NovelToon NovelToon
Dark Doctor

Dark Doctor

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Dokter Ajaib / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: CHALINKA

Seorang pendekar tanpa tanding yang juga ahli pengobatan jenius dengan menggunakan metode terlarang dalam pengobatannya. Setelah kematiannya dia mendapatkan kesempatan untuk menjalani kehidupan keduanya.
Dengan mengandalkan keahlian dalam pengobatan terlarang dia dijuluki Dark Doctor, dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit pasien bahkan menghidupkan kembali orang yang telah mati.
Apakah setelah kehidupan kedua ini pendekar itu akan masuk ke alam Neraka atau Surgawi?

Ikuti perjalanannya dalam novel ini.
Jangan lupa untuk like setelah selesai membaca agar penulis dapat menghitung retensi secara manual untuk melihat minat baca dari teman-teman.
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CHALINKA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27 | Pasien rumah sakit rakyat

Wajah dokter Jessica langsung senang ketika mendengar pesan dari perawat itu. Dia pun pergi dari ruang pasien untuk menemui Jason yang menunggunya di lobby ruang darurat.

Jason tampak berdiri bersama Cecilia di lobby ketika dokter Jessica datang menghampiri mereka.

“Terima kasih sudah mau datang Jason,” kata dokter Jessica dengan senyuman manisnya.

Dokter Jessica yang telah mengenakan pakaian dokternya tampak lebih anggun dan dewasa. Kecantikannya terpancar membuat mata setiap lelaki di rumah sakit terpesona karenanya. Semua orang mengetahui bahwa dokter Jessica masih lajang, sehingga banyak lelaki yang mendekatinya. Namun tidak ada satupun yang bisa menaklukkan hati dokter Jessica.

“Aku pasti menepati janjiku dokter,” sahut Jason.

“Panggil saja aku Jessica,” kata dokter Jessica dengan wajah merah.

“Dokter lebih tua dariku, tidak baik memanggil namamu saja,” sahut Jason.

Jessica tersenyum mendengar jawaban Jason. Dia pun mengajak Jason menuju ke ruang darurat untuk menemui pasien bersama Cecilia yang mengikutinya di samping Jason.

Melihat kedatangan Jason, wajah Anna tampak jelek dengan mencemoohnya. Namun berbeda dengan Lydia yang merasa senang karena melihat Cecilia Pang. Lydia tidak mempedulikan Jason, tapi dia tertarik untuk berteman dengan Cecilia Pang yang menjadi idolanya.

“Jessica, siapa laki-laki dan wanita ini?” tanya dokter senior yang mengkerutkan keningnya melihat Jason dan Cecilia.

“Dia hanya seseorang yang mengaku dokter dan merasa bisa menyembuhkan pasien,” sahut Anna mencemooh Jason.

Jason tidak mempedulikan kata-kata Anna, namun Jessica merasa malu oleh kata-kata Anna itu.

“Dokter, dia memiliki ketrampilan untuk mendeteksi penyakit pasien. Aku harap dia bisa membantu melihat keadaan ibu itu,” sahut Jessica kemudian.

“Apakah kamu seorang dokter?” tanya dokter senior itu pada Jason

Jason menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dokter senior itu. “Tidak. Aku bukan seorang dokter. Aku hanya tahu sedikit ilmu pengobatan tradisional,” sahut Jason merendah.

“Pengobatan tradisional?”

Wajah orang-orang yang mendengarnya terkejut. Dokter senior itu melihat pada Jessica dengan tatapan bertanya-tanya. Dia seakan-akan tidak percaya Jessica akan mencari ahli pengobatan trasidional untuk melihat penyakit ibu itu.

“Dokter, biarkan Jason untuk memeriksanya,” pinta Jessica.

“Jessica, mengapa kamu begitu percaya dengan orang seperti ini? Aku rasa orang ini hanya seorang pembohong,” kata Anna mencibir Jason.

