awal perjalan cinta seorang gadis blasteran lokal maksudnya antara sunda dan sumatera yg berlabuh di pulau jawa yaitu tangerang banten ,kisah cinta seorang gadis bernama denia dan seorang pria bernama endra,sungguh ironis dengan cerita perjalanan cinta antara kedua insan yg berakhir dengan kebahagiaan yaitu bersatu dalam sebuah pernikahan yang sakral dan ini memang ada dalam kehidupan yg nyata.
Oleh: Jonah Fernanda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jonah Fernanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepergian dante negeri jiran
Ditengah keramaian masing masing keluarga dari para wisudawan dan wisudawati,seperti halnya dante dan keluarganya tengah bercengkrama bersama bapak dan ibunya serta denia dan kakak iparnya endra
"Eum..pak,bu aku mau kesitu dulu ketemu sama teman temanku dulu"
"Iya nak,nggak apa apa kita disini dulu nunggu kamu"
"Bentar ya,teh,bang endra"ucap dante sambil berlari ketengah kerumunan teman temannya,
sementara denia dan endra serta kedua orangtuanya,meneruskan pembicaraannya
Meninggalkan keluarganya dante setengah berlari menghampiri teman temannya
"Woi,bro!wah lu,hebat lah gua salut sama elu,dapat kesempatan kerja dinegeri jiran,prestasi lu keren!gua acungin jempol"ucap temannya
"Ah lu,bisa aja!terus elu gimana,rencana lu seudah dari sini lu mau nerusin usaha bokaplu?!"
"Yaa..begitulah,siapa lagi yang bisa nerusin usaha bapak gua,lha cuma gua laki laki satu satunya,bokap gua mengharapkan gua jadi penerusnya"
"Nggak apa apa bro!malah loe bisa jadi anak berbakti loe,ikut apa kemauan bokaploe"ucap dante sambil menepuk nepuk bahu temannya
"Eh semuanya udah dulu ya gua mau cabut,orangtua gua udah nunggu tuh!ucap dante
"Eh iya bro,jangan lupa salamin sama cewek yang tadi deket elu"ucap temannya
"Shitt!,sialan loe,itu kakak gua udah punya laki,masa mau loe embat juga,gua gedik loe"ucap dante
"Ups!mampus gua,sorry bro!gua nggak tahu,kalau gitu gua tarik omongan gua deh"ucapnya sekali lagi
"Haha....udah gua cabut,sampai ketemu lagi"ucap dante sambil berlari menghampiri keluarganya
"Dante!hati hati,kamu nih ya, nggak usah berlari lari kita nggak akan ninggalin kamu kok,"ucap ibunya
"Hehe...bu,aku terlalu bahagia"ucap dante
"Teh,hm!ada salam dari temanku tuh!"ucap dante berbisik menunjuk dengan bibirnya
"Hah!apa,?dante kamu jangan buat kakak ipar kamu senewen sama teteh deh"ucapnya berbisik juga sambil melirik kearah suaminya
"Hemm!...endra berdehem
"Kalian berdua sedang bicara apa ngapain berbisik bisik?!tegur endra
"Iya nak,kamu nggak menhormati suami kamu"tegur ibunya
"Eumm...nggak bu,ini dante katanya ada yang naksir sama dia"denia berbohong
"Ihhh...teteh?!kok aku?"tanya dante berbisik
"Bukannya yang sukanya sama kamu sayang?"tanha endra
"Eumm..hehe..abang salah dengar mana ada sih yang suka sama aku sudah emak emak gini"ucap denia merendah
"Udah!udah,sekarang dante!,kamu masih ada yang mau diselesaikan tidak dengan para dekan,atau dosen,atau rektor mungkin,?"tegur bapaknya
"Nggak ada pak,sudah selesai kalau soal yang aku menerima kerja diperusahaan luar negeri sih itu nanti aku kan mau berunding dulu dengan bapak dan ibu"
"Oh ya sudah,saya juga masih banyak yang harus dikerjakan pak,bu,tadi beberapa pertemuan penting terpaksa saya handel karena saya ingin menemani isteri saya kesini,dan menyaksikan wisudaannya dante"
"Iya bang,aku juga khawatir dengan niara ini dari tadi mengalir terus asinya padahal sudah aku tambal"
"Ya udah kita foto foto.dulu bang,untuk kenangan"ucap dante
"Ya benar sebelum pulang kita foto dulu"ucap endra
