Demi untuk membalaskan dendam kepada orang - orang yang telah menghancurkan kebahagiaannya, sehingga seorang remaja pria berpetualang untuk mencari sebuah sekte yang akan di jadikan tempatnya mendalami ilmu bela diri.
Akhirnya dia bertemu dengan seorang pendekar serta sekte untuk tempatnya bernaung.
Karena kejeniusannya, dia dengan cepat bisa menjadi seorang pendekar yang kuat.
Akhirnya dia mulai memburu setiap murid sekte yang telah menghancurkan desa dan keluarganya serta setiap murid sekte aliran hitam lainnya.
Hal itu pula yang membuat dirinya juga di buru oleh sekte aliran Hitam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baryodo Aman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11. Perpisahan
Di pagi hari yang cerah, seorang gadis remaja sedang melakukan aktivitas seperti biasanya di pinggiran sungai.
Tiba - tiba dia melihat sesuatu yang tersangkut disebuah akar pohon yang menggantung di pinggiran sungai.
Hati, pikiran serta perasaan gadis itu menjadi gelisa saat melihat hal itu.
Gadis itu perlahan - lahan mulai mendekati apa yang di lihatnya.
Gadis itu langsung segera mempercepat langkahnya setelah melihat sosok remaja pria yang sedang memeluk erat akar pohon yang tergantung hingga menyentuh air sungai tersebut.
Dan pria itu tidak lain adalah Ma Guang .
Dengan segera, gadis itu memegang tangan dari Ma Guang dan memeriksa pergerakan nadinya.
Setelah mengetahui bahwa remaja pria itu masih hidup, gadis itu langsung menariknya hingga tubuhnya terangkat sepenuhnya ke atas daratan.
Gadis itu langsung mencari ramuan tanaman herbal yang bisa digunakan untuk bisa menghentikan pendarahan, setelah sudah ditemukannya gadis itu lalu kembali ketempat dimana tubuh Ma Guang berada.
Setelah dia tiba, gadis itu langsung mencabut dua bilah pisau yang tertancap di punggung Ma Guang dan langsung menempelkan ramuan yang dia cari ke luka yang di akibatkan oleh kedua pisau tersebut dan langsung mengikatnya dengan kain bersih untuk menahan ramuan itu agar tidak terlepas.
Setelah selesai, gadis itu langsung berlari untuk menuju ke kediamannya.
Sesampainya gadis itu di kediamannya, ibu dan ayahnya segera menyambutnya dengan penuh tanda tanya.
" Ada apa Meng'er...apa yang telah terjadi...!!!???." Rentetan pertanyaan langsung keluar dari mulut ibunya.
" Ayah...Ibu...!!! Aku menemukan seorang pria di sungai dengan keadaan sudah tidak sadarkan diri karena sedang terluka.." ucap gadis itu.
Mendengar apa yang baru saja putri mereka katakan. Kedua orang tua itu terperanjat dan langsung mendekati putri mereka.
Dari dalam kediaman itu muncul seorang pemuda yang tampan dengan tubuh yang terlihat proporsional.
" Apa yang sedang kalian bicarakan....!!!??? Ucap pemuda itu yang langsung berjalan mendekati mereka bertiga.
" Jun Gege....!!! Ada seorang pria yang sedang terluka di sungai.." ucap gadis itu memberitahukan kepada kakaknya.
" Ayo kita pergi untuk melihatnya.." ucap pria tua untuk mengajak ketiganya.
Setelah mendengar ajakan dari ayah mereka berdua langsung berjalan menuju kearah suangai yang di ikuti juga oleh ibu mereka berdua.
Setelah keempat orang itu tiba di pinggiran sungai, mereka kemudia mendekati tubuh seorang pria remaja yang masih dalam keadaan tergeletak di tanah dengan tubuhnya yang menghadap ke tanah.
Duan Dazhong langsung mendekat dan memeriksa kondisi tubuh Ma Guang.
Orang itu adalah ayah dari kedua anaknya Duan Jun dan Duan Meng serta suami dari seorang wanita yang bernama Jia Dawei.
Setelah selesai memeriksa kondisi Ma Guang, Duan Dazhong menyuruh Duan Jun untuk mengangkat tubuh Ma Guang dan membawanya ke kediaman mereka.
Hal itu langsung di lakukan oleh Duan Jun.
Setelah mereka tiba, Duan Jun langsung membawah masuk tubuh Ma Guang kekamar tamu yang ada dan menurunkan dengan perlahan yang di sambut oleh Duan Dazhong dengan tangannya.
Setelah selesai membetulkan posisi tubuh dari Ma Guang, kemudian Duan Dazhong meminta kepada istri dan anaknya untuk membuat ramuan obat yang bisa menyembuhkan luka luar yang mengandung racun.
Duan Dazhong merasa Ma Guang sangat beruntung karena masih bisa bertahan hidup karena dilukai yang senjata yang mengandung racun yang sangat mematikan.
Duan Dazhong tidak mengetahui bahwa sebelum terluka, Ma Guang sudah terlebih dahulu menelan pil penangkal racun.
Walau pun racun dari senjata tersebut masih sedikit berpengaruh pada tubuh Ma Guang yang membuat dirinya kehilangan kesadaran.
Duan Dazhong langsung membersihkan serta mengeluarkan racun yang ada diluka Ma Guang.
