NovelToon NovelToon
Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Cerita Inspiratif Di Sudut Kota Tangerang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: mugiarni

Alinah seorang guru SD di kampungnya. Tidak hanya itu, Bahkan Alinah mengajak turut serta murid muridnya untuk menulis buku Antologi Alinah DKK. Alinah tidak memungut biaya sepeserpun atas bimbingan ini. Selain itu sosok Alinah juga sebagai seorang istri dari suami yang bernama Pak Burhan. Bagaimana aktivitas Alinah dalam keseharian itu akan terutang dalam buku ini. Alinah sebagai pendamping suami begitu sayang pada Pak Burhan. Bagaimana Alinah menjalani hari - hari selanjutnya tanpa ada Pak Burhan disisinya? Bagaimana pula Alinah meniti karir sebagai penulis novel? Simaklah buku ini untuk menatap dunia di luar sana .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mugiarni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35: Alinah membuat Konten

Alinah tak lagi berharap lebih pada sosok Pak Sasmita yang senantiasa membatasi pertemuan dengan Alinah. Berharap lebih pada sosok Pak Sasmita saat dirinya didera persoalan hidup itu sama saja membuat dirinya tetap berada di titik nol.

Dari pada terus memikirkan Pak Sasmita, Alinah lebih baik fokus pada pembuatan konten yang sekiranya dapat mendatangkan pundi- pundi rupiah. Biar bagaimanapun juga Alinah ingin berbuat banyak untuk membimbing literasi anak dalam menulis buku. Apalagi Alinah harus terus berjuang.

“Bu, Ibu dalam ber literasi itu tidak di dukung oleh teman ngajar nya ya” tanya walimurid di sekolah itu.

Mendengar pertanyaan itu Alinah tersentak. Bagaimana orangtua murid itu tahu kalau teman- teman mengajar di sekolah itu tidak mendukung.

“Kok ibu bisa tahu kalau teman mengajar di sekolah tidak mendukung literasi saya?” tanya Alinah penasaran. Karena Alinah tidak merasa pernah membuka suara tentang literasi pada orang itu.

“Kan waktu itu pernah ada yang bilang kalau kegiatan literasi itu lebay” tutur nya. “Ibu kali, yang tidak bisa berbuat positif seperti Alinah” lanjut orangtua murid itu memberikan penilaiannya.

Konten Alinah tidak ada yang salah. Dalam membimbing murid- muridnya menulis cerpen Alinah menanamkan nilai - nilai positif ada anak itu. Seperti nilai- nilai sikap sopan santun terhadap ayah dan ibu. Menanamkan nilai soan santun terhadap guru di sekolah. Jadi kalau ada oknum guru yang menilai Alinah salah dalam berliterasi, dimana letak kesalahan itu. Oknum guru yang selalu mencari - cari kesalahan Alinah itu berarti guru yang hanya mengajar di sekolah terus pulang. Tidak ada rasa kepedulian dalam kegiatan ber literasi.

Kenapa dikatakan sebagai oknum guru. Karena guru yang suka mencari- cari kesalahan Alinah itu, keberadaan di ruang guru itu suka mengajak guru lain untuk mengobrol. Kemudian menceritakan persoalan pribadi yang dia punya. Menceritakan hal lainnya pula seperti mobil yang ia miliki, Seberapa luas tanah yang ia punya.Serta aneka ragam kehidupan didalam keluarga.

Disela- sela lain yang di maksud oknum guru di sini orang nya tukang latah. Bahkan perihal hubungan suami istri pun diceritakan nya pada teman dan kepala sekolah.

Selain itu oknum guru ini juga tidak menyukai sepak terjang Alinah dalam ber literasi. Sekalipun Alinah mendanai bukunya itu dari uang pribadinya dan tak sepeserpun Alinah memungut uang dari bimbingan literasi itu.

“Buat apa kita capai- capai membimbing membimbing anak di sekolah. Kalau guru sudah ngajar ya sudah,” kata oknum guru yang satu ini.

Betapapun banyak pemikiran dari teman guru yang begitu kontroversial tentang Alinah yang berani membimbing literasi baik di sekolah tempat Alinah mengajar maupun di luar sekolah Alinah tidak akan terpengaruh.

Meskipun Alinah memiliki kendala fisik. Mudah terserang rasa sakit di kepalanya.

Seperti beberapa hari yang lalu. Alinah mengajukan dispensasi dari kepala sekolah untuk mengajar mendekati jadwalnya.

Jadwal Alinah sebenarnya masuk siang. Tetapi ketika Alinah sedang sehat badannya Alinah masuk pagi sesuai dengan jam kinerja PNS.

Sebagai komitmen Alinah punya dedikasi terhadap dunia kerja. Apalagi bekerja di dunia pendidikan. Bekerja sebagai guru. Guru itu harus bisa di gugu dan di tiru.

Alinah terus berjuang maksimal sebagai seorang pendidik dengan membangun terus sebagai citra guru yang positif.

**”

Ketika hari libur dan suasana kesehata dirinya, Alinah memikirkan tentang kerapihan di rumahnya. Bertekad untuk merapi kan pakaian sedikit demi sedikit disusun agar enak dilihat. Membuat hati hati tenang. Suasananya pun nyaman.

Sehingga ketika sakit kepala datang menyerang, Alinah lebih leluasa tanpa dibebani dengan melihat tempatnya berantakan sekali. Tidak ada yang membereskan tempat tidur, ruang masak. Halaman tidak teratur. Tanaman yang tidak terawat.

