NovelToon NovelToon
My Ex Crush

My Ex Crush

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Zoya Putri Sasmita tau dia seperti cari mati karena berani melamar kerja di perusahaan orang tua mantan temannya yang selalu membencinya waktu SMA.

Tapi prospek kerja di sana sangat menjanjikan. Apalagi dengan hobi travellingnya ya jing sering menyusahkan dompet kedua kakak laki lakinya.

Jika dirinya berhasi diterima, kedua kakaknya pasti akan sangat bersuka cita dan semakin mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kontrak spesial Zoya

"Kalian kenal gadis gadis yang bersama Cleo?" tanya Eleanor curiga melihat senyum ketiga teman laki lakinya tertuju pada Cleora dan teman temannya.

Tapi mereka ngga menjawab, tetap fokus pada kelima perempuan yang berjalan menjauh itu.

Eleanor jadi kesal dan hatinya tambah sebal melihat seorang gadis berpakaian sepertinya yang tadinya bersama Cleora mendekat ke arah mereka dengan raut bahagianya.

"Kamu berhasil masuk sepuluh besar, ya. Selamat, adikku sayang," sambut Eriel membuat Aqni terkekeh. Tangannya mengacak gemas rambut adik temannya.

Teman abang sepupunya memang selalu memanjakannya. Beda dengan kedua abang sepupunya. Nathan dan Fazza. Selalu datar dan dingin. Ditambah satu lagi yang seperti kulkas, bang Jeff. Hanya Agni yang selalu bermanja manja dengan ketiganya. Tapi hanya Eriel yang melayaninya.

"Bang Nathan, aku ngga mau.di cabang. Aku mau di sini, di dekat abang," pinta Agni sambil bergayut manja di lengan Nathan. Menariknya agak menjauh dari gadis bule yang tidak dia sukai.

Fazza, Eriel dan Jeff saling pandang dengan melemparkan senyum samar.

"Nanti abang akan urus," jawab Nathan sambil mengusap kepala adik sepupunya yang selalu manja dengannya.

"Janji, ya," seru Agni antusias dengan senyum lebarnya.

"Iya." Nathan tersenyum tipis. Melirik pada sepupu dan teman teman laki lakinya yang sedang menahan tawanya melihat kemanjaan Agni.

Dari dulu hingga sekarang, Agni memang selalu manja dengannya. Cleora sampai kesal karenanya.

"Kata Kak Zoya, kalo nanti dia dipecat, aku boleh gantiin dia jadi personal asisten Bang Nathan," ucap Agni dengan penuh binar.

Fazza, Eriel, dan Jeff saling pandang.dan saling melempar senyum tipis.

Cerita lama bakal terulang lagi, batin mereka tertawa geli.

Sementara Nathan menaikkan satu alisnya. Mulutnya hendak.mengatakan sesuatu tapi ngga jadi karena suara Eleanor terdengar lebih dulu.

"Zoya? Maksud kamu Zoya yang peringkat satu?"

Agni meliriknya sinis.

"Iya."

"Kamu kenal?" Eleanor ngga nyangka kalo gadis yang sepertinya suka merepotkan ini mengenal si peringkat satu yang membuatnya sangat penasaran. Dia sendiri berada di peringkat kedua dengan selisih yang terlihat cukup jelas.

"Barusan," jawab Agni ambigu.

Keempat laki laki ini sama mengalihkan pandangannya ke arah lain mendengar jawaban singkat Agni. Menyembunyikan senyum mereka.

"Maksud kamu? Baru kenal?" tanya Eleanor memperjelas, berusaha tetap sabar.

Kalo ngga ada Nathan dan yang lainnya, mungkin sudah dia cubitin dan sinisin juga karena kesal melihat kelakuan Agni.

"Iya. Masa' gitu aja ngga ngerti," tukas Agni makin sebal.

Sabar, Ele.

Sabar.

Eleanor menghembuskan nafas panjang. Dia tambah kesal melihat para laki laki di depannya yang sedikit pun ngga menegur gadis ini. Malah memandang ke arah lain dengan wajah menahan tawa, melihat dia jadi bulan bulanan gadis yang usianya ditaksir lebih muda darinya.

