Tak ada yang menyangka Legiun Barat yang dipimpin oleh Pangeran Alex akan lenyap hanya dalam satu malam saja.
Apa sebenarnya yang terjadi? Bagaimana bisa Pangeran Alex yang merupakan Pendekar terkuat itu juga menghilang bak ditelan bumi setelah Legiun Barat dimusnahkan.
Ada yang mengatakan kalau Pangeran Alex sengaja dimusnahkan karena pengaruhnya terlalu kuat di Kekaisaran Hazel, sementara yang lain mengungkapkan kalau Legiun Barat disergap oleh berbagai Pendekar tingkat 10 dari berbagai Ras.
Empat tahun setelah kejadian itu, sosok yang mirip dengan Pangeran Alex muncul di Kota Perdamaian. Namun, sosok yang mirip Pangeran Alex itu bukan lagi sebagai Pendekar terkuat tingkat 10, sosok yang juga bernama Alex itu hanyalah Koki yang mengenalkan berbagai macam jenis makanan baru yang mengguncang dunia kuliner.
Apakah Pangeran Alex sudah mati? Atau Dia kini berubah profesi menjadi Koki? Yuk, langsung lanjut baca ke Bab Pertama, ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nasi Goreng
Sepuluh hari telah berlalu setelah Alex mengunjungi tempat disegelnya bagian Jantung Dewa Cthulhu, kini pengunjung Restoran Sarah sudah bertambah banyak karena Uran dan Ron mengajak rekan-rekan bisnis mereka makan bersama di sana.
Hannah juga sudah dapat memasak semua hidangan Restoran Sarah kecuali memasak Rendang. Alex belum mengajarinya karena stok Rendang di mesin pemanas masih cukup banyak.
Tujuan Alex mengajari Hannah memasak adalah agar dirinya bisa meninggalkan Restoran dalam waktu yang lama saat ia mencari keberadaan sisa Kekuatan Dewa yang masih misterius itu, karena Dewa Hercules atau Dewa yang disembah oleh Ras Manusia itu tidak meninggalkan petunjuk di mana ia menyimpan sebagian Kekuatannya itu.
“Ayah... Aku mau makan Nasi Goreng!” kata Sarah yang mendatangi Alex ke dapur.
“Kamu mau Nasi Goreng?” sahut Alex teringat kalau ia menyajikan Nasi Goreng saat mereka pertama kali pindah ke Restoran ini dan Sarah langsung menganggukkan kepala. “Baiklah, tunggu sebentar!”
Sarah sangat senang mendengarnya, sedangkan Hannah langsung memperhatikan Alex yang sedang mempersiapkan bumbu-bumbu sebelum mulai memasak Nasi Goreng.
Sarah kembali ke tempat Kasir karena ada pelanggan yang akan membayar biaya makannya, sementara Uran dan Ron masih sibuk melahap makanan mereka bersama rekan-rekan bisnis mereka.
Uran keheranan melihat Alex menuangkan seporsi nasi ke dalam kuali dan mulai menggerak-gerakkan spatula. “Apa yang dimasak Bos Alex? Apakah ia menggoreng nasi?” gumamnya kebingungan karena ini pertama kalinya ia melihat seseorang menggoreng Nasi.
Beberapa menit kemudian, Hannah membawa Piring berisi Nasi Goreng yang bercampur Udang, Telur mata sapi/ceplok, Petai potongan mentimun dan tomat serta beberapa potongan Bakso.
“Apakah itu menu baru?” Uran langsung tertarik dengan Nasi Goreng itu.
Hannah menggelengkan kepala dan menjawab, “Ini namanya Nasi Goreng dan khusus dimasak untuk Bos kecil.”
Uran langsung kecewa begitu juga Ron yang juga tertarik dengan Nasi yang digoreng tersebut. Keduanya langsung menelan ludah saat Sarah mulai menyantap Nasi Goreng itu dengan lahap.
Alex yang berada di dapur tersenyum melihat tingkah Putri kecilnya itu. Sarah terlihat sangat lucu dan menggemaskan.
“Baiklah, mulai besok Aku akan menambahkan hidangan Nasi Goreng ke dalam daftar menu,” sahut Alex dari dapur. “Lagi pula sudah lama Aku tidak merilis menu baru dan beberapa Restoran baru telah muncul meniru Gulai Daun Ubi dan Bakso,” gumamnya. Apalagi Restoran baru itu menetapkan harga yang jauh lebih murah dari Restoran Sarah.
Semua pelanggan sangat senang mendengarnya dan mereka berjanji, besok akan sarapan pagi di Restoran Sarah.
Alex tersenyum melihat para pelanggannya senang dengan pemberitahuannya itu. Dia juga tidak marah Restoran lain meniru makanan buatannya, lagian bukan dirinya yang menciptakan makanan itu karena semua hidangan buatannya sebenarnya berasal dari kehidupannya yang sebelumnya.
Kereta Kuda berlambang Keluarga Donovan berhenti di halaman Restoran Sarah, Margareth keluar dari dalam gerbong kereta sembari tersenyum manis. Beberapa hari terakhir ia tidak mengunjungi Restoran Sarah karena sibuk dalam pembangunan Pabrik baru di wilayah timur.
Alex sendiri terkejut pembangunan Pabrik itu berjalan cukup cepat. Para Dwarf yang bertanggungjawab atas pembangunan Pabrik itu, termasuk menyuplai mesin-mesin ringan bertenaga Inti Monster.