Alinah harus pandai- mengukur kemampuan dirinya terkait dengan kesehatannya. Harus rajin sarapan. Menjaga pola makan. Alinah pun harus cermat mengenali dirinya. Pemicu apa saja yang membuatnya bisa terserang rasa sakit di kepalanya.

Jika faktor kelelahan itu yang membuat Alinah, Dia harus beristirahat yang cukup jika hendak beraktivitas.

Orang lain diluar Alinah tidak akan pernah tahu perihal rasa sakit yang Alinah derita, karena itu dia harus rileks saat orang lain berkomentar akan dirinya. Cukup disimak saja. Setelah itu kemudian diam seribu bahasa. Itu perlu dilakukannya saat Alinah sedang kambuh. Merasakan rasa nyeri di kepalanya.

Alinah rutin mengkonsumsi madu dan jamu yang dia minum setelah pulang sekolah. Dengan membiasakan dirinya minum madu dan jamu itu diharapkan akan kembali pulih kesehatannya.

“Ibu, kenapa tidak berobat ke dokter saja Bu?” tanya seorang teman.

“Ke dokter ya nanti saja, karena saya sedang terapi herbal,” jawab Alinah. “ Bukannya saya tidak mau berobat ke dokter, tetapi apabila saya minum obat, saya merasa nyeri- nyeri”

Alinah mengingat kembali ketika mengalami nyeri punggung. Alinah ketika itu berobat bersama Pak Burhan ke rumah sakit. Alinah pun sempat di Rontgen. Tapi hasil Rontgen itu bagus. Tiada terdeteksi masalah apapun. Padahal jarak dari rumah menuju ke RS itu relatif jauh. Alinah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk berobat.

Setelah berobat ke RS, Alinah menjalani terapi herbal. Alinah bersyukur karena dia telah sehat kembali.

Siapa si orangnya yang tidak ingin hidup sehat?

Setiap hari Alinah senantiasa berdoa semoga saja rasa sakit kepala yang dia rasakan saat ini segera pulih. Cpat sembuh sedia kala tanpa ada gangguan nyari-nyari di kepalanya. Dengan kondisi yang sehat itu, Alinah lebih leluasa untuk berbuat banyak terkait dengan pembuatan konten.

Alinah akan memaksimalkan dalam menulis novel. Bisa banyak ide yang muncul. Biar bagaimanapun juga alina sekarang ini Alinah menjadi tulang punggung di dalam keluarganya.

Menjadi konten kreator itu tidak mudah. Membuat Alinah berfikir setiap hari memeras otak agar dia bisa menikmati harus dari setiap konten yang dia buat.

Mengingat gajinya sudah banyak kepotong. Alinah merasa bersalah dalam hal ini karena selama ini Alinah tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik.

Alinah dulu terlalu lugu. Sekarang Alinah sendiri yang harus menanggung resikonya. Dulu Alinah memandang bahwa hidup itu akan lurus - lurus saja. Kemudian Alinah menggunakan uang untuk segala sesuatu yang sifatnya positif. Tanpa berfikir konsekuensinya. Artinya Alinah memikirkan nanti juga ada uang yang datang lagi.

Daripada Alinah memikirkan banyak hal, sekarang Alinah lebih baik memikirkan bagaimana caranya mengejar ketertinggalan.

Alinah fokus kembali pada konten. Meskipun itu tidak mudah. Alinah dihadapkan pada kenyataan ternyata untuk memulai menjadi konten kreator itu tidak mudah.

Harus posting tiap hari. Dituntut untuk bersabar. Harus menyiapkan tenaga dan pikiran yang khusus, yang tak kalah pentingnya juga ialah harus fokus.

Seperti itulah konsekuensi yang harus diambil. jadi alinah itu sekarang sedang beradaptasi agar dirinya bisa menyesuaikan diri. Menyesuaikan dengan situasi yang baru dia mana dia itu sebagai seorang guru, sebagai konten creator sebagai ibu rumah tangga dan menyerang kau sebagai penopang penyandang dana di dalam keluarga.

Harapan pada Alinah, dirinya selalu sehat. Bila tidak sehat siapa yang akan mengurus dirinya. Dalam situasi punya pacar saja begitu, tidak mau mengantar ke sekolah dengan alasan belum saatnya di ketahui oleh banyak orang.

Alinah bisa berbuat apa. Alinah tak berdaya. Itulah Alinah. Berkutat pada kehidupan yang selalu dilanda kesedihan dan kepedihan. Andai saja saat ini Alinah telah mendapatkan gajian dari konten kreator. Mungkin hati Alinah tak gundah seperti ini

Tak habis pikir perihal hubungannya dengan Pak Sasmita.Alinah masih jaga jarak, belum boleh sewaktu-waktu berkunjung ke tempat Pak Sasmita, tapi Alina mengikuti aturan Itu demi kebaikan bersama dan kebaikan di masyarakat. Biar bagaimanapun juga Alinah orang yang tahu etika, jadi Alinah harus menempatkan dirinya sebaik mungkin.

1
Choi Jaeyi
Aku udah mampir dan ninggalin like & komen.
Mampir juga ya kak ke cerita aku, mari saling mendukung sesama penulis baru. Jangan lupa like & komen nya🤗🤗💋
Black Jack
Pengalaman yang luar biasa
mugiarni: terimakasih
total 1 replies
Ritsu-4
Maafin aku udah nunda untuk membaca nih novel, penyesalan banget!
mugiarni: terimakasih, salam kenal
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!