Kisah dua insan yang telah melewati masa remaja akan tetapi tidak pernah merasakan jatuh cinta karena beberapa alasan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titie Artyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melawan Restu
Tak lama kemudian, Faisal dan Icha masuk dan bergabung bersama Daniel dan Yuna. Mereka hendak berpamitan untuk kembali ke Kota S karena besok sudah kuliah seperti biasa. Faisal juga menawari Daniel pulang bersama, akan tetapi Daniel tidak mau karena ia ingin menemani Yuna hingga sembuh.
Setelah Icha dan Faisal pulang, Bayu dan Riana kembali masuk ke ruang rawat Yuna. Bayu terus memperhatikan Daniel yang masih mengobrol dengan Yuna. Suasana kian canggung dan mencekam saat Bayu memantau semua gerak gerik Daniel dan Yuna.
"sayang, kamu pulanglah !! Aku tidak enak karena Papa terus mengawasi kita" bisik Yuna kepada Daniel. Daniel pun melihat Bayu yang duduk disamping Riana tengah menatap dirinya layaknya kamera cctv.
"Sepertinya jam besuk sudah berakhir !!" kata Bayu sembari menatap Daniel dengan tajam. Daniel pun menatap Bayu dengan dinginnya.
"Jam besuk masih 27 menit lagi Tuan Bayu, jadi saya akan pulang jika jam besuk berakhir." kata Daniel dengan nada dinginnya.
"27 menit atau sekarang sama saja. Pulanglah sekarang !!" kata Bayu yang berusaha mengusir Daniel.
"Kalian berdua ini kenapa sih ?? Seperti anak kecil tau !!!" kata Riana yang kesal dengan Bayu dan Daniel.
"Biarkan aku sama Daniel menghabiskan waktu 27 menit kami Pa !! Please.." kata Yuna memohon kepada Bayu.
"Biarkan saja lah Sayang !! Ayo kita makan, aku lapar sekali nih !!" ajak Riana sambil menggandeng Bayu dengan manja.
Setelah Riana dan Bayu beranjak pergi, Riana menoleh ke arah Daniel dan Yuna sambil mengacungkan jempolnya dan memberikan simbol "love" kepada mereka berdua. Yuna dan Daniel tersenyum karena Riana telah memberikan restunya kepada Daniel dan Yuna.
-Mansion Keluarga Dirgantara-
Lydia, Mirna, Johan dan Salma tengah menikmati hidangan makan malam mereka. 5 hari berlalu setelah keburukan Johan terungkap di meja makan, Mirna masih belum memaafkannya. Mereka hanya berbicara ala kadarnya saja. Meskipun demikian Johan terus berbuat baik bahkan bersikap lebih romantis kepada Mirna sehingga Mirna luluh dan memaafkan Johan.
"Oke.. Aku maafin kamu Mas !! Tapi jika kamu mengulanginya lagi, jangan pernah mengharapkan maaf dariku." kata Mirna sambil melihat Johan.
"Terimakasih sayang !! Aku janji tidak akan melakukan kesalahan yang sama !!" kata Johan sambil mencium tangan Mirna. Tak lupa ia juga meminta maaf kepada Salma, putrinya karena ia telah memilih bersama wanita lain daripada dengan putrinya sendiri.
"Aku sudah memaafkan Papa kok !!" kata Salma sembari menyendokkan nasi kedalam mulutnya.
"Naahh.. Kalau gini kan enak dilihatnya !!" kata Lydia yang turut bahagia dengan kembalinya keharmonisan satu keluarga di depannya itu.
Sebenarnya Lydia sangat khawatir karena sudah 3 hari Daniel tak kunjung pulang. Ia sudah menghubungi Daniel berkali-kali tapi Daniel tidak menjawabnya. Ia juga sudah mengirimkan pesan kepada Daniel akan tetapi Daniel tidak membalasnya. Ia pun menghubungi dan bertanya kepada Faisal tentang keberadaan Daniel.
"Sal !! Kamu sudah pulang dari Kota M ?? Daniel sudah 3 hari tidak pulang Sal, Tante sangat khawatir padanya !!" tanya Lydia.
"Daniel mungkin agak lama Tan !! Mmmmm.. Pacar Daniel jatuh ke jurang dan harus mendapat perawatan intensif di Kota M. Kata Daniel ia akan menemaninya hingga sembuh" kata Faisal sedikit ragu karena takut Lydia akan marah.
"Astagaaa !!! Gimana bisa Sal ?? Lalu bagaimana kondisinya ?" tanya Lydia yang terkejut mendengar kabar buruk dari kekasih putranya.
Faisal menceritakan semua kepada Lydia atas semua yang terjadi. Lydia pun merasa lega setelah mengetahui kabar Daniel.
Oleh karena Daniel sedang tidak ada di tempat, Lydia meminta Johan menghandle perusahaan selama Daniel tidak ada. Johan pun dengan senang hati menerima permintaan Lydia.
