Kisah tentang Muhammad Athar Fauzan Zayn dan Shaquilla Arini , mereka dua orang asing yang terpaksa menikah, ... namun Allah begitu baik dengan menumbuhkan rasa cinta di antara kedua nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Alphard menggeram kesal , sambil melempari semua barang yang ada di atas nakas rumah sakit. Kesal , sungguh sangat kesal . Sudah sakit seperti ini tapi Quila malah tidak perduli sedikit pun dengan diri nya.
Kalau seperti itu , usaha nya sia-sia bukan ? Alphard yang ingin mendapatkan perhatian dari Quila nyata nya harus menelan pil pahit .
Quila malah pergi bersama dengan pria yang berstatus suami nya . Itu kata bodyguard nya tadi yang di tugaskan memantau semua pergerakan Quila .
Kesal ? Ya jelas lah . Sudah susah payah bersandiwara sebagus mungkin , namun hasil nya sia-sia .
"Argggh!" Alphard menjerit kesal . Marah sekali rasa nya diri nya . Kesal bukan main .
"Gue enggak bakalan biarin ! " Desis Alphard marah .
Alphard lalu menoleh ke arah bodyguard nya .
"Kalian ! Sekarang apa pun yang terjadi habisin pria sialan itu " ucap Alphard .
Namun para bodyguard Alphard hanya diam , tidak menanggapi perintah sang bos , membuat Alphard menggeram marah .
"Kenapa kalian diam ha ?"
Sang bodyguard malah saling tatap ,
"Kalian ! Cepat katakan !" Teriak Alphard marah .
Salah satu bodyguard memberanikan diri untuk maju dan menatap wajah berang Alphard . "Maaf bos ... Bos besar baru saja menghubungi jika telah terjadi kekacauan perusahaan di London , dan bos besar meminta anda untuk segera berangkat sekarang bos . Bos besar bilang apa pun masalah di Indonesia , sekarang anda harus tinggal kan terlebih dahulu , itu bisa di urus nanti"
Alphard menghembuskan nafas nya kasar . Kepala nya rasa nya seperti di hantam oleh batu besar , ketika mendengar perkataan dari salah satu bodyguard nya .
Masalah diri nya dengan sang gadis pujaan saja belum selesai . Ini harus menghadapi masalah baru , tentang perusahaan milik ayah nya yang sangat besar di London itu. Ya bisa di bilang kalau perusahaan ayah nya yang terbesar ya di London .
Mau tidak mau Alphard harus berangkat sekarang . Meninggalkan sejenak masalah nya di sini . Dan membiarkan Quila bersama dengan pria sialan itu . Rasa nya Alphard tidak akan rela sama sekali .
Alphard lalu menunjuk salah satu bodyguard nya . "Seperti biasa , kau tidak usah ikut aku ke London ! Tinggal di sini , awasi saja semua pergerakan nya . Lapor kan jika terjadi sesuatu" titah Alphard .
Sang bodyguard lalu mengangguk kan kepala nya . "Baik bos "
•
•
•
"Is Lo apa apaan sih ? " Sentak Quila kesal , ketika Athar menarik tangan nya dan membawa gadis itu masuk ke dalam mobil pria itu .
Athar menengadah kan tangan nya . Membuat Quila mengeryitkan sebelah alis nya bingung .
"Apa ?!" Tanya Quila .
"Kunci mobil Quila " ucap Athar .
Quila langsung mengangguk kan kepala nya , meraih saku jaket nya dan menyerahkan kunci mobil milik pria itu .
Setelah nya Athar membuka pintu mobil dan menyuruh Quila masuk .
"Temen gue di dalam ! Lo enggak bisa seenaknya nyuruh gue pulang ! Tadi gue pergi sama dia , kasihan dia " Pekik Quila kesal .
Namun dengan santai Athar menutup pintu , tanpa memperdulikan ucapan Quila tadi .
"Lo denger enggak sih ?!" Kesal Quila , yang berbicara sedari tadi tapi tidak di respon oleh Athar .
Athar menghembuskan nafas nya kasar . "Saya sudah kirim pesan sama teman kamu , saya suruh dia naik taksi , nanti uang nya saya ganti " ucap Athar dengan nada santai nya .
