NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Allah

Takdir Cinta Allah

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: ell lestari

Kehidupan Nazela begitu terasa sesak. Iya,dia bisa menajali hidup sesuai keinginan nya namun,tak ada hari tanpa berdebat dengan sang mamah yang ingin anaknya menjadi dokter. Keputusan Nazela menjadi seniman membuat sang mamah murka setiap harinya,hingga membuat Nazela sesak setiap kali melihat mamahnya.


Namun kehidupannya mulai berubah ketika sang sahabat mengenal kan nya pada Islam. Nazela memang seorang muslim namun ia cukup jauh dari kata taat karna background keluarga nya. Pola pandang Nazela mulai berubah ketika Sabrina mengenalkan nya pada tempat bernama pesantren. Ia mulai belajar mengenal Islam lebih dalam hingga ia merasa nyaman dengan hijab dan baju baju panjang yang tak membentuk lekuk tubuh nya. Ia akhirnya ia harus menghadapi berbagi macam ujian hidup termasuk ujian percintaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ell lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasihat kecil

"Nama kamu siapa?"

Tanya Farah (Mamah Nazela) pada Afkar yang sedang memapahnya berjalan keluar rumah sakit

"Afkar bu"

Jawab Afkar sambil terus memperhatikan jalan di depannya.

"Makasih ya nak Afkar, terimakasih sudah memberikan pekerjaan yang layak untuk Nazela"

"Iku sebab Nazela mampu bu, ibu beruntung iso nduwe Nazela, dia iku cantik dan pintar"

"Kamu bener. Andai ibu bisa mendukung Nazela dari awal, mungkin ibu gak akan sejauh ini sama anak ibu sendiri"

"Yang jauh itu cuman Nazela nya aja bu, tapi hati Nazela masih sayang sama ibu. Buktinya aja tadi pas Nazela dapet kabar kalo ibu kecelakaan, dia langsung panik dan lari lari di rumah sakit buat cari ruangan ibu di periksa"

Senyum merekah Farah tercipta, rasanya ingin tidak mempercayai apa yang Afkar katakan. Namun, mimik dan raut wajah Afkar dapat di percaya.

"Ibu titip Nazela ya Afkar! ibu takut Nazela akan merasa kekurangan kasih sayang"

"Ndak mungkin bu, kasih sayang ibu akan selalu Nazela simpan. Nazela marah tadi iku adalah bentuk perhatian Nazela sama ibu, cuman bedo caranya aja"

"Makasih ya Afkar"

"Enggih bu, sami sami. Hati hati bu!"

Dengan sangat hati hati dan penuh perhatian, Afkar membantu Farah masuk ke dalam mobilnya.

*****

Sebuah mobil toyota raize berwarna hitam itu terparkir di depan gedung utama sebuah kampus yang terlihat begitu asri karena hijaunya pepohonan yang tumbuh terawat di sekitarnya. Dari dalam mobil, Sabrina nampak bingung akan dirinya yang nanti akan ke luar dari dalam mobil bersama seorang dosen. Yang dimana setelah Malik menjadi dosen di kampusnya itu, tak sedikit dari teman wanitanya yang selalu membicarakan Malik.

"Pak, ini gak popo aku keluar mobil bareng bapak?"

Tanya Sabrina khawatir

"Ya gak papa Sab, emang kenapa kalo kita keluar mobil bareng? dosa?"

Tanya Malik sedikit tertawa karena melihat kekhawatiran Sabrina yang justru terlihat menggemaskan.

"Yo ndak juga, tapi kan bapak iku....."

"Saya kenapa? karena saya dosen? jadi gak boleh berangkat bareng mahasiswa nya?"

"Yo iku salah satu ne"

"Jadi mau kamu dulu yang keluar? atau saya dulu?"

"Aku dulu aye yo pak, bapak tunggu 15 menit baru keluar!"

"15 menit?"

"Iyo"

"Kelamaan Sab"

"Pokok e bapak ojo metu disit! sebelum aku sampe lobby kampus, yo!"

Dengan wajah mengancamnya, Sabrina langsung turun dari mobil Malik tanpa menunggu kesepakatan dari Malik. Melihat tingkah waspada Sabrina yang takut teman temannya akan melihat, justru membuat Malik terus tersenyum gemas.

"Huh....kok aku deg degan yo"

Ucap Sabrina seorang diri setelah berhasil menjauh dari mobil Malik.

"Opo karena aku baru pertama kali yo, numpak mobil sama laki laki. Yo walau pun pak Malik iku ponak an bu dek, tapi kan secara nasab kita bukan mahrom"

Tutur nya sambil menyusuri lobby kampus menuju ruang kelasnya.

