"ugh,dimana aku!!.."gumam seorang gadis dengn melihat sekeliling ruangan.
"Alhamdulillah,kamu udah sadar nak..."seorang wanita paruh baya tampak bahagia melihat gadis kecil itu sadar.
tatapan gadis itu dingin tpi langsung cepat merubahnya dengn tatapan polos tanpa di sadari wanita itu.
"siapa nama mu nak?..knp kamu ada di pinggir jalan dengn kondisi yg sangat memprihatikan?..apa yg terjadi?."
"aku tak ingat apapun.."ujar gadis itu dengn tatapan polos dan imutnya.
"ha!!.. apakah kamu hilang ingatan?.."gadis itu nampak wanita paruh baya itu terkejut.
"aku hanya ingat nama ku!.."ucap gadis itu dengn polosnya.
"siapa namamu?.."
"Aqila!.."
.
.
.
gimana jadinya seorang mafia dengn wajah dingin,datar dan tak tersentuh itu,harus terjebak di pesantren karena keadaan yg tak mendukung nya untuk pergi dari sana.
seorang yg terkenal kekejaman nya dan berdarah dingin dengn pandai mengubah karakter nya dengn dirinya yg sesungguhnya,demi keamanan nya.
jangan lupa mampir...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
setelah makan malam dan pesantren mulai sunyi karena sebagian sudah mengistirahatkan tubuh mereka masing-masing,tapi tidak dengn keluarga satu ini yang masih bercanda gurau di ruang keluarga.
"umma Aqila takut deh sama Gus,kok kelakuan nya makin aneh!.."dengn tatapan takut dia memeluk dan bersembunyi di balik umma yang tertawa.
"kamu takut knp sayang!.."
"umma kyk gk tau aja wajah Azmi kan kyk antagonis di film-film persis kyk ayah tiri!.."celatuk Abi membuat semuanya tertawa tapi tidak orang yang mereka buli terlihat menatap malas mereka.
"Abi apa-apaan sih,kamu juga Aqila,mas ini ganteng bahkan semua santri putri kagum sama mas dan santri putra cemburu liat mas!.."
semua orang tercengang mendengar ke narsisan Azmi yang sungguh langka,bahkan kedua orang tuanya saja baru tau putra nya begitu narsis klau azim ada di sini mungkin dia orang pertama yang tertawa terbahak-bahak mendengar percaya diri kakak nya ini.
"umma Gus mas anak siapa sih umma?.."tanya Aqila menatap Azmi heran karena pertama awal jumpa Azmi sikapnya bukan lah seperti ini.
"entah lah nak,umma pun engk tau!.."umma bahkan lebih heran lagi.
"umma apa pas lahiran anak kita di tukar ya?.."Abi dengn mimik wajah yang di buat serius mungkin.
"ha iya juga ya bi!,umma harus sedih atau bahagia ya bi?.. dapat anak seganteng dan Sholeh seperti ini?"
"sedih lah umma!..anak yang harusnya ramah senyum,ganteng,sama Aqila tapi harus di ganti sama____"dengn melirik Azmi yang suram.
"hiks...hiks..kok gini sih!..apa jangan-jangan anak umma cewek lagi!.."
ucapan umma yang melenceng entah kemana membuat drama nya langsung hancur karena tawa Abi yang tak tertahan.
Azmi?..jangan di tanya udh kesel dia di buli oleh keluarganya.
"Abi jangan tertawa di atas penderitaan suami Aqila itu gk baik!.."suara polos Aqila semakin membuat kedua paruh baya itu tertawa,sedangkan dia langsung mendekati Azmi dan membisikkan sesuatu.
"Gus!..orang tua Gus knp?.."
"mungkin kerasukan!.."balasnya Tampa filter tapi sengaja memelankan suaranya agar tak di dengar mereka.
"umma dan Abi kerasukan ya!.."Tampa berdosa Aqila malah bertanya pada keduanya membuat Azmi melotot tak percaya,bahkan pertanyaan itu sukses membuat keduanya berhenti dan menyerngitkan dahinya.
"maksudnya kamu apa nak?.."
"bukan Aqila tapi gus kok yang bilang!.."tunjuknya pada Azmi lalu dengn cepat meminta izin ke kamar Tampa melihat apa yang akan terjadi selanjutnya, yang pastinya tidak baik untuk Azmi.
.
"kalian mendengar beritanya?.."dengn bahasa asing.
"dengar queen!.. seperti pria tua itu semakin menjadi-jadi"
"cari bukti-bukti yang tertuju padanya,dan simpan terlebih dahulu kelak itu akan berguna untuk kita!.."suara dingin yang membekukan mengingat orang yang paling dia benci.
"baik queen!!.."
"satu lagi!..gagalkan aksi mereka!.."
