Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Kecurigaan Clarissa
Clarissa baru saja menyelesaikan belanja di toko retail yang terletak di salah satu mall tersebut .
Saat tanpa sengaja kedua matanya melihat Fabian melintas tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang .
Berjalan dengan seorang wanita dan terlihat begitu akrab .
"Aneh ,siapa wanita itu ?".
"Sepertinya Clarissa tidak mengenalnya ,sebab hampir semua teman teman Fabian ,Clarissa mengetahuinya ".
"Tapi perempuan itu ?".
Clarissa baru pertama kali melihatnya .
Memang sih ,Clarissa melihatnya hanya dari samping dan belakang .
Tapi setidaknya jika Clarissa sudah pernah mengenalnya Clarissa tau siapa wanita tersebut.
Tapi wanita tersebut ,Clarissa tidak mengenalnya dan juga belum pernah melihatnya .
Seketika satu pikiran buruk terlintas di kepala nya .
Tapi seketika di gelengkannya kepala menepis ,sebuah pikiran yang di takutkan oleh kebanyakan oleh para wanita terutama yang sudah mempunyai gelar sebagai istri .
Gegas Clarissa pun menuju ke tempat di mana Daniz dan Danisa menunggu nya .
Tersenyum hangat kearah dua anak kembarnya tersebut yang sedang asyik menikmati jajanan khas jepang kesukaan mereka .
.
.
.
.
.
.
.
Fabian ,mencengkram kendali kemudi dengan erat .
Membiarkan perempuan di sampingnya itu menumpahkan segala keluh kesahnya .
Hening pun mendominasi suasana ,hanya sesekali terdengar isakan dari perempuan di sampingnya tersebut .
"Saya harus bagaimana pak Fabian ?"ucap tanya perempuan tersebut dengan suara parau .
"Saya di khianati ,suami saya selingkuh ".
"Saya , ....."
Krriiiiiinnnnngggg
Kriinggg
Dering suara gawai Fabian pun tiba tiba menjeda ucapan perempuan tersebut .
📲📞 Iya ma ,
📱📞 Papa masih di kantor
📲📞Enggak papa sedang ada urusan di luar .
📱📞Oh ,pulang jam berapa nanti ?.
📲📞Secepatnya akan papa usahain untuk cepat pulang .
Kenapa kangen ya ?.
📱📞 Papa ih ,apa an ? ya udah mama tutup telfonnya ya ,
papa hati hati ,ingat jaga diri jaga hati .
📲📞 Iya ,bawel ku ,mmuuuaacchh ,bye sayang love u
Klik
Sambungan pun terputus .
Fabian pun kemudian menyimpan gawainya ke dalam dashboard mobil .
"Maaf "ucap Fabian saat menoleh kearah perempuan di sampingnya tersebut .
"Rasanya saya begitu iri dengan istri pak Fabian ".
"Pasti dia adalah wanita paling beruntung karena memiliki pria se baik dan seromantis pak Fabian "ucap perempuan tersebut menatap lurus ke depan .
Fabian pun lalu kembali melajukan mobil nya setelah kemacetan lalu lintas di dekat traffic light mulai terurai .
"Justru ,akulah yang merasa beruntung karena telah memiliki wanita sehebat Clarissa ".
sahut Fabian sambil fokus mengemudi .
"Andai semua suami seperti bapak ".
"Betapa bahagianya seluruh istri di dunia ini "ucap perempuan tersebut .
"Saya turut prihatin atas apa yang menimpa rumah tangga kamu Lidya ,".
"Aku harap ada jalan yang terbaik untuk masalah kamu "ucap Fabian bersimpati .
"Terimakasih pak "sahut perempuan yang bernama Lidya tersebut .
.
.
..
.
..
.
.Ander dan oma Sukma pun kemudian pulang dari rumah sakit .
Sepanjang perjalanan tak henti hentinya pria tersebut bersiul untuk mengekspresikan perasaannya .
Oma Sukma yang duduk di sebelahnya pun hanya tersenyum ,menggelengkan kepala saat melihat tingkah cucu kesayangan nya tersebut ,seperti abg yang sedang jatuh cinta .
Merasa di perhatikan Ander pun kemudian ,menoleh kearah oma nya dan tersenyum kikuk ,saat wanita paruh baya itu menatapnya dengan senyum tersungging di bibir .
"Oma !"ucap Ander dengan wajah merona .
.
.
.
.
.
.
Hari ini ,Adelia pun sudah di perbolehkan untuk meninggalkan rumah sakit .
Sebab keadaannya sudah lebih baik sekarang ,setelah menghabiskan waktu lebih dari satu minggu di rumah sakit .
Bocah mungil tersebut pun juga terlihat lebih ceria .
Ander membantu Melati dan bu Fatma yang sedang membereskan barang barang mereka ,selama di rumah sakit .
Meski kedua perempuan beda usia tersebut sudah menolak secara halus ,karena di rasa segan .
Namun urung akhirnya mereka pun mengangguk juga ,karena Ander tetap bersikukuh ingin membantu .
"Nak Ander ,biar kami saja "ucap bu Fatma ,ketika melihat Ander hendak menyelesaikan administrasi pembayaran .
Ander pun hanya tersenyum dan menggeleng melihat kearah bu Fatma .
"Tidak apa apa bu ,anggap saja ini tugas dan kewajiban seorang ayah untuk putri nya ".
"Lagipula ,sebentar lagi Mel dan saya akan menikah ,sudah seharusnya sayalah yang bertanggung jawab "sahut Ander dengan bijak .
