Perjalanan Dewa , Putra , Rama , Devi dan Zahra di mulai , ketika mereka berlima menemukan sebuah buku aneh yang menyimpan sebuah rahasia besar di dalam nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeou Love, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22 : Neraka
Tempat seperti Apakah yang harus mereka lalui.
Mereka terjatuh ke atas Aspal yang sangat keras. Namun memiliki aura yang sangat panas.
Ketika melihat sekitar , mereka tersadar tempat macam apa itu . Tapi mustahil ? Itulah yang ada di pikiran mereka .
Tentu saja tidak mungkin . Apakah tempat yang mereka datangi kali ini , sangat sama dengan Apa yang mereka pikirkan .
" Guys . Kok perasaan Aku tiba - tiba gak enak yah " Ucap Devi .
" Sama . Aku juga " Saut Putra.
" Gak mungkin kan, kalo saat ini kita berada di tempat , yang sekarang lagi kita pikirkan " Kata Zahra.
" Dugaan kalian benar . Saat ini , kita berada di tangga menuju Neraka " Jawab Alana .
Wowww . jelas yang lain sangat terkejut dan tak bisa menggerakkan kaki mereka sedikit pun dari tempat itu.
Astaga . ini adalah mimpi buruk bagi mereka . Dosa Apa yang telah mereka lakukan ? sehingga mereka bisa berada di Neraka dalam keadaan hidup ... Yah , itulah juga yang menjadi pertanyaan dalam kepala mereka .
" Bukan nya . Neraka ada di Akhirat yah . Kok kita bisa Kesini ? Tanya Dewa.
" Ini adalah Dunia yang menyerupai Neraka . atau bisa di bilang , Bagaikan pinang di belah dua " Kata Alana.
" Wihh . cakep tuh peribahasa nya " Saut Rama.
aaahhhuuuuuuuu . aura yang mereka rasakan lebih panas dari pada gurun pasir yang pernah mereka lalui .
Saat Alana dan Dewa melangkah maju menaiki tangga , Yang lain nya justru melangkah mundur kebelakang .
Yah . mau bagaimana lagi ? Jelas saja mereka ketakutan , karena yang akan mereka lewati bukanlah Dunia yang berbahaya . Namun , sebuah kematian yang akan menyiksa.
Mereka menggelengkan kepala dan tak mau maju sedikit pun.
" Ayo dong Guys . emang kalian mau tinggal di neraka ? Kata Dewa.
" Gila Aja . Yah enggak lah " Saut Putra.
" Tau . lagian yah , kenapa harus neraka? kan bisa surga " Balas Devi .
" Tunggu Dev . Aku tanya dulu sama Tuhan?.... Oh katanya, Kamu kebanyakan Dosa makanya kita jadi terjebak di sini .. Kamu sih " Kata Rama meledek , yang lagi - lagi terkena sentilan dari Devi .
" Ngomong sekali lagi . Tuh mulut Aku bikin jontor ... Mau ? Ancam Devi yang kesal .
Di saat keadaan genting . Devi sama Rama terus saja tidak pernah akur .
Mereka selalu bertengkar dalam situasi apapun.
Dewa tau ketakutan yang di alami oleh saudara - saudaranya . Namun , mereka tidak boleh menyerah dan terjebak di dunia itu .
Jika satu - satu cara , untuk sampai ke pintu selanjutnya nya adalah melewati Neraka . maka mereka harus melakukan nya .
" Guys . Selama kita bersama dan saling berpegangan tangan , semua akan baik - baik saja. Dan Kalian bisa percaya sama Aku " Ucap Dewa.
"Okey " Mereka mencoba untuk tenang.
Mereka mengatasi ketakutan dan pergi menaiki Tangga Neraka.
Sambil melangkah ke atas Alana meminta petunjuk pada Buku Bintang tentang keberadaan Kunci nya .
" Husstt . Jangan Berisik Atau Kalian Akan Membangunkan nya " Isi tulisan dari Buku Bintang.
Namun , mereka tak bisa menebak Apa yang di maksud dengan kata " Membangunkan nya " .
Apakah itu Iblis ? Atau Algojo - Algojo nya .
Tentu saja hanya itu yang mereka pikirkan . Tapi harapan mereka bahwa jawaban nya bukan itu semua .
Tak mungkin juga mereka mengalahkan Iblis .
Tangga yang mereka naiki tampak sangat pendek dari bawah . Tetapi ternyata , sangat panjang jika di lewati .
