NovelToon NovelToon
Behind The Idol Mask

Behind The Idol Mask

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor / Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Keisha seorang jurnalis baru yang naif berusaha menulis tentang grup boys band yang lama hiatus.
Ketertarikan antara mereka terjadi karena sejumlah kepentingan.
Apakah mereka tetap berjuang bertahan bersama jika akhirnya suatu rahasia kelam terungkap?

Ngga ada pelakor, ngga ada perempuan sirik. Yang ada hanya berusaha menggambarkan kekelaman hati manusia. Karya pertama author ini.. Bagian depannya author koreksi karena biar nggak ngambang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Keisha dan Reza

Keisha dengan gugup naik lift khusus ke Lantai 7. Disana hanya ada 1 ruangan untuk direktur utama.

Di depannya lift terdapat Aquarium air laut. Sejumlah ikan Nemo berenang tanpa beban.

"Nona Keisha?" seorang sekretaris paruh baya menyapanya. "Mohon tunggu di ruang tamu ya. Pak Reza belum datang. Masih meninjau anak perusahaan. Sekitar jam 10 nanti baru datang."lanjutnya lagi.

Keisha mengangguk dan diantar masuk ke ruangan Direktur Utama. Keisha ditinggalkan sendirian di ruang tersebut dengan minuman dan makanan kecil terhidang di meja.

Masih jam 08.00. Dari atas terlihat gedung gedung dan pasar. Dari atas terlihat bola dunia lambang kantornya di sebelah barat jauh. Kemudian mungkin rumahnya di daerah yang masih penuh pepohonan sebelah barat jauhnya lagi dari kantornya.

Ruangan itu bergaya minimalis. tidak banyak pernik yang ada di dalamnya. Di meja direktur utama tersebut hanya ada foto keluarga Reza. Sebelah sisi jauh ada berbagai macam piala.

Benar-benar bersih. Wangi teh menenangkan tercium di setiap sudutnya.

Jam 10, Keisha sudah mengantuk rasanya menunggu Reza.

Pintu depan akhirnya terbuka dan masuklah 2 orang laki-laki tampan. Yang satu mukanya serius dan yang satunya tersenyum ramah walaupun matanya tetap dingin.

"Ibu Keisha, adakah yang bisa kami bantu? "tanya laki-laki yang ramah tadi. "Perkenalkan, saya Reza, siap membantu anda" lanjutnya lagi tersenyum manis.

Namun di telinga Keisha seperti semacam sindiran.

"Selamat pagi Pak, saya Keisha dari TimeNews. Saya kemarin mendapat info bahwa hari ini saya mendapat jawaban wawancara tertulis saya. Saya rasa, mungkin ada kesalahan. Bapak bisa mengkoreksinya dan saya bisa langsung tuliskan disini." tegas Keisha.

Reza tersenyum. "Anda ingin menjadi wartawan atau ingin menjadi asisten saya? Wartawan Timenews kok amatir gini"

Reza menghampiri tempat duduk dan melepas jas resminya.

"Saya wartawan baru, Pak. Mungkin masih perlu banyak bimbingan. Tapi Bapak jangan melecehkan profesi saya."tegas Keisha. Lama-lama Keisha eneg juga.

"Jika mau jadi wartawan, tanyalah seperti wartawan. Kalau hanya pertanyaan seperti ini, tidak usah jadi wartawan, anak SD saja mampu!" sindir Reza sambil memperhatikan Keisha.

"Wartawan itu check dan recheck. Ngga asal nuduh!" ucapnya masih kesal karena peristiwa tempo hari.

Asistennya, Rheinald terkejut. Baru pertama kali ini Reza memberi umpan berdebat dan bermain-main begitu pada seorang wanita.

Biasanya Reza tidak terlalu peduli.

Selama ini Rheinald selalu menjauhkan Reza dari wanita-wanita pencari perhatian. Berkali-kali Reza selalu dijebak oleh lawan bisnisnya dengan menggunakan wanita namun selalu diselamatkan oleh Rheinald dan kelompok penjaganya.

Keisha berusaha berhitung sampai 10 supaya emosi teredam.

"Tidak boleh gagal. Apa nanti kata teman-teman jika wawancara gagal?"pikir Keisha.

Keisha kebingungan mencari jawaban yang sopan untuk menandingi perkataan Reza.

"Mungkin, anda perlu berpikir sebentar sebelum menanyakan sesuatu ke saya, atau memahami perkataan saya Nona."ujar Reza tidak memberi kesempatan Keisha membantah.

"Pertemuan ini sudah selesai, silakan Nona datang kembali besok. Saya bersedia menjawab apapun pertanyaan Nona. Tapi tidak sekarang" lanjutnya lagi.

"Rhei, antar Nona Keisha ke depan."ucap Reza ke asistennya.

"Silakan Nona."ucap Rheinald mempersilakan.

"Kapan bisa bertemu kembali Pak?"tanya Keisha berharap supaya pekerjaan ini cepat selesai.

"Catat nomor saya, nanti saya hubungi!"kata Reza dingin.

Setelah Keisha keluar, Reza tersenyum mengingat muka Keisha yang semakin menggemaskan di matanya. Kedatangan Keisha di depannya membuat sesuatu di dirinya bangkit.

Rheinald menyadari hal itu kemudian mengingatkan. "Tuan, bisakah kita berbicara sebagai laki-laki? Sebagai seorang laki-laki, hari ini anda keterlaluan..walaupun saya tau anda tertarik sama gadis itu."

"Gadis itu walaupun pernah membuat aku kehilangan muka, tapi dia pantang menyerah.."kata Reza dengan tersenyum smirk.

"Saya takut mengakuinya kalau sebenarnya menginginkan dia, Rhei.. "kata Reza.dalam hati.

1
Cita Solichah
loh endingnya kq kyk kurang adil ya. begitu besar kasusnya tp kq selesai tnpa beban n trlewat begitu aj
Sophie Nara: Iya Kak.. Nanti ada bagian ke duanya. Orang jahat tidak boleh melenggang begitu saja
total 1 replies
Una loca(。・`ω´・)
Keren parah! Pengen baca lagi dan lagi!
Sophie Nara: Aploadnya kalo lagi ada ide, Kak. kebetulan aku lagi sakit. jd banyak ide. Makasih Kak atas likenya.
Sophie Nara: Semoga beneran keren soalnya masih penulis baru ini. kita semangat sama2 ya. /Determined/
total 2 replies
Roronoa Zoro
Gak sabar menunggu kelanjutan cerita ini 😍
Sophie Nara: Makasih Kakak..
total 1 replies
gamingmato channel
Hebat!
Sophie Nara: Makasihh. Kita semangat sama2 yuk/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!