NovelToon NovelToon
Duda Dingin Jatuh Cinta Lagi

Duda Dingin Jatuh Cinta Lagi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / CEO
Popularitas:362.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rahma AR

Setelah Umayra meninggal dunia, Kaysar menjadi sangat dingin. Waktunya habis untuk bekerja dan menemani putri kecilnya yang terpaksa jadi piatu saat dia dilahirkan.

Lima tahun dia habiskan tanpa pernah terusik oleh satu perempuan pun.

Hingga dia bertemu lagi dengan seorang gadis yabg dulu pernah berniat merayu sahabatnya, Gista Aulia.

Semoga suka ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ngga tenang

Gista ngga tenang di sepanjang perjalanannya balik ke perusahaannya.

Apa yang sudah dia katakan tadi?

Sabtu besok?

Gista menghela nafas berkali kali.

Kenapa dia ijinkan laki laki itu ke apartemennya lagi?

Gista masih terus memijat keningnya sampai dia berjalan menuju ke ruangannya.

"Anda sakit, nona?" tanya salah satu stafnya ketika Gista melewatinya.

"Enggak," senyum Gista agar stafnya ngga kepo lagi. Tangannya reflek melepaskan pijatannya pada keningnya. Kalo staf ini bercerita pada Lea, bisa heboh tingkat dewa kakak kakaknya. Pasti dia akan diminta cek kesehatan secara keseluruhan.

Gista mempercepat langkahnya. Dia ingin segera masuk ke dalam ruangan kerjanya.

*

*

*

Kaysar agak heran melihat ada mobil abinya Umayra di halaman rumahnya.

Mobil daddy dan maminya juga terparkir di sana juga.

"Ada opa sama oma?" senyum Ziza tampak melebar. Dia pun menarik tangan daddynya-Kaysar agar ikut dengannya buru buru masuk ke dalam rumah.

Awalnya Kaysar hanya berniat untuk mengantarkan putrinya pulang dan langsung kembali ke perusahaan. Tapi tarikan putrinya membuat dia ngga bisa menolak.

"Cucu oma sudah pulang....." Adeeva langsung memeluk cucunya yang sedang menghambur ke arahnya. Begitu juga uminya Umayra.

"Oma sama nenek baru datang?" tanya Ziza dengan ekspresi riangnya setelah pelukan terurai.

"Iya, baru saja datang, sayang."

"Kay," sapa abi Umay saat Kaysar menyaliminya.

Setiap melihat Kaysar yang masih sendiri, dadanya terasa sesak Lima tahun dia masih setia.

"Kay, kenalkan. Ini anak sahabat abi Umay. Namanya Zara," ucap Kenan-daddy Kaysar membuat putra tunggalnya menoleh ke arah yang ditunjuk.

Seorang gadis dengan tubuh semampai yang sudah berada di samping daddynya mengangguk pelan pada Kaysar. Dia sama seperti Umayra, mengenakan cadar juga.

"Zara sekarang jadi dosen." Aby Umayra pun menyebutkan salah satu kampus yang menjadi big ten.

Kaysar juga mengangguk dengan sedikit kedutan di bibirnya.

"Ziza, kenalan, yuk, sama tante Zara," ucap Umi Umayra sambil menggandeng cucunya mendekat ke arah Zara.

Adeeva yang mengikuti keduanya, melirk Kaysar seakan memberi kode.

Kaysar ngga bereaksi apa apa. Teringat abi Umayra pernah menyinggung hal ini. Untuk menjodohkannya.

"Umi Zara juga bisa menggambar, lho," ucap Adeeva.

"Oh ya?' Ziza mulai tertarik.

Gadis yang bernama Zara tersenyum di balik cadarnya.

"Lukisan Ziza pasti bagus bagus, ya."

"Kata Daddy, sih, bagus banget tante," senyumnya saat perempuan ini mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya

Yang ada di ruangan itu pun tertawa.

Ziza melihat beberapa lukisan huruf huruf di dalam buku Iqra' yang sering dia baca, tapi kini digabung dan terlihat sangat menarik dan indah.

Sepasang matanya tampak tertarik.

"Namanya kaligrafi," jelas Zara lembut.

Kaysar juga ikut mengamatinya

Bagus, batinnya memuji melihat hasil karya perempuan bercadar itu.

"Kalo Ziza mau bisa buat ini, nanti tante ajari," senyum Zara di balik cadarnya. Tapi mata dan suaranya menyiratkan kelembutan.

"Boleh tante."

Abi dan Umi Umayra saling tatap sambil tersenyum lega. Karena di pertemuan awal ini Ziza bisa menerima kehadiran Zara.

Secara ngga sengaja keduanya bertemu Zara yang baru pulang mengajar di salah satu restoran yang mereka datangi.

Karena abi dan umi berniat ke rumah Kaysar, hingga mereka spontan mengajak Zara ikut. Mumpung ada kesempatan, apalagi kata besannya yang sudah stay di rumah Kaysar, cucunya akan pulang bersama mantunya itu.

Kenan dan Adeeva sama sama mengerling pada Kaysar yang hanya fokus menatap putrinya. Seperti biasa, Kaysar ngga menunjukkan ketertarikan pada lawan jenisnya.

*

*

*

"Ziza, jangan lupa minggu pagi kita berangkat ," ucqp Theo mengingatkan.

"Naek kapal, kan," senyum Ziza melebar. Tentu saja Ziza ingat. Itu hal yang paling menyenangkan, karena dia bisa membuat gambar yg bagus karena di atas kapal dapat melihat pemandangan laut yang indah.

"Om Kay udah beli kapal baru, ya," sambung Sean.