Kemudian mereka sekeluarga berfoto ria dulu secara bergantian untuk mengabadikan momen yang paling dante inginkan,
setelah berfoto foto merekapun satu persatu masuk kedalam mobilnya,dan melesatlah mobil yang dikemudikan endra itu menuju rumah kedua orangtua denia
Dan tak lama merekapun sampai dirumah ibu,bapaknya denia
"Huh,sampai juga akhirnya"ucap dante
Ibu dan bapak denia berjalan menuju rumahnya dan membuka pintunya,tetapi bapaknya denia duduk di kursi lipat yang sengaja dibelikan denia untuk bapaknya bila ingin menghirup udara dari luar rumah
Ya memang sengaja denia belikan untuk bapaknya dua kursi lipat dan satu buah meja untuk tempat menyimpan kopi dan asbaknya bila merokok,endra menghampiri bapak mertuanya
"Duduk dulu nak endra,kita ngopi dulu"ucap bapaknya
"Iya pak"jawab endra
Bu!,buatkan kopi untuk bapak dan nak endra"
"Iya pak,sebentar"ucap ibunya
Ibunya kemudian membuatkan kopi dibantu oleh denia
"Biar aku bantu bu"
"Iya nak,habis ini kamu bawakan kedepan ya,berikan pada bapakmu dan suamimu"
"Iya bu,oke deh,beress"
"Kamu ini nak,sudah ibu mau kedapur dulu menyiapkan makan siang nanti kita makan bareng ya"
"Ya bu aku kedepan,ngantar kopi dulu"
Lalu deniapun membawa kopi itu kedepan dan ibu masuk kedapur
"Taraa...kopi barista ala denia"ucap denia sambil meliuk liukkan tubuhnya
"Nak,hati hati,itu kopi masih panas"ucap bapaknya dengan wajah cemas
"Iya sayang ,jangan bersandar"
"Bercanda bang,ih!
"Haha...bapaknya tertawa melihat kelakuan anak dan menantunya,tentu saja denia dan endra tersenyum bahagia melihat keceriaan bapaknya
"Sruuff!eumm...nikmat kopinya"ucap endra
"Iya nak,memang kopi buatan endra dan ibunya sangat enak terasa kopi dan gulanya pas dimulut"puji bapaknya lagi
"Iya pak,kok bisa ya kopinya seenak itu"
"Jangan salah pak,ini resep leluhur rahasia"ucap ibunya denia yang tiba tiba datang
"Ibu,datang tak dijemput pulang tak diantar"ucap denia
"Emang ibu, jalangkung,sembarangan"ucap ibunya
Maka yang lainpun tertawa bersama
Tiba tiba mereka terhenti tawanya saat melihat datang dante sudah datang dari menjemput denok dari sekolahnya
"Wah!kalian sedang apa ramai ramai didepan,pak,bu,teteh sama abang endra?'tanya dante
"Iya,ada apa nih,nggak ngajak ngajak aku nih"
"Yee ..denok masih bocil nggak usah tahu"ucap denia
"Iih..teteh aku bukan bocil lagi lah,sudah smu gini"ucap denok
"Iya teh,malah sekarang ,dia diam diam sudah punya pacar,haha.."ucap dante
"Nggak teh,bohong...kakak! jangan bikin gosip deh"
"Emang iya?!"ucap denia
"Ya ampun ini kalian bukannya pada masuk,udah ayo ibu sudah siapkan di ruang tengah kita makan siang bareng lesehan aja,lebih terasa kebersamaannya"
Mendengar perkataan ibunya maka bapaknya beranjak dari tempat duduknya,disusul oleh endra dan denia ,serta dante dan juga denok,masuk ke ruang tengah seperti yang ibu katakan
"Eumm kebetulan aku sudah lapar nih,dari tadi aku belum sempat makan,buru buru soalnya"ucap dante
"Yee kakak bohong,tadi aku lihat buru buru juga nyomot roti yang sudah diolesi mentega dan selai padahal itu punyaku,huuh"ucap dante
"Masa sih,emang iya?!"ucap dante meledek denok
Iya kak nih rasakan ngeledek aja"
"Plakk!denok memukul lengannya dante
"Aww!...aduuh! Pekik dante dan ingin membalas
"Dante!denok!aduh pusing deh kepala barbie"udah kalian pada makan!"teriak ibunya
Maka endrapun tersenyum melihat keharmonisan keluarga isterinya,"keluarga yang rukun,walaupun sederhana tapi berasa hidup diistana hm"batin endra dalam hatinya
"Oh iya pak,bu gimana setuju nggak,kalau aku menerima tawaran kerja dinegeri jiran,apa bapak,ibu mengizinkan?"tanya dante mulai membahas masalah tadi
