NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini Sayang

Tetaplah Disini Sayang

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Cerai / Angst / Romansa
Popularitas:44.1k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

"Tapi mas..."

"Udah diam, kamu itu cuma bisa malu-maluin aku ya! nyesel aku nikah sama kamu!" Arzan berdiri dari sofa akan meninggalkan ruang televisi tapi di cegah oleh Ruby.

"Mas aku mau izin kerja sama Luli."

"Ya udah sana kerja! malah bagus kalau kamu kerja jadi kamu enggak numpang gratis dan jadi beban di sini!"

Ruby mulai meneteskan air matanya yang sudah dia tahan sedari tadi. Hatinya sakit mendengar semua perkataan yang di lontarkan oleh Arzan.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA MAN TEMAN! 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

Ruby kembali ke dapur dan bersemangat sekali menyelesaikan masakannya kali ini karena akan ada yang akan makan bersama dengannya.

"Kakak bisa dapat perempuan seperti kakak ipar dimana sih?" tanya Arizal.

"Di club" jawaban Arzan benar adanya.

"Lah kok bisa? sepertinya kakak ipar itu wanita baik-baik enggak mungkin dong dia datang ke club dengan sengaja?"

"Dia memang ke club tidak sengaja karena harus membawa pulang sahabatnya yang waktu itu mabuk parah."

"Sahabatnya? maksud kakak Luli?" tanya Arizal memastikan.

"Iya benar dia yang saat itu mabuk berat hingga hampir dilecehkan oleh seorang laki-laki tua untung saja Ruby datang tepat waktu hingga bisa menyelamatkan Luli dari kukungan laki-laki tua itu. Perjuangan Ruby tidak sampai di situ, dia harus melawan laki-laki tua itu dan beberapa bodyguardnya agar bisa membawa Luli keluar dari club."

"Wah ternyata kakak ipar berani juga ya, salut aku ayo kakak lanjutkan lagi ceritanya aku tambah semangat ini aku dengarnya" Arizal girang hingga tidak sadar bertepuk tangan sendiri.

"Sudah sampai situ saja aku tidak mau menceritakan lebih lanjut lagi."

"Ih kenapa? ayo cerita lagi" tuntunya.

"Kalian berdua ayo ke meja makan, makanannya sudah siap nih" teriak Ruby dari dapur.

"Tuh ayo kita makan malam" Arzan beranjak lalu menuju ke dapur.

Arizal berjalan ke dapur dengan muka sebal, Ruby yang melihatnya pun menaikkan satu alisnya bingung. "Ada apa Arizal? kenapa muka kamu kesal begitu?"

"Halah jangan perdulikan dia, dia itu gampang drama" cibir Arzan membuat Arizal tambah kesal.

"Drama apa sih kak!" Arizal mulai sedikit meninggikan suara.

"Sudah kalian jangan berantem gitu dong di depan makanan, ayo makan nanti keburu dingin makanannya" lerai Ruby takut kakak adik itu bertengkar.

"Kak Arzan sih mulai duluan!"

"Diam kamu kalau mau makan di sini, salah satu peraturan di sini kalau makan tidak boleh mengobrol atau berbicara!" akhirnya Arizal kicep dan mulai mengambil makanannya sendiri sambil melirik Arzan sebal.

Ruby hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan adik kakak itu, setelah itu dia mengambil makan. Keadaan di meja makan pun hanya hening tidak ada obrolan sama sekali. Selesai makan Ruby membersihkan meja makan, saat mencuci piring Arizal datang dan menawarkan bantuan.

"Sini kakak ipar biar aku saja yang mencucinya masa aku cuman makan aja enggak bantu ngebersihkan tempat makan."

"Tidak usah mending kamu ngobrol saja dengan kakak kamu."

"Kak Arzan enggak asik dia kalau diajak ngobrol bisanya cuman buat orang emosi saja mending aku bantu kakak cuci piring saja, sini kak aku yang cuci kakak bersihkan meja makan saja."

Arizal yang terus bersikeras akhirnya membuat Ruby mengalah dan memberikan cucian piringnya kepada Arizal, sedangkan dirinya membersihkan meja makan. Saat membersihkan meja makan Arzan datang menghampirinya.

