Pangeran Terkuat Menjadi Koki Legendaris
Novel ini Juara Satu dalam lomba “You Are Writer season 10”.
Selamat membaca dan semoga kalian menyukai cerita novel ini 😁😁😁
...***...
“Ayah! Ayah!”
Alex mendengar suara kekanak-kanakan memanggilnya. Dia segera membuka matanya, tetapi tiba-tiba kepalanya terasa sangat sakit; ingatan yang tidak pernah ia lihat tumpang-tindih dalam pikirannya.
“Ayah... Ayah kenapa?”
Gadis kecil itu sangat khawatir karena Alex tiba-tiba menjambak rambutnya sendiri dan berteriak histeris.
Butuh waktu cukup lama bagi Alex menenangkan pikirannya. Alex tercengang melihat gadis kecil bertelinga runcing, rambut perak, dan bermata biru yang berkaca-kaca di hadapannya itu. Dia hampir mengira gadis kecil tersebut adalah Cosplayer yang sangat menjiwai perannya karena mengenakan pakaian yang sangat lusuh.
Sepertinya jiwanya yang dari bumi lebih mendominasi dari pada jiwa Alex sebagai Pangeran Kekaisaran Hazel, sehingga sikapnya terlihat berubah dan gadis kecil setengah Elf itu pun keheranan melihat ayahnya malah tercengang menatapnya.
Alex dengan lembut membelai rambut perak Sarah dan tersenyum hangat. “Ayah baik-baik saja, Sarah.” