NovelToon NovelToon
Obsesi Cinta Tuan Psycho

Obsesi Cinta Tuan Psycho

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Diandra Veronika seorang selebriti yang cukup terkenal karena kecantikannya, di jebak oleh Sadewa Bahuwirya seorang CEO paling berkuasa yang sangat terobsesi padanya. Dimana dia harus menjadi jaminan untuk Ayahnya yang terikat hutang sangat besar pada perusahaan Dewa.

"Aku mencintaimu Dee, kamu harus menikah denganku, kamu hanya milikku!!"
~ Dewa ~

"Aku tidak sudi menikah dengan iblis sepertimu!! Kau tidak mencintaiku, kau hanya terobsesi padaku!!"
~ Diandra ~

Apa Diandra akan menerima Dewa begitu saja saat dirinya mempunyai Bryan, pria yang dia cintai??
Apa Dewa bisa sadar dengan obsesinya itu dan melepaskan Bella hidup bahagia dengan orang yang dicintainya??
Bagaimanakah akhir cerita mereka?? Ikuti terus perjalanan mereka mencari cinta sejatinya yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Sadewa Bahuwirya

PRANGGG....

Diandra menampik piring berisi makanan yang di bawa Desa untuknya. Dewa tau jika Bella belum menyentuh makanan sedikitpun sejak kemarin. Bahkan dengan hari ini yang sudah mulai malam Diandra tetap menolak untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"DIANDRA!!" Bentak Dewa pada Diandra.

"Sudah ku katakan aku tidak lapar!! Kenapa masih membawakan aku makanan?? Tidak usah sok peduli padaku!! Kenapa tidak kau biarkan aku m*ti saja agar kau puas!!"

Menurut Dewa ucapan Diandra itu sudah sangat keterlaluan.

"Tentu saja aku perhatian dengan mu karena aku mencintaimu!! Aku tidak mungkin membiarkan wanita yang ku cintai kelaparan tanpa makanan" Ucap Dewa tak kalah sengit.

"Cih.. Cinta?? Kau bilang cinta?? Kalau kau benar mencintaiku kau tidak akan berbuat sekejam ini padaku. Lihat ini?? Inikah yang di sebut cinta??" Diandra memperlihatkan pergelangan tangannya yang memerah karena cengkeraman Dewa tadi.

"Kau tidak pantas mengatasnamakan semua itu sebagai cinta!! Kau hanya pria psycho yang terobsesi padaku!!" Kata demi kata yang keluar dari bibir Diandra terus saja menyulut amarah Dewa.

"DIAM!!" Teriak Dewa.

Tangan Dewa mencengkeram dagu Diandra dengan kencang.

"Akan aku buktikan jika aku memang psycho seperti yang kamu ucapkan tadi. Jangan pernah menolak karena itu mau mu sendiri!!" Dewa menyatukan bibirnya dengan Diandra.

Dewa mengulang kegiatan yang semalam mereka lakukan. Bahkan saat kondisi Diandra masih merasakan sakit di inti tubuhnya. Tapi kini Dewa sudah kembali menyerangnya.

Meski malam ini tidak sekasar tadi malam tapi tetap saja Diandra tidak bisa menikmati rasa yang katanya bagai terbang ke surga itu. Hanya rasa sakit yang bisa dia rasakan.

Rasa bersalah kembali menyeruak dalam hati Diandra untuk Bryan. Karena lagi-lagi Dewa berhasil menggagahinya di atas ranjang.

"Maafkan aku Bry, aku benar-benar sangat menjijikkan" Lirih hati Diandra.

Lagi-lagi Dewa tertidur setelah melakukan itu pada Diandra. Di saat Diandra masih sangat sakit setelah Dewa melakukannya dengan kasar justru pria itu terlelap dengan damai tanpa rasa bersalah.

Dengan rasa kebencian yang sudah memenuhi hatinya. Diandra berdiri mengambil vas bunga yang cukup besar dari sudut ruangan.

Tanpa pikir panjang Diandra mengayunkan tangannya ke atas mengumpulkan semua tenaganya lalu menjatuhkan vas bunga itu di kepala Dewa dengan keras. Dewa yang terlelap tak dapat melawan sekalipun.

PRAANGGG....

Darah segar mengalir dari kepalanya, membuat seprei yang berwarna putih itu berlahan-lahan menjadi merah.

Diandra diam sejenak, memperhatikan Dewa yang sudah diam tidak bergerak sama sekali. Bahkan Diandra juga tidak melihat dadanya hang bergerak turun naik.

"Dia sudah m*ti. Iya pasti m*ti" Diandra mengacak rambutnya.

"Tidak mungkin, aku tidak mau jadi pem***ud!!"

"TIDAAAKKK!!" Diandra berteriak histeris.

"Apa yang kamu pikirkan??"