Jessica tidak peduli dengan kata-kata Anna, dia memandang dokter senior untuk meminta ijin darinya.

“Baiklah, biarkan dia melihatnya. Tapi dia harus memberitahukan apa yang telah terjadi,” kata dokter senior itu meskipun dia sedikit ragu untuk mengijinkannya.

Jason sebenarnya tidak peduli dengan para dokter itu, dia datang kemari hanya untuk memenuhi janjinya pada Jessica untuk melihat pasien. Namun untuk mengobatinya, dia lebih mementingkan pihak keluarga pasien.

Jika pihak keluarga menginginkan dirinya untuk membantu, maka dia akan membantunya meskipun para dokter tidak mengijinkan dirinya. Demikian juga sebaliknya, meskipun para dokter mengijinkannya tapi jika pihak keluarga pasien menolak dirinya, maka dia akan pergi tanpa membantu mengobati pasien itu.

Jason berjalan perlahan mendekati pasien seorang ibu setengah baya yang kini sedang tertidur di atas ranjang rumah sakit setelah diberikan obat penenang oleh para medis.

Mata Jason sedikit menyipit melihat adanya aura berwarna hitam pekat yang menyelimuti ubun-ubun wanita itu dan aura hitam pekat tersebut memanjang seperti untaian tali keluar dari ruangan itu ke arah jendela dan menuju ke tengah kota.

“Tubuh wanita ini terikat dengan sesuatu di luar sana. Kemungkinan sumber penyakitnya adalah benda diluar itu,” batin Jason.

Jason kemudian menoleh ke arah Jessica dan berjalan mendekatinya. “Tubuh ibu ini pada saat sekarang ini tidak mengalami hal yang aneh. Dia hanya kelelahan saja. Tapi apabila dibiarkan berlarut-larut, tubuhnya akan mengalami penurunan kekebalan,” kata Jason.

“Cih! Kamu hanya sekedar menebak saja. Melihat dari data medis saja kami sudah dapat mengetahui bahwa kondisinya normal,” cibir Anna ketika mendengar kata-kata Jason.

Jason tidak mempedulikan kata-kata Anna, dia melihat ke arah keluarga pasien.

“Sejak kapan kejadian ini terjadi?” tanya Jason pada anak dari pasien tersebut.

Anak laki-laki dari ibu itu menoleh ke arah Jason dan merenung untuk mengingat kejadian pertama kali ibunya mengalami penyakit ini.

“Kejadian ibu mulai sakit sekitar seminggu yang lalu ketika dia datang dari mengunjungi rumah keluarga kakekku,” sahut anak lelaki itu.

Dia kemudian menceritakan bahwa seminggu yang lalu keluarga mereka pergi mengunjungi kediaman keluarga ibu mereka yang tak jauh dari pusat kota. Hal itu dikarenakan keluarga ibu mereka sedang menyelenggarakan upacara sederhana untuk mensyukuri kelahiran dari anak keluarga ibu mereka.

Salah satu sepupu dari ibu mereka akhirnya berhasil memiliki seorang putra setelah dua puluh tahun menikah dan mereka mengundang kerabat ibu untuk datang menghadiri upacara syukuran tersebut.

Sejak menghadiri upacara itulah ibu mereka mengalami perubahan saat kembali ke rumahnya. Malam harinya ibu mereka berteriak lalu menggeram marah dan mengamuk di dalam rumah. Orang-orang menganggapnya kesurupan tapi kondisinya berbeda karena setelah mengamuk ibu mereka menjadi lemas dan seperti orang yang lumpuh secara tiba-tiba.

Karena hal itulah akhirnya mereka membawa ibu mereka ke rumah sakit untuk memeriksa kondisinya yang seperti orang lumpuh itu. Tapi ibu mereka masih berteriak dan marah-marah meskipun tidak bisa menggerakkan tubuhnya.

Itulah sebabnya pihak rumah sakit memberikannya obat penenang untuk menidurkannya seperti saat ini.