Margareth juga telah merekrut Seribu tenaga kerja dari wilayah timur, mereka adalah anak-anak muda berusia 16—25 tahun serta para Janda. Untuk bagian administrasi dan pemasaran, Margareth merekrut tenaga kerja dari Keluarga Donovan dan tenaga kerja profesional dari Wilayah Barat.
Paman-Paman Margareth maupun anggota inti Keluarga Donovan yang tidak menyukai Margareth tidak dapat mengusik pembangunan Pabrik itu, karena Lord Michael secara langsung mengungkapkan mendukung Margareth.
“Seulamat duwtang i lestolan salah!” Sarah menyapa Margareth, sementara mulutnya penuh dengan Nasi Goreng sehingga ucapannya terdengar sangat lucu.
Margareth menutup mulutnya dengan tangan untuk menahan tawa, kemudian berkata, “Hai, cantik!”
Margareth dan Evelyn memesan Bakso. Keduanya merasa Bakso buatan Alex tetaplah yang terbaik walaupun harganya cukup mahal dibandingkan Basko yang dibuat oleh Restoran milik Jack.
“Bos Alex, Pabrik baru kita akan beroperasi Tiga Hari lagi, Aku harap Bos Alex segera menyediakan bumbu rahasia Sarahmie itu. Koki yang kita rekrut sudah berhasil membuat bumbu yang lain,” kata Margareth setelah mengabiskan Baksonya. “Oh, nanti malam datanglah ke Kastil Keluarga Donovan. Kami akan mengadakan pesta sekaligus peresmian Pabrik baru itu,” katanya lagi sembari mengeluarkan Kartu undangan yang langsung ditandatangani oleh Margareth dan berstempel Keluarga Donovan.
“Pesta?” Alex sedikit terkejut dan mengambil Kartu undangan itu. “Sudah lama Aku tidak menghadiri pesta, biasanya para tokoh-tokoh penting akan hadir di sana,” pikirnya ragu-ragu apakah akan hadir atau tidak. Namun, sebagai pemegang Hak Kepemilikan terbanyak kedua di Perusahaan baru Margareth itu, sudah sewajarnya ia hadir di sana.
Alex tersenyum tipis dan menghela napas panjang. “Baiklah, Aku dan Sarah akan menghadiri pesta itu.”
Margareth sangat senang mendengarnya, padahal ia mengira Alex tidak akan mau hadir karena selama proses pembangunan Pabrik, Alex hanya mengunjungi pabrik sekali saja dan itupun untuk mengajari para Koki membuat Mie Instan serta takaran bumbu-bumbunya.
“Oh, ya, tim pemasaran juga telah mendirikan gudang di Lima Kerajaan dan saat ini mereka akan mendirikan Seratus Toko di Kota-kota besarnya,” kata Margareth lagi.
Alex terkejut mendengarnya. “Nona Margareth memang sangat hebat dalam berbisnis,” sahut Alex kagum dengan sikap profesionalnya itu, padahal ia mengira Margareth akan menguasai pasar Kota Perdamaian dulu dan butuh beberapa tahun untuk melakukan ekspansi bisnis keluar Kota Perdamaian. “Bila ada kendala atau ada pihak yang mengusikmu katakan saja padaku, sebisa mungkin Aku akan mengatasi kendala itu. Namun, untuk masalah pemasaran atau administrasi maka Aku tidak akan bisa membantu karena itu bukan keahlianku,” katanya lagi sembari tersenyum lebar.
Margareth sangat senang mendengar pujian dari Alex dan akan membantunya bila mengalami kendala di masa depan. Kemudian ia meninggalkan Restoran dan kembali ke Kastil Keluarga Donovan untuk mempersiapkan Pesta peresmian Perusahaan barunya itu.
“Apa pendapat bibi Evelyn tentang perkataan terakhir Bos Alex itu?” tanya Margareth setelah kereta kuda cukup jauh dari Restoran Sarah.
“Oh, Nona muda ternyata merasa ada yang aneh dengan ucapannya itu,” sahut Evelyn, “menurutku Dia itu Pendekar tingkat tinggi dan sengaja menyembunyikan kekuatannya. Dia bahkan tetap tenang walaupun Pamanmu mencoba mengusiknya dan tidak takut walaupun sudah tahu Jack berasal dari Keluarga Donovan, bahkan menyarankanmu mendirikan Perusahaan yang terlepas dari kekakangan Kelurga Donovan.”
“Hmm, ketika Lord Michael mengetahui kalau Aku bekerjasama dengan Bos Alex, Dia langsung tersenyum lebar dan mengatakan pilihanku sangat tepat. Bukankah itu terdengar janggal, bagaimana bisa Lord Michael mengenali Bos Alex yang baru saja pindah ke wilayah barat itu?” kata Margareth menghela napas panjang.
“Sudahlah, tak perlu dipikirkan Nona muda... yang jelas Bos Alex sangat berjasa besar membantumu menjadi pebisnis seperti yang Anda impikan,” sahut Evelyn tersenyum hangat.
Margareth juga tersenyum dan bayangan wajah Alex muncul di benaknya sehingga wajahnya langsung memerah. Namun, sesaat kemudian ia menghela napas panjang karena Alex sudah menikah dan memiliki Putri yang sangat cantik, sehingga ia berandai-andai bertemu dengan Alex lebih dulu dari gadis Elf yang beruntung itu.
...***...
Note: Satu bab dulu hari ini, babak tampan lagi sibuk 😁😁😁
ada aja ide nya Thor... /Hey/
salut... salut... /Determined/