Seorang wanita yang hidup dengan mengandalkan pekerjaannya sebagai seorang pengacara.
Perawakan yang tegas, tak takut apapun dan terkadang Brutal menjadikannya sosok kuat yang sangat di perhitungkan.
Akhirnya mendapat kesempatan emas menjadi salah satu orang kepercayaan Bos Besar yang ternyata punya keterkaitan di masa lalu di waktu kecil.
Bagaimana kisah wanita salah satu kerabat Keluarga Nugraha? Yuk kita ikuti jalan ceritanya.
Salam Sukses, Sehat, Semangat dan jangan lupa Bahagia.
Author Sinho.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MB 32
Malam yang semakin larut, udara dingin semakin menyelimuti, Queen membuat minuman hangat di dapur kecil yang memang disediakan disana, ada sedikit kerupuk mentah yang sengaja di bawah oleh Elsa, rasanya lumayan dan Queen menggoreng cukup banyak untuk yang lain juga.
Arron yang baru saja masuk dan ingin mengambil air minum cukup terkejut melihat ketangkasan Queen dalam mengolah makanan dan membuat minuman.
"Sedang sibuk?" Tanya Arron tak enak hati, celingukan mencari Elsa nyatanya juga tak ada, niat hati Ingin menyuruhnya membantu.
"Seperti yang kakak lihat, minuman sudah siap dan kerupuk istimewa bawaan Elsa juga siap di nikmati, bagaimana?" Queen tersenyum dan membawa semuanya seperti pramusaji di sebuah restoran.
Tentu Arron tertawa kecil melihatnya.
"Kamu mirip dengan pelayan-pelayan profesional di Restoran besar, apa mau aku carikan kerja sampingan disana?"
"Ck, kerja di sampingmu sudah cukup buat ku pusing kak, ayo!" Queen berseru, mengajak Arron untuk beranjak.
Arron hanya tersenyum, lalu menyambar nampan di tangan kiri Queen yang berisi minuman, karena terlihat cukup berat.
Queen terkejut sesaat, lalu tersenyum senang, bersyukur beban ditangannya ada yang mau bantu bawakan, lumayan tidak capek-capek amat.
Berkumpul di ruang tengah rupanya, di luar juga mulai gerimis, hanya Elsa yang tak ada disana, Arron membawa nampan membuat Sammy dan Diky tentu sangat terkejut dan segera membantunya.
"Dimana Elsa?" Tanya Arron.
"Sedang membeli beberapa bahan makanan dengan istriku" jawab Pak Diky dan Arron baru mengerti.
Sementara Queen segera menikmati apa yang sudah tersaji, yang lain pun menyusul berbuat yang sama, seperti biasa, Sammy sudah bergeser di sebelah Queen sambil sesekali menjahili.
"Ish, kak Sam, jangan usil!" Protes Queen saat Sammy sengaja mengambil kerupuk yang hampir masuk mulut Queen sesaat tadi.
Diky hanya tertawa, dan melihat sekilas ekspresi apa yang di nampak kan Arron saat ini, terlihat sedikit berubah tak suka, tapi detik berikutnya di tutupi dengan senyuman tipisnya.
Arron beranjak, mungkin merasa tak nyaman, atau entahlah tidak nampak jelas, lalu dirinya berpamitan menyusul Elsa, pak Diky tentu tak membiarkan begitu saja, karena juga ada istrinya bersama Elsa saat ini.
"Kalian tidak ikut?" Tanya Arron.
"Aku akan menemani Queen saja disini" ucap Sammy tanpa sungkan sama sekali, sedangkan Queen hanya tersenyum sekilas sambil menikmati makanan yang ada diatas meja.
"Ya sudah, kita pergi dulu Sam, jaga Queen!" Sahut pak Diky lalu kemudian menyusul Arron yang beberapa detik lalu berjalan keluar melewati pintu.
Sammy hanya terdiam, masih mengamati Queen yang tangannya comat comot kerupuk yang di gorengnya, bahkan merasa lucu saat memilih warna yang di sukai untuk di masukkan mulutnya.
"Queen?"
"Hem"
"Jangan banyak-banyak, nanti batuk"
"Enggak, jangan khawatir, aman kak!" Jawab Queen masih terus menikmati, tanpa tau kalau dirinya dari tadi diperhatikan.
"Kamu cantik, dengan kepribadian yang menarik"
"Banyak sih yang bilang begitu" sahut Queen masih menikmati minuman hangatnya.
"Tapi sayang_"
Baru Queen sekarang menatap Sammy yang berada disampingnya.
"Sayang kenapa?" Penasaran rupanya Queen akan kata-kata Sammy.
"Belum punya kekasih, kenapa?" Tanya Sammy akhirnya.
"Oh itu, ribet kak, aku gak mau urusan sama yang namanya cinta, pacaran dan lainnya, apalagi melihat Boss Arron kemaren itu, rasanya kok jadi takut sendiri"
"Itu kan masalah yang biasa, Arron saja yang kurang beruntung, masih banyak hubungan kekasih yang berakhir dengan bahagia, yah walaupun mesti akan banyak rintangan di perjalanannya"
"Iya sih, di keluarga Nugraha juga aku lihat begitu"
"Apa?, keluarga Nugraha?"
