NovelToon NovelToon
Legenda Dewa Bintang

Legenda Dewa Bintang

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Anak Yatim Piatu / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Pusaka Ajaib / Tamat
Popularitas:35.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Valheinz Z.H

(Update tidak menentu yang jelas tiap hari bakalan update, tapi itu juga tergantung kesibukan Author)

Jangan lupa dukung Author dengan cara
¹. Vote
². Rate bintang 5
³. Like
⁴. Komen

Xiao Lang, Seorang pemuda yatim piatu yang telah di rawat dan di temukan oleh pemimpin sekte Naga Halilintar. Xiao Lang mempunyai mimpi untuk menjadi seorang kultivator meskipun pemimpin akademi telah mengatakan bahwa dia tidak memiliki bakat dalam kultivasi.

Suatu hari Xiao Lang pergi ke hutan untuk mencari tanaman herbal dan tanpa sengaja ia menemukan benda aneh yang tiba-tiba masuk kedalam dirinya..

Benda apakah itu?, Silahkan baca kelanjutan ceritanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Valheinz Z.H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21. Sekte Teratai Salju

Perjalanan Xiao Lang dan yang lainnya telah melewati beberapa hari dan sebentar lagi mereka akan sampai di sekte Teratai Salju.

"Tuan Long, kita sebentar lagi akan sampai di sekte Teratai Salju jadi aku mohon mampirlah walaupun hanya sebentar" ucap Xu Liang memohon.

"Tapi tetua Xu, aku...."

"Kumohon tuan Log!!" ujar Xu Liang memohon.

"Kami mohon saudara Long" Gao Yang dan yang lainnya serempak.

"Hahhhh, baiklah aku akan mampir" ucap Xiao Lang pasrah.

"Baiklah mari percepat langkah kita" ujar tetua Xu Liang mempercepat langkahnya dan diikuti oleh yang lain.

Setelah beberapa jam melakukan perjalanan dengan kecepatan penuh akhirnya mereka sampai di sekte Teratai Salju, kedatangan mereka semua di sambut hangat oleh para murid penjaga gerbang dan juga murid-murid lainnya, walaupun mereka sangat penasaran dengan seorang pemuda yang memakai topeng yang datang bersama mereka.

Xu Liang langsung mengajak Xiao Lang menuju ke ruangan khusus tempat para tetua dan pemimpin sekte melakukan pertemuan, dan benar saja saat sampai di ruangan tersebut ternyata mereka tengah mengadakan pertemuan untuk memilih para murid yang akan ikut serta dalam turnamen Kultivator muda yang akan segera di adakan.

Kedatangan Xu Liang di sambut hangat oleh pemimpin sekte dan para tetua lainnya, namun tatapan hangat itu tidak mereka tunjukkan pada Xiao Lang, melainkan mereka semua menatap Xiao Lang dengan tatapan dingin dan penuh selidik.

"Tetua ke 5, siapa pemuda ini dan kenapa kau membawanya masuk ke ruangan pertemuan?" tanya pemimpin sekte.

"Maaf jika saya telah lancang pemimpin, dia adalah tuan She Long dan dia jugalah yang telah menyelamatkan para murid saat berada di hutan" jawab Xu Liang.

"Hahahaha jangan bercanda kau tetua kelima, pemuda sampah tanpa aura Kultivasi dan bahkan tidak memiliki energi ini bagaimana bisa dia menyelamatkan murid sekte kita yang sangat berbakat dan hebat" ujar tetua pertama.

"Aku tidak berbohong, memang tuan Long yang telah menyelamatkan Gao Yang dan teman-temannya" jawab Xu Liang kesal.

"Hahahaha kau tidak bisa membohongi kami tetua kelima, dia bahkan enggan menunjukkan wajahnya di depan kita semua, atau mungkin dia malu karena takut kami mengetahui kebenarannya bahwa dia hanyalah seorang sampah yang bermaksud bergabung dan menjadi murid di sekte kita" ejek tetua pertama.

"Aku setuju dengan tetua pertama, dan bisa saja dia adalah mata-mata yang di kirim untuk mengawasi sekte kita" ujar tetua ketiga.

