NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Pocong

Pesugihan Siluman Pocong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Deri saepul

Warga kampung Cisuren digemparkan oleh kemunculan setan pocong, yang mulai berkeliaran mengganggu ketenangan Warga, bahkan yang menjadi semakin meresahkan, banyak laporan warga menyebutkan kalau Dengan hadirnya setan pocong banyak orang yang kehilangan uang. Sampai akhirnya warga pun berinisiatif untuk menyelidikinya, sampai akhirnya mereka pun menemukan hal yang sangat mengejutkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deri saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diluar Batas Kemampuan Ronda

Pov Salah

"Kalau menjawab pertanyaan itu harus jelas karena pertanyaan yang dilontarkan pertanyaan yang serius, tidak ada unsur komedi di dalamnya. kita harus membantu warga dan tetangga kita yang sedang kena musibah. Bagaimana cara memecahkan masalah yang sedang kita hadapi, apalagi tadi malam kita yang ke giliran ngeronda." Ujar Abah Diding yang terlihat tidak setuju dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Jaya.

"Iya ngeronda itu sangat berat, orang hilang uang tanpa ada yang mencuri dan belum bisa dipastikan diambil oleh siapa kita harus ikut bertanggung jawab. Tapi, tidak apa-apa. mungkin itu adalah tugas ronda yang harus dimintai keterangan." ujar Jaya yang merasa tidak enak ketika di pojokan, apalagi keadaan masih pagi Mungkin dia merasa kesal ketika waktu istirahatnya diganggu karena harus berkumpul di rumah.

"Iya Kang Jaya, kita tidak meminta pertanggungjawaban kepada petugas ronda yang ke giliran jaga tadi malam. namun kami hanya ingin mendengar keterangan yang lain supaya kita bisa memecahkan masalah yang dihadapi, mungkin sekarang baru Mang Salah yang kena. Siapa tahu saja ini hanya baru permulaan, kita harus meningkatkan kewaspadaan supaya kejadian yang menimpa Mang salah kejadian yang pertama dan terakhir." Timpal Pak RT membenarkan.

"Saya sangat mengerti Pak RT, mungkin untuk bahan pertimbangan memang benar Tadi malam saya bertugas ngeronda bersama Abah Diding, Ari dan Dudung. Kami berempat seperti biasa melakukan tugas yang sudah disepakati berkeliling kampung untuk menjaga ketentraman dan kenyamanannya, namun selama kami berkeliling kami tidak bertemu dengan orang lain, apalagi bertemu dengan maling. namun yang kami temukan Tadi malam, kami bertemu dengan setan pocong." ujar Jaya menjelaskan kejadian yang ia alami tadi malam.

"Setan pocong...!" ujar Kami bertiga dengan serempak merasa kaget dengan keterangan yang diberikan. hanya Abah diding yang terlihat tenang mungkin dia juga mengalami kejadian yang sama.

"Iya setan pocong. bahkan Abah sempat mengintip ingin mengetahui Kemana perginya. setelah diikuti ternyata setan itu mengelilingi rumah ini, kemudian berhenti di sebelah samping sana." Timpal Abah diding menguatkan apa yang disampaikan oleh Jaya, sambil menunjuk ke sebelah samping rumah yang bersebelahan dengan kamar tidurku.

"Masa iya ke kampung kita ada setan pocong yang datang mengelilingi rumah?: tanya Pak RT masih tidak percaya dengan apa yang disampaikan.

"Jangankan Pak RT, saya juga masih merasa bingung kenapa di kampung kita ada setan pocong. tapi kalau Pak RT ingin percaya, maka Pak RT bisa bertanya dengan Kang Jaya ataupun Ari dan Dudung, karena kami semua tidak meminjam kepala tidak meminjam Mata, melihat dengan jelas bahwa setan itu benar-benar menampakan wujudnya yang begitu menyeramkan."

Mendengar penjelasan dari Abah Diding, Pak RT pun terdiam seolah sedang mencerna apa yang terjadi tadi malam dan dihubungkan dengan kejadian yang menimpa keluargaku. namun semakin lama dipikir semakin terasa pening, sampai akhirnya pak RT pun bertanya kembali.

"Apa yang dilakukan setan pocong itu?"

"Tidak ada yang dilakukan, Hanya berdiam diri beberapa saat. namun ketika hendak pergi setan pocong seolah mengetahui kalau dirinya sedang diintip. dengan seramnya mendekat ke arah Kami berempat, sampai kami pun tidak kuat melihat kengerian yang nampak di depan mata. hingga akhirnya kami pun berlari, tidak kuat menahan baunya yang begitu menyengat menusuk hidung sampai muntah. bahkan Dudung dan Ari Mereka terlihat kesusahan." jawab Abah diding menjelaskan.

"Terus apa hubungannya dengan hilangnya uang Mang salah?" Pak RT kembali bertanya.

"Kurang tahu Pak RT. namun kejadian itulah yang Abah temukan tadi malam, untuk menyimpulkan kami Serahkan semuanya ke pihak pengurus. karena kehilangan warga yang tidak disebabkan oleh maling ataupun kejahatan-kejahatan yang tidak ada hubungannya dengan tugas ronda, itu bukan tanggung jawab ronda. makanya ketika Pak RT memanggil Abah dan Kang Jaya, itu tidak ada hubungannya sama sekali. Siapa tahu saja uang hilang akibat keteledoran kalau semua kehilangan disalahkan kepada ronda Nanti orang bisa mengada-ngada." jawab Abah Diding seolah menyindir.

