NovelToon NovelToon
HIJRAH ITU CINTA

HIJRAH ITU CINTA

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Aisha Naziya Almahyra telah menjalin hubungan selama tiga tahun dengan kekasihnya yang bernama Ikhbar Shaqr Akhdan. Hubungan mereka sudah sangat jauh.

Hingga suatu hari kedua orang tua mereka mengetahuinya, dan memisahkan mereka dengan memasukan keduanya ke pesantren.

Tiga tahun kemudian, Aisha yang ingin mengikuti pengajian terkejut saat mengetahui yang menjadi ustadnya adalah Ikhbar. Hatinya senang karena dipertemukan lagi dalam keadaan telah hijrah.

Namun, kenyataan pahit harus Aisha terima saat usai pengajian seorang wanita dengan bayi berusia satu tahun menghampiri Ikhbar dan memanggil Abi.

Aisha akhirnya kembali ke rumah, tanpa sempat bertemu Ikhbar. Hingga suatu hari dia dijodohkan dengan seorang anak ustad yang bernama Ghibran Naufal Rizal. Apakah Aisha akan menerima perjodohan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2. Pemakaman Ayah

Aisha tidak bisa berucap sepatah katapun. Dadanya terasa sesak menahan sebak. Adam langsung membereskan rumah untuk semayamkan jenazah.

Adam juga memberi tahu kepala desa hingga tetangga. Setelah sholat subuh para tetangga satu persatu mulai berdatangan. Aisha masih syok tidak percaya dengan yang terjadi.

Aisha teringat video yang tersebar di grup wa warga sekitar tempat tinggalnya. Video saat dia berhubungan badan dengan kekasihnya Ikhbar. Pria itu membujuk dan merayu hingga dia rela menyerahkan kehormatannya pada sang kekasih.

Dalam video yang beredar, wajah Ikhbar tidak begitu terlihat. Namun, wajahnya tampak jelas. Apa lagi foto-foto itu. Terpampang sempurna mukanya Aisha. Foto saat dia hanya menggunakan pakaian dalam.

Aisha memukul dadanya yang sesak. Mengingat ayahnya sampai meninggal karena syok dan malu atas perbuatan yang dia lakukan.

Aisha mengambil jilbab yang dibelikan ayahnya. Dia ingin Aisha menggunakan hijab tapi gadis itu selalu berkata 'tunggu dulu'.

"Ayah, Aisha mulai hari ini janji, akan menggunakan hijab sesuai keinginan ayah," gumam Aisha.

Setelah berpakaian tertutup, Aisha keluar dari kamar. Semua mata pelayat tertuju pada gadis itu. Hingga dia menunduk karena malu. Dia duduk di samping jenazah ayahnya.

Aisha membuka kain penutup wajah ayahnya. Air matanya kembali tumpah. Gadis itu memeluk tubuh kaku sang ayah.

"Ayah maafkan Aisha," ucap Aisha dengan terbata. Dia terus memeluk tubuh kaku sang ayah.

Di belakang Aisha ibu-ibu tetangga membicarakan dirinya. Gadis itu mendengar jelas apa yang mereka gunjingkan.

"Pasti ayahnya jantungan setelah melihat video Aisha yang berzina itu," ucap Ibu A.

"Pastilah. Orang ayahnya seperti ustad, kelakuan anaknya memalukan," ujar Ibu B.

"Sama saja dia yang membunuh ayahnya sendiri," ucap Ibu C.

Dada Aisha semakin terasa sesak mendengar ucapan ibu-ibu tetangga itu. Dia menarik napas berat. Mengingat apa yang dikatakan mereka ada benarnya.

"Aku memang yang membunuh ayahku. Karena aku dia meninggal," gumam Aisha dalam hatinya.

Seorang tokoh agama lalu memandikan jenazah ayah. Aisha tidak sanggup melakukan itu. Tubuhnya terasa lemah.

Setelah dimandikan dan dikafani, lalu jenazah ayah di solatkan. Semua telah dilakukan hingga tiba saatnya di bawa menuju pemakaman. Aisha dan ibunya berada di ambulans bersama jenazah ayah.