Diandra menggelengkan kepalanya, mengerjabkan matanya beberapa kali. Suara itu membuat Diandra membuang semua halusinasinya itu.

"Apa kamu sedang berpikir untuk memb***hku??" Tanya pria di sampingnya itu lagi.

Diandra melirik Dewa dengan sengit.

"Tentu saja jika aku bisa, tapi sayangnya aku bukan ibl*s sepertimu yang dengan tak punya hati menghabisi orang-orang yang tidak bersalah" Ucap Diandra dengan giginya yang menggertak.

"Terserah kamu mau menganggap aku apa, yang penting sekarang kamu sudah menjadi milik pria ibl*s ini. Kamu tidak akan pernah bisa keluar dari sini tanpa ijinku. Tidak ada yang lebih membahagiakan untukku selain dirimu. Ingat itu"

Dewa memunguti pakaiannya yang berserakan, lalu memakainya begitu saja di depan Diandra tanpa rasa malu.

Diandra sempat memalingkan wajahnya, tidak mau melihat ciptaan Tuhan yang sempurna itu meski terlalu indah untuk di lewatkan.

Dewa kembali meninggalkan Diandra seperti kemarin. Dewa seperti menyewa j*lang yang akan ditinggalkan begitu saja setelah puas menuntaskan h*sratnya.

Tapi sebelum benar benar hilang di balik pintu, Dewa sempat memberikan satu pesan yang membuat Diandra semakin tertekan.

"Setelah ini jangan lupa mengisi perutmu. Karena mungkin saja benihku sudah mulai tumbuh di dalam sana"

Dewa tidak memperhatikan bagaimana raut wajah Diandra setelah dia mengatakan itu. Dewa pergi menghilang meninggalkan kamar mereka.

Pergi menyendiri di ruang kerjanya. Sebenarnya rumah yang saat ini mereka tinggali sangat jauh dari kantornya.

Tapi Dewa tetap memilih rumah itu sebagai tempatnya menyembunyikan Diandra. Bukan tanpa alasan dia melakukan itu. Tapi mengingat dia adalah seorang pebisnis sukses pasti banyak juga yang tidak menginginkan keberadaannya di dunia bisnis. Hingga banyak orang yang menyelinap masuk ke dalam hidupnya hanya untuk menghancurkannya. Dan Dewa tidak mau membawa Diandra masuk ke dalam pusaran kehidupannya yang gelap itu.

Dewa duduk di kursi yang bisa berputar 360 ° itu. Menjadikan sikunya sebagai tumpuan si sisi kana dan kiri pegangan kursinya. Tangannya di satukan depan dadanya sambil terus memutar-mutar cincin pernikahan di jari manisnya.

Dewa menatap lurus ke depan, menatap foto Diandra yang di pajang cukup besar si ruangan itu. Sesekali Dewa tersenyum memandang wanita pujaannya itu.

Sadewa Bahuwirya putra dari Elang dan Bella, yang kini memilih hidup di luar negeri menikmati masa tuanya bersama. Meninggalkan putra semata wayang mereka yang sudah sukses menggantikan Elang. Bahkan Dewa mampu menjadi pengusaha paling terkemuka di negara ini di usianya yang masih muda itu.

Dewa termasuk orang yang workaholic, jadi dia tidak pernah merasa kesepian walau tinggal jauh dari kedua orang tuanya. Hanya beberapa bulan sekali saja Dewa pergi mengunjungi ke dua orang tuanya. Bukan karena tak sayang, tapi memang pekerjaannya yang terlalu banyak.

Menjadi kaya raya di usia muda membuat Dewa di segani rekan bisnisnya. Tapi banyak juga yang selalu mencoba untuk menghancurkannya. Hal itu mengubahnya menjadi sosok yang dingin dan kejam. Dia tidak akan segan-segan untuk berbalik menghancurkan orang-orang yang berani mengusiknya. Dengan kekuasaannya dia bahkan bisa menghilangkan seseorang tanpa harus mengotori tangannya sendiri.

Sampai diaman dia begitu tertarik dengan seorang Diandra Veronika. Awal pertemuannya dengan Diandra adalah saat Diandra menjadi pengisi acara di peluncuran produk terbaru dari perusahannya. Baru saat itu Dewa merasakan getaran aneh di dalam hatinya. Rasa ingin memiliki Diandra begitu kuat dan menggebu-gebu. Hingga Dewa mengutus seseorang untuk mencari tau semua tentang Diandra.

Rasa ingin memiliki Diandra pun semakin kuat saat dia tau Diandra menjalin hubungan dengan seorang model pendatang baru. Rasa cemburu di dalam hatinya begitu menggebu-gebu.