"Eh bukan-bukan, maksudku di keluarga orang-orang kaya, seperti salah satunya keluarga konglomerat terkenal itu lo kak" Queen langsung meringis hampir saja kebablasan akan identitasnya.
"Oh, mereka bukan orang biasa, jangan kamu jadikan patokan, tapi yang aku dengar sih keluarga orang-orang besar itu sangat setia akan pasangannya"
"Memang"
"Memang?, kok kamu_"
"Eh maksudnya, memang kabar yang aku dengar dan baca memang begitu kak" lagi-lagi Queen hampir keceplosan lagi.
"Sudah deh kak, ngomong yang lain saja, ngomong-ngomong nih, kak Sammy sendiri kenapa gak serius dengan satu wanita, kata pak Diky sering gonta ganti!"
"Oh itu_, ya cari yang cocok dulu lah"
"Ya tapi kalau menjalani dengan banyak wanita sekaligus kan gak bener kak"
Sammy langsung tertawa, terlihat benar betapa polosnya mahluk unik di depan matanya ini, Queen tak paham sama sekali jika Sammy hanya menjadikan wanita selama ini sebagai obyek pelampiasan kebutuhan biologisnya saja, karena Sammy memang punya alasan sendiri.
"Aku melihat mu aneh, bahkan baru ini aku mengenal dekat wanita yang memakai baju menutup semua tubuhnya, seperti kamu ini"
"Oh itu, baju bagi wanita muslim bukan hanya sekedar baju kak, banyak manfaat dan kewajiban disana, menutup tubuh yang seharusnya dilarang dilihat oleh orang yang tidak berhak misalnya"
"Aku pernah mendengar itu sih"
"Selain itu, aku juga sangat nyaman dan terlindungi"
"Begitu?"
"Iya dong, rasanya nyaman banget, gak khawatir saat bersama lawan jenis melakukan interaksi, seperti bersama kak Sammy saat ini"
Sammy manggut-manggut, baru mengerti kenapa beberapa wanita di muka bumi ini ada yang seperti Queen walaupun dirinya baru kali ini dekat dengan salah satunya, dan alasan yang sangat masuk akal jika Queen merasa nyaman dengan pakaian yang biasa dia gunakan, walaupun sangat berbeda.
"Beruntung nanti yang jadi pasangan mu" ucap Sammy lirih, namun bisa ditangkap telinga Queen.
"Hem, aku berharap begitu kak, semua ini adalah miliknya nanti, entah itu siapa"
"Apa mungkin aku bisa seberuntung itu?" Tanya Sammy.
"Jodoh ada di tangan Tuhan kak, kita berusaha saja yang terbaik, selesai urusan, biar selanjutkan Tuhan yang menentukan"
Begitu simpel cara berpikirnya, membuat Sammy tersenyum mendengar apa yang di katakan oleh Queen, ada sekelebat bayangan seandainya dia bisa bersama_
"Akh, sial, apa yang aku pikirkan, tidak-tidak!" Secepat kilat Sammy menghilangkan angannya.
Tak lama perbincangan berhenti, saat Arron dan yang lain telah kembali, makan malam pun siap di hidangkan.
"Besok kita akan berkeliling ke puncak dan hutan, pulangnya bisa mampir ke penduduk desa" uco Elsa memberikan rute kegiatan esok hari.
"Wah, pasti seru, aku tak sabar lagi" sahut Queen antusias sekali.
"Kalau begitu, setelah ini kita semua harus segera beristirahat, persiapan tenaga untuk besok pagi" ucap Arron.
Semua setuju, dan makan malam pun selesai, Queen membantu Elsa membersihkan meja, sedangkan Sammy seperti biasa hanya menjahili Queen dengan menambah tumpukan piring diatas tangannya.
"Kak Sam, berat!" Queen di buat kesal.
Arron bangkit dan mengambil piring itu dari tangan Queen.
"Jangan keterlaluan kalau bercanda" ucapnya datar namun membuat Sammy langsung berhenti, merasa tak enak hati.
"Dengar itu kata my BOSS!" Queen menjulurkan lidahnya tanda kemenangan ada di pihaknya dan Sammy hanya tertawa sebelum akhirnya masuk ke dalam kamarnya.
Arron meletakkan tumpukan piring, dan Elsa segera mengambilnya.
"Tuan Arron istirahat saja, ini tugas Wanita!"
"Hem" Arron berbalik dan berpapasan dengan Queen.
"Makasih Boss"
"Lain kali jangan terlalu banyak bercanda dengan Sammy"
Queen terkejut, mengehentikan langkah dan melihat Arron begitu saja melewatinya, bagaimana dengan Elsa yang tentu saja mendengar, langsung tersenyum puas karena sepertinya harapan dan doanya akan terkabul juga.
"Kenapa sih Pak Boss?" Tanya Queen merasa aneh dengan kalimat terakhir yang baru saja di dengarnya.
"Tanya sendiri dong!" Ucap Elsa yang malah nampak bahagia.
Queen mengerutkan kening, menggelengkan kepala merasa aneh dengan orang-orang yang baru saja ada di dapur, apa mungkin semua pada kesambet jin yang ada disini ya, batinnya.
Bersambung.
Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.
eh sejk kpn elsa berhianat gak mungkin dong dr awal2 mereka kenl
tambh kesini malh tambh kesono aja siathor bkin ceritanya suka bngt dngn nofel2nya sudah semua aku bca seru pokokny
ayoooooo
Queen