"Dimana Arizal kok enggak ada di sini?"

"Itu dia ada di sana lagi cuci piring" Arzan mengangguk.

"Selama Arizal ada disini kamu jangan bilang yang aneh-aneh sama dia, mengerti kan kamu?" bisik Arzan dengan mengintimidasi.

"Iya mas aku enggak akan bilang aneh-aneh kok" selesai Ruby berbicara suara piring pecah terdengar.

"Astaga ada apa itu?" Ruby dan Arzan langsung melihat ke arah suara itu berasal.

"Ya ampun Arizal apa yang kamu lakukan sama piring-piring aku?" tanya Ruby syok melihat lima piringnya pecah di lantai dengan mengenaskan.

"Maaf kak aku tidak sengaja, tadi aku berniat meletakkannya di rak-rak piring tangan aku licin terus piringnya jatuh" Arizal mengeluarkan wajah bersalahnya yang membuat Ruby tidak tega untuk memarahinya.

"Iya tidak papa" ucap Ruby sambil melihat piring-piring nelangsa.

"Maaf ya kak sekali lagi, aku beresin dulu pecahan kacanya" Arizal akan mengambil pecahan piring itu tapi di tahan oleh Ruby.

"Enggak usah biar kakak saja yang beresin kamu ngobrol saja sama kakak kamu."

"Tapikan aku enggak berbuat."

"Sudah kamu mending ikut kakak aja ke ruang televisi jangan ganggu Ruby lagi, lihat apa yang kamu lakukan saat ingin membantunya kamu malah membuat piring-piringnya pecah" ajak Arzan.

"Tapi aku hanya berniat membantu saja tapi tidak tahu akan jadi begini" ketara sekali muka bersalah Arizal.

"Iya tidak apa-apa Arizal, aku berterima kasih atas niat baik kamu yang ingin membantuku tapi kamu mending sebaiknya dengan kakakmu saja" Arizal pun mengikuti Arzan ke ruang televisi dengan terpaksa.

"Huft...piring-piringku" Ruby melihat dengan sedih piring-piringnya lalu membersihkan pecahannya satu persatu hingga selesai. Setelah itu Ruby kembali melanjutkan cucian piring yang belum terselesaikan.

Sesudah selesai semua Ruby menyusul Arzan dan Arizal ke ruang televisi. Mereka asik ngobrol hingga tidak terasa waktu berjalan terus, karena sudah tengah malam akhirnya Arizal pamit pulang. Saat Arizal sampai rumah keadaan rumah sudah gelap mungkin orang tuanya sudah tidur semua.

"Untung ayah dan ibu sudah tidur jadi enggak perlu jawab pertanyaan-pertanyaan mereka" Arizal mulai melepaskan alas kakinya lalu berjalan masuk ke dalam rumah sepelan mungkin dengan menjinjitkan kakinya agar tidak menimbulkan suara.

"Memang kamu takut ditanya apa Arizal?" tanya seorang perempuan.

Ctak(suara saklar lampu)

Tiba-tiba lampu menyala menampilkan wajah ibunya yang sedang duduk di atas sofa sedangkan ayahnya berdiri didekat saklar lampu, dia yang menyalakan lampunya. Mendengar pertanyaan ibunya dan lampu yang tiba-tiba saja menyala membuat pergerakan Arizal terhenti, dia diam di tempat seperti maling yang ketahuan dengan posisi kaki yang masih berjinjit.

"Kamu habis darimana Arizal?" tanya ibu Arizal yang bernama Tamara.

"Habis nongkrong buk, biasa anak muda."

"Nongkrong di mana kamu? jangan bilang kamu nongkrong di club lagi?!"

"Enggak ibuku yang cantik jelita, aku hari ini enggak nongkrong di club kok."

"Hari ini? berarti sebelum-sebelumnya kamu nongkrong di club dan enggak bilang jujur sama ibu! sekarang kamu jujur aja habis nongkrong dari mana?" Arizal diam, dia bingung akan menjawab jujur atau tidak.

"Aku habis dari rumahnya kak Arzan" akhirnya Arizal memilih jujur.

"Kamu tahu alamat rumahnya? kasih tahu ibu, ibu pengen main ke rumahnya."