"Bapak sih tidak keberatan,kamu kan laki laki langkahmu panjang,cari pengalaman yang luas supaya masa depanmu cerah nggak apa apa,tapi ini pendapat bapak,entah dengan ibumu"
"Bu gimana,ibu mengizinkan aku kesana?"tanya dante menatap ibunya
"Sebenarnya ibu berat nak,nanti kalau kamu pergi ibu hanya ada denok saja yang menemani itupun kalau denok dan bapak ada dirumah,kalau mereka pergi ibu tambah kesepian nak hiks..hiks..,apa nggak bisa cari kerja disini saja nak,hiks.."ucap ibunya sambil terisak isak
"Bu,demi masa depannya dante"ucap denia
"Iya bu,biarkan saja kalau dante sudah berhasil dan sukses mita juga yang bangga"ucap bapak
"Boleh ya bu,lagipula aku disana hanya dua tahun,setelah habis masa kontrakku dua tahun aku akan kembali kesini" ucap dante mengiba
"Hiks...hiks...tapi setelah dua tahun kamu kembali lagi kan kesini dekat sama ibu"
"Iya ibuku tersayang,aku juga nggak mau tinggalin ibu sama bapak disini terlalu lama,aku disana hanya cari ilmunya dan pengalamannya bu,nanti kan bisa untuk pengalaman aku disini
"Ya bu,benar,aku dukung pemikirannya dante,toh nanti dante akan kembali kesini lagi denga membawa bekal ilmu dari sana,nanti gampang kalau sudah disini aku bisa memberikan posisi yang bagus di perusahaanku kebetulan kita membutuhkan posisi manager engineering untuk dante"ucap endra
"Wah!bener nih bang,terimakasih bang,aku jadi tambah semangat nih"ucap dante
"Memang kapan kamu mau berangkat kesana?"tanya denia
"Harusnya besok pagi,teh"
"ya sudah nanti malam,kamu siap siap berkemas dong"tanya denia
"Iya kak,nanti malam aku akan ngepak ngepak pakaianku dulu"
"Ya sudah nanti teteh bantu",boleh kan bang?"denia menoleh pada suaminya
"Boleh,kenapa enggak,bantu adik kamu kan?'
"Iya,bantu ngepack aja"
"Iya enggak apa apa sayang"
"Makasih ya bang,udah ngizinin teteh bantu aku"
"Iya sama sama"
Hari beranjak malam seusai melaksanakan shalat berjama'ah,endra berbincang bincang dengan bapak mertuanya dikursi depan rumah,
sedangkan denia bantu mengepack pakaian dante yang akan dibawa kesana,sedangkan denok belajar dikamarnya dan ibunya sedang menyiapkan bahan makanan untuk bekal dante,ia membuat kue kue cemilan untuk dante
"Teh sudah cukup aku juga nggak mau bawa terlalu banyak,kalau pakaian secukupnya saja nanti disana kalau aku sudah dapat gaji aku bisa beli lagi"
"Ya sudah berarti cukup segini"ucap denia
"Iya teh cukuplah dua koper saja,sudah banyak",lagian sudah malam teteh tidur saja istirahat,nanti bang endra menunggu teteh"
"Ya udah,teteh tinggal dulu,oh iya besok chekout pagi jam berapa?
"Pagi jam 8 teh"
"Berarti pagi pagi banget berangkat kesananya dong"
"Iya"
"Ya sudah kalau gitu kamu tidur dulu istirahat,teteh tinggal ya"
"Ya teh"
Kemudian malam makin merambat,merekapun sudah terlelap dalam peraduannya,hingga menjelang pagi,dari masjid sudah mengumandangkan azan,deniapun terjaga dari tidurnya,menoleh pada endra yang masih tertidur lelap
"Bang,bagun subuh dulu,bang!"
"Eumm....masih ngantuk sayang semalam bapak ngajakin main catur, huaemm..hah..euh!"endra lagi lagi menguap,dan berusaha bangkit dari tidurnya lalu duduk bersandar pada pundak isterinya
"Ya ampun, bang!malah tidur lagi,bang mandi subuh dulu kitakan mau ngantar dante ke bandara setelah itu kita pulang"
"Hah!,oh iya,abang mandi dulu"
"Haduhh..abang,abang...hihi...lucu kalau bangun tidur"
Tak lama endra datang dengan handuk melilit sebatas pusarnya,denia melirik melihat otot kekar perutnya yang sispek,dan endra melihatnya
"Kamu kenapa sayang pengen ya?"