Hingga Dewa pernah sekali mencoba menemui Diandra di saat Diandra menjadi tamu di perusahaannya. Tapi Diandra jelas-jelas menunjukkan penolakannya terhadap Dewa. Karena rasa sakit hatinya sehingga dengan kekuasaannya itu Dewa berhasil menjerat Diandra ke dalam sebuah pernikahan dengan cara selicik itu.

🌻🌻🌻

Menjelang tengah malam Dewa kembali ke kamarnya. Ingin segera tidur di samping wanita yang dicintainya itu. Meski selalu mendapat penolakan dan Diandra yang masih terus menolaknya Dewa tidak peduli. Yang penting Diandra masih berada di jarak pandangnya itu sudah membuatnya puas.

Dewa melihat Diandra yang meringkuk di ranjang, dengan selimut yang menutupi separuh tubuhnya. Melihat Diandra tidur dengan tenang seperti itu membuat Dewa sedikit mengulas senyumnya. Tapi Dewa akan berubah mengerikan saat Diandra bangun dan selalu menatap Dewa dengan penuh kebencian.

Setelah mengganti bajunya, Dewa bergerak menaiki ranjangnya. Tangannya berlahan meraih pinggang ramping Diandra. Memposisikan dirinya untuk memeluk wanita yang sangat digilainya itu. Entah benar rasa di hatinya itu hanya obsesi seperti yang diandra katakan atau benar cinta Dewa juga belum tau pasti. Yang jelas dia bahagia bisa memiliki Diandra seutuhnya.

"LEPAS!!"

Mata Dewa yang baru beberapa detik terpejam kini terpaksa harus terbuka.

"Lepaskan tangan kotor mu ini dari tubuhku!!" Perintah Diandra lagi dengan suaranya yang menggeram.

Dewa masih diam walau dirinya sudah mulai tersulut emosi. Malam-malam begini Diandra malah menguji kesabarannya.

"Dasar pria menjijikkan, aku tidak sudi tidur denganmu!!" Lagi-lagi Diandra memancing seseorang gang sedang mencoba menahan amarahnya.

Diandra terus meronta mencoba melepaskan tangan Dewa yang berada di perutnya.

Dengan wajahnya yang sudah memerah akhirnya Dewa melepaskan tangannya. Menatap Diandra seolah mengulitinya, lalu dengan sekali hentakan Dewa berhasil membawa Diandra ke dalam gendongannya.

"Apa yang kau lakukan pria b**ngsek!!" Dewa berjalan membawa Diandra ke kamar mandi.

BRUKK....

Diandra di jatuhkan begitu saja ke dalam bathub. Kemudian Dewa menyalakan kran airnya yang membuat Diandra terhenyak seketika. Bajunya mulai basah karena dia tidak sempat menghindar dari Dewa yang sengaja menyemprotkan air ke tubuh Diandra.

"Berhenti!! Sampai kapan kau akan menyiksaku seperti ini!!" Bukannya memohon pada Dewa untuk berhenti Diandra justru terus menatap nyalang pada Dewa.

"Sampai kau benar-benar tau diri jika kau sudah menjadi istriku!!" Dewa melempar selang air itu hingga hampir mengenai wajah Diandra.

"Tidurlah di sini jika kau tidak mau tidur seranjang denganku!!"

Dewa mengunci kamar mandi dan meninggalkan Diandra yang sudah mulai menggigil itu dengan tidak berperasaan.

Bersambung...

1
Clarisa Cantika Putri
Luar biasa
wahyu andryani
typo....
Ibelmizzel
siapa yg mau dgn perempuan macam u dee murahan
atik
Luar biasa
Ibelmizzel
dee perempuan gila
ione
Luar biasa
aam
/Hammer//Hammer/
aam
naha jadi deidara? 😂😂
narutonya mana?
wiemay
cerita nya bagus sekali
menguras emosi, sedih, ketawa, bahagia, nangis
dari cerita bella elang sampai dewa diandra bagusss bget.
top markotop penulis nya
jempol dua untuk mu kak...
👍👍
aam
udahmah bertepuk sebelah tangan. si cewe malah g punya empati buat jaga perasaan si dewa. hadeuh.. /Sleep/
aam
itu mah salahmu sendiri dr awal
aam
lha gimana mau bersikap lembut, orang yg mau dilembutin aja bikin darah tinggi. coba kl diandra manut, pasti g kaya gitu ceritany. y kan tor?
marina handoko
/Sob/
Deni Supriadi
Luar biasa
Yuriana Yuriana
Lumayan
Febry Simbolon
sakit tak berdarah /Sob//Sob/
Kg Mughni Siddiq
habis ini harus beneran cerai, Diandra biar nyesel dulu
Hariati Hariati
diandra bisa gak sih manut aja kalo kamu manut kamu gak akan dikasarin
Eva Marlina siboro
geramnya😡😡
risa Muawenah
seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!