Chen Yi Yang. ia merupakan seorang anak bungsu dari Klan Chen yang terkemuka dialam semesta TianDi. dirinya diturunkan kedunia bawah Xuan Tian untuk mengalami ujian dalam percobaan dalam pemilihan Patriak keluarga Chen yang akan diadakan dalam beberapa ratus tahun kedepan. Ia mulai dari tahap awal, namun selang 7 tahun kedepan. ranah yang ia miliki tidak kunjung naik, karena suatu sebab. tapi ada keberuntungan yang berada dipihaknya, ia mendapatkan peta dari keluarga Tang, yang secara tidak sengaja ia selamatkan.
Lalu? bagaimana dengan kelanjutan perjalanan ChenYi dalam mencapai tujuannya agar kembali kealam semesta TianDi? Pantau Terus NovelToon KaisarGabut
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaisar Gabut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dunia Bawah XuanTian - Sect Martial Ancestor
Jalan Kultivasi, merupakan jalan untuk menuju menjadi yang terkuat dan mengejar keabadian dibawah naungan para penguasa multisemesta yang memegang tahta outer tertinggi Heavenly Supreme Emperor serta sang pencipta tertinggi Eternal Yin Yang Divinity.
Semakin tinggi ranah seseorang, maka orang itu akan memiliki umur yang lebih panjang dan juga dengan disertai kekuatan mereka yang melonjak naik alias semakin kuat; oleh peningkatan ranah mereka.
Orang-orang bahkan selalu bermimpi.
Ketika mereka meraih ranah tertinggi yang bahkan sudah dianggap sebagai sebuah legenda yang hampir mustahil dicapai oleh praktisi yang berada diseluruh alam semesta.
Yakni Ranah Heavenly Supreme!
Mungkin ketika mencapai ranah itu, mereka bisa dengan mudah melenyapkan beberapa alam semesta seperti memecahkan biji kenari.
Melintasi ruang dan waktu. Maupun melakukan berbagai hal lainnya
Dan mungkin saja, sudah tidak terikat dengan takdir hidup dan mati.
Tapi, karna sudah lama tidak ada yang mencapai ranah itu, kini tidak ada yang tahu bagaimana caranya untuk mencapai ranah tersebut...
Author: Mungkin kalian tidak akan paham dengan pembukaan seperti ini, tapi diakhri novel hal ini akan saya bahas ulang.
...
Disebuah dunia kecil yang terletak diStar Tian.
Tepatnya ditebing pegunungan yang tinggi dan curam.
Disana berdirilah seorang pemuda berusia sekitar 7 tahun yang sedang melatih keterampilan berpedangnya, dengan gaya yang tenang serta gerakan yang sangat lihai.
Setiap ia mengayunkan pedangnya, kekuatan spiritual tipis membalut bilah pedang besi, yang membuat bilah pedang terlihat menjadi diselimuti oleh aura spiritual berwarna emas.
"Hiya!!" ia mengayunkan pedangnya kembali!
Tetapi gerakannya disertai dengan kaki yang terpijak dengan sangat kokoh dan ayunan pedang yang natural serta sedikit cepat.
"Tebasan Kehancuran!" ketika gerakan pemanasan terakhir ia selesaikan dengan langkah kaki kiri yang menapak maju kesebuah pohon yang berada didepannya.
Ia dengan cepat segera melepaskan sebuah aura tebasan yang mengunakan aura spiritual.
Dan tebasan itu mengarah kepohon besar yang berada tau jauh dari tepi tebing gunung!
*Duar!!
Didetik berikutnya, aura pedang segera menghatam pohon dan membuat ledakan yang cukup keras.
Anak itu menjadi tercengang, ketika melihat aura pedang yang ia keluarkan mampu membuat ledakan ketika itu menghantam pohon besar yang berada tak jauh disana.
Padahal perkiraannya. Aura pedang itu hanya mampu mengores sedikit saja terhadap pohon tersebut!
Namun, jika sampai membuat ledakan. Itu sudah berada diluar perkiraannya.
"astaga-astaga!" ia segera menghampiri pohon itu, dan segera membersihkan debu yang berterbangan dari serbuk kayu yang berasal dari pohon besar.
Lalu ketika debu-debu yang berterbangan telah menghilang sepenuhnya dari pandangannya, ia dapat melihat kalau sebuah tebasan pedang yang tajam serta dalam sudah tertinggal dipohon besar itu dan disertai beberapa bekas tebasan lainnya.
"Ini lumayan dalam. Sepertinya pemahaman niat pedangku sudah sedikit maju daripada tingkat awal." ia memegang bekas tebasan pedang miliknya yang tertinggal pada pohon besar tersebut menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan masih memegang pedang.
Ia meraba bekasan itu dengan seksama, sambil memahami esensi niat pedang [Tingkat Menengah] yang tak sengaja ia keluarkan tadi.
kemudian, setelah beberapa saat ia memahami esensi niat pedang yang tertinggal dipohon. Ia segera kembali keposisi awal tempat ia tadi berdiri, dan mengambil posisi duduk bersila.
'Pedang adalah senjata, kekuatan, kebajikan, serta untuk menegakkan keadilan. dan Pedang ini adalah diriku sendiri!' ia berteriak dalam dirinya dan mulai mengayunkan pedang seperti yang apa ia lakukan tadi, tetapi dengan mata yang tertutup.
Setiap gerakan yang ia lakukan kini, terasa lebih menyatu sekali dengan pedangnya, walau belum mencapai pemahaman yang ekstreme. Tetapi itu sudah cukup untuk dianggap sebagai seorang jenius.
