NovelToon NovelToon
Menjaga Amanah Terakhir

Menjaga Amanah Terakhir

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami
Popularitas:704.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sasa Al Khansa

Anin akhirnya menemukan alasan yang mungkin menjadi penyebab suaminya bersikap cuek terhadapnya. Tidak lain adalah adanya perempuan idaman lain yang dimiliki suaminya, Kenan.

Setelah berbicara dengan sang suami, akhirnya dengan berbagai pertimbangan, Anin meminta suaminya untuk menikahi wanita itu.

" Nikahilah ia, jika ia adalah wanita yang mas cintai," Anindita Pratiwi

" Tapi, aku tidak bisa menceraikanmu karena aku sudah berjanji pada ibuku," Kenan Sanjaya.

Pernikahan Anin dan Kenan terjadi karena amanah terakhir Ibu Yuni, ibunda Kenan sekaligus ibu panti tempat Anin tinggal. Bertahannya pernikahan selama satu tahun tanpa cinta pun atas dasar menjaga amanat terakhir Ibu Yuni.

Bagaimana kehidupan Anin setelah di madu? Akankah ia bisa menjaga amanah terakhir itu sampai akhir hayatnya? Atau menyerah pada akhirnya?

Happy reading 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MAT 30 Keputusan Laras

Menjaga Amanah Terakhir (30)

" Laras adalah mantan pacar Daffa.."

Jeduarrr

" Sam, ini ..."

" Kamu pasti terkejut. Aku juga. Aku tidak menyangka perempuan yang pernah sahabat kita cintai sepenuh hati namun, meninggalkannya di saat terpuruk adalah Laras,"

Kenan masih terdiam dengan segala keterkejutannya. Katanya, dunia tak selebar daun kelor. Tapi, kenapa bisa ia justru menikahi wanita yang pernah sahabatnya cintai.

Jika ada yang heran kenapa para sahabat Daffa tidak mengenal perempuan yang Daffa cintai, jawabannya karena Daffa tidak pernah menunjukkan sosoknya.

Alasannya tidak ingin ada yang mendukungnya. Jawaban Asal yang tidak di permasalahkan sahabatnya. Mereka pikir Daffa trauma.

Karena semua tahu, sebelumnya Daffa pernah mengenalkan pacarnya pada teman yang ia kenal sejak kecil, yang malah berakhir dengan pengkhianatan keduanya.

Padahal, Laras memang tidak mau dia terekspos. Karena di saat yang sama ia pun sedang menjadi simpanan seseorang.

" Daffa akan datang untuk menjelaskannya padamu. Dia juga mengetahui sepak terjang Laras yang seorang s1mpanan beberapa hari lalu,"

Kenan masih mencoba mencerna semua informasi yang ia dapatkan.

" Jangan bilang kamu meragukan kami? Kamu lebih percaya pada istri mudamu itu?," geram Samudera saat Kenan hanya bungkam.

Kenan pun tersadar saat Samudera menaikkan nada suaranya.

" Bukan. Bukan begitu. Aku hanya tidak habis pikir dengan jalan cerita hidupku. Wanita yang aku anggap terbaik ternyata hanya bersandiwara. Apa dia tahu hubunganku dengan Daffa?," tanya Kenan penasaran.

"Aku rasa tidak. Kalau dia tahu, mana mungkin mau menjadikanmu korban," Kenan mengangguk.

" Semua bukti ada di kantorku. Nanti saja aku serahkan kepadamu."

Lagi-lagi Kenan mengangguk. Ia jadi teringat kejadian semalam saat Laras menggodanya namun, ia sama sekali tidak tertarik.

Jika awalnya Kenan merasa bersalah karena tidak memenuhi nafkah batin malam itu, kini ia rasanya sangat bersyukur.

" Ini berkat do'a Anin," gumamnya pelan sambil tersenyum.

Anin selalu mengucapkan untaian do'a walaupun singkat setiap Kenan pamit pergi.

fii amaanillah yang artinya semoga engkau selalu dalam perlindungan Allah.