-Rumah Sakit Kota M-
Daniel dan Yuna menghabiskan sisa waktu besuk dengan sebaik mungkin. Kini keadaan Yuna semakin membaik. Perkembangan kondisi kesehatan Yuna juga sangat pesat.
"Sayang !! kemarin aku sangat takut kamu pergi meninggalkanku !! Aku tidak tahu apakah aku bisa hidup tanpa kamu atau tidak !!!" kata Daniel sembari mencium manja tangan Yuna.
"Kamu tenang saja sayang, aku tidak akan meninggalkanmu karena aku sangat mencintaimu." kata Yuna sambil mengelus rambut Daniel dengan lembut.
"janji ya ??" kata Daniel meminta kepastian kepada Yuna sambil mendekatkan jari kelingkingnya di depan Yuna.
"Janji sayang !!" kata Yuna sembari menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Daniel.
Daniel dan Yuna tersenyum dan saling memandang satu sama lain. Tiba-tiba Daniel mendaratkan ciuman di kening Yuna. Yuna pun membalas ciuman Daniel dengan mendaratkan ciuman di pipi Daniel. Daniel mencium bibir Yuna dan Yuna pun membalasnya. Mata keduanya terpejam seakan menikmati pagutan bibir satu sama lain dengan penuh gairah.
Kini Daniel telah diliputi nafsu yang kian membara. Tangan Daniel mulai mengembara ke tubuh Yuna. Ia selipkan tangannya kedalam baju khas Rumah Sakit yang dikenakan Yuna. Ia susuri tubuh lemah Yuna hingga ia menemukan dua gundukkan padat dan berisi dengan dua bebatuan di puncaknya yang sudah mengeras.Yuna yang juga terbawa suasana pun menyelipkan tangannya kedalam celana Daniel. Tangan Yuna semakin bergerak liar. Ia remas rudal Daniel yang mulai mengeras.
Daniel merasakan nafsunya yang semakin tak terkendali. Ia segera mengakhiri perbuatannya sebelum ia mengecewakan semua orang. Yuna pun segera menarik tangannya dari celana Daniel.
"Sayang !! Mari kita segera menikah !!" kata Daniel tiba-tiba. Yuna terkejut saat Daniel mengajaknya menikah hingga ia tidak bisa berkata-kata. Daniel pun kembali bertanya kepada Yuna.
"Yuna, maukah kamu menikah denganku ??" tanya Daniel kepada Yuna sembari menggenggam jemari Yuna.
"Bagaimana dengan orang tuaku Daniel ? Mereka belum memberikan restu !!" kata Yuna. Wajah Yuna tampak murung karena ada satu hal yang masih mengganjal yakni restu dari orang tua.
"Aku akan terus berjuang !! bahkan jika Papa kamu mematahkan semangatku, aku akan tetap berjuang demi kamu, demi kebahagiaan kita, demi masa depan kita !!" kata Daniel meyakinkan Yuna. Hati Yuna tersentuh dengan keteguhan Daniel hingga ia menitikkan air mata.
"Terimakasih sayang" kata Yuna sembari memeluk Daniel. Daniel pun membalas pelukan Yuna. Tanpa mereka sadari Bayu dan Riana masuk ke ruang rawat Yuna. Mereka terkejut melihat Daniel dan Yuna saling berpelukan. Bayu tidak menyangka jika Yuna bisa bertindak sejauh ini. Bayu pun berlari dan segera memisahkan Daniel dan Yuna yang masih berpelukan.
"Beraninya kamu menyentuh putriku !!" bentak Bayu kepada Daniel.
"Pa !! Jangan marahi Daniel !! Aku yang memeluknya, bukan dia yang memelukku !!!" kata Yuna yang tidak sanggup melihat Daniel diperlakukan kasar oleh Papanya.
"Kamu sudah berani mengatur Papa ya !! Pasti dia yang mengajarimu seperti ini !!" bentak Bayu kepada Yuna dengan amarah yang sudah mencapai ubun-ubun.
"Tolong anda jangan membentak Yuna Tuan !! Dia sedang sakit !! Tidak seharusnya anda memperlakukan Yuna seperti itu !!" kata Daniel yang sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Ohh.. Jadi kamu mau mengajari saya ?? Yuna anak saya !! Semua terserah saya !!" kata Bayu yang terlihat jelas kekesalannya kepada Daniel.
"Stop !!! Kalian berdua selalu begini!!! Daniel jam besuk sudah habis kamu pulanglah dulu ya, biarkan kami yang menemani Yuna." kata Riana mencoba mendinginkan keadaan.
"Baiklah Nyonya !!" kata Daniel sembari melihat Yuna.
"Lain kali Panggil Mama saja ya.. !!" kata Riana sambil tersenyum kepada Daniel.
Daniel tersenyum senang karena Riana, Mama Yuna secara terang-terangan sudah merestui hubungannya dengan Yuna. Kini tantangan terbesar Daniel adalah Bayu. Ia harus bisa menaklukan Bayu terlebih dahulu sebelum menikahi Yuna.
...****************...