Terlebih lagi semakin ke atas . Dari Samping, bawah . bahkan di setiap sisi , hanya ada kobaran Api yang menyala . Hingga rasanya , mereka juga ikut terbakar .
Keringat memenuhi tubuh mereka , Tapi itu tak membuat mereka berhenti hingga sampai ke atas.
Mereka berjuang menghadapi rasa panas nya Api itu .
Hingga setelah 5 jam berjalan tanpa henti , mereka tiba di atas Tangga Neraka.
" Akhirnya Sampai juga . Nih kaki Rasanya kaya mau patah tau gak sih " Kata Rama.
" Iya . Aku yang biasa olahraga aja , gak pernah secapek ini " Saut Putra.
" Tapi Alana. Apa maksud dari ucapan Buku Bintang ? Tanya Dewa.
" Aku juga gak tau . Tapi, lebih baik kita berhati - hati " Kata Alana. yang maju ke depan.
Mereka melihat sekeliling dengan penuh ke waspadaan .
Sampai Devi menahan tangan Putra dan Zahra untuk berhenti sambil melihat ke atas dengan mata yang takut .
" Kenapa? Tanya Dewa melihat ke arah mereka.
" Gak tau nih . tiba - tiba Devi berhenti " Jawab Zahra.
Devi tidak menjawab hanya menunjuk ke arah depan di atas . yang membuat mereka melihat nya.
Sungguh tak bisa berkata - kata . Alangkah lebih baik nya jika mereka memang melawan Iblis? Mungkin itu akan lebih mudah .
Tapi , yang menanti mereka justru bukanlah Iblis melainkan sebuah Ular yang sangat besar , yang posisinya sedang tertidur pulas.
" Ohhhh " Begitu rupanya . jadi kata " Jangan Berisik " Di maksudkan , agar mereka tak membangunkan Ular Raksasa tersebut.
Tapi , itu mustahil .. Kenapa? Karena Kuncinya berada tepat di atas Ular itu .
Terlihat jelas kunci yang berputar - putar di atas Ular itu .
Untuk bisa mendapatkan nya , mereka harus menaiki Ular tersebut .
" Matilah kita " Gumam Rama.
" Oh my good . jangan bilang kalo kita harus mendekati Ular itu ? Kata Zahra
" Yang ada kita jadi makanan nya " Saut Putra.
" Itu masih mending . Gimana kalo kita di lempar ke dalam Api ? Ujar Devi.
Memikirkan hal itu membuat mereka ketakutan setengah mati . Namun , Seperti Namanya , Dewa yang tidak kenal takut . meminta saudara - saudaranya untuk menunggu di posisi mereka saat ini .
Dewa pun , tak ingin membahayakan saudara - saudaranya . Jadi untuk pertarungan kali ini , Dewa memutuskan untuk maju .
Yah ... walaupun sebenarnya bukan cuma kali ini ? Namun di pertarungan sebelum - sebelum nya , Dewa selalu yang paling depan.
" Deg deg deg deg " Itulah suara detak jantung Dewa yang sungguh tak karuan , karena merasa keringat dingin .
Dewa pernah melihat Ular Cobra , Ular Piton bahkan Ular - Ular sejenis lain nya . Namun , Ular kali ini sangat berbeda.
Mustahil , bisa mendapatkan Kunci tersebut .
Sampai Rama membuat Ulah ...
" Preetttttttt " Dalam keadaan genting - genting nya , Rama justru mengeluarkan Kentut nya , yang sangat bau .
Padahal , sudah beberapa hari ia tak makan , Tapi Bau nya seperti Bau Pete .
" Raammaaaaaa " Tanpa sadar mereka semua berteriak.
Dewa langsung melihat ke belakang , Dan yang berteriak langsung menutup mulut mereka dengan kedua tangan.
Namun, Apa daya . nasi sudah menjadi bubur dan kini . Mau tidak mau Dewa harus melawan Ular Raksasa itu yang perlahan mulai bangun dan berdiri .
Wowwww . Sungguh menakutkan sosok nya
" Oh My Good " Ucap Kompak Zahra dan Devi .
Ular macam Apakah itu ? Mustahil Dewa bisa mengalahkan nya sendiri . Alana langsung berlari ke arah Dewa dan berdiri di samping nya.
Dewa tampak tak berkutik , melihat mata yang bercahaya dan gigi yang sangat tajam dari Ular itu.
Itu bukan seperti Ular baginya . Namun itu lebih mirip seperti Monster baginya.
Sungguh . Mungkinkah Dewa Bisa Mengalahkan Monster Ular Itu ?