Walaupun do'a itu bermaksud agar ia selamat sampai tujuan, nyatanya ia merasa do'a Anin lah yang bisa menghindarkannya dari pergumulan malam itu dengan Laras.

Hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati manusia. Di saat sebelumnya Kenan sangat mudah tergoda oleh Laras, semalam justru ia malah tidak tergoda sama sekali.

Melihat Kenan senyum-senyum tidak jelas malah membuat Samudera bergidik ngeri.

" Kamu tidak apa-apa kan, Ken?,"

" Aku baik-baik saja. Sangat baik malah,"

Samudera malah memicingkan matanya. "Heran, di bohongi istri segitu dalamnya malah masih bisa senyum-senyum begitu,"

Samudera menggelengkan kepalanya tak mengerti.

Kenan sendiri heran. Ia merasa biasa saja. Padahal Laras sudah melakukan kesalahan yang cukup besar padanya.

" Kamu tidak marah pada istrimu itu?. Sudah di perjuangkan ternyata tidak layak di perjuangkan. Dia tidak seberharga itu,"

" Aku sendiri heran. Aku biasa saja. Malah bersyukur Allah menunjukkan wajah aslinya padaku. Aku semakin sadar, baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah," lirihnya.

" Syukurlah. Aku pikir kamu biasa saja karena kamu sangat mencintai wanita itu dan memaafkan semua kesalahannya,"

" Mana ada. Aku tidak seperti itu. Kebohongannya sudah sangat fatal," Bukan sekali dua kali Laras membohonginya. Namun, Kenan masih bisa memaafkan.

Tapi, untuk yang satu ini, tidak ada maaf baginya. Karena terlalu fatal.

" Jadi, apa rencanamu kedepannya?,"

" Kita lihat perkembangannya. Terus selidiki dia. Kalaupun aku ingin menceraikannya, aku harus punya bukti agar sidang cerai kamu tidak berlarut-larut."

" Syukurlah kalau kamu berpikir begitu"

Samudera bisa bernafas lega. Tugasnya hanya tinggal menyuruh orang untuk tetap memantau pergerakan Laras.

" Akhirnya, aku bisa tenang menjelang pernikahan ku," Samudera menyandarkan punggungnya pada kursi.

" Maaf malah merepotkanmu di saat kamu sibuk dengan persiapan pernikahan yang tinggal sebentar lagi,"

" Kalau istriku bukan Reina, sudah pasti ada perang dunia ketiga saat ini. Namun, kamu tahu sendiri, Reina malah mendukung aku agar lebih membantu kalian. Ingin kamu dan Laras cepat pisah katanya.

Bisa-bisanya Reina berdoa keburukan untuk sepupunya,"

" Kalau soal yang satu ini, aku mendukungnya. Laras memang tidak pantas di pertahankan.

...******...

" Aku tahu kamu pasti datang, sayang," Hadi mendudukkan dirinya di sofa tepat di samping Laras yang masih setengah hati sebenarnya saat melangkahkan kakinya ke kamar hotel yang Hadi booking.

Kalau bukan karena tawaran yang begitu menggiurkan, mana mau Laras menjalani lagi profesi yang satu ini.

Ya, Profesi, bagaimana pun dari cara inilah, Laras mendapatkan uang banyak.

" Tapi, Om harus pegang janji Om. Kita jalani tanpa mengusik statusku," tekan Laras.

Hadi hanya terkekeh melihat mata tajam milik wanitanya. ya, bagi Hadi, Laras adalah wanitanya.

" Tenang. Om jamin. Selama kamu bisa menyenangkan Om saat Om minta,urusan itu bisa di atur,"

Laras mengangguk.

" Ini, pakailah kartu ATM ini. Om akan selalu mentransfer uang ke sana. Jika Om puas, transferan tidak akan berhenti mengalir,".

Laras hanya tersenyum sambil memperhatikan kartu ATM itu.

" Langsung mulai sekarang saja? ," Hadi menarik turunkan alisnya.