"Sing penting aku ndak ono niat dan pikiran aneh aneh. Bismillah"

Tegas Sabrina untuk dirinya sendiri.

*****

"Makasih ya Af, gue jadi ngerepotin lo banyak"

Ucap Nazela ketika Afkar membantunya memapah Farah (Mamah Nazela) sampai kamar tidurnya.

"Makasih ya nak Afkar"

Ujar Farah ikut berterimakasih

"Ndak popo bu, dah tugas kita sebagai manusia untuk saling tolong menolong. Ibu istirahat yang banyak yo!"

Perhatian Afkar yang begitu nyata, di sambut hangat oleh senyum manis Farah.

"Udah kan mah, mamah udah sampe rumah dan jangan lupa di minum obatnya! Zela mau balik kerja lagi"

Tukas Nazela yang masih menekuk wajahnya kesal

"Ndak usah Zel! kamu di sini aja jagain mamah mu! masih ono Faiz sing iso handle nang restoran. Kamu juga iso ambil cuti untuk beberapa hari, kasihan mamah mu kalo harus di tinggal sendiri"

Timpal Afkar mencegah tindakan Nazela

"Gak bisa Af, gue udah bikin meeting tadi pagi berantakan"

"Iya gak papa nak Afkar, kalo Nazela harus balik kerja lagi. Ibu juga udah gak papa kok"

Sahut Farah menyetujui ucapan putrinya, mata Nazela terus menatap tajam ke arah Farah.

"Lo denger sendiri kan?, dah ayo!!"

"Zel!!"

Tukas Afkar mencegah langkah kekeh Nazela

"Manusia paling utama iku ibumu, ibumu, dan ibumu. Sebenci apa pun kamu, berbakti iku paling Utomo!"

"Ok, kalo gitu gue ambil cuti. Tapi untuk menenangkan pikiran gue"

"Terserah kamu, sing penting kamu ono ning umah. Kalo gitu aku pergi, assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Jawab Nazela dan mamahnya bersamaan.

"Makasih ya Afkar"

Ujar Farah

"Enggih bu, cepet sembuh yo!"

Setelah langkah kaki Afkar menjauh dari lantai kamar Farah, Nazela berniat untuk mengantar Afkar pergi. Namun, niat terhenti ketika sama mamah menggenggam erat pergelangan tangannya.

"Makasih ya Zel, kamu udah mau jemput mamah di rumah sakit"

Ucap Farah Lirih pada putrinya itu

"Mungkin kalo Kak Mila ada, aku juga gak akan repot repot pergi ke rumah sakit sampai harus ninggalin meeting cuman buat jemput mamah"

Cetus Nazela sinis, sambil membuang wajahnya, Nazela melepas sentuhan tangan mamah nya dari pergelangan tangannya. Dengan langkah pastinya, Nazela keluar dari kamar mamahnya. Farah hanya diam menatap sendu sang putri tanpa bisa membantah.

"Makasih ya Af"

Ujar Nazela pada Afkar yang hendak membuka pintu mobilnya itu

"Yo, kamu besok ndak usah berangkat resto! jagain aja mamah mu!"

"Gue besok ada bimbingan jadi gak bisa di rumah terus, lagian malem ini kakak gue juga dateng"

"Karo mas Malik?"

"Iya lah"

"Di mana?"

"Ya itu terserah pak Malik. Pokok nya thank buat hari ini. Oh ya, masalah nyokap gue, tolong ya jangan kasih tahu siapa siapa! termasuk ummi lo"

"Kenapa ndak boleh ada yang tahu?"

 "Biar mereka gak ikut khawatir aja, ok! gue masuk, hati hati!"

Afkar mengembangkan senyum kecutnya, ia melihat Nazela masuk ke dalam rumahnya dengan tatapan yang berbeda setelah mendengar nama Malik barusan. Namun, Afkar tak pikir panjang, ia langsung masuk ke dalam mobilnya dan melaju meninggalkan halaman rumah Nazela.

*****

Sepulang nya dari rumah Nazela, Afkar tak kembali ke restoran. Ia memarkirkan mobilnya di depan toko buah yang di mana di dalamnya juga menjual beberapa varian cake dan menu dessert lainnya. Afkar masuk ke dalam toko tersebut tanpa ragu, matanya mulai memperhatikan tiap jenis buah yang terpajang, Afkar mulai memilih buah jeruk yang menjadi tujuan pertamanya.