Quila langsung membulat kan kedua bola mata nya. Bukan perihal Athar mau mengirim kan uang buat ongkos Salma , tapi darimana pria itu mendapatkan nomor ponsel teman nya itu .
"Lo dapet darimana nomor ponsel temen gue ?"
"Dapat dari aunty Sera . Tadi saya tanya nomor ponsel temen kamu , karena tadi ponsel milik kamu di hubungi susah sekali . Saya tadi mau ijin ke rumah sakit buat bertemu dengan Alifa , dan menjelaskan semua nya " jelas Athar .
Quila tertegun mendengar nya .
Athar lalu menghela nafas nya kembali , dan membalikkan tubuh nya menatap lekat wajah sang istri .
Athar memandangi wajah Quila dengan intens , sungguh istri nya itu sangat cantik . Jika sikap nya juga baik, mungkin Athar akan sangat bahagia sekali .
"Shaquila ... Saya tau pernikahan kita ini pernikahan yang tidak di harapkan . Kamu tidak mengharapkan saya menjadi suami kamu . Kita tidak saling mengenal sebelum nya .
Namun bisakah mulai sekarang kita mencoba saling mengenal hm ? Kita bisa memulai nya dari awal , kita saling kenal dulu . Semoga lambat laun , Allah akan menghadirkan rasa di antara kita .
"Shaquila ... Saya bukan orang yang sempurna , saya juga harus banyak belajar menjadi suami yang baik untuk kamu . Membimbing kamu ke jalan yang di ridhai oleh Allah . Dan bisakah kamu mau menjalankan ibadah pernikahan ini dengan semestinya ?"
Quila terpaku mendengar nya . Sungguh tidak menyangka jika pria itu akan mengatakan kata-kata seperti ini . Padahal kemarin Quila berpikir jika pernikahan nya tidak akan berlangsung lama , karena mereka sama-sama tidak mengharapkan . Mereka tidak saling mengenal , bahkan Quila terus menampakkan sisi buruk di dalam hidup nya kepada pria itu .
Bisa saja pria itu langsung menalak nya , tidak ada yang mesti pria itu pertimbangan . Mereka kenal saja tidak , apa lagi mempunyai sebuah perasaan .
"Ta-- tapi kan Lo , ekhm , pernikahan kita ini , Lo , terpaksa . Lo kalau mau ceraiin gue enggak papa kok , gue mah ikhlas . Gue bakalan bilang sama papi , dan ngejelasin semua nya . Gue yakin papi setuju " ucap Quila .
Athar mengeraskan rahangnya , menatap tajam ke arah Quila , membuat nyali Quila sedikit menciut melihat nya .
"Ke-- kenapa , gue kan cuman ngomong doang " cicit Quila .
"Saya tekan kan dengan kamu Shaquila Arini ! Sampai kapanpun saya tidak akan pernah menceraikan kamu ! " Desis Athar .
Lalu Athar menarik nafas nya panjang . Menghembuskan nya perlahan . Entah mengapa Athar sangat tidak suka jika gadis yang sudah resmi menjadi istri nya itu selalu mengatakan kata cerai .
"Shaquila !!! Saya tidak mau bercerai . Karena perceraian itu sangat di benci oleh Allah . Dan saya sudah berjanji dalam hidup saya , kalau saya hanya akan menikah sekali seumur hidup saya . Apa pun yang terjadi itu . Saya akan tetap menepati janji saya . Dan --"
Menjedah nya sesaat, Athar menatap lekat kedua manik hazel milik Quila . Membuat Quila gugup di tatap seperti itu dengan jarak yang lumayan dekat . Membuat Quila sampai menahan nafas nya .
"Allah sudah menakdirkan kamu menjadi istri saya . Dan insyaallah , ketika saya sudah mengucapkan ijab kabul tempo hari , saya sudah berjanji di hadapan Allah , saya akan menjaga dan bertanggung jawab atas kamu Quila . Jadi , bisakah kita memulai semua nya hm ? Saling mengenal , dan meminta pada Allah untuk menumbuhkan rasa cinta di antara kita "
Deg
Quila terpaku sambil terus menatap ke arah Athar .. sungguh Quila merasakan perasaan yang berbeda saat ini , entah lah , rasa nya perkataan Athar menyentuh sampai ke relung hati nya .