" Aku mandi dulu, Om. Gerah. Mau pakai pakaian ini juga," ucap Laras menunjukkan pakaian dinas dengan warna hitam.

Awalnya tujuan Laras membeli pakaian itu untuk bisa memikat hati Kenan. Setelah penolakan kemarin, ia sudah bertekad akan membuat Kenan bertekuk lutut padanya dan meninggalkan istri tuanya.

Tujuannya Laras berubah saat melihat perubahan sikap Kenan semalam. Ia tak lagi berpuas diri menjadi yang kedua. Kini ia ingin jadi satu-satunya.

Lagipula Laras yakin istri tua sang suami tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dirinya. Buktinya Kenan malah menikahinya di banding meninggalkannya.

" Ok," Jawab Hadi yang sebenarnya ingin langsung saat ini juga.

Namun, ia juga ingin mendapatkan Laras dengan penampilannya yang terbaik.

Laras masuk ke dalam kamar mandi. Terdengar suara shower di nyalakan. Tiba-tiba pikiran Hadi sudah melanglang buana.

" Aku tidak bisa menunggu lagi," kakinya melangkah ke arah kamar mandi. Hadi yakin Laras masih seperti dulu.

" benar dugaanku. Pintunya tidak di kunci," Gumam Hadi sambil membuka pintu perlahan sehingga Laras tidak tahu kedatangan Hasi di dalam sana.

" Om!!!," pekikan Laras tidak membuat Hadi menghentikan aksinya. Suara itupun berubah menjadi sangat merdu di telinga Hadi.

" Kita lakukan disini saja," Ucapnya serak.

...******...

Di depan panti, terdapat sebuah mobil mewah baru terparkir. Anin segera keluar di temani Sesil karena ia tahu siapa yang datang. Bahkan jamuan kecil sudah Anin dan Bi Titin persiapkan.

" Itu siapa, An?," tanya Sesil penasaran. Berharap bahwa Anin akan datang bersama Kenan nyatanya malah Anin datang seorang diri.

membuat Sesil kesal karena niat ia berdandan untuk menarik hati suami dari Anin itu.

" Kamu tidak tahu?," tanya Anin karena ia pikir Sesil berdandan untuk menyambut tamu mereka hari ini.

" Tidak. "

" Mereka tamunya Indah,'

" Hah? Indah itu," tunjuk Sesil pada perempuan berhijab yang gaya berpakaiannya tidak jauh seperti Anin yang baru menghampiri mereka.

TBC

1
Rahma Lia
Luar biasa
Sartini Cilacap
Laras ternyata simpenan om om juga
Sartini Cilacap
Diporotin sampai miskin lalu dicampakkan
Sartini Cilacap
Ya ampun kenan sampai bulan madu dengan laras padahal Anin masih segel
Sartini Cilacap
Biasa
Sartini Cilacap
Mungkinkah laras mantan daffa
Sartini Cilacap
Ternyata laras emang licik
Sartini Cilacap
Ternyata banyak yang menunggu jandanya anin
Sartini Cilacap
Kenan bodoh mengkhianati istri yang setia dan baik hati
Sartini Cilacap
Kenan sejahat itu kepada anin
Sartini Cilacap
Kasihan Anin bertahan demi wasiat ibunya kenan
Sartini Cilacap
Nyesek banget bacanya kasihan sama Anin
Sartini Cilacap
Kenan separah itu mengabaikan setiap omongan istrinya
Sartini Cilacap
Mampir baca cerita nya
Innara Maulida
idih Jagan mau Anin,,laki mu dah masuk WC umum 🤮
Nisaaayu
yakin mau bertahan sama pendongeng handal?
Nisaaayu
tiba2 kesel banget sama ibu nya Keenan. Ninggalin wasiat yg menyengsarakan Anin 🥲
Nisaaayu
beneran sakit ternyata si bapak
Ardian Syh
klik profil dong baca karya ku,kalo rame lanjut chap nya/Drool/
Lisa Yacoub
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!