"Siang mas, ada yang bisa di bantu?"

Tanya seorang pelayan toko yang datang menghampiri Afkar dengan sopan dan khas dengan dialek jawa nya.

"Maaf mba, kalo nek beli buah buat orang sakit opo aye yo?"

"Owalah, niku tok, mas iso pesen parsel buah. wis lengkap mas, ono gedang, apel, jeruk, anggur. Pokok e lengkap mas"

"Yo wis, aku nek pesen parsel buah, oh iyo tambah buah Naga ne sekilo yo"

"Enggih mas, kalo gitu tunggu sebentar yo mas!"

"Yo"

Afkar menarik kursi yang di sediakan di dalam toko, ia memilih tempat duduknya yang menghadap ke arah jendela toko. Pandangan nya jauh melihat tiap kendaraan yang berlalu lalang di depan toko tersebut, entah apa yang sedang Afkar pikirkan, namun lamunan nya semakin dalam hingga ia tak sadar ada seseorang yang memperhatikan nya, berdiri tepat di sebelah nya.

"Gus Afkar?"

Panggil seseorang itu memastikan, panggilan nya cukup keras hingga berhasil menyadarkan Afkar dari lamunan nya

"Zahira"

Ujar Afkar pada seseorang itu yang ternyata adalah Zahira

"Kamu nang kene juga?"

"Iyo gus, aku habis beli buah buat abah. Gus sendiri lagi beli buah untuk sopo? abi ummi?"

"Mboten, buat temenku. ibunya kecelakaan pagi tadi"

"Innalilahi, terus piye gus?"

"Alhamdulillah ndak kenopo nopo, cuma luka luka aja"

"Gus!"

"Iyo"

"Boleh aku ikut duduk?"

"Yo, silahkan! ndak ono sing ngelarang kok"

Dengan senyum tulus nya, Zahira yang awalnya ingin meninggalkan toko justru ikut duduk di sebelah Afkar. Ia terus menatap Afkar ragu, Zahira terlihat ingin mengungkapkan sesuatu namun tak percaya diri karena Afkar terus memandang ke luar jendela.

"Gus!"

Panggil Zahira memberanikan diri, dengan spontan Afkar menolehkan kepalanya ke arah Zahira.

"Kenopo Ra?"

"Aku nek minta maaf"

"Buat opo?"

"Buat pegawai mu, nuwun sewu yo mas, kalo aku wis mikir sing ndak ndak tentang pegawai mu iku"

"Jenenge Nazela, kamu iso panggil dia Nazela"

"Enggih gus. Gus!"

"Iyo Ra?"

Zahira terdiam bingung ingin jawab apa, raut wajahnya seakan memiliki suatu pertanyaan yang ingin sekali mendapat jawabannya. Tapi bibir nya seakan terkunci tak dapat bicara, ia mulai memikirkan jawaban lain untuk melanjutkan ucapannya yang sedang Afkar tunggu

"Mboten nopo nopo gus, kalo gitu aku pergi dulu. Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Zahira yang tak berhasil menemukan jawaban lain nya, memilih untuk pergi dan mengakhiri obrolan singkat nya bersama Afkar. Afkar yang melihat tingkah aneh Zahira terus menatap kepergian Zahira namun Afkar juga terlihat acuh tak merasa khawatir, ia justru pergi menghampiri pelayan yang sedang menyiapkan pesanan nya.

1
Alisa AlfaMadda
masa udah ending aja sihhh🥺🥺
Musdalifa Ifa
bagus sekali Thor ceritanya 👏
Alisa AlfaMadda
ikut bahagia 🥰
Alisa AlfaMadda
lanjuuttt kak
Alisa AlfaMadda
suka part ini....💐💐💐💙
Alisa AlfaMadda
lanjuutttt
Alisa AlfaMadda
😭😭😭
Alisa AlfaMadda
💐💐💐
Alisa AlfaMadda
♥️♥️♥️
Alisa AlfaMadda
lanjut.....
Indah Lestari: tunggu update nya ya kak!! mungkin malem ini baru bisa di up😊😊
total 1 replies
Alisa AlfaMadda
semangat kak...
laelathul munawaroh
kerenn 👏
laelathul munawaroh
semangattt author ku 💪👏👏
Alisa AlfaMadda
semangat kak....update yg banyak lagi...☺️🥰❤️❤️
Nick and Judy
Suka banget sama karakter dalam cerita ini, semoga terus berkembang 🌟
Rukawasfound
Romantisnya cerita ini bikin saya ingin merasakan kisah seperti ini😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!