"Iya."

"Besok pagi aku sama mami mau pergi belanja. Yang lain kut semua. Kamu ikut juga, ya, Ziza," ajak Deva

"Besok sabtu?" Ziza tampak berpikir. Dia teringat kalo akan pergi ke studio lukis tante Gista di hari itu.

"Sampai.sore, ngga?"

"Sampai malamlah.Kita juga mau maen atr juga, kan. Mau lomba," sahut Quin cepat.

"Pasti aku yang menang," sambung Theo.

"Sudahlah Theo, kamu ngga mungkin ngalahin Dewa," ejek Quin tergelak. Deva dan Sean pun tergelak.

Dewa hanya nyengir karena melihat wajah kesal Theo.

"Aku ngga bisa."

Suara tawa itu pun terhenti. Kini berpasang pasang mata menatap Ziza kecewa.

"Kenapa?" tanya Theo ngga terima dan sudah hilang rasa kesalnya.

"Iya? Kenapa?" Quin juga ngga mau kalo Ziza ngga ikut.

'Sorenya aku mau pergi ke studio luis sama Ruby."

Para bocil itu saling tatap.

'Studio lukis? Ruby siapa?" Sean menatap dua kembaran itu silih berganti. Baru kali ini dia mendengar nama Rubi.

"Ruby itu ponakannya tante Gista," jelas Deva.

"Oooh....." Para bocil langsung maklum.

Calon mami baru, batin mereka.

"Om Kaysar juga ikut?" tanya Sean kepo. Dia harus mendapat informasi yang komplit untuk disampaikan pada daddynya.

"Iyalah. Kan, nganterin sekalian nemenin," sahut Ziza jujur.

"Yaa.... Tapi paginya kan ngga bisa pergi Ziza," rengek Quin.

"Maaf, Quin. Paginya aku mau nyelesain lukisan dulu buat ditunjukin ke tante Gista." Ziza merasa bersalah.

"Ya ngga apa, Ziza. Kita, kan ketemu juga hari minggu." deva memberi isyarat keras pada Quin, hingga sepupunya menurut.

"Iyalah."

"Jangan marah, ya, Quin."

"Asal kamu suka dengan tante Gista, ngga apalah."

Senyum melebar.

"Iya, suka. Daddy juga kelihatannya suka," ucap Ziza polos.

Deva dan Dewa yang sempat melihat perhatian Om Kaysar pada tante Gista, manggut manggut setuju.

Sean, Theo dan Quin saling pandang. Mereka yang hanya mendapat ceritanya saja

"Syukurlah kalo begitu," pungkas Dewa sambil memberikan lirikan kerasnya pada Sean, Theo, Quin dan kembarannya, Deva.

Daddynya berpesan agar mereka ngga banyak ngomong dulu di depan Ziza. Karena nyari mami yang cocok untuk Ziza ngga gampang. Jadi jangan sampai gagal untuk kali ini.

*

*

*

Sabtu Pagi

Gista sudah ngga tenang saat melihat matahari sudah menembus kaca jendela apartemennya. Dari tadi malam dia sudah ngga tenang. Bahkan kemarin malam dia sudah belanja makanan saat banyak seakan sedang mengundang satu lusin orang untuk berpesta di apartemennya.

Kulkas gedenya yang biasanya hanya menyimpan ruang kosong, kini terisi penuh.

Dia masih bingung, menu apa yang akan dia hidangkan buat kedua tamunya nanti. Kalo buat Ziza, ngga masalah buatnya. Tapi buat daddynya yang aneh dan ngga bisa diprediksi itu membuat Gista bingung dengan apa yang akan dia hidangkan.

Laki laki itu punya alergi atau kenangan buruk dengan makanan ngga ya?

Gista meraup kasar wajahnya lagi.

Membayangkannya saja sudah membuat jantung Gista berdebar ngga karuan. Aliran darahnya terasa semakin deras.

Agak takut juga Gista jika dia salah menghidangkan menu buat laki laki itu.

Setelah menghembuskan nafas panjang, Gista memutuskan berendam dulu agar rasa frustasinya hilang. Otaknya ngga boleh panas, agar dia bisa berpikir. Dia akan mendinginkannya sambil menunggu art dari rumah kakaknya datang.

Teringat lagi tatapan tajamnya, juga pertolongannya yang ngga Gista sangka. Sudut bibir Gista sedikit melengkung.

1
Sari Tambunan
Ga mati sekalian aja Thor😡😡😡😡🤣🤣🤣
maria handayani
/Facepalm/
Sri Siyamsih
astagaaaa anak ini .🤦‍♀️
Neng geulis
Luar biasa
Asyatun 1
keren banget ceritanya thoor
Anonymous
keren
Lismawati Salam
Luar biasa
Saadah Rangkuti
teruslah berkarya thor,dan aku selalu bersamamu...😍😍😍
Saadah Rangkuti
Akhirnyaa...😊😊
Saadah Rangkuti
kenapa gak dari dulu sich Willi
Saadah Rangkuti
Dasar keong racuuunn...😜😜😜
Saadah Rangkuti
Luar biasa
Saadah Rangkuti
Aaahh..dasar Kaysar 🥱🥱
Saadah Rangkuti
Hatiku ikut berdebar thooorr..😍😍
Saadah Rangkuti
Dasar bocil..😆😆
Saadah Rangkuti
Bos mah bebaaasss..ya kn Seno 😆😆
Virlytha
waduuu, itu smua uda ada ceritnya di novel sblumnya...
Reni Anjarwani
bagus bgt ceritamya thor
Saadah Rangkuti
😆😆😆
Saadah Rangkuti
🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!