform elektronik karena ke tampanan dan kesuksesannya dalam berbisnis, banyak berita yang beredar tentangnya mulai dari berita baik sampai berita buruk lengkap di semua platform elektronik. Bahkan sampai ada berita yang mengatakan bahwa ia playboy dan berita itupun viral diperbincangkan, padahal berita itu belum tentu benar adanya.

Ayra Hilya Khairina adalah salah satu orang yang mendengar berita bahwa ada seorang pria sukses yang suka bergonta ganti wanita, dia begitu tak senang mendengarnya bahkan ia sampai membenci orang tersebut. tapi sayang semua berubah saat....


Eitss kalau penasaran langsung dibaca aja yukkkkk😉

🍵✨🍀





Cover : Pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tea.matcha's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab TigaPuluhSatu(Gimana ini?!)

Setelah masuk kedalam kos, Ayra langsung menuju kekamar Dina. Dia sangat butuh bantuan saat ini agar bisa menemukan jalan keluar secepatnya.

Tok tok tok

"Din" Panggil Ayra didepan kamar Dina

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Dina dengan handuk yang menutupi kepalanya, sepertinya temannya ini baru selesai mandi

"Kamu kemana aja ay, aku tadi pagi nyariin kamu kekamar, tapi kamu gaada"

"Aku dipanggil kerumah kos Din tadi sekitar jam sembilan gitu lah"Ucap Ayra

"Masuk dulu yuk, kita bicara didalem aja" Ayra masuk kedalam kamar begitupun Dina setelah menutup pintu kamarnya rapat

Ayra duduk lesehan dilantai bersandar pada tembok, Dina pun ikut lesehan menghadap Ayra.

"Kamu ada masalah ay, kenapa sampe dipanggil gini" Ucap Dina

Ayra menganggukkan kepalanya 'Lebih baik aku ceritain semua ke Dina kali ya' Batin Ayra

"Jadi gini Din-" Ayra menceritakan semua yang dia alami tadi kepada Dina tanpa ada yang ditutup tutupi

"Hah?!, masa sampe segitunya ay, masa cuma gara gara telat bayar kamu harus nikah sama dia" Ucap Dina heran

"Aku juga gatau Din, padahal kan cuma telat dua bulan yak terus kan dia kaya kenapa kekeh banget nyuruh aku bayar uang kos secepatnya bahkan waktunya cuma sampe besok siang. Aku bingung Din gimana cara bayarnya"

"Aneh banget ay"

"Iya, alasannya tuh gak masuk akal, masa cuma masalah gak percaya sama telat bayar kos aku harus nikah sama dia. Aku gamauu dinn" Rengek Ayra dengan mata yang sudah akan mengeluarkan air mata

"Eh, eh jangan nangis ay, mending sekarang kita cari solusi biar kamu bisa bayar kos. Dan juga nanti lebih baik kamu pura pura percaya aja dengan semua yang dia ucapin, kalaupun kamu gak percaya yaa pura pura percaya aja udah biar gak makin kemana mana" Ujar Dina

Ayra menganggukkan kepalanya mengerti

"kalau itu mah gampang Din, serahkan saja pada kemampuan berakting temanmu ini. yang aku pikirin sekarang gimana caranya dapetin uang dengan waktu sesingkat ini" Ayra menatap atap atap kamar Dina sambil berfikir

"Gimana kalau kita cari solusi bareng bareng sama Rani dan Erin" Usul Dina

Ayra mengangguk setuju "Boleh boleh Din, gas kita kumpul ditempat biasa aja gimana"

"Oke beb, aku siap siap dulu, kamu kabarin aja digrup, aku yakin pasti sekarang mereka juga lagi free"

Ayra dengan sigap mengambil handphonenya dan membuka aplikasi berwarna hijau.

...>ᴗ<...

Sekarang Ayra dan ketiga temannya berada di salah satu cafe tempat mereka nongkrong dan mengerjakan tugas.

Ayra sudah menceritakan semua pada ketiga temannya itu. Tentu reaksi pertama yang mereka berikan adalah kaget. Tapi setelahnya mereka 'khususnya Rani dan erin' malah mendukung Ayra agar menikah dengan Evan. Membuat Ayra tak habis pikir dengan jalan fikiran temannya itu.