"Ya itu bisa saja, jadi sebaiknya kita tangkap dan penjarakan saja dia" sahut tetua ke empat.

"Sudah, jangan menghakimi orang dengan begitu mudahnya, bukankah sebaiknya kita bertanya terlebih dulu pada pemuda ini?" ucap pemimpin sekte.

"Silahkan pemimpin, dan jika dia berbohong maka aku tidak akan segan-segan untuk menghabisinya" ujar tetua pertama.

Xiao Lang hanya diam dan tersenyum lembut dari balik topengnya, ia tidak menyangka bahwa kedatangannya justru disambut dengan tidak ramah di sekte tersebut, padahal jika dia menunjukkan lencana sekte Naga Halilintar kemungkinan besar mereka semua akan berfikir dua kali untuk mengucapkan kata-kata tersebut karena pemimpin sekte Naga Halilintar yang merupakan ayahnya sendiri dan pemimpin sekte Teratai Salju merupakan teman baik.

"Anak muda, jawab pertanyaan ku dengan jujur, apa tujuanmu datang ke sekte kami?" tanya pemimpin sekte.

"Tidak ada, aku mampir ke sini hanya karena permintaan tetua Liang dan saudara Gao Yang" jawab Xiao Lang jujur.

"Benarkah itu?" tanya pemimpin sekte memastikan.

"Untuk apa aku berbohong, lagipula aku sejak awal memang tidak bertujuan untuk datang kesini" jawab Xiao Lang.

"Lancang kau bahkan tidak bersikap hormat pada pemimpin sekte" ujar tetua pertama dengan nada tinggi.

"Aku hanya akan menunduk hormat kepada orang yang pantas untuk aku hormati, dan orang yang pantas tersebut hanyalah guruku dan juga ayahku, serta saudara-saudara ku yang juga menghormati ku" kata Xiao Lang tegas.

"Kau anak muda yang menarik, dan aku yakin ayahmu pasti sangat bangga" ucap pemimpin sekte.

"Jangan basa-basi lagi pemimpin, pemuda ini jelas memiliki tujuan dan maksud yang buruk pada sekte kita" ujar tetua pertama.

"Kenapa kau menuduhku begitu" kata Xiao Lang santai.

"Itu sudah jelas karena sikapmu yang sama sekali tidak memberikan hormat pada kami semua, lalu tidak mungkin kau tidak memiliki tujuan untuk datang ke sini, atau jangan-jangan kau adalah murid dari sekte aliran hitam" tuduh tetua pertama.

"Huhhhh, aku sudah mengatakan kebenarannya pada kalian semua mau percaya atau tidak terserah kalian, tetua Liang sepertinya aku tidak diterima di sini jadi aku permisi dulu" ucap Xiao Lang.

"Jangan pernah berfikir untuk bisa kabur bocah!!" ucap tetua pertama dan langsung melesat menyerang Xiao Lang.

Kecepatan tetua pertama sekte Teratai Salju sangat tinggi hanya dalam satu tarikan nafas dia sudah berada tepat di depan Xiao Lang, begitu juga dengan serangannya yang sangat cepat dan penuh dengan tenaga, namun serangannya sama sekali tidak mengenai tubuh Xiao Lang bahkan terlihat seperti serangannya menembus tubuh Xiao Lang.

"Apa!!!, bagaimana bisa?!" gumam tetua pertama bingung.

"Kecepatan serangan mu sungguh luar biasa tapi itu masih sangat lambat untuk menyerang ku" ucap Xiao Lang yang tiba-tiba berada di belakang tetua pertama.

Mereka semua bingung bagaimana bisa ada dua pemuda di depan mereka, bahkan mereka tidak bisa menebak mana yang asli dan mana yang palsu, lalu tubuh Xiao Lang yang di serang oleh tetua pertama tiba-tiba lenyap bagaikan asap.

"Tetua pertama hentikan itu, dia adalah..."

"Diam kau, apa kau memihak bocah sialan ini" ujar tetua pertama memotong ucapan Xu Liang.