"Maksudnya bagaimana Bah, apa Abah tidak percaya kalau saya kehilangan uang?" Tanyaku yang merasa tidak enak dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Abah Diding.

"Abah sangat percaya kalau Jang Salah Kehilangan uang, namun kehilangan uang itu tidak ada sangkut pautnya dengan petugas ronda. karena sudah bisa dibuktikan tidak ada tanda-tanda maling masuk ke rumah."

Mendengar jawaban yang diberikan Aku pun terdiam kembali kepalaku mulai terasa pusing tidak mampu mencerna Apa yang sebenarnya terjadi menimpa keluargaku. aku seperti berada di tengah-tengah kesadaran dan khayalan, merasa tidak percaya dengan hilangnya uang yang begitu misterius.

"Sudah, sudah....! maksud saya mengundang Abah ke sini bukan untuk memojokkan ronda atau meminta pertanggungjawaban dari petugas ronda. seperti yang sudah tadi di sampaikan maksud dan tujuan Saya mengundang abah ke sini supaya bisa mencari titik terang dari masalah yang begitu rumit. dan sekarang mulai ada sedikit Penjelasan bahwa tadi malam ke kampung kita ada setan pocong. saya bertanya sama abah kira-kira ada hubungannya antara kehadiran setan pocong dan kehilangan uang, karena saya jujur Untuk masalah ini, saya belum paham tentang sifat-sifat setan dan siluman." ujar Pak RT memberikan penjelasan supaya pemahaman tidak semakin meluas.

Suasana pun terasa sunyi, hanya terdengar suara burung-burung dari arah kebun. orang-orang sudah keluar dari rumah untuk mencari kehidupan, hanya kami berlima yang masih terduduk di ruang tamu, berpikir dan mencerna Apa yang sebenarnya terjadi. sampai akhirnya aku pun memiliki satu pemikiran, bahwa uang yang hilang ada hubungannya dengan setan yang menampakan diri.

"Apa mungkin setan pocong itu adalah setan jadi-jadian?seperti orang yang melakukan pesugihan kepada siluman babi ataupun buto ijo." ujarku memecahkan heningnya suasana.

"Kalau orang yang melakukan pesugihan kepada siluman pocong baru kali ini saya mendengarnya, karena biasanya yang melakukan pesugihan mereka akan melakukan pesugihan kepada siluman monyet, siluman buaya siluman harimau dan siluman hewan-hewan yang dianggapnya memiliki kelebihan. tapi melihat dari semuanya tidak menutup kemungkinan bahwa setan akan terus berevolusi, supaya manusia-manusia semakin tersesat dengan diiming-imingi sebuah kekayaan, supaya meninggalkan tugas pokoknya sebagai manusia yaitu beribadah kepada Allah." jawab Pak RT dengan panjang lebar.

"Kalau benar begitu Siapa yang melakukan pesugihan di kampung kita?" Tanyaku yang mulai menemukan titik terang dari musibah yang menimpa.

"Tidak tahu Mang, Karena untuk membuktikan semuanya kita harus memiliki bukti yang kuat. sedangkan yang namanya setan akan sangat susah dibuktikan ketika kita tidak memiliki ilmunya. namun untuk sekarang kita tidak usah berpikiran terlalu jauh, Saya hanya ingin memberikan penjelasan kepada Mang salah. masalah uang yang hilang mau tidak mau Mamang harus mengikhlaskannya, karena hilangnya bukan berada di bawah kemampuan pengurus Kampung, Anggap saja ini adalah ujian atau cobaan Untuk orang-orang yang selalu bertakwa kepada sang pencipta. namun meski begitu saya akan terus melakukan penyelidikan Apa yang sebenarnya terjadi." ujar Pak RT menyimpulkan pertemuan pagi itu.

"Terus masalah setan pocong Bagaimana Pak? Siapa tahu saja dugaan saya benar bahwa uang saya hilang diambil oleh setan pocong?" tanyaku dengan suara sedikit kecewa namun tidak bisa berbuat banyak, karena apa yang disampaikan oleh Pak RT Memang begitulah keadaannya. aku harus mengiklaskan uang yang hilang karena sangat sulit untuk diselidiki.

"Untuk masalah Setan pocong yang akhir-akhir ini kita sering mendengar beritanya, baik dari kampung kita ataupun kampung yang lain, kita akan menunggu kejadian selanjutnya sambil sama-sama mencari solusi, Siapa tahu saja ada kelemahan dan ada cara untuk menanggulanginya. yang jelas ngeronda tidak boleh berhenti, menjaga keamanan Kampung tidak boleh mundur." ujar Pak RT yang tidak bisa memutuskan.

Mendengar keputusan yang dibuat, semua orang terlihat termenung tidak bisa menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi dengan hilangnya uang yang begitu besar. Abah Diding dan Jaya terdiam tidak berani lagi memberikan pendapat, sampai akhirnya pak RT dan kedua ronda yang bertugas tadi malam Mereka pun berpamitan untuk melanjutkan aktivitas masing-masing. sebelum pergi Pak RT meminta maaf karena tidak bisa membantu untuk menyelesaikan masalah yang terlihat begitu rumit.

Seperginya ketiga tamu yang berkunjung ke rumah, aku menarik nafas dalam kemudian menghembhskannya dengan pelan, mataku menatap ke arah Sari yang sejak dari tadi menundukkan kepala, air matanya terus mengalir membasahi pipi. kala itu aku sangat sedih namun aku tidak bisa berbuat banyak, karena apa yang terjadi menimpa keluargaku di luar batas kemampuan manusia Biasa sepertiku.

1
Sri Ningsih
ceritanya jdi ngalor ngidul😒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!