Dan sama seperti sebelumnya, ia menginjakkan kaki kirinya dengan sangat kokoh saat gerakan terakhirnya ia selesaikan dan itu berada tepat didepan pohon besar.
"Tebasan kehancuran Stage II!" anak itu mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga menggunakan tangan kanannya yang menggenggam gagang pedang dengan sangat erat.
Lalu ketika ia menebaskan pedangnya, energi pedang berbentuk emas padat segera menerjang kearah pohon besar dengan kecepatan yang lumayan cepat.
*Swosss!!
Kemudian didetik berikutnya.
Dengan cepat, aura pedang menghantam pohon besar itu untuk kesekian kalinya. Akan tetapi kali ini berbeda, karna tebasan yang menghasilkan aura pedang itu kini mampu membuat pohon itu terpisah dari bagian bawah batang yang tertahan dengan tanah.
"Bruk!!" *Pohon Terjatuh Ketanah Karna Terbelah
Anak itu yang mendengar suara dentuman tanah yang begitu kuat, itu membuat ia membuka matanya dengan pedang yang masih terpegang ditangan kanannya yang lurus sejajar dengan bahunya.
"Hm?" ia memperhatikan dulu kesekitar, tapi karna tertutupi oleh debu-debu tanah yang berterbangan disekitar, ia tidak dapat melihat dengan jelas dan sempurna.
"Ayunan Pedang Angin." ia mengayunkan kembali pedangnya dengan gaya yang berbeda, dan itu membuat hembusan udara yang terbentuk seperti angin yang membersihkan debu-debu berterbangan yang menghalangi pandangannya.
Dan tepat ketika gerakan pedang "Ayunan Pedang Angin" ia selesaikan, seluruh debu tanah yang menutupi area tersebut telah tersebar dan anak muda ini dapat kembali melihat daerah sekitarnya dengan jelas.
'untung saja aku menguasai Teknik Pedang Angin. Ternyata ini lumayan berguna untuk menghalau kabut maupun debu.' ia memuji teknik pedang ini didalam hatinya, walaupun ini baru bisa ia aplikasikan sebagai penghalau kabut dan debu.
Tapi setelah ia memuji teknik yang ia gunakan sendiri, ia dibuat tercengang begitu melihat kalau pohon besar yang biasanya ia gunakan untuk latihan ternyata sudah terbelah, dan terpisah dari tunggul. alias pohon bagian bawah yang biasanya yang menopang pertumbuhan sebuah pohon.
"Demi Dewa! Akhirnya aku mencapai tahapan pemahaman Niat Pedang Tingkat Menengah!" ia memasukkan pedangnya kedalam cincin penyimpanannya dan melompat-lompat dengan tangan yang dikepalkan seperti tinju.
"hahaa! Yeah!! Akhirnya!!! ..Yuhuuu!!!" Ia kini diliputi oleh kondisi yang sangat senang, sambil ia berjalan menuruni gunung karna matahari sudah mulai terbenam dan akan digantikan oleh bulan putih yang menyinari gelapnya malam.
...
Dimalam hari, dengan bulan yang menyinari gelapnya malam dan disertai dengan bintang-bintang yang bertaburan diangkasa, menghiasi gelapnya langit malam.
Anak muda ini kini telah tiba didepan pintu asrama yang biasanya digunakan oleh para murid Sect Martial Ancestor untuk beristirahat. Ia agak terdiam sejenak didepan pintu asramanya, karena memikirkan ia baru saja bergabung keSect ini 6 bulan yang lalu.
Dan sekarang, ia menjadi murid dalam dengan kekuatan diranah Pembentukan Tubuh tahap 9 yang dibilang sangat jenius diumurnya yang sangat muda ini.
Tapi, pada awalnya ia tidak langsung masuk kedalam Sect Martial Ancestor bagian dalam, melainkan menjadi murid salah satu tetua luar yang memiliki status yang lumayan tinggi.
Akan tetapi, karna melihat bakatnya yang memiliki Akar Spiritual Tingkat Roh T9. Gurunya yang merupakan tetua gerbang luar yang berstatus lumayan tinggi merekomendasikannya untuk masuk ke gerbang dalam, yang diharapkan dapat menjadi pendukung sect maupun bakal calon ketua sect dimasa depan.
Dan kembali kemasa kini.
anak muda ini mulai dengan perlahan membuka pintu asramanya menggunakan kedua tangannya, sambil tersenyum kecil karna melihat seseorang tertidur diatas kasur miliknya.
Lanjut Ke Chapter Berikutnya.
Author: lupa deskripsi character, buat yang baru baca novel ini yang merupakan revisi.
Chen Yi Yang, Merupakan seorang anak muda dari keluarga misterius yang berada didomain semesta TianDi
Ia memiliki rambut yang dibiarkan teruntai didepan seperti sungai yang mengalir hingga bahunya, dengan rambut belakang yang terikat dengan lumayan rapi mengunakan sebuah mahkota pusaka keluarganya.
rambutnya berwarna hitam, dengan beberapa yang mulai memutih, karna karna kepadatan mana Yin & Yang, yang dimilikinya lumayan banyak membuat warna rambutnya seperti itu.
Pupil matanya kirinya berwarna emas gelap sedikit merah dengan putih yang seperti mulai menggerogoti warna emas gelap sedikit merah, sedangkan kanannya seperti warna emas murni yang menyala dengan warna hitam yang tercampur sedikit.
Mengenakan baju beladiri yang didesain cukup mewah tetapi simple, berwarna hitam emas, dengan lambang didada yang bergambar pedang dan kepala naga emas
perlu ditambah dan tingkatkan detail tentang pertarungannya. segi alur sudah cukup baik. 👍👍