Tetua pertama kemudian langsung menyerang Xiao Lang sekali lagi namun serangannya sama sekali tidak mengenai Xiao Lang sedikitpun. Tetua pertama menjadi semakin kesal dan marah dia kemudian meningkatkan kecepatan dan kekuatannya untuk menyerang Xiao Lang.

Namun lagi-lagi semua serangan dari tetua pertama hanya mengenai udara kosong, jangankan untuk menyentuh Xiao Lang bahkan menyentuh jubahnya saja ia tidak bisa, pemimpin sekte dan para tetua lainnya hanya bisa tercengang menyaksikan hal tersebut pasalnya tetua pertama terkenal dengan kecepatannya yang sangat luar biasa namun di hadapan pemuda misterius tersebut dia hanyalah seperti orang biasa yang mencoba berpacu dengan cahaya.

Tetua pertama menjadi semakin kesal karena serangannya selalu gagal, dia menggunakan kekuatan penuhnya untuk menyerang Xiao Lang hingga membuat ruangan tersebut terasa sedikit sesak karena aura tetua pertama yang begitu besar.

"Tetua pertama sampai menggunakan seluruh kekuatannya hanya untuk melawan seorang anak muda, sebenarnya siapa anak muda ini?" gumam pemimpin sekte yang masih tetap tenang menyaksikan pertarungan tersebut.

1
Mang AGus
banyak punya warisan ilmu dan lainnya
knapa ilmunya sama trus
Mang AGus
Luar biasa
Wahyu Setiawan
Perasaan cinta adalah emosi positif yang kuat dan kompleks, melibatkan kasih sayang, ketertarikan, dan keterikatan mendalam terhadap seseorang,, atau benda. Cinta bisa berupa perasaan subjektif yang berbeda bagi setiap individu, tetapi umumnya melibatkan perasaan hangat, kasih sayang, dan keinginan untuk membahagiakan orang lain
Wahyu Setiawan
kayak sengkuni
Wahyu Setiawan
"Kata-kata lebih tajam dari pedang" adalah sebuah peribahasa yang artinya adalah bahwa perkataan yang diucapkan seseorang bisa memiliki dampak yang lebih besar dan menyakitkan daripada senjata fisik seperti pedang. Peribahasa ini menekankan pentingnya berhati-hati dalam berbicara dan memilih kata-kata, karena ucapan yang kasar atau menyakitkan dapat melukai perasaan orang lain dan bahkan menimbulkan dampak yang lebih buruk daripada kekerasan fisik.
Wahyu Setiawan
lanjutkan ceritanya thor ceritanya bagus sekali
Wahyu Setiawan
siapa zhao yun itu thor???
Wahyu Setiawan
Orang sering mencemooh orang lain bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk rasa iri, rendah diri, kebutuhan untuk merasa superior, atau bahkan gangguan kepribadian seperti narsisme. Mencemooh juga bisa menjadi cara untuk mengatasi ketidaknyamanan diri sendiri atau untuk merendahkan orang lain demi meningkatkan harga diri.
Wahyu Setiawan
lanjutkan ceritanya thor ceritanya bagus sekali
Wahyu Setiawan
gas gas gas
Wahyu Setiawan
kristal bintang
Wahyu Setiawan
seperti para pemimpin konoha ya..
mereka suka menindas yang lemah tapi menjilat yang kuat
Wahyu Setiawan
ceritanya bagus sekali thor
semangat update nya tiap hari
sehat selalu buat author
Wahyu Setiawan
langsung naik gila gilaan
Wahyu Setiawan
Saya kira cupu... ternyata dia SUHU
S P Lani
lagian kenapa tiba tiba mau menghancurkan walikota
Madi Jetli
haaaa...haaiiiii bercanndddaaaaa....
Arceusssxara
cepat amat Ranah Tingkatan atasnya 😭 seharusnya itu untuk saat setelah menerobos God Semu (pembatas dunia fana) baru lah ada bagiannya
Sopyan 765
gak lanjut baca dah mls....pasti alur cerita,jadi bosenin
Sopyan 765
baru x ini baca novel silat tingkat imortal lelah.......
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!