Perjuangan Putri Qing Xun

"Tapi Tuan Putri harus ingat tidak boleh sampai lelah, berdiri terus kondisi belum sepenuhnya pulih, itu akan mempengaruhi kesehatan Putri !" Qing Mei ikut mengingatkan.

"Aku tahu! Aku juga tidak mau sakit terus! Masih banyak yang ingin aku lakukan."

Saat berbicara Putri Qing Xun sama sekali tidak melihat lawan bicaranya. Pandangan matanya hanya tertuju pada pemandangan yang ada di luar cendelanya.

" Aneh, Tuan Putri Qing Xun begitu fokus pada pemandangan di luar. Apa ada yang menarik?" tanya Qing Lei kepada sahabatnya karena penasaran.

Karena tidak ada tanggapan dan Ia tertarik melihat apa yang menyita perhatian dari Tuan Putri- nya , Qing Lei sekarang berdiri di sebelah kiri gadis cantik itu. Matanya fokus melihat kedepan. Tapi, pelayan cantik itu tidak melihat ada yang menarik .

Qing Mei melirik kepada Putri Qing Xun, dia merasa apa yang dikatakan sahabatnya itu benar. Ada yang aneh dengan junjungannya itu.

Sadar di lirik, Putri Qing Yun pun berbicara. "Melihat ribuan bunga mekar yang mampu mengundang banyak sekali kupu- kupu datang! Hal itu mampu memanjakan mataku! Aku sangat , sangat , sangat suka."

"Kalau Putri sembuh, bukan hanya bisa melihat! Tapi juga bisa menangkap kupu- kupu itu. Jangan Kwatir, saya akan bantu Putri untuk menangkapnya."

"Baiklah, jangan lupa janjimu!  Aku akan menagihnya! Hehe..." ucap Putri Qing Xun tersenyum pada pelayan pribadinya.

" Aku sudah lelah. Sekarang bantu aku kembali ke ranjang."

Dengan di bantu dua pelayan cantik pribadinya itu Putri Qing Xun berjalan kembali ke ranjangnya. Begitu nyampek ranjang Putri Qing Xun tidak langsung berbaring.

Gadis cantik itu memilih duduk bersandar. Kemudian menatap lekat kedua pelayan pribadinya dan bertanya, " Sebenarnya aku sampai jatuh sakit itu karena apa? Aku tidak ingat penyebabnya? Bisakah kalian berdua memberi tahu aku?"

"Apaaaa? Putri Qing Xun tidak mengingatnya? Jadi putri lupa sama peristiwa itu?" Qing Mei terkejut mendengarnya, dia pun menatap putri Qing Xun dengan lekat.

" Ehh..! Beneran Tuan Putri tidak ingat!" Ucap Qing Lei agak shock.

"Yup..Aku tidak ingat!  Makanya aku bertanya? Bisakah kau menceritakan semuanya?" Putri Qing Xun membenarkan dan mengulang kembali pertanyaannya kepada ke dua pelayan cantik itu.

Qjng Mei menghela nafas panjang, kemudian segera berbicara. "Baiklah Tuan Putri! Saya akan menceritakan semua kejadiannya. Tuan Putri sakit akibat terkena serangan yang menyasar dari pertarungan Pangeran  Qing Lusan dengan musuh abadinya sich Pangeran We Bai Yi."

"Pertarungan itu terjadi di luar istana. Tuan Putri nekad keluar istana tanpa ijin dari yang mulia Ratu. Dan untungnya tuan Putri keluar di temani oleh dua orang pelayan dan dua orang prajurit."

"Ohh... Jadi begitu kejadiannya,  Aku baru tahu!  Ternyata aku mencari masalah sendiri! Tapi...Aku keluar istana pasti karena ingin sekali melihat pertarungan itu. Ohya, terus yang menang siapa?  Pasti Pangeran Qing Lusan jadi pemenangnya iya kan!"  Tanya Putri Qing Xun antusias kepada pelayannya.

"Tebakan Putri Qing Xun benar!  Pangeran Qing Lusan yang menang.  Dan lawannya, itu sich pangeran We Bai Yi terluka sangat parah.  Salahnya sendiri berani menantang Pangeran Qing Lusan. Apa lagi dengan kemampuan yang sangat rendah. Dia juga curang menggunakan senjata rahasia yang di olesi sama racun."