Pria itu juga mengganti pakaian yang Ma Guang gunakan dengan pakaian milik dari anaknya Duan Jun.
Sebab ukuran dari tubuh mereka berdua sama persis.
Setelah beberapa saat kemudian, Duan Dazhong langsung memberi minum ramuan obat yang telah disiapkan oleh istri dan anak perempuannya.
#Di Suatu Desa
Perwira beserta 10 orang prajuritnya kembali dengan tangan kosong dan langsung menemui gadis yang meminta pertolongan darinya.
" Nona, kami tidak menemukan siapa pun disana, saat kami tiba, yang kami dapati hanyalah bekas genangan darah di empat tempat yang berdekatan. Namun sudah tidak ada siapa pun disana.." Ucap perwira tersebut.
Mendengar hal itu, hati Xia Jiao merasa sangat sedih dan langsung meneteskan air matanya karena memikirkan keadaan Ma Guang.
Tubuhnya seakan terasa seperti sudah tidak lagi memiliki energi sedikit pun.
Setelah pagi menjelang, Xia Jiao terbangun dari tidurnya, matanya melihat sekitarnya namun matanya tidak dapat menemukan satu pun sosok prajurit yang berlalu - lalang.
Hal itu di sebabkan karena sekitar 100 prajurit telah dibawah oleh pemimpin mereka untuk menyerang kelompok yang menguasai desa yang baru saja Xia Jiao tinggalkan semalam.
Akhirnya Xia Jiao bangkit dan beranjak dari tempatnya.
Setelah matanya tertuju kesebuah meja yang berukuran sedang, dia melihat terdapat makanan serta buah - buahan di atasnya.
Xia Jiao langsung berjalan mencari tempat yang digunakan para prajurit untuk menampung air yang akan mereka gunakan.
Akhirnya Xia Jiao menemukan kumpulan gentong yang berisi air.
Xia Jiao lalu membersihkan tubuhnya dan kembali memasuki tempat awalnya berada.
Gadis itu langsung memakan daging dan buah yang tersedia dimeja.
Setelah selesai mengisi perutnya, gadis itu pun lalu berjalan menuju kearah desa.
Hanya membutuhkan waktu 10 menit berjalan, Xia Jiao sudah mulai melihat rumah - rumah penduduk.
Setelah berjalan beberapa saat kemudian, Xia Jiao melihat sebuah penginapan sederhana.
Dia pun langsung memasuki penginapan tersebut yang keadaannya sudah mulai ramai dengan pengunjung.
Lantai dasar dari penginapan itu juga memiliki fungsi sebagai rumah makan dan dua tingkat di atasnya adalah kamar - kamar yang disewakan kepada orang - orang untuk menginap.
Xia Jiao lalu pergi ke kasir memesan satu kamar untuknya.
Setelah membayar biaya sewa, pelayan pun langsung mengantarkan Xia Jiao ke kamar yang telah di sewanya.
Setelah hari sudah menjelang sore, Xia Jiao pergi kembali ke tempat para prajurit.
Setibanya, Xia Jiao tidak melihat siapa pun di tempat itu, dan dirinya mencoba untuk menunggu kedatangan mereka, namun hari sudah di kuasai oleh gelap, mereka belum juga kembali.
Akhirnya Xia Jiao kembali ke penginapan untuk beristirahat. Namun sebelum beristirahat, Xia Jiao mengisi terlebih dahulu perutnya.
Setelah keesokan harinya, pada saat Xia Jiao turun untuk memesan makanan sebagai sarapannya, dia mendengar orang - orang yang menceritakan bahwa kelompok orang yang menguasai desa yang di tinggalkan Xia Jiao sudah lari meninggalkan desa tersebut. Dan keadaan disana sudah kembali normal.
Namun untuk beberapa waktu kedepan prajurit - prajurit itu belum bisa kembali, sebab mereka untuk sementara harus mempertahankan desa itu jika kelompok yang baru saja diusir itu, kembali dengan kekuatan yang mereka yang lebih besar.
Mendengar hal itu, Xia Jiao berniat kembali ke desa itu, hanya untuk memastikan keberadaan dari Ma Guang.
Setelah menyelesaikan sarapan serta membayarnya, Xia Jiao langsung keluar mencari seekor kuda untuk dibelinya.
Ketika dia sudah mendapatkan kuda yang dia maksud, gadis itu langsung bergerak dengan cepat menuju ke desa itu.
Sesampainya disana, gadis itu langsung mencari keberadaan perwira yang pernah bertemu dengannya.
Setelah bertemu dengan perwira tersebut, Xia Jiao langsung menanyakan keberadaan dari Ma Guang.
" Tuan...apakah tuan menemukan temanku...???
" Maaf nona, kami tidak menemukan ciri - ciri orang seperti yang nona maksudkan.." ucap perwira itu menjawab pertanyaan dari Xia Jiao.
" Tetapi jika nona ingin mencari sekte untuk bisa berlatih ilmu bela diri, aku baru saja bertemu dengan kenalanku yang berasal dari sekte Bunga Persik. Itu pun jika nona mau.." ucap perwira tersebut.
" Baiklah, aku mau..." ucap Xia Jiao.
" Mari ikutlah aku untuk bertemu dengan rombongan dari kenalanku.." perwira itu mengajak Xia Jiao sambil berjalan dan di ikuti oleh gadis itu dari belakang.
~Bersambung~