Pemakaman dilakukan oleh pemuda setempat. Aisha merasakan tubuhnya semakin lemah melihat jenazah ayah dimasukan ke liang lahat.

Saat tanah akan diturunkan untuk menutupi liang lahat, Aisha tidak bisa menahan diri lagi. Dia berlari dan ingin masuk ke kubur ayahnya. Beruntung tubuhnya di tahan Adam.

"Lepaskan aku, Mas. Aku ingin ikut dengan ayah. Ayah ... jangan tinggalkan aku! Maafkan aku, Ayah. Maafkan aku," ucap Aisha sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.

**

Aisha terbangun saat mendengar suara orang-orang yang sedang mengaji. Dia langsung berjalan keluar dan melihat banyak orang sedang mengaji. Barulah dia tersadar apa yang telah terjadi.

Tubuhnya kembali terasa lemah. Dia terduduk teringat kepergian ayahnya. Air mata kembali membasahi pipinya. Apa lagi saat melihat ibunya yang terdiam di antara para pelayat.

Aisha mengambil hijab dan mengenakannya. Dia harus meminta penjelasan Ikhbar atas beredarnya video mereka. Dengan melangkah pelan, Aisha keluar dari rumah lewat pintu belakang.

Dengan menggunakan ojek motor, Aisha menuju rumah Ikhbar. Sepuluh menit perjalanan dia tiba di rumah kekasihnya. Gadis itu langsung mengetuk pintu rumah pria itu.

Beberapa saat kemudian, seseorang membuka pintu. Terlihat wajah ibunya Ikhbar.

"Selamat malam, Bu. Apa ada Ikhbar?" tanya Aisha.

Bukannya menjawab pertanyaan Aisha, justru dia menatap gadis itu dengan mata tajam. Dia keluar dari rumah. Saat ini mereka sudah saling berhadapan.

"Untuk apa kau cari Ikhbar? Apa kau yang ada di video itu?" tanya ibunya Ikhbar dengan suara sedikit tinggi.

Aisha menarik napas dalam. Berarti ibunya Ikhbar telah mengetahui tentang video itu, pikir gadis itu. Dia harus meminta pertanggungjawaban dari pria itu. Aisha akhirnya mengangguk sebagai jawaban. Wajah ibunya Ikhbar tampak menegang menahan amarah.

"Untuk apa kau cari Ikhbar lagi. Gara-gara kau, kami harus menanggung malu. Seluruh tetangga jadi tahu kelakuan Ikhbar. Aku yakin semua ini karena hasutan kamu. Kamu yang mengajaknya berzina, bukan?" tanya ibunya Ikhbar.

"Bu, aku dan Ikhbar sama-sama mau. Tidak ada yang benar, kami berdua salah karena melakukan itu. Cuma aku ingin tahu, kenapa video itu bisa tersebar," ucap Aisha dengan suara pelan.

"Jangan pura-pura baik. Aku tahu kaulah yang menyebarkan semuanya. Dengarkan aku! Jangan pernah temui Ikhbar lagi. Dia telah dimasukan ke pesantren. Sekarang kau pergi dari rumahku!" usir Ibunya Ikhbar.

"Aku tidak akan pergi sebelum mendapatkan penjelasan dari Ikhbar. Ayahku sampai meninggal karena melihat foto itu," ucap Aisha.

"Kenapa jika ayahmu meninggal? apa semua itu salah Ikhbar juga? Kamu seharusnya ngaca. Ayahmu meninggal karena malu memiliki anak gadis seliar kamu! Sekarang pergilah dari rumahku. Jangan pernah mencari anakku. Dia telah taubat atas perbuatanmya. Saat ini ada di pesantren!"

Setelah mengucapkan itu ibunya Ikhbar masuk ke rumah dan menguncinya. Aisha akhirnya berjalan meninggalkan rumah kediaman orang tua Ikhbar.

Dengan langkah pelan dia berjalan. Tidak ada niat memanggil ojek. Berjalan tanpa henti. Langit yang gelap akhirnya menurunkan air matanya. Hujan turun membasahi bumi.

Aisha tetap berjalan walau tubuhnya basah kuyup. Air matanya jatuh membasahi pipi.

