Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode. 29
Setelah menerima telpon dari nomor yang tak dikenal yang ternyata adalah Rodrigo, manusia yang sangat ingin dihindarinya untuk saat ini, ajakan makan siang yang tak dapat ditolak oleh Amelia karena undangan itu berasal dari orang yang sangat dihormatinya yaitu tuan besar Abraham.
Bagi Amelia, tuan besar Abraham adalah atasan yang sangat memperhatikan seluruh karyawannya dan merupakan atasan yang selalu memberi kemudahan pada karyawannya tanpa banyak bertanya. Mungkin di dunia ini atasan sebaik tuan besar Abraham hanya bisa dihitung dengan jari.
'aku harus menyiapkan diri lahir batin jika tuan besar ingin mengambil alih hak asuh Rafi karena melawan merekapun aku tak akan mampu, asal tuan besar bisa memberiku jaminan keamanan Rafi dari perbuatan istri tuan Rodrigo'. batin Amelia kembali meringis mengingat pertemuannya dengan calon istri Rodrigo yang sombong dan arogan layaknya Rodrigo. Pasangan yang sangat serasi menurutnya
Disinilah Amelia disebuah restauran di Makassar tempat mereka akan bertemu. Sambil menarik napas panjang, Amelia melangkahkan kaki jenjangnya memasuki restauran besar itu dengan memasang senyum yang sangat menyejukkan jiwa bagi siapa saja melihatnya.
"Mari dokter Amelia, tuan besar sudah menunggu di room privat ". kata Alex yang sengaja menunggu kedatangan Amelia
"Astaga pak Alex,,," Amelia terjingkat kaget karena tiba-tiba Alex telah berdiri didepannya
"Maaf dokter Amelia,,," kata Alex tersenyum dipaksakan karena sebenarnya dia pun kaget mendengar pekikan tertahan dari Amelia
Amelia kemudian mengikuti langkah Alex menuju ruangan yang dimaksud.
tok tok tok
Ceklek
Amelia perlahan melangkahkan kakinya memasuki ruangan luas yang tiba-tiba terasa sempit ketika melihat tuan besar dan nyonya Zhaina serta Rodrigo dan Rafi, hati Amelia mencelos melihat interaksi mereka yang hangat.
"Mamaaaa,,,,"teriak Rafi gembira dengan berlari sambil merentangkan tangannya memeluk Amelia
"Sayang,,,,kok ikut juga, kan masih jam sekolah " kata Amelia lembut membalas pelukan putranya
"Tadi anu ma,,,pa,,,pa,,,," kata Rafi gugup tak menyelesaikan perkataannya. Amelia tersenyum hangat mengerti dengan keadaan putranya.
"Papa ijin sama bu guru Rafi???" tanya Amelia tersenyum lembut untuk menghilangkan kegugupan putranya
Rafi hanya mengangguk dengan mata berbinar gembira sebagai jawaban, kemudian menarik tangan Amelia untuk bergabung dengan oma,.opa dan papanya. Sedangkan Alex lebih memilih menunggu diluar ruangan karena tak ingin ikut campur dengan urusan tuannya.
"Ayo gabung sini, nak,,,,kita makan siang bersama". ajak nyonya Zhaina dengan lembut khas seorang ibu.
"Apa kabar nyonya besar, tuan besar,,," kata Amelia sambil mencium punggung tangan kedua orang yang sangat dia hormati secara bergantian
"Kabar kami sangat baik, nak,,,,apalagi dengan kehadiran cucu kami ". ujar nyonya Zhaina tersenyum bahagia
"Terima kasih, nak,,,,telah menjaga dan membesarkan cucu kami dengan sangat baik ". kata tuan besar Abraham tulus
deggg
'apa ini berarti mereka akan mengambil putraku??? ya tuhan,,,,jangan sampai hal ini terjadi, aku harus bagaimana,,,apakah memang seperti ini takdirku???? hidup sebatang kara selamanya????" batin Amelia menangis
Amelia tersenyum kaku mendengar ucapan tuan besar Abraham, dunia Amelia serasa runtuh dalam sekejap apalagi melihat senyum bahagia ketiga orang yang berada didepannya.
Rasanya Amelia ingin berteriak sekencang-kencangnya jika tak menyadari sedang berada dimana.
"Maaf tuan besar, nyonya dan tuan muda, aku mohon jangan pisahkan kami, karena hanya Rafi yang saya punya didunia ini". kata Amelia setelah berhasil mengumpulkan keberaniannya
"Kau,,,," ucap Rodrigo dengan mata menatap marah pada Amelia dan langsung ditegur oleh tuan besar Abraham
"Rodrigo,,,kendalikan dirimu, ingat ada anak kecil diantara kita". kata Abraham dengan tatapan mengintimidasi khas miliknya jika sedang menahan amarah
"Sebaiknya kita makan dulu, setelahnya baru kita bicarakan hal ini ". kata nyonya Zhaina memutuskan.
Mereka berlima kemudian menikmati makan siang bersama, untuk sesaat Amelia merasakan hangatnya sebuah keluarga yang sangat dia impikan, namun wajah calon istri atau mungkin istri Rodrigo terlintas dibenaknya membuatnya menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan bayangan tersebut.
'bahkan dalam angan-angan pun calon istri atau mungkin mereka sudah resmi sebagai suami istri tak membiarkan dirinya bahagia sesaat'. batin Amelia sambil terus menggelengkan kepalanya.
Rodrigo mengernyit bingun melihat Amelia yang terus menerus menggelengkan kepalanya.
'ada apa dengan wanita keras kepala ini, menggeleng tak jelas, ck,,,seandainya isi kepalanya bisa dibersihkan agar pikirannya bisa sedikit positif terhadapku'. batin Rodrigo bermonolog
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
**segitu dulu ya up_nya,,,,
tolong dukungannya, ya,,,gak usah pake koin karena mahal kasian para pembaca.
cukup vote, boom like, komen atau favorit aja
salam hangat selalu dari author
love you all🤗🤗🤗**