"Aku ngajak kalian kesini buat minta solusi gimana caranya supaya aku dapet uang dengan waktu sesingkat ini, bukannya malah ngedukung aku nikah sama dia" Ucap Ayra

"Udah ay gausah lah, mending kamu nikah aja sama si babang tampan, hidupmu dijamin aman, tentram dan nyaman" Ujar Rani

"Gamau ran, aku gamau nikah sama om om kaya dia"

"Kenapa ayy, apa karena berita gosip gak jelas itu yang membuat kamu gak mau berhubungan dengan di babang tampan?" Tanya Rani

"Bukan gitu, ahh gatau lah bingung aku" Ucap Ayra frustasi, sungguh otaknya rasanya mau meledak mulai dari memikirkan tugas tugas kuliah dan sekarang ketambahan masalah yang tidak masuk akal seperti ini.

"Yaa, lagian gimana ay, aku juga gabisa minjemin kamu uang, kamu tau sendiri kan yang bulananku dipotong sama bunda gara gara keseringan pulang malem, ini aja uangku udah tipis banget kayak tisu dibagi dua" Ujar Rani

"Gausah lebay ran"ucap dina membuat Rani menatap tajam kearah Dina

"Bukan lebay, tapi memang kebenaran" Ucap Rani

"Gapapa ran, aku juga gamau minjem uang kalian, aku gaenak minjem uang kalian terus, dan aku gamau ngerepotin kalian, ini aja aku pasti ngerepotin kalian banget dengan masalahku ini" Ujar Ayra dengan wajah sedih

"Nggak kok ay, kita gak ngerasa direpotin, kamu jangan mikir gitu ah"Ucap Rani

"Ho'oh betul tuh, kamu gak pernah ngerepotin kita kok ay, selagi kita bisa bantu pasti bakal kita bantu sebisa kita" Ucap Erin

sungguh Ayra terharu mendengarnya, tak pernah menyangka dirinya mendapat teman sebaik mereka bertiga, perasaan takut berada di lingkungan baru yang jauh dari keluarga seketika hilang saat Ayra bertemu dengan Dina, Rani dan Erin. Ayra sangat sangat bersyukur mendapat teman seperti mereka.

"Gimana ya ay caranya kamu dapet uang sejuta dalam waktu 1 hari" pikir Rani

Uang tunggakan kos Ayra selama dua bulan sebesar 1 juta rupiah, yang berarti harga kos perbulan Ayra hanya 500 ribu dan itu adalah harga yang murah untuk kos sebagus, senyaman, selengkap, dan sesetrategis ini bahkan disetiap kamar ada AC dan kamar mandi dalam, dimana lagi nemu kos begini kalau bukan di kos milik orang kaya bernama Evan.

"Kalau kamu kerja juga gak mungkin bisa dapet uang hari ini, pasti gajimu bakal dibayar sebulan kemudian setelah kamu kerja, kalau nyari pinjaman, tapi minjam kemana ya gengs yang aman, terpercaya, amanah, tanpa bunga, tanpa kembang, tanpa mawar, tanpa tulip, tanpa ka-"

Plak

Pukulan ringan dari Erin melayang dilengan Rani membuat Rani menghentikan ocehannya"kenapa kamu malah nyebutin macam macam bunga, emang disini ada yang mau beli bunga, hah?!" Ucap Erin kesal

"Aku gamau minjem ran takut ngembaliinnya susah apalagi aku belum punya pekerjaan, mau dibayar pakek apa, dan juga jaman sekarang mana ada pinjaman uang tanpa bunga, apalagi aku minjemnya mendadak begini, pasti susah nemu pinjaman tanpa bunga" Ucap Ayra menatap sendu minuman miliknya yang ada didepannya itu yang sedari tadi belum Ayra minum hanya Ayra aduk aduk saja

Dina, Rani dan Erin menatap prihatin pada Ayra. Ada rasa bersalah dalam diri mereka karena belum bisa membantu temannya itu. Sungguh mereka bukan tidak mau bantu tapi memang mereka lagi kere alias tidak ada uang sebanyak 1 juta rupiah diwaktu yang semendadak ini, jika digabungkan antara uang keempatnya pun tidak akan cukup, mereka benar benar tidak punya uang banyak saat ini.

1
Sof Tia
mampir thor, jnagan lupa mampir balik🤗
Ma.Cristina Alvaro
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada membaca ini. 😊
Brayan Uriel Vasquez Perdomo
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Matcha enakk🍵: Siapp kakakk, terima kasih sudah mampirrr :^)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!