"Ayah, maafkan aku. Apa ayah kedinginan? Aku akan datang menemani, Ayah," gumam Aisha pada diri sendiri.

Aisha memanggil ojek dan meminta mengantarnya ke pemakaman. Suasana hujan membuat tempat itu mencekam. Namun, tidak ada rasa takut pada wanita itu.

Dia duduk berlutut di samping kuburan ayahnya. Memeluk nisan ayahnya.

"Ayah, bangunlah! Kembali pada kami. Aku rela ayah memukulku hingga mencambukku, dari pada ayah pergi begini. Kenapa ayah menghukumku begitu berat. Kenapa ayah tidak bunuh saja aku. Kasihan ibu yang harus kehilangan ayah. Bangunlah, Ayah," ucap Aisha dengan suara terbata.

Cukup lama dia di kuburan. Teringat ibunya yang seorang diri di rumah. Aisha bangun. Meninggalkan kuburan ayahnya.

Sampai di rumah, Aisha melihat ibunya menangis sambil memeluk baju yang terakhir ayahnya gunakan. Hati Aisha menjadi remuk melihat pemandangan itu. Dia masuk dan bersimpuh di kaki ibunya.

"Ibu, maafkan aku!" Hanya itu yang Aisha bisa ucapkan.

"Pergilah dari hadapan ibu, Nak. Ibu belum siap bertemu kamu. Melihat kamu mengingatkan pada ayahmu," jawab Ibu dengan suara datar.

"Jika memang kepergianku bisa membuat Ibu lebih baik, baiklah. Akan aku lakukan," ucap Aisha.

Dia berdiri dan meninggalkan ibunya seorang diri. Aisha masuk ke kamar dan mengambil tas kopernya. Mungkin kepergiannya akan lebih baik bagi sang ibu, pikir Aisha.

...----------------...

1
@Al🌈🌈
Bagus /Good/
Najmiati Zuroya
selalu suka ceritanya
Alvia Inayati
Luar biasa
Alvia Inayati
Buruk
hidagede1
Luar biasa
Sari Ramly
Lah ghibran dulu apa kabar bu nur…syifa kan hadir krn pergaulan bebas anakx bu nur…si yg paling merasa pinter didik anak…kaca mana kacaaaa ???
lucky gril
2 karya the end mak matathon bacanya sekeren itu karya mm 😍😍😍
Mama Reni: 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
lucky gril
cerita anin mak khatam duluan😄
Mama Reni: Kebalik ya 🙈🙈
total 1 replies
lucky gril
stop mak mo gosok😂
lucky gril
karma di bayar tunai tuk pk abdul,dan rachel tp ada hana yg kata mak punya sifat kyk bu nur ngga mo disalahin😎
lucky gril
duh hana nurunin sifat mak tirinya nih ngga mo disalahin🤦‍♀️
lucky gril
ialah siapa yg betah dirumah tangga omong sm anak kandungnya ketus apalagi bu nur hanya ibu sambung lagaknya kayak ibu kandung😏
lucky gril
mana mau bu nur pisah,dia ngga ada apa apanya tanpa pk abdul😎
lucky gril
oke disini mak bahagia,maaf mama nur 🤣🤣🤣
lucky gril
Astagfirullah😡
lucky gril
mau tau nih si hana anaknya siapa 😅

biar mm nur mati kutu dapetin hana🤣🤣🤣
lucky gril
stop dulu mak mo masak🤦‍♀️
lucky gril
y'ampun mm'ren ,ini mak baru ngeh aisha gibran orang tuanya siapa y'itu yg kemarin mak baru baca yg nikah sm keenan😁

ampun dah mak baru ngeh ini😍
Mama Reni: Kan ada mama jawab komentarnya, baca hijrah itu cinta, baru Lihat aku, Gus dan Paman I Love You
total 1 replies
lucky gril
memang ngga boleh y'pezina dpt yg benar2 soleh ,jujur,mapan dan tulus😭😭😭


kenapa harus di diposisikan begini,seakan harus menerima karna masa lalu tapiiiii😔
lucky gril
apa ini istilah orang baik ketrmu org baik seorang pezina dipertemukan pezina y'Rabb lindungi kami sekeluarga


Allahumma Baarik🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!