Pernikahan Terpaksa

...***************...

"Maaf...." Jawab Yura.

Rita hanya mengulas senyum saat mendengar permintaan maaf dari Yura.

"Aku tidak bisa menjenguk bang Rio kak, sebab bang Rio sudah menorehkan luka yang amat dalam padaku." Tutur Yura, yang mencoba menjelaskan alasannya tidak bisa menjenguk Rio pada Rita. 

"Iya, kakak yang seharusnya minta maaf pada kamu, karna adek kakak sudah begitu menyakiti kamu." Lirih Rita, merasa bersalah pada Yura. 

"Kalau begitu saya pulang dulu ya Pak, Bu, Yura." Pamit Rita. 

"Iya kak, hati-hati." 

Flashback off

Suatu hari, saat Rio pergi bekerja dengan mengendari motornya. Rio mengalami kecelakaan yang cukup parah akibat beradu kambing dengan mobil yang berlawanan. 

Ciiiiiitttttttttt..... Braaakkkkkk

"Kecelakaan....." Ucap salah satu warga yang menyaksikan Rio tertabrak mobil. 

"Ayo segera bawa kerumah sakit, korban banyak mengeluarkan darah." Titah Pak Sholeh, salah seorang warga setempat.

"Tapi polisi belum datang mas, nanti kita kena masalah." Tolak Pak Dodi yang tidak mau mengangkat tubuh Rio yang berlumuran darah.

"Menunggu polisi kelamaan, keburu nyawa bapak ini melayang." Protes pak Sholeh. 

"Tapi Pak...." Belum sempat pak Dodi berbicara langsung di sanggah pak Sholeh. 

"Tidak ada tapi-tapian, saya yang berurusan nanti dengan polisi, jika kalian takut. Dimana nilai kemanusiaan kalian? Jelas bapak ini membutuhkan pertolongan sesegera mungkin, lalu kita hanya menonton saja? Kalau tidak ada yang mau membantu bapak ini, biar saya sendiri saja yang membawanya ke kantor polisi." Kesal Pak Sholeh. Lalu Pak Sholeh membopong tubuh Rio sendiri. 

Warga yang lain tampak ragu-ragu membantu pak Sholeh mengangkat tubuh Rio. Tapi demi rasa kemanusiaan mereka yang tadinya hanya melihat saja, akhirnya membantu pak Sholeh membawa Rio kerumah sakit. 

Setelah sampai dirumah sakit, Rio langsung di tangani oleh dokter. Luka yang dialami Rio cukup serius, hingga saat ini Rio masih koma. 

"Hallo... Benar ini dengan istri Pak Rio?" Tanya seorang Polisi yang menelepon wanita yang dianggap nya istri dari korban kecelakaan.

" Benar Pak, maaf ini siapa? Mana suami saya?" Khawatir Rahayu, saat mengangkat telpon dari suaminya ternyata saat bicara bukan suara suaminya yang didengar melainkan suara lelaki lain. 

"Suami ibu sedang dirawat di rumah sakit Padang, akibat kecelakaan." Jawab polisi diseberang telpon. 

Pranggggg....

Gelas yang Rahayu pegang saat itu langsung terhempas saat mendengar kabar suaminya kecelakaan.

"Terus bagaimana kondisi suami saya saat ini Pak?" Tanya Rahayu dengan nada lemas dan berurai air mata.

"Suami ibu sekarang sedang koma, sebab kecelakaan yang dialami suami ibu cukup parah." Jelas polisi yang saat ini sudah mendapatkan keterangan  dari beberapa warga yang membawa Rio ke rumah sakit mengenai kronologi kecelakaan yang dialami Rio. 

"Baik Pak, terimakasih atas informasinya, saya segera menyusul kerumah sakit." Ucap Rahayu kemudian mematikan sambungan teleponnya.

Rahayu bersiap-siap pergi kerumah sakit untuk melihat kondisi suaminya saat ini. 

Sampai dirumah sakit, Rahayu langsung menanyakan ke meja resepsionis dimana ruangan tempat suaminya di rawat. 

"Sus, saya mau tanya, kamar atas nama Rio Febrian dimana ya?" 

"Korban kecelakaan ya Bu? Pasien di rawat di kamar Anggrek nomor 15." Beritahu suster pada Rahayu.

"Terimakasih sus." Ucap Rahayu dan bergegas menuju kamar rawat suaminya. 

Setelah sampai di depan kamar suaminya, Rahayu langsung melihat kondisi Rio. Kebetulan saat itu ada dokter yang sedang mengecek perkembangan Rio. 

"Bagaimana dok keadaan suami saya?" Tanya Rahayu pada sang dokter. 

"Sampai saat ini belum ada progres Bu. Lutut suami ibu hancur parah, dan kemungkinan besar suami ibu akan cacat." Jelas dokter Radit. "Kalau begitu saya permisi dulu Bu." Pamit dokter Radit dan berlalu meninggalkan kamar Rio. 

"Ya Allah bang, kenapa bisa seperti ini." Tangis Rahayu pecah setelah mendengar penjelasan dari dokter Radit. 

"Rio..... Rio...." Tanpa mengetuk pintu, Bu Bayah langsung menghampiri anaknya yang sedang terbaring lemah.

"Ada apa dengan Rio yu? Kenapa bisa seperti ini? Cecar Bu Bayah.

Belum sempat Rahayu menjelaskan kondisi Rio saat ini, mertuanya langsung memotong pembicaraannya. 

"Ini pasti Rio kualat gara-gara belum mentransfer ibu uang bulanan. Kamu gimana sih jadi istri, bukannya mengingatkan suaminya untuk berbakti pada ibu nya, ini malah membiarkannya saja. Tuh lihat akibatnya, Rio jadi kecelakaan." Cecar Bu Bayah yang malah menyalahakan anak dan menantunya.

"Bukan begitu Bu." Elak Rahayu. 

"Sudahlah yu, tidak usah banyak alasan. Sekarang mana uang bulanan ibu." Pinta Bu Bayah sambil mengulurkan tangannya. 

"Ya ampun Bu, anak ibu sekarang sedang terbaring koma di rumah sakit, dan pasti membutuhkan biaya yang banyak. Ibu masih sempat-sempatnya minta uang bulanan ke aku." Rahayu tidak habis pikir dengan perilaku mertuanya ini. 

"Untuk apa ibu restuin kalian berdua menikah diam-diam tanpa sepengetahuan Yura, kalau bukan untuk mendapatkan uang." Bu Bayah tetap bersikekeh mendapatkan uang dari Rahayu. 

"Iya aku tau, tapi ibu minta disaat yang tidak tepat. Bang Rio itu anak ibu loh." Kesal Rahayu terhadap mertuanya itu. 

"Dasar menantu gak berguna, siap-siap saja kamu ya. Setelah Rio siuman, aku akan menyuruhnya untuk menikah dengan wanita yang lebih kaya lagi." Ucap Bu Bayah dalam hati, dan tersenyum smirk melihat Rahayu. 

Jangan lupa ya pembaca setia yang saya cintai, untuk meninggalkan jejak komentarnya, like, subscribe, vote, serta tolong membacanya jangan di skip yaa… 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terimakasih banyak atas dukungan pembaca dan teman-teman selama ini, dan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan, kesamaan nama tokoh, tempat dan latar. ❤️❤️❤️

...***************...