"Hii...abang mesum aja,siapa juga yang pengen,aku cuma melihat sedikit,"
"Banyak juga nggak apa apa sayang milik kamu ini"
"Iih...abang!udah ah aku mau mandi dulu,ntar abang malah macam macam lagi"ucap denia bergidik dan langsung lari kekamar mandi
"Satu macam juga nggak apa apa sayang!teriak endra
Setelah denia mandi ia lalu memakai pakaiannya lengkap dari kamar mandi
"Sayang tumben kamu sudah berpakaian lengkap dari kamar mandi"
"Iya bang,sengaja nanti kalau aku hanya memakai handuk saja dilihat abang yang ada ntar abang grapa grepe terus minta lagi,bahaya inimah"ucap denia dengan logat sunda
"Nggak dong sayang abang ngerti kalau disini"
"Emang kalau nggak disini,dimana memangnya bang?"
"Yaa..kalau dirumah abang disana langsung abang embat"
Tiba tiba pintu diketuk,
"Tok!
"Tok!
"Tok!
Teh,udah siap?!"ternyata suara adiknya
"Oh iya dek,sudah!"
"Ceklek!...kreek!...denia lalu membuka pintu kamarnya dan keluar bersama endra menghampiri kedua orangtuanya dan dante serta denok
"Sudah siap,berangkat sekarang semuanya,dante,pesawat landingnya jam berapa,takut terlambat"
"Landing jam 8.30 bang"
"Ya sudah masih ada waktu kita pergi sekarang saja"ucap endra
"Iya ,nak,nanti macet dijalannya"ucap ibunya
Lalu berangkatlah mereka ber-enam seperti biasa mengendarai mobil endra
Satu jam lamanya mereka sampai dibandara,soekarno-hatta,sambil menunggu pesawat landing mereka duduk menunggu ditempat duduk yang sudah tersedia,
sesekali dante melirik jam arlojinya,terdengar suara dari petugas bandara
memberitahukan kalau sebentar lagi pesawat akan landing dengan tujuan indonesia malaysia,
Mendengar itu dante bersiap siap dan bersalaman terlebih dahulu dengan bapaknya dan dipeluknya dante,anak laki laki satu satunya
"Semoga selamat dijalan,jaga diri,fokus dengan masa depanmu,jangan menoleh kebelakang,tapi tatap kedepan"nasihat bapaknya,
Lalu dante berpindah pada ibunya,mencium punggung keriput ibunya dan menciumnya dengan takzim
"Nak,semoga selamat dijalan,jangan tinggalkan shalat 5 waktu apapun kondisinya,jaga diri ya hiks..hiks...kamu nanti kembali lagi kesini kan pada ibu?"
"Iya bu,sudah jangan sedih dong,nanti aku jadi sedih juga ninggalin ibu disini"
"Iya nak,enggak ibu nggak sedih,tapi ini tangis bahagia"ucap ibunya sambil menyapu matanya dengan sapu tangan.
Karena pemberitahuan pesawat sudah datang dante dengan menjinjing kopernya dan menggendong tas ranselnya,setelah dante bersalaman dengan endra dan tetehnya,lalu dengan adiknya denokpun dipeluknya dan ia menangis sedih juga
"Dek,kakak pergi dulu ya,doakan kakak sukses"
"Iya kak, hiks..hiks ntar aku kesepian nggak ada kakak dirumah"ucap denok
"Kan kakak kesana untuk bekal kakak nanti balik kesini lagi,nanti juga kakak kalau sudah dua tahun pulang kesini lagi kok,udah ya dek kakak pergi dulu,jaga diri kamu perempuan jangan dekat dekat dulu sama yang namanya laki-laki oke"
"Iya kak,kakak jaga kesehatan,sering sering telphon kesini ya kak"
"Iya kakak janji,udah kakak pergi dulu daagh!".
"Assallamualaikum,semuanya"ucap dante sambil berjalan melambaikan tangannya hingga sampai di tangga pesawat dan iapun masuk kedalam pesawat
Tak lama terdengar lagi pemberitahuan dari petugas bandara kalau pesawat akan mengudara dan perlahan lahan pesawat naik, tinggi semakin tak terlihat oleh keluarganya dante,dan pergilah dante mengejar impiannya untuk bisa membanggakan kedua orangtuanya