NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Kisah Cinta Ketua OSIS Dingin Dan Si Gadis Bar-bar'

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Ketos / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosma Sri Dewi

Arkana Rafandra Pramana, seorang ketua OSIS di sebuah sekolah bonafit. Ia memiliki wajah yang sangat tampan dan banyak diidolakan oleh kaum hawa. Di samping itu, ia adalah putra dari Arsenio Raymond Pramana, pemilik perusahaan nomor satu di Indonesia. Di saat hidupnya merasa damai, tiba-tiba dikacaukan oleh seorang gadis yang sangat bar-bar. Senja ... ya nama wanita itu adalah Senja. Seorang gadis manis yang merupakan adik kelas Arkana. Senja memiliki pribadi yang ceria dan mampu menarik perhatian seorang Arkana. Namun, sayangnya perjalanan cinta mereka tidak bisa mulus, karena Arkana dijodohkan dengan gadis bernama Hanna, putri dari sahabat papa dan mamanya. Arkana dengan sangat terpaksa menerima perjodohan, karena hutang budi, dimana mamanya Hanna pernah menyelamatkan nyawa mamanya Arkana. Arkana benar-benar dilema, terjebak di antara dua pilihan. Antara cintanya atau balas budi.Apakah, Arkana bisa bersatu dengan Senja? ataukah dia memang ditakdirkan berjodoh dengan Hanna?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Sri Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengantarkan bunga

"Pak, aku berhenti di sini saja!" ucap Senja begitu tiba di dekat sebuah toko bunga yang cukup besar RAINBOW Florist, itulah nama yang tertulis sebagai tempat di mana Senja bekerja paruh waktu.

"Aku turun dulu ya, Del.Terima kasih buat tumpangannya," Senja bersiap untuk membuka pintu.

"Tunggu dulu!" cegah Adelia dengan cepat.

"Kenapa?" tanya Senja dengan kening berkerut.

"Kalau kamu ngantarkan bunga pakai apa?" tanya Adelia yang bingung melihat kalau Senja tidak punya kendaraan apapun.

"Emm, pakai sepeda. Pemilik toko ini nyediain sepeda untukku. Tapi, syaratnya aku tidak boleh bawa pulang. Katanya takut rusak," sahut Senja, masih dengan senyum khasnya.

"Kamu pakai sepeda? Kenapa tidak pakai sepeda motor? Kalau alamat pengirimannya jauh bagaimana?" Adelia benar-benar kaget mengetahui fakta kalau gadis yang baru saja dia kenal itu, mengantarkan bunga menggunakan sepeda.

Senja berdecak sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu bagaimana sih Del. Usiaku kan masih 16 tahun. Jadi kan belum bisa ngurus SIM. Kalau aku mengantarkan bunga pakai motor, bisa-bisa pemilik florist ini berurusan dengan polisi, karena aku yang berkali-kali kena tilang. Lagian, pemiliknya pengertian kok, Del. Aku dikasih tempat, yang tidak terlalu jauh dari toko. Tapi ya itu dia, uang yang aku dapat juga tidak sebanyak yang dapat area jauh. Tapi, sesekali aku dikasih kesempatan untuk mengirimkan ke tempat jauh tapi hasilnya aku bagi dua sama supir," terang Senja.

"Kamu nggak capek, Ja?"

Senja kembali tersenyum dan mengembuskan napasnya "Bohong kalau aku bilang tidak capek. Aku sih pengen bisa pulang sekolah, jalan-jalan sama teman, nongkrong dan kalau pulang ke rumah bisa istirahat. Tapi, mau gimana lagi, tidak ada yang mau berteman denganku dulu. Rata-rata datang kalau ada perlunya saja, pas nanyain PR," Senja tertawa kecil, menganggap kalau pengalamannya itu sebuah hal yang lucu.

 "Lagian, kalau aku di rumah pulang sekolah, aku tidak akan mendapatkan apa-apa. Jadi, mending aku kerja begini kan?" lanjut Senja lagi, membuat kekaguman Adelia semakin besar.

"Emm, Senja. Maaf ni ya. Aku harap kamu tidak tersinggung dan tidak salah paham. Aku yakin kalau kamu pasti tidak suka dikasihani, tapi ini ini memang niatku tulus membantumu. Aku punya sepeda yang hampir tidak pernah aku pakai, kamu mau nggak pakai sepeda itu? Didiamkan di rumah juga kan sayang. Dari pada nganggur, kamu saja yang pakai, bagaimana?" tanya Adelia dengan sangat hati-hati, karena memang hal seperti ini sangat sensitif bagi orang-orang yang memiliki harga diri tinggi.

"Emm, kamu mau nyumbangin sepedanya untukku?" Senja mengernyitkan keningnya.

"Eh, bukan disumbangin, tapi aku kasih kamu. Itupun kalau kamu nggak keberatan. Mau ya!" Adelia mengerjab-erjabkan matanya, memohon.

