Reincarnated As An Extra

Aku mengeluarkan pistol Revolver Platinum dari dalam tasku, dan langsung menggenggam dengan kedua tangan ku lalu berkata, "Baiklah Magnum, ini debut pertama mu." Ucapku seraya tersenyum lebar dan menarik pelatuk nya.

Dorrrrr...!!!

>>>>>>______

Peluru yang terbuat dari mana ku, dengan mulus meluncur tepat menembus bagian otak monster dan dalam beberapa detik saja tewas seketika. Terlihat kawan dari monster tersebut terkejut ketika melihat salah satu dari kawan mereka mati begitu saja.

Aku yang melihat itu tersenyum puas, karena efek yang aku tambahkan dalam pistol baruku sesuai dengan ekspektasi ku. "Hehehe seperti yang diharapkan dari senjata jenis artefak." Batinku dalam hati tersenyum puas melihat efek yang ku tambahkan sesuai dengan ekspektasi ku. Tanpa pikir panjang aku mengarahkannya ke tiga monster yang tersisa, dan...

Dorrrrr...!!! Dorrrrr...!!! Dorrrrr...!!!

Dalam sekejap aku menembakkan tiga peluru mana sekaligus, namun hanya dua target saja yang berhasil ku tembak mati. Peluru terakhir berhasil dihindari oleh monster yang terakhir, karena ia sudah menyadari arah dari serangan ku.

Monster jenis hyena itu terlihat sangat marah ketika melihat tiga kawannya sudah mati, walaupun begitu dirinya juga tidak bisa berbuat apa-apa dan pada akhirnya hanya bisa kabur. Aku yang melihat itu hanya tersenyum tipis lalu bergumam pelan, "memangnya kau pikir bisa kabur dariku?" Gumamku pelan seraya tersenyum lebar dalam sudut pandang ku semuanya tembus pandang dan bisa dengan jelas aku bisa melihat monster tersebut yang berlari menjauh.

Dorrrrr...!!!

Sekali lagi peluru mana meluncur dengan mulus dari pistol ku menuju Monster tersebut dan menembus dari bagian tubuh belakang melesat cepat keluar dari wajah Monster hyena tersebut.

Aku langsung menonaktifkan Talent Ku dan pupil mataku pun kembali seperti semula. Aku langsung turun dari pohon besar, dan mendarat dengan selamat. "Monster peringkat C tingkat atas ya." Gumamku ketika melihat mayat Monster tersebut dan jendela sistem pun muncul memperlihatkan status dari monster tersebut.

"Ya ini cukup baik untuk permulaan." Gumamku tersenyum puas lalu mengeluarkan sebuah kantong kecil dari tas ransel ku. Dengan hati-hati aku memasukkan mayat-mayat monster tersebut ke dalam kantong ruang tersebut.

Katong kecil tersebut tidak lain adalah kantong sub ruang yang fungsinya sama seperti storage milik Charlotte. Walaupun fitur spesifikasi kantong sub ruang ku masih lebih baik ketimbang storage milik gadis itu. Dalam kantong sub ruang hukum waktu tidak berjalan, jadi jika aku meletakkan makanan didalamnya kantong tersebut, tetap seperti pertama kali aku terakhir membelinya.

Awalnya, aku mengurungkan niat untuk membeli kantong itu karena aku kekurangan AP untuk membelinya. Namun, secara tak terduga, keberuntungan ku aktif sehingga aku mendapat diskon setengah harga. Tentu saja itu membuat ku langsung memanfaatkannya tanpa ragu-ragu.

Kantong sub ruang yang harga awalnya membutuhkan 300 AP, berkat keberuntungan ku, harganya menjadi 150 AP. Lalu sisa AP yang kumiliki ku habiskan untuk meningkatkan efektivitas fitur Magnum Platinum ku.

"Fyuhhh ini tidak cukup. Jika aku ingin mendapatkan uang lebih banyak lagi, setidaknya aku harus membunuh beberapa monster peringkat B tingkat atas." Batinku lalu memasukkan kantong sub ruang ke dalam ransel ku kembali.

Monster peringkat C dihargai dari mulai 1.000 - 25.000 pound tergantung tingkat dan jenis monsternya. Namun seperti pada umumnya, semakin tinggi tingkat monster nya semakin besar juga nilainya.

Aku kembali menyusuri daerah tersebut dan sampailah disebuah hamparan rumput yang luas. Merasakan ada hal yang aneh, aku pun kembali memanjat pohon dan melihat ditengah-tengah hamparan tersebut ada seekor monster yang tengah tertidur nyenyak di sana.

Terlihat sebuah makhluk yang mengerikan dan menakutkan dengan penampilan yang menggetarkan hati siapapun yang melihatnya. Memiliki tubuh yang besar dan berotot, dilapisi oleh sisik-sisik hitam yang mengkilap seperti baja. Matanya tengah terpejam saat ini, namun aku yang melihat itu yakin bahwa ia pasti mempunyai sorot mata yang menakutkan. Bukan hanya itu saja, monster yang kulihat ini mempunyai cakar yang kuat dan kaki yang besar, memungkinkannya untuk melangkah dengan kekuatan yang menghancurkan segala yang ada.

Beberapa saat kemudian jendela sistem pun muncul memperlihatkan status dari Monster tersebut.

...----------------...