"baik!!..HM,kapan queen akan pulang?.."
seseorang dari sebrang mendengar helaan nafas dari bosnya itu,
"belum tau!,tapi secepatnya, gimana dengn markas?.."queen mencoba mengalihkan pembicaraan karena tidak mungkin dia pulang sekarang walaupun kondisi dia sudah membaik tapi sekarang dia bukan berstatus singgel lagi tapi ada suami dan keluarga di sini.
"baik!..tapi sedikit masalah dengn pria suruhan tua Bangka itu yang semakin semena-mena.."
"bunuh mereka,aku percaya pada ka____"
clek
"Aqila?.."
suara Azmi membuat queen sontak mematikan sambungan telepon nya lalu dia pura-pura duduk santai di balkon.
"ngapain di sini?.."tanya Azmi mendapatkan queen duduk di luar.
"duduk Gus!.."
"mas,"
"ha?.."cengo queen tak mengerti.
"panggil mas jangan Gus!.."tekan Azmi duduk di sebelah queen dengn menatap lekat istrinya ini yang tak lagi menggunakan hijabnya.
"sama aja lah Gus,klau gu___"
"mass sayang!.."suara bisikan Azmi membuatnya menggedik ngeri,apalagi jarak mereka yang dekat membuat nafas Azmi dapat di rasakannya.
"iya mas!..jauh sedikit Aqila gk bisa nafas!.."dia mencoba menjauh tapi bukan menjauh tapi Azmi malah memeluknya erat.
"gu eh mas,jangan gini HM Aqila mau tidur,.. ngantuk..huam!."tak ada cara lain selain ingin tidur agar terhindar dari Azmi yang mulai bertingkah aneh.
Tampa aba-aba Azmi malah menggendong nya membuatnya tersentak kaget,dangn cepat mengalungkan tangannya di leher Azmi.
"diamlah!.."sebelum queen mengatakan sesuatu Azmi lebih dulu mencelanya.
Azmi meletakkan queen dengn lembut di kasur sebelum queen bereaksi tapi Azmi malah menimpa membuatnya terkejut plus khawatir.
"saya mau hak ku!!.."
deg
wajah queen langsung pucat Pasih dalam hati ketar-ketir dan mencari alasan gimana dia menolaknya,tidak mungkinkan dia beralasan masih datang bulan?.sedangkan dia sudah mulai sholat kembali.
"Gus eh mas,jangan sekarang ya aqila belum siap tapi klau ciuman aja gkpp kok!.."
dalam hatinya dia mengutuk diri sendiri karena bisa-bisanya menawar nawar.
Azmi melihat kegelisahan queen merasa senang bisa membuat wanita satu ini gelisah tak menentu, sebenarnya dia hanya coba-coba aja ingin memberikan pelajaran padanya istri nakalnya ini karena ucapannya tadi dia di jewer dan di ceramah habis-habisan oleh kedua orang tuanya,tapi siapa sangka jawaban queen membuatnya senang walaupun tak dapat yg inti yang pembukaannya pun jadi lah.
"tapi Aqila yang memulainya!.."ujar Azmi seperti tak di bantah.
diam-diam queen menghela nafasnya,knp dia ngerasa seperti seorang ****** sekarang?..tak punya pilihan lagi,lagi pula dia yang nawar bukan?.
Azmi sengaja mendekat wajahnya dengn queen agar dia lebih dulu yang mulai, terpaksa deh!..ingat ini terpaksa,garis bawahi terpaksa ya!.
Azmi memejamkan matanya merasa benda kenyal telah menyentuh bibirnya dengn lembut,dia merasakan sebuah tangan menekan tengkuknya, permainan queen memang membuat Azmi terlena membuatnya ikut membalas dalam permainannya, tangannya sudah liar sekarang tapi queen membiarkan hal itu,dia ingin mengerjai pria ini,biar tau rasa.
"kita lihat siapa yang menang?.."diam-diam terdapat senyum licik queen saat ciuman semakin memanas.
"mas Aqila ngantuk!.."
suara halus membuat Azmi kembali sadar kedunia nyata dan menatap wanita masih di bawahnya yang sudah memejamkan matanya.
"Aqila mas____"Azmi tidak bisa berkata-kata sekarang,knp jadi seperti ini?.. frustasi Azmi karena merasa ada sesuatu yang ingin meledak dlm tubuhnya,bahkan membuat dirinya pusing sekarang.
mau tak mau dia beranjak dari sana dan kekamar mandi, sedangkan queen membuka matanya kembali dengn senyum liciknya kembali muncul.
"itu akibat nyari gara-gara dengn queenna Aqila gitu loh.."
setelah itu di tertidur Tampa peduli apa yang di lakukan Azmi di kamar mandi yang mungkin sampai setengah jam engk kemana atau lebih mungkin?..entahlah enak turu.
dan byk juga typo.