Sisi tidak ingin dikasihani di dalam tubuh Senja, memberontak ingin menolak, apalagi dirinya baru saja mengenal Adelia. Tapi di sisi lain gadis itu berpikir ingin menerima karena memang dia sangat membutuhkan sepeda agar dirinya bisa kemana-mana menggunakan sepeda itu, termasuk ke sekolah nanti.

"Baiklah, Del. Terima kasih banyak. Kalau kamu memang tidak masalah memberikannya, aku akan terima dengan baik. Masa rejeki ditolak, iya nggak?" Senja kembali ceria.

"Ya, udah besok ke sekolah aku akan bawa dan kasih kamu!" ucap Adel membalas senyum Senja.

"Eh, tapi, nggak usah deh. Besok aku bawa aja, dan aku kasih kamu setelah aku antar kamu ke sini. Karena nanti kalau aku kasih sepedanya di sekolah, yang ada kamu jadi bahan ejekan yang lainnya," sambung Adelia lagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Senja sudah mengganti seragam sekolahnya dengan seragam yang diberikan oleh pemilik toko bunga. Ia memang sudah membawa dari rumah, agar tidak bolak-balik dan menghemat ongkos.

Kini gadis itu sudah siap untuk bekerja. Ia menyusun bunga-bunga yang hendak dia kirimkan ke dalam sebuah keranjang yang ditaruh di depan sepeda yang biasa dia pakai.

"Hmm, hari ini aku hanya 50 ribu dong!" Senja menghitung bunga yang akan dia kirimkan yang tenyata hanya 10 buket. Karena sebenarnya, Senja hanya dikasih upah 5 ribu untuk setiap satu kali pengiriman.

"Tapi gak pa-palah. 50 ribu juga lumayan, dari pada tidak ada! Mudah-mudahan selain 50rb itu ada yang kasih tip," batin Senja lagi, yang memang selalu berusaha melihat segala yang terjadi dari sudut pandang yang positif.

"Bu, saya berangkat dulu ya!" sebelum pergi, Senja menyempatkan diri untuk izin lebih dulu.

"Iya sana, buruan. Lain kali jangan telat! Aku tidak mau kalau harus mendapatkan komplain lagi!" ucap pemilik toko bunga itu dengan ketus.

Ya, karena tadi menyempatkan diri untuk berbicara dengan Adelia sebentar, Senja akhirnya telat dan mendapatkan semburan kemarahan dari pemilik toko bunga itu.

"Baik, Bu! Aku pamit!" Senja melangkah keluar setelah pemilik toko bunga itu melakukan tanda menyuruhnya langsung pergi dengan menggunakan tangannya bak sedang melakukan pengusiran.

"Ihh, kalau bukan karena aku butuh pekerjaan ini, ingin sekali aku patahkan tangannya. Punya mulut tapi tidak digunakan! Menyebalkan!" Senja menggerutu sembari mulai mengayuh sepeda.

"Haish mana aku lapar lagi. Ini semua gara-gara Kakak OSIS yang menyebalkan itu. Kalau bukan karena dia menghukumku, aku pasti akan punya waktu untuk makan sebelum berangkat ke Rainbow florist," lagi-lagi Senja menggerutu disertai dengan raut wajah meringis karena lapar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari sudah beranjak sore. Bunga yang harus dikirimkan oleh Senja kini tinggal satu dan alamatnya di sebuah cafe yang biasa dikunjungi oleh anak muda.

Dari tadi Senja sudah tiba dan menunggu persis di depan cafe itu, tapi yang memesan bunga belum juga tampak batang hidungnya.

"Haish, dia kemana sih? Katanya suruh tunggu sebentar lagi, tapi sudah satu jam belum datang-datang juga," Senja mulai menggerutu sembari melihat jam yang ada di layar ponselnya.

"Astaga sudah jam 4. Tadi dia pesan kalau jam 3 bunganya harus sudah ada di tangannya, tapi kenapa belum datang juga ya? aku benar-benar sudah lapar. Roti seharga dua ribu tadi mana cukup menahan lapar," Senja menyeka keringatnya yang ada di pelipisnya. Seandainya dia punya cukup uang ingin sekali dia bisa merasakan makanan yang ada di cafe itu

"Dari Rainbow florist ya?" tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari arah belakang Senja.

Senja langsung berbalik dan tersenyum. Tampak di depannya berdiri sosok pria yang cukup tampan dan terlihat masih muda. Sepertinya pria itu adalah seorang mahasiswa. "Iya, Mas. Mas ini Heru bukan?" tanya Senja memastikan.

"Iya, aku Heru. Maaf sudah membuat menunggu lama. Rencananya aku mau nembak wanita , tapi ternyata dia masih kuliah dan pulang jam 5 . Dilihat-lihat kamu cantik juga. Mumpung masih ada satu jam lagi kamu mau nggak menemaniku!" tanya pria bernama Heru itu seraya menatap Senja dengan tatapan menggoda.

"Emm, maaf, Mas. Aku tidak bisa. Soalnya, aku masih ada pekerjaan setelah ini. Maaf banget ya! Ini bunga pesanannya, Mas!" Senja dengan sopan menolak, sembari memberikan buket bunga mawar ke tangan pria itu.

"Ayolah, Neng. Jangan sok jual mahal. Kamu butuh uang kan? nanti aku akan kasih kamu uang. Kamu temani aku dulu. Aku akan kasih kamu 3 juta untuk satu jam, mau kan?" pria itu mulai mencolek pipi Senja yang langsung ditepis kasar oleh remaja perempuan itu.

"Mas, tolong jangan macam-macam! Aku memang butuh uang, tapi aku masih bisa mencarinya dengan cara yang halal. Sekarang tolong menyingkir dari depanku!" Senja mulai hilang sabar, hingga akhir dia sedikit meninggikan suaranya.

Di lain sisi atau tepatnya di dalam Cafe, keributan kecil yang terjadi di luar, menarik perhatian pengunjung Cafe itu, tak terkecuali Arkan, Sabiru, Hanna dan dua sahabat Arkan lainnya.

"Lho, bukannya itu Senja, murid baru di sekolah kita ya?. Dia kurir bunga?" Sabiru memicingkan matanya, untuk lebih memastikan kalau yang dilihatnya adalah Senja.

"Iya dia Senja. Cih tenyata dia kurir bunga. Berani-beraninya tadi dia godain Kak Arkan," Hanna berdecih menatap sinis ke arah Senja yang masih sibuk menepis tangan pria di luar Cafe.

Sementara, Arkana ikut juga memicingkan matanya dan langsung berdiri. Walaupun dia kesal pada gadis bernama Senja itu, tapi dia tidak bisa membiarkan gadis itu yang terlihat sedang kesulitan.

"Kak mau kemana?" teriak Hanna.

Arkana tidak menjawab sama sekali. Pria itu tetap melangkahkan kakinya keluar. Sabiru dan dua lainnya pun akhirnya ikut berdiri dan menyusul Arkan.

"Ihh, kenapa sih Kak Arkan harus menolong perempuan gila itu! Bukannya tadi dia sudah buat Kak Arkan kesal, harusnya dibiarkan saja.Orang-orang di sini aja cuek, tapi Kak Arkan sok mau membantu. Menyebalkan!" Hanna menggerutu, sembari menyusul Arkan dan yang lainnya keluar.

Namun, langkah mereka terhenti begitu melihat sosok pria itu yang kini meringis kesakitan. Bagaimana tidak, Senja yang bertubuh kecil itu kini sudah dalam posisi memelintir tangan pria yang menggodanya.

"Dasar laki-laki brengsek. Otak Mesum! Tadi aku sudah berusaha bersabar ya, tapi kamu makin melunjak. Sekarang rasakan ini, bajingan!" umpat Senja sembari memberikan tinju keras ke pipi pria itu.

Arkana dan yang lainnya kini hanya bisa berdiri mematung, tercengang melihat apa yang baru saja terjadi.

Tbc

1
Abinaya Albab
hihhhhhh banyak kejutan ternyata pas mau end
Abinaya Albab
sebenernya yg minta disate itu kamu arkan /Facepalm/
Abinaya Albab
Aldo balas dendam ceritanya /Facepalm/
Abinaya Albab
emg bener ya Arkan sama Aldo 11 12 cara nembaknya pun juga sama maksa /Facepalm/
Ani Maryani
Hana menyerahlah walau bagaimana juga kamu bukan jodoh nya arkhana cape ngejar ngejar yg tidak mencintaimu
Abinaya Albab
4 sekawan ngenes smua ya /Chuckle/ itu palingan ulahnya Hanna lg arkan knp gk coba cari tau sihhhhhh /Slight/
Abinaya Albab
tadi takut Aldo khilaf ehhhhh mlh dianya sendiri (arkan) yg khilaf disengaja lg 🤦‍♀️
Abinaya Albab
aman adel.... cintamu bersambut /Grin/
Abinaya Albab
nembak tp maksa jadi pingin t'tabok pke sendal si arka /Facepalm/
Ani Maryani
eta awewe meuni teu era nya sakitu llkina embungen GE hayo ngudag 2 tong daek arkan KA c Hanna
Abinaya Albab
sekali² mulutnya Hanna perlu disumpal tuh, anak orang kaya berpendidikan tp gk punya tata krama sopan santun sesama teman
Abinaya Albab
anak sekolah kok udh punya bibit penjahat kls kakap
Abinaya Albab
othor tega bgt ya bikin anak gadis 16th semenderita itu... untung anaknya tahan banting, kasihan bgt bener deh
Sastri Dalila
👍👍👍
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Iyank Nha Rully
aq kira arkan yg mau dijodohkan ternyata biyuuu🤭🤭🤭🤣 kna prank aq sama autour😍
Abinaya Albab: aku juga kirain arkan ehhhh ternyata biru habisnya pas tau kondisi senja papa arsen lsg marah sihhhhh kn jadi salah paham /Facepalm/
total 1 replies
Lia hardiansyah Lia
Luar biasa
Citraleka Dhami
hahaaa riweh
Citraleka Dhami
si Arkan 😂😂😂
Citraleka Dhami
😂😂😂😂😂🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!