"Berarti kalo gadis yang bernama Zoya itu dipecat, aku, dong, yang lebih dulu menggantikannya. Karena aku tuh nomer dua. Kamu nomer berapa peringkatnya?" ejek Eleanor senang membuat wajah gadis itu murka.

"Ngga bisa. Aku tuh sepupunya. Sedangkan kamu bukan siapa siapa," bantah Agni mulai ngegas.

"Eh eh.... Nggak---."

Nathan segera memotong ucapan Eleanor yang mulai tersulut emosi.

"Kalian akan menunggu lama karena Zoya nggak bisa langsung dipecat."

"Kok, bisa? Bukannya Bang Nathan bisa memecatnya setelah seminggu dia kerja," seru Agni heran dan ngga terima.

Dia sudah jauh jauh meninggalkan semuanya demi Bang Nathannya.

"Iya, Nathan. Kenapa bisa begitu?" sambung Eleanor juga ngga terima.

"Soalnya dia sudah langsung dikontrak selama lima tahun," tandas Nathan tenang.

Kecuali kalo dia mengundurkan diri, sambungnya membatin.

Ini ulah Daddynya dengan alasan untuk memperbaiki citra perusahaan karena hobinya yang suka mecat personal asistennya sembarangan.

Ada ada saja, karena menurut Nathan ini terlalu berlebihan.

"Waaah..... aku lemas nih, bang, mau pingsan," sergah Agni langsung patah hati.

Bakal lama, dong, batinnya sebal.

Eleanor pun jadi terpaku mendengarnya.

Kenapa bisa? Setaunya Nathan ngga pernah betah berlama lama dengan personal asistenya. Beda kalo dirinya yang adalah teman spesialnya, batin Eleanor kesal.

Nathan pun ngga berucap apa apa untuk sekadar memberikan penjelasan.

*

*

*

"Aku keterima, Ma," ucap Zoya riang saat menelpon mamanya. Suara cerianya merupakan pancaran perasaan senangnya.

Keempat sahabatnya hanya saling pandang dan kemudian tersenyum.

Mereka sekarang berada di ruangan Cleora.

Bahkan di atas meja sudah terdapat banyak makanan untuk merayakan keberhasilan Zoya.

Zoya merasa bahagia mendengar suara penuh syukur mamanya.

"Mama akan memberitau papa, Bang Erwin dan Bang Dirga, ya. Mereka pasti ngga sabar menunggu berita ini."

"Iya, Ma."

"Kamu sekarang mau pulang? Nanti mama minta abang kamu yang jemput," usul mamanya ngga tega kalo putrinya harus naek angkutan umum. Tadi Dirga atau Erwin sudah berjanji akan menjemput adiknya.

"Aku masih di ruangan Cleo, Ma. Belum tau pulangnya kapan. Nanti aku kabari lagi, Ma, kalo mau pulang."

"Baiklah sayang. Salam mama buat Cleo dan teman teman kamu."

"Iya, Ma. Akan aku sampaikan."

Sambungan telpon pun diputus mamanya. Zoya pun menghampiri sahabat sahabatnya.

"Tante happy, ya," sambut Indri dengan raut sumringah.

"Iya. Mama kirim salam buat kalian," ucap Zoya sambil duduk di samping Cleora.

"Salam balik, ya," sahut Moana dan Freya serentak.

"Iya," balas Indri dan Cleora berbarengan.

Kini mereka mulai dengan pesta kecil kecilan mereka.

"Setelah ini aku ngapain, Cleo?" tanya Zoya setelah menikmati gado gadonya.

"Bentar lagi asistenku akan mengantar draf kontrak kerja kamu," jelas Cleora.

"Oke. Ohya, gimana kalo aku jadi asistenmu saja. Asistenmu jadi asistennya Nathan."

Keempatnya langsung tergelak.

"Aku serius," ucap Zoya sedikit manyun karena keempat sahabatnya seperti menganggap ucapannya adalah gurauan.

"Dia masih sayang dengan kreditannya," akhirnya Cleora memberikan jawaban yang menambah lama frekuensi tawanya dan ketiga sahabatnya.

Zoya menghela nafas panjang.

Apa Nathan semengerikan itu? batinnya ngga percaya.

