Alintha Clarissa•
Seorang gadis berparas cantik dan menawan,
di umur tepat ke 20 tahun nya. Ia di beri pilihan dua laki-laki yang akan menjadi pendamping hidupnya.
Degan berat hati ia menerima permintaan kedua orang tua nya untuk menikah dengan laki-laki anak dari sahabat nya
Siapakah yang akan menjadi suaminya?
Yuk baca!!!
Vote&komen cerita aku gays❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ndaagstinaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fitting gaun
kini alinn sudah jelas terlihat rapih dan siap karna akan pergi bersama alvin untuk fiting gaun nya, alvin pun sudah menjemputnya.
ia menyembunyikan lengan nya yang terluka itu, lalu ia pun pamit kepada keluarga nya, begitu pun alvin yang telah menunggu nya.
kini di mobil hanya ada keheningan, dan sesampai nya di tempat tujuan, saat alvin hendak turun dari mobil sorot mata nya terkejut melihat lengan alinn yang terluka itu, ia meraih lengan alin untuk melihat nya dengan tatapan panik nya
“ada apa dengan lenganmu.”komentar alvin sembari menatap alin dengan sorot mata tajam nya
“ah, tidak apa-apa!!!” elak nya lalu menarik lengan nya dengan kilat dan menyembunyikan nya kembali
“anda melakukan apa?”
“bukan urusanmu!!”
“jangan pernah melukai diri anda sendiri.”tegas alvin dengan wajah panik nya lalu ia memaksa melihat lengan alinn kembali.
“ck lepas, aku tidak apa-apa!!!.” alvin menatap tajam alinn hingga membuatnya terdiam pasrah dengan alvin yang memaksa melihat luka nya itu.
“ini luka!!”
“apa yang anda lakukan?!”
“lupakan saja, ayo kita masuk!!!”elak alin lalu turun dari mobil mendahului alvin.
alvin melamun sembari memikirkan nya, lalu ia pun menyusul alin memasuki sebuah toko itu untuk memfittin baju pernikahan nya.
“waaah, ini benar-benar indah sekali semua gaun-gaun nya.”
alvin tersenyum tipis melihat ekspresi alin yang terlihat tertarik dengan gaun ini.
“permisi nona, ayo coba gaunini untukmu.” alinn melirik ke arah alvinn lalu di balas anggukan oleh alvin dengan dingin.
“baiklah, ayo.”lanjut alin dan ingin mencoba gaun yang telah di pilih alvin.
_
“alvinn!!”panggil seseorang yang tak asing lagi.
alinn pun keluar dengan menggunakan gaun putih yang sangat cantik dan menawan di tubuh nya. Alvin pun menoleh ke arah alinn dengansangat terkejut takjub melihat paras alin yang sangat cantikk dan indah.
alvinn tak melepaskan pandangan nya ke arah lain selain menatap calon istrinya yang sangat menawan dan indah itu. “alvinn!!!”panggil alin padanya yang melamun itu.
“ah.. e- maaf, saya terasa mengantuk makanya saya sangat tidak fokus.”elak nya sembari mengalihkan pandangan nya
“bagaimana alvin?” ia memutarkan tubuh nya sembari tersenyum meminta alvin menilai nya, namun alvin hanya merespon mengangguk dingin.
“cocok.”ucap nya dengan singkat
“ah, tunggu, kau lanjut memilih jika tidak merasa cocok dengan gaun yang ku pilih, saya ingin mengangkat telpon penting.”
alvin yang merasa salah tingkah pun mengelak agar terlihat seperti biasa saja, padahal jelas-jelas ia sangat metasa takjub dengan paras alin yang indah dilihat itu.
alin memutarkan bola matanya dengan malas, yang melihat alvin malah menyibuki diri untuk mengangkat telpon dan hanya menilai tanpa ekspresi apapun.
“membuatku muak!” batin alin sembari memasang wajah kesal nya.
“bagus sekali nona, kau terlihat sangat cantik!!”puji seorang pemilik toko gaun mewah itu. alinn tersenyum senang meskipun ia belum bisa terima dengan semua ini.
...-...
“semua sudah siap, tinggal anda yang harus menyiapkan diri untuk esok di hari pernikahan kita.”
“ingat!! untuk tidak melakukan hal yang gegabah lagi dan melukai dirimu sendiri.”tegas alvin pada alin dengan sorot mata mengancam
“peduli apa kamu tentangku.”
“kau calon istriku, jadi jangan pernah melakukan hal bodoh seperti ini lagi dan melukai dirimu sendiri seperti ini!”ucap alvin dengan tegas.
“mengapa aku merasa senang ya dia mengkhawatirin ku”batin alinn dan tersenyum kecil
“ck!! aku tidak boleh tertipu dengan sikap nya, sikap dia itu aneh, bisa berubah kapan saja.”batin nya dan memutarkan bola matanya memandang alvin yang sibuk menyetir mobil itu
sesampai di rumah :
“cepat masuk dan langsung beristirahat, ingat pesan saya, jangan pernah melakukan hal yang tidak tidak.” alinn hanya menatap nya dengan malas.