“Hmm... penggunaan obat penenang tidak bisa dilakukan secara terus menerus. Hal itu bisa berakibat pada kondisi pasien meskipun tidak secara langsung,” gumam Jason.

“Benar. Karena merasa ini bukanlah sakit biasa makanya aku meminta bantuanmu untuk memeriksanya,” sahut Jessica kemudian.

“Baiklah. Siapa diantara keluarga pasien yang bisa menemaniku. Aku ingin menyelidiki sesuatu yang kemungkinannya berasal dari pihak keluarga ibu kalian,” kata Jason pada keluarga pasien.

Pihak keluarga pasien saling memandang, mereka tidak mengerti apa maksud dari Jason untuk menemaninya untuk menyelidiki sesuatu di pihak keluarga ibu mereka.

“Aku akan menemanimu juga Jason,” kata Jessica.

“Biarkan adikku Nana yang menemanimu dokter. Dia disukai oleh keluarga ibu kami, tentunya akan mudah untuk pergi ke sana dengan bantuannya,” sahut anak laki-laki pasien.

“Kakak...” Seorang remaja perempuan menatap pada kakaknya karena tidak ingin pergi meninggalkan ibu mereka di rumah sakit itu.

Kakak laki-laki itu memegang tangan adik remajanya itu. “Adikku, ada kakak di sini menjaga ibu. Kamu temani mereka pergi ke keluarga kakek untuk melihat sesuatu,” pintanya.

Meskipun hatinya ragu, tapi remaja perempuan bernama Nana itu menganggukkan kepalanya. Setelah berpamitan dengan membisikkan telinga ibunya, Nana kemudian mengikuti Jason dan Jessica untuk pergi menyelidiki sesuatu.

Anna tersenyum sinis melihat kepergian mereka. “Aku sudah menduga orang itu tidak bisa menyembuhkan ibu ini. Dia hanya berpura-pura saja,” gumamnya kesal.

Dokter senior mengkerutkan keningnya tidak mengerti apa yang dilakukan oleh Jason dan Jessica. “Apa yang akan kalian lakukan?” tanyanya.

“Dokter, kami akan memeriksa sumber dari penyakit ibu ini. Aku harap bisa menemukan titik terang dari penyakitnya,” sahut Jessica.

Melihat wajah Jason yang serius, dokter senior itu tidak bisa mengatakan apa-apa. “Baiklah, aku menunggu informasi secepatnya dari kalian,” sahutnya.

Mendengar hal itu wajah Anna menjadi semakin buruk. Dia tidak menyangka dokter senior memilih untuk mempercayai hal-hal aneh seperti itu.

1
Cod Cod Dulu
cemen
Cod Cod Dulu
Luar biasa
Cod Cod Dulu
ayan hhee
Anonymous
ok
Anonymous
Kereeeeeennn!!!
Anonymous
Prok prok prok ini baru serrruuuu
Anonymous
Wkwkwkwkwkwk yg ini lucu wkwkkwkw
Anonymous
Kalo peran yg ini serasa bohongan yaa wkwkwkwk
Anonymous
Aku sampai terhanyut di cerita ini seolah aku masuk di dalam nya.seru banget👍👍👍👍
Calonnya Luffy
BUTUH SEASON 2 PLISSS/Cry//Cry/
Andy Sumarta
top 👍👍👍👌👌
Nur
Tancapkan 5
Nur
Tancapkan 4
Nur
Tancapkan 3
Nur
Tancapka2
Nur
Tancapkan
Nur
Baunya semerbak bikin mau anu😋😋
Trisnatris
lanjuuuuuutttt...,.thor.....semangat.,

.
Trisnatris
lanjut......thor......semangat......
ucup 1
wah wah wah akhir yang mengharukan kakcan 😭😭😭😭😭😭😭😭😭@🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nny🌺N⃟ʲᵃᵃ🍁❣️: aku blm baca seharian.. 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!