Nggak lama kemudian asisten Cleora memasuki ruangan dan menyerahlan draf kontrak kerja untuk Zoya.

"Endang, kamu mau ngga tukeran dengan dia jadi asisten Natan?" tanya Cleora sengaja agar Zoya mempercayai ucapannya.

Wajah Endang menunjukkan kengeriannya.

"Nggak, nona muda. Saya mau kerja sama nona muda saja. Kalo perlu selamanya."

"Udah dengarkan?" senyum Cleora pada Zoya yang hanya bisa menganggukkan kepalanya.

Kembali ketiga sahabatnya tertawa.

"Oke, Endang. Nanti kamu saya panggil lagi setelah temanku tanda tangan."

"Siap, nona muda."

Setelah Endang menutup ruangan, Zoya menatap keempatnya kesal.

"Kenapa kalian sengaja mengumpankan aku pada Nathan," sungut Zoya sambil bersiap menyuapkan gado gadonya.

"Bukan mengumpankan. Tapi yakin kalo Nathan ngga akan bisa berkutik sama kamu," jelas Moana dengan senyum manisnya.

"Baca dulu draf kontraknya," ucap Cleora mengalihkan topik.

Dia menyerahkannya pada Zoya.

Zoya pun membacanya dan wajahnya tampak pias.

Gajinya sangat fantastis. Dia akan cepat kaya raya kalo gini.Tapi dia dikontrak selama lima tahun dan ngga bisa dipecat atau digantikan oleh orang lain jika dalam kurun waktu kontraknya belum selesai.

Gila! Setahun aja dia akan menderita tantrum hebat. Apalagi ini lima tahun. Mungkin dia akan mengalami stroke!

"Kenapa?" tanya Cleora heran. Dia belum tau sama sekali isi draf kontraknya.

"Ini becanda, kan?"

"Maksudnya?" tanya Indri ngga ngerti.

Karena penasaran, Cleora mengambil draf kontrak di tangan Zoya dan membacanya.

"Apa? Lima tahun tanpa bisa dipecat?" serunya kaget.

Moana, Indri dan Freya pun sama terkejutnya.

"Ini serius?" Mata Freya menatap Zoya ngga enak hati. Apalagi Zoya ngga bisa menolak. Karena syarat mengikuti test adalah menerima apa pun keputusan perusahaan yang sifatnya mengikat.

Dia dan teman temannya mengira hanya setahun, bukan lima tahun.

"Tapi gajinya bisa membuat hobi travelingmu tambah lancar," sahut Cleora penuh arti.

Memang, sih. Bahkan tiap minggu dia bisa keliling Indonesia. Juga keliling dunia, hiburnya dalam hati.

Zoya mencoba mengambil sisi baiknya. Dia juga udah telanjur kecebur. Ya sudahlah. Basah sekalian.

1
Yenni Ajah Lah
Lumayan
Sri I
Luar biasa
Noorjamilah Sulaiman
I like it
mommy Rini
Luar biasa
Ratna Wati
alhamdulilah...qm pantas bahagia dirga setelah apa yang menimpamu dan kedua ortu audry sdh memberi lampu hijau...baik feli dan qm tdk ada tg salah....kalian sama2 korban kekejaman ayah feli
Rin Rin
modussss
Muhammad Arifin
AQ tak daftar rek...gembel AE d terima... pasti AQ d terima....🤣🤣🤣
Rin Rin
uhuuuuy....
Rin Rin
eheeem
Rin Rin
liat aja nathan...kamu yg ketar-ketir nantinya
Muhammad Arifin
Iki seng bener....👍👍
myscleoo
Luar biasa
Muhammad Arifin
kemana ..... aja AQ...baru baca ini novel...padahal uda ganti2 akun,baru ketemu skrg....
Nataliaa Putraa
ada keadilan untuk dirga
Vie viet Ks
Luar biasa
Eka Awa
nama ortu nya kayak tetanggaku
kakek Khalil dan cucu nya khanza
Lisa Natalia
udh karya mu yg k_3 thor yg ku baca,dan semua nya bagus
Rahma AR: makasih ya....
total 1 replies
Sabaku No Gaara
rasakno wkwkwkwk
Titan Tantrie
Luar biasa
Irmaulidyah Wahyu Utami
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!