[Status]

Dreammaw (Peringkat B tingkat puncak)

[ Merupakan makhluk yang memiliki sistem biologis yang kompleks dan terkoordinasi dengan baik untuk mendukung kelangsungan hidupnya di lingkungan hutan yang penuh misteri. Makhluk besar berotot dengan kulit sisik hitam berkilau. Mata merahnya menunjukkan keganasan, mulut dilengkapi gigi tajam, cakar kuat, dan punggungnya terdapat taji-taji yang besar. Diharapkan penggunaan untuk tetap waspada dan berhati-hati saat berada di sekitarnya]

...----------------...

"Peringkat B puncak?! Aku mendapatkan jackpot!" Gumamku tersenyum puas ketika melihat peringkat yang ditunjukkan oleh notifikasi sistem.

Walaupun nampak berbahaya, namun itu hanya berlaku jika aku menghadapinya langsung. Untuk diriku yang menggunakan senjata jarak jauh tidak menjadi masalah. "Hehehehe setidaknya aku yakin harganya diatas 100.000 Pound. Mana mungkin aku melewatkannya." Batinku seraya tertawa lebar.

Aku mengeluarkan Pistol Revolver dari saku bajuku, sekaligus mengaktifkan Talent ku. Terlihat ada dua titik merah di tubuh monster tersebut yang menandakan bahwa itu adalah titik lemahnya

"Ada dua, tapi letaknya berada di tempat yang sulit dijangkau." Gumamku ketika melihat titik lemah dari monster tersebut yang berada disekitar taji-tajinya, dan satunya lagi berada di bagian belakang kaki monster tersebut.

"Sulit memang, tapi bukan berarti mustahil." Gumamku tersenyum tipis lalu mulai menarik pelatuk pistol dua kali dalam beberapa detik.

Dorrrrr...!!!

"Graaaaahhhhhh?!!!" Monster tersebut langsung bangun dan meraung keras membuat hembusan angin yang sangat kencang sejauh tiga meter dari tempatnya.

Aku tidak langsung mengincar kepalanya, melainkan memilih untuk membutakan indera penglihatannya terlebih dahulu. Alhasil monster tersebut meloncat-loncat kesakitan karena salah satu matanya sudah tidak berfungsi. Ia menyapu pandangan nya, namun tidak menemukan siapapun targetnya.

Aku kembali menarik pelatuk pistol ku dan kali ini mengincar beberapa anggota tubuhnya dengan niat untuk membatasi pergerakannya. Akan tetapi adegan selanjutnya membuatku terkejut bukan main.

Dorrrrr...!!! Dorrrrr...!!! Dorrrrr...!!!

Entah mengapa Monster tersebut bisa menghindari tiga buah peluru mana ku. Sorot kepalanya langsung mendongak ke atas atau lebih tepatnya mengarah kepada ku. Ia yang tengah menatap murka diriku, bergerak dengan cepat ke arah pohon tempat ku berada.

"Cihhh insting menyadari hawa membunuhnya sungguh tajam." Batinku dan langsung terjun dari atas pohon saat monster itu tiba-tiba bergerak cepat dan menyeruduk pohon dengan kekuatan besar, merobohkan batang pohon itu seketika.

Dengan cepat, aku turun ke tanah dan menggunakan skill Lightning Ninja Steps lagi untuk naik ke pohon lain dengan kecepatan yang maksimal. Monster itu terlihat marah saat memeriksa pohon yang telah dia robohkan tanpa menemukan keberadaan ku. Seraya memasang ekspresi kesal, ia mencari-cari ke kanan dan kiri dengan pandangan yang jelas menunjukkan ketidaksenangannya.

"Maaf saja, tapi aku tidak berniat untuk menunjukkan diriku sama sekali." Gumamku tersenyum meremehkan dan kembali menarik pelatuk ku, menembak dari titik buta Monster tersebut.

Dorrrrr...!!! Dorrrrr...!!!

Thump?!! Thump?!

"Graaaaahhhhhh!!!" Monster tersebut kembali berteriak kencang karena aku berhasil mengenai titik vital di bagian kaki belakangnya sehingga membuat kaki bagian belakangnya bertekuk lutut, memperlihatkan titik lemahnya yang berada diantara taji-tajinya.

Tanpa berlama-lama, aku langsung mengeluarkan amunisi yang sebelumnya diberikan oleh Charlotte. Peluru tingkat tinggi yang sangat cocok untuk menembus taji-tajinya dipunggung Monster tersebut.

"Karena mahal, aku rasa satu saja cukup." Batinku dan kembali menarik pelatuk setelah memasukan amunisi tersebut ke dalam pistol ku.

Dorrrrr...!!!

[Ding]

[Berhasil membidik Titik lemah dengan Akurat! Keberuntungan tinggi pembaca aktif, sehingga Efek Thunderous Impact meningkat beberapa kali lipat lebih kuat!]

Notifikasi sistem yang muncul ketika aku selesai menarik pelatuk pistol ku. Beberapa saat kemudian suara raungan yang sangat besar tiba-tiba berhenti, diiringi dengan tubuh monster tersebut yang ambruk tidak berdaya.

>>>>>> Bersambung

~ Salam hangat dari author jangan lupa tinggalkan jejak ya. semoga sehat selalu untuk saudara-saudara se ras ku.