"Jangan!" teriak Arizal sepontan.

"Kenapa jangan? apa ada yang kalian sembunyikan dari ibu?" Arizal diam kembali.

"Jawab ibumu Arizal jangan hanya diam saja! apa yang kalian sembunyikan dari kita?" ucap Prambudi yang ikut penasaran.

'Haduh bagaimana ini kalau aku memberitahu ayah dan ibu pasti kak Arzan bakal marah sama aku, kalau aku enggak memberitahu pasti ayah dan ibu juga akan marah' batin Arizal bingung.

"Kenapa kamu hanya diam saja? apakah lidah kamu ketelan makanya tidak bisa bicara?" tanya Prambudi mulai emosi.

"Sebenarnya kak Arzan sudah memiliki istri" cicit Arizal pelan.

"Apa?!" ucap Tamara dan Prambudi kaget.

1
Hasrinawati Rina
novel ini terlalu bodoh perempuan nya nggak ada harga diri nya
vivi: sabar readers jangan marah 🤗
total 1 replies
nurzia aeni
akhirnya trimksh thor ruby sm aslan bersatu dan bahagia dan untuk arzan dr awal mnikah niat nya jg jlek krna hsil taruhan
🖤⃝ Revo
hmm 🚶
vivi
Terima kasih untuk semua para readers yang membaca cerita ini dari awal hingga akhir. Berkat para readers author mampu menamatkan cerita ini hingga selesai 🥺

Jangan lupa ya baca cerita author ya lain 🤗 see you next story 😉
Uthie: Wahhh.. sdh tamat aja yaa 🤗

congratulation atas selesai ceritanya.. semoga sukses selalu dalam setiap karya2nya 👍👍🤗❤️❤️❤️
total 1 replies
Uthie
Wadduuhhhh... tegang dehhh
Uthie
sinting tuhhh si Arzan 😡😡
Uthie
Emang dasar gila tuhh si Arzhan 😡
nurzia aeni
betul thor tlong dong alur nya aslan sm ruby ajh,,aslan tulus baik sm ruby dan anknya,,lagian arzan jg kn dpt ruby krna hsil taruhan
vivi: Tunggu kelanjutan ceritanya saja ya 🤗 stay tune 😘
total 1 replies
nurzia aeni
jngn ketemuin ruby sm arzan thor msh sebel sy sm arzan
vivi: sayangnya udah ketemu😊, coba kakak lihat di chapter berikutnya 😉
total 1 replies
Uthie
Aku sihh mending Ruby tetep sama Aslan aja 😤👍
Uthie
Ada baiknya Aslan benar2 bisa menerima dan tulus menyayangi Ano.. walau bukan darah dagingnya sendiri sihh 👍
Uthie
Wadduuhhhh.. 😁
Holipah
ruby nnti ketemu arzan mlhn ingat omongan arzan sama selingkuh an nya
nurzia aeni
jngn satuin arzan sm ruby thor suami jht mau gugurin kndungan ruby drh dagingnya sndri udh gtu selingkuh smpe brhubungan bdn jg lg,,,geli sm laki2 model gtu sy gk dukung ruby sm arzan balik lg thor,,biar arzan hdp dlm penyesalan di tolak ruby
Uthie
Berani berbuat berani bertanggung jawab 👍😏
Holipah
eleh udah nikah aja sama nnek lampir 😏😏
Uthie
Duhhhh... harmonis sekali mereka /Drool/
Walau Aslan salah, tapi Aslan bersikap orang yg mencintai 👍👍
memberikan sepenuhnya rasa nyaman, kasih sayang, dan pengertian dengan membantu Ruby dan menyayangi Ano seperti keluarga nya sendiri 👍👍👍

Semoga nantinya Ruby tetap Jadinya sama Aslan yaa Thor ...
Jangan dipisahkan mereka 👍🙏🙏🙏
Muji Lestari
semoga selamanya Ruby dengan Aslan karena salan setia tak seperti suamin Ruby yg dulu
Aty
visualnya thor, Biar semangat bacanya 😄😄😄
Uthie
Kalau Aslan memang baik dan bisa menerima Ruby dengan menjaga Ruby baik, ya udah lahh.. memang lebih baik Ruby jangan ingat lagi 😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!