Putri Qing Xun kembali bertanya kepada Qing Lie, "Emm ... Kau bilang tadi Musuh Abadi! Apakah gege Pangeran Qing Lusan dan Pangeran We Bai Yi itu sering berkelahi dan bertengkar?"

"Bukan hanya sering Putri, setiap kali mereka berdua ketemu!" Saut Qing Mie cepat.

 " Ohh.. Ya! Pasti ada pemicunya. Jelas ada sebab! Aku jadi penasaran. Apa kalian tahu penyebabnya?"

Qing Lie dan Qing Mie menarik nafas panjang, keduanya saling memandang berharap bisa memberi informasi yang tepat. "Kami pun tidak tahu Putri, tapi seperti yang kita ketahui kalau keduanya berada dalam satu Akademi. Ya mungkin di situlah terjadinya perselisihan dan persaingan mereka."

" Emm bisa jadi. Ehh.., jangan-jangan mereka sedang berebut perempuan cantik untuk menjadi kekasihnya. Persaingan antar lelaki. Ya siapa tahu saja. Aku yakin gege- ku menjadi idola dan incaraan para gadis di Akademi!" ucap Putri Qing Xun bersungguh- sungguh.

" Entahlah Putri hamba tidak tahu!  Dari pada kita menebak - nebak sesuatu yang tidak pasti, lebih baik Putri istirahat saja, memulihkan kondisi Putri agar segera sembuh!"

"Hem... Aku sudah sembuh! Dalam masa pemulihaan. Aku ini bukan seseorang yang sedang terluka parah, jadi jangan memperlakukan aku seolah aku ini seorang yang berpenyakitan."

Mendengar apa yang diucapkan oleh Qing Xun, Pelayan pribadinya Qing Mei cepat-cepat mengklarifikasi ucapannya. "Maaf, maaf bukan itu maksud hamba Putri! Saya harap Putri jangan salah paham! Saya melakukan semua ini, karena kami semua sayang sama Putri!"

Qing Xun tersenyum mendengar ucapan dari Pelayan cantik itu. " Aku tahu itu! Makanya aku juga tidak ingin menyusahkan kalian terus - terusan! Berbaring terus, tidak melakukan apa-apa, aku jadi bosan!"

" Bagaimana kalau saya mengambilkan beberapa buku? Untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan, Putri bisa membacanya."

"Aih... Itu ide yang bagus! Daripada berbaring dan beng'ong. Bukankah membaca bisa membuat aku memiliki wawasan! Biar aku tidak terus-terusan mempermalukan kedua orang tuaku. Setidaknya inilah yang bisa aku lakukan, tidak menjadi putri yang bodoh!" ucap putri Qing Xun bersemangat.

Melihat reaksi tuan Putri Qing Xun yang sangat antusias, Qing Lei langsung saja bergegas meninggalkan Paviliun Bunga menuju ke perpustakaan kerajaan untuk mengambilkan beberapa buku bacaan.

"Ihh... Bodoh! Kenapa aku tidak ikut saja daripada terus di kamar? Aih.. Kenapa baru sadar Qinf Xuuun!" ucap Putri Qing Xun sambil menepuk jidatnya.

Sekitar satu jam, pelayan Qing Lei kembali lagi dengan membawa beberapa buku dalam dekapannya.

 Begitu melihat pelayan pribadinya datang Qing Xun langsung mengeluh. "Qing Lei, seharusnya tadi aku ikut kamu! Aku bisa memilih - milih buku apa yang aku mau? Dan kita membacanya di perpustakaan kerajaan saja!"

"Wduch putri saya sudah terlanjur bawa beberapa buku?" Qing Lei jadi merasa tidak enak.

"Sudah terlanjur Putri, lebih baik baca aja apa yang ada."

Pelayan cantik itu menyerahkan beberapa buku yang dibawanya ke tangan Qing Xun. Dengan terpaksa Mei Lin menerimanya.

" Baiklah! Apa boleh buat? "

Kemudian Qing Xun mulai melihat buku yang ada di tangannya itu. Satu persatu mulai di baca judul bukunya.

Sejarah Kerajaan Qingshe, Macam- macam binatang Spiritual, Aneka Sumber daya alam, Berbagai jenis hewan dan tumbuhan racun dan Tata cara kultivikasi.

Putri Qing Xun agak terkejut dengan dirinya. Karena dia bisa paham dan mengerti tulisan serta juga bisa membaca huruf aneh, yang baru pertama kali di lihatnya itu. Seolah-olah Qing Xun sudah pernah mempelajari sebelumnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...