"Di berkatilah kamu nak ,ibu senang bisa kenal dan bertemu dengan orang sebaik kamu "ucap bu Fatma dengan tulus .
"Saya juga merasa bersyukur bisa mengenal orang orang setulus bu Fatma dan Melati "ucap Ander pula .
Ketiga nya pun kemudian kembali berjalan menuju ke loket administrasi ,menyelesaikan transaksi sebentar .
Ander pun kemudian mempersilahkan bu Fatma dan Melati untuk naik ke dalam mobil .
Setelah ia meletakkan barang barang milik bu Fatma dan Melati serta Adelia ke dalam bagasi mobil .
Setelah nya di lajukannya menembus padatnya jalanan .
.
.
.
.
.
.
.
.
Clarissa menyandarkan punggung di kepala ranjang ,menatap Fabian suami nya yang baru keluar dari dalam kamar mandi .
Malam mulai merangkak naik .
Kedua anak kembar mereka pun sudah berada di dalam kamar masing masing .
Sebab waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam .
Waktu nya Clarissa dan Fabian melakukan sesi Pillow talk .
Kegiatan yang rutin mereka lakukan ,menjelang mereka tidur malam .
membahas banyak hal yang terjadi dan yang mereka alami dalam waktu seharian ini .
Fabian pun menyusul naik keatas ranjang menatap penuh kasih pada perempuan yang ada di samping nya itu .
Alisnya sedikit terangkat ,saat mendapati raut wajah istrinya terlihat tidak baik baik saja .
"Ada apa ?".
"Apa kamu ada masalah ?"tanya Fabian menyentuh punggung tangan Clarissa .
Perempuan itu pun menoleh .
"Bian !".sapa Clarissa dengan nada sedikit tercekat .
Membuat suami nya pun menatap intens kearahnya .
"Katakan ,ada masalah apa ?"tanya Fabian dengan lembut .
"Aku dengar Ander akan menikah ?"lirih Clarissa ,nyaris tak terdengar .
"Lalu ?"tanya Fabian menaikkan sudut alis nya ,sebab ternyata telinga nya pun masih bisa menangkap gumaman lirih Clarissa .
Tiba tiba rasa cemburu menyeruak di hati nya .
"Apa kau tidak suka ,mendengar Ander akan menikah ?"tanya Fabian ,membuat Clarissa menoleh kearahnya .
"Aku !".
"Tentu saja ,aku menyukainya "ucap Clarissa dengan cepat .
"Lalu ".
"Kenapa ,ucapan kamu terdengar seperti tidak suka saat mengetahui bahwa Ander akan menikah "ujar Fabian ikut menyandarkan punggung di ujung kepala ranjang .
"Hei ,siapa bilang aku tidak suka waktu mendengar Ander akan menikah ,aku justru merasa senang sekali ".
"Ander adalah sahabat kita Bian ,meski dulu kita menghianatinya ,tapi setidaknya ,aku ingin kita kembali bersama seperti dulu ".
"Maksud ku kita bisa kembali menjalin persahabatan seperti dulu lagi "ucap Clarissa dengan tatapan menerawang .
Fabian pun hanya terdiam ,mengangguk menyetujui ucapan istri nya .
"Ohya ,seharian ini bagaimana kegiatan kamu ?"
"Pergi kemana saja ?"tanya Clarissa .
"Aku ,tentu saja hari ini aku banyak kegiatan di kantor ".
"Banyak berkas yang harus aku selesaikan beberapa hari ini "sahut Fabian .
"Hmmm ,tidak ada kegiatan di luar begitukah ?"tanya Clarissa lagi membuat Fabian mengerutkan kedua alis nya ,seolah sedang berfikir dan mengingat sesuatu .
"Tadi aku mengajak anak anak berbelanja di Mall Xyz "ucap Clarissa .
Membuat Fabian pun seketika menyipitkan kedua matanya ,
Sebab tiba tiba saja teringat bahwa hari ini dia juga ada pergi ke mall tersebut .
"Aku melihat mu ".ucap Clarissa menoleh kearah Fabian .
"Bersama perempuan lain yang tidak aku kenal di mall tersebut ".lanjut Clarissa kemudian .
.
.
.
.
.
.
.
Melati menyuguhkan secangkir teh dan juga beberapa kudapan ringan untuk Menur .
Ya ,hari ini Galuh Menur sedang mengunjungi rumah Melati sekalian untuk menjenguk Adelia yang baru pulang dari rumah sakit .
"Silahkan di minum nak ,"ucap bu Fatma dengan ramah .
"Terimakasih bu ".
"Maafkan Galuh jika saat kepergian Mawar ,Galuh tidak berada di sisi nya "ucap Galuh penuh nada penyesalan .
Setitik air mata lolos dari sudut matanya .
"Tidak mengapa nak Galuh ,kita pun juga tidak pernah menduga takdir kematian Mawar begitu cepat ,tapi kami sudah mencoba ikhlas ,untungnya ada Adelia ,sebagai penawar rindu kami pada Mawar ,"sahut bu Fatma dengan suara sendu .
Galuh pun hanya menganggukkan kepala ,menyetujui ucapan bu Fatma .
"Kalau begitu saya permisi pamit dulu ,bu ,Melati ".
"Jangan lupa kabari saya kalau kamu menikah nanti "ucap Galuh pada Melati .
Gadis itupun hanya mengangguk lalu tersenyum .
Selepas kepergian Galuh ,Melati pun segera membereskan cangkir teh tersebut .
Dan bersiap siap untuk pergi ke boutiqe ,bersama Ander .
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung
untung si Clarissa nolak.
lierrrr
ko di kmr