“salam pada bunda,papa dan kak raka”
“yasudah kalo begitu aku masuk dulu, hatihati!!”alin pun menuruni mobil lalu memasuki rumah nya tanpa basa-basi pada alvin lagi.
alvin mengamati tubuh kurus alin yang berjalan memasuki rumah nya, setelah memastikan alin memasuki rumah nya ia pun bergegas untuk menancap gas menuju rumah nya.
...****...
keesokan hari nya, tepat hari dimana alinn benar benar harus mengakhiri masa remaja nya, ia harus menikah di usia dia yang masi berumur 20 tahun.
“bunda, berati nanti aku tidak tinggal sama bunda sama papa dan kakak lagi?”ucap alin sembari menangis, bunda nya tersenyum menangis melihat putri kecil nya akan menikah.
“sayangg, selamat ya, kamu sudah mulai dewasa jadi kamu tidak usah pikirin hal apapun lagi ya, pikirin diri kamu sama alvin nanti, kamu harus terus bahagia ya.”ucap bunda nya lalu memeluk putrinya
“sudah tidak boleh menangis, sudah cantik gini masa nangis.”ucap raka dan terkekeh
“kakak.”panggil alin lalu memeluk raka
“selamat ya dek. semoga kamu bakal selalu bahagia entah kapanpun kakak berharap kamu bakal slalu bahagia dimanapun kamu berada.”ucap raka dan menangis terharu.
“iyaa tuh, maafin papa sayang ya, papa mau yang terbaik buat kamu dan papah juga tidak mungkin asal-asalan nepatin sesuatu di hidup kamu ini, alvin anak yang baik dan sangat bertanggung jawab, kamu bahagia terus sayang ya.”ucap papa nya lalu mereka semua berpelukan keluarga.
...***...
langkah alinn membuat semua terpacu dengan paras nya yang menggunakan gaun mewah itu hingga membuat nya bertambah bersinar dan sangat indah cantik jelita.
semua terkagum dengan kecantikan nya, semua para tamu sangat takjub dengan diri nya yang sangat sempurna. diiringi tepuk tangan dan bunga saat ia berjalan menghampiri alvin yang tengah berdiri menunggu nya.
alvinn berbalik badan melihat ke arah alin yang sedang berjalan menghampiri nya dengan hati dagdigdug
alvinn sangat takjub dan sangat terpesona dengan kecantikan alinn tak sadar ia pun menangis bahagia melihat alinn yang akan menjadi istrinya itu.
alvin sergap mengusap air matanya, dan langsung mengulurkan lengan nya untuk menyambut alin, keduanya kini saling bertatapan terharu.
acara berlangsung dan di hadiri para tamu yang sangat ramai, alvin terlihat bahagia memiliki wanita sesempurna alinn.
meskipun alinn masih bingung dengan semua ini dan belum terima dengan kenyataan yang ia hadapi ia pun perlahan mulai ikhlas dengan apa yang sudah menjadi takdir nya.
perlahan wajah alvin mendekat ke wajah alinn dan mencium alinn dengan ketulusan, sementara alin hanya bingung melihat alvin tingkah suami nya kini yang ia anggap sedang berakting mencium nya itu, namun ia hanya mengikuti cara alvin untuk membuat para hadirin yakin dengan pernikahan nya.
semua pun bersorak bahagia begitu pun keluarga nya, semua menangis terharu dan sangat bahagia.
deggg deggg
alinn terkejut melihat alvin mencium nya seperti penuh ketulusan dan bukan hanya berakting di hadapan semua orang-orang.
“alvin?!!!!!”batin nya yang mulai terheran itu dengan alvin yang melumat bibir nya dengan ketulusan.
“semoga saja ini hanya akting nya di depan semua orang dan keluarga aku sama dia!” alvinn menatap alin sembari tersenyum manis
“cantik.”
kata kata itu sangat membuat alin terkejut dan sangat salah tingkah, ia pun berusaha tenang dan tidak bawa perasaan dengan ucapan alvin itu
“ah.. e-, alvin!!!”
“baju mu bagus sekali, cocok dengamu.”elak nya
alvin tersenyum kecil dan memeluk alin dengan hangat. semua para tamu menyaksikan dengan penuh haru melihat kedua pasangan baru yang tengah resmi menjadi pasangan suami istri.
tangisan keluarga nya bahagia melihat kedua nya tengah sah menjadi pasangan seumur hidup, “kakak harap kau menemukan bahagiamu pada alvin” batin kakak nya lalu mengusap air mata nya.
“kau menciumku!”tegas alin yang sedang berbisik pada alvin yang sedang berdansa dengan nya.
namun tak menghiraukan ucapan nya, alvin terus memainkan berdansa bersama istrinya itu, sementara itu alin hanya menatap nya dengan sebal dan terus pasrah dengan posisi yang tak nyaman ini.