mertua yang baik adalah hadiah terbesar dalam pernikahan, namun ternyata pernikahan yang dijalani oleh Ratna adalah pernikahan yang penuh dengan duri
" ceraikan saja istri mu, dia ngk bisa punya anak " teriak mertua
Ratna harus merelakan suaminya menikah lagi karna ia sudah lama tidak bisa memberikan keturunan dan ia menjalani hubungan pernikah dengan penuh Duri..
dan ternyata hal pilu menimpa dirinya bukan hanya ia di madu namun ternyata safir suaminya mempoligami nya, dengan mantan kekasihnya...
apa Ratna akan pergi dengan menjalani pernikahan yang rumit atau ia akan tetap bertahan karana mencintai suaminya karna allah?.
baca cerita sampai happy ending yah..
jangan lupa like and vote subcribe and comen🤗🤗🤗🌼🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingatan Masalalu
Dalam keadan seperti ini Amar malah tetap tenang saja, " pak kami ngak ngapa ngapain..."
" kalian ikut Bapak sekarang " ucap pak Ustadz pada kami.
lebih parah nya lagi, Amar malah dengan bar bar nya, mengandeng tangan ku " Amar.." Aku panik dan segera Menepis nya.
" yah kan benar jadi kalian berdua pacaran ka? kalian berdua bapak hukum, bereskan kolam yang kotor ini hinga bersih " Tegas pak Ustadz pada kami.
Kami di hukum menguras Kolam ikan yang sudah lama kotor.
Aku merengek Karna Amar malah tertawa bengis " dasar edan..." Aku menggerutu
padanya.
" ini gara-gara kamu "
" lah bilang Aja kamu Naksir kan sama Aku?" dengan pede nya, Amar malah sok ganteng..
Aku menangis pusing sekali gus Malu karna takut Akan mendapat kan gosip dari para Santri Nanti, Apa lagi saat tadi pak Ustadz datang Salsa dan Fifi tidak ikut datang membela ku,
Rasanya Aku kesal sekali jika mengingat Momen di beri hukuman di pondok Gara-gara kelakuan Amar...
Tapi juga Aku tidak menyangka setelah enam tahun berlalu Amar menjadi laki-laki pendiam tidak petakilan lagi seperti Awalan masuk pesantren.....
.
.
" Nduk...nduk.." ucap ibu Sari...
" Ehh ibu " bu Sari membuyarkan lamunan ku.
" kenapa kamu tidur? kok sambil senyum senyum "
" tidak Apa bu, " umpat ku sambil tersenyum simpul, padahal Aslinya Aku sedang mengingat Momen dahulu di pondok.
" ini dimakan nduk keburu dingin " ibu Sari memberikan plastik berisi bungkus Nasi dan teh hangat.
" Terimakasih bu.."
" iyah Sama-sama "
Aku mengambil nya dari Tangan bu Sari dan langsung memakan nya, Setelah selesai Makan Aku izin keluar pada bu Sari untuk menghirup udara segar di luar Ruang bersama Amar
Amar juga ternyata merasa jenuh, Kaki Amar yang juga luka dalam, Akhirnya Aku mendorong Amar keluar Ruangan dengan Kursi Roda.
Ternya benar udara pagi begitu sejuk untuk dinikmati " Udah sampai sini saja " ucap Amar lirih.
Aku berhenti di halaman Rumah sakit dengan Amar, ku pandangi pohon di sudut ruangan yang tertiup Angin pagi.
Aku menggeser kursi roda Amar ke Arah bangku karna kaki ku mulai pegal jika Terus-terusan berdiri.
" Aku duduk yah, Aku juga cape " ucap ku padanya.
sejenak kita terdiam bersama...
" Kamu masih ingat ngak waktu kita mondok dulu " ucap Amar yang ternya fikiran nya Sama dengan ku.
" iyah " Aku tersenyum kikuk
" lucu yah kadang kadang.." ucapnya tampa memandang ku.
" oh iyah kamu kemarin dari Mana kok sampai bisa-bisanya kamu kecelakan? " ucap ku mengalihkan pembicaraan.
" Aku mencari kamu " jelas nya.
" mencari Aku? "
" iyah Aku nyari kamu, Soalnya Mas Safir datang lagi kerumah Marah marah sama Umi, Aku juga kasihan Sama umi di tuduh sembunyi in kamu, " Ringkas nya.
" Aku minta maaf " Aku jadi merasa bersalah karna membuat orang yang tidak bersalah kena batunya.
" lagian kamu kenapa harus kabur Sih? kan bisa di omongin dengan kepala dingin, " ucap Amar sambil membenarkan sweater nya.
Ucapan Amar ada benarnya juga, seharusnya Aku Tidak perlu kabur " Kamu cari Aku kemana? " Aku makin penasaran dengan Amar
" Aku inisiatif Aja, cari kamu ke Danau sunter "
Danau sunter kenapa dia malah menebak Aku ada disana Aneh sekali " Aku mana mungkin ke Danau sunter Amar, lagi pula Aku pergi kan sampai lima hari enam hari disini kan? jadi mana mungkin aku ke Danau jadi yang lima harinya masa Aku tingal di Air kaya duyung " Aku mentertawakan diriku sendiri
" yah menurut ku saja, soalnya dulu Aku sering liat kamu kalau lagi sedih selalu di kolam belangak Aula, ngak sesekali tapi sering nya kan gitu. jadi aku inisiatif Aja barangkali kamu beneran ke Danau karan ngak nemu kolam " ucap Amar dengan nada sedikit menahan tawa.
ternyata Amar dulu sering memperhatikan Aku apa yah?
Aku mengajak Amar beribadah tempat Agar mendapatkan sinar matahari pertama untuk menjemur tubuh Amar " Aku udah kaya baju Aja di jemur " protes nya.
" biarin Saja, diam disitu jangan banyak protes " ucap ku.
yang membiarkan Amar terkena cahaya matahari, wajah nya terkena pantulan sinar matahari membuat ketampanan nya paripurna.." Asatafirllah..." Aku langsung mengusap Wajah ku karna tidak sengaja memandang nya terlalu lama.
Setelah jam tujuh pagi, halati Hanan dan Ami Ali datang ke Arah kami sambil tersenyum, melihat Amar aku jemur di taman, halati Hanan malah menertawakan Amar yang terus bersing..
Aku kembali mendorong Amar masuk, Karna sebentar lagi Amar akan di periksa dokter,
Setelah nya, Amar ku biarkan beristirahat setelah dokter memeriksa nya, Aku, ibu, halati dan Ami mengobrol ringan, dan juga membahas soal diriku, " Jadi kamu mau gimana nduk? setelah ini mau pulang bersama ibu apa mau dengan mba nya " ucap bu Sari yang sudah seperti ibu ku sendiri
Aku bingung dan canggung, Jika kembali ke kampung Aku juga akan tingal bersama Yusuf juga Apa tidak akan menjadi gunjingan tetangga.
jika dengan halati lagi juga Sama, dan lebih takunya Mas Safir pasti Akan meminta Aku kembali padanya.
" kalau Ratna bingung Ami akan bantu cari kos murah buat kamu, " usul Ami ali
Aku termenung sejenak karna tidak ada biayanya dan pekerjaan.
" kamu jangan hawatir Ami akan bantu soal keuangan kamu "
" ibu juga akan bantu, bila perlu ibu Akan beli rumah di kota biar kita bisa bareng terus Ratna ibu ngak sanggup kalau kamu juga pergi dari hidup ibu, "
Aku jadi makin bingung, di kehidupan bersama Mas Safir tidak ada yang sampai berat hati seperti ini melepas ku.
bahkan mertua ku saja tidak bisa sebijak ibu dan Halati Hanan..Aku memikirkan cara Agar tidak melukai hati ibu
Setelah sebenarnya pilihan ku Akan tetap tingal di jakarta.." ibu Ratna minta Maaf bukanya Ratna ngak sayang lagi sama ibu, kayanya Aku bakalan tetap tingal di kota ini, tapi ibu tenang Saja Aku akan tetap berkunjung ke ibu." ucap ku berusaha setenang mungkin
" kamu kok gitu Sih, Mau kembali lagi ia sama suami kamu yang dzolim itu? kamu kan sudah di sakit Ratna, kamu jangan takut tenang saja ibu juga tidak akan memaksa kamu menikah dengan Yusuf Anggap saja Yusuf Adalah kaka kandung kamu sendiri " ujar bu Sari,
" iyah Ratna lagi pula jika tidak ada kamu Aku ngak tahu ibu Akan bagai mana, Anggap saja dengan ini permintaan maaf dari Aku karna sudah merepotkan kamu menjaga ibu yang seharusnya tugas ku." imbuh Yusuf
Aku sendiri juga bingung dengan hidup ku, karna masalah ku dengan Mas Safir saja belum tuntas.
happy reading....!!!!🍁🍁🍁🍁
tulisan KARNA jgn KARAN terus dong !!!
masak gak di periksa lagi sih 😀
amar ksh juga peringatan sama tlratna biar bisa memilih yg mana lebih penting dan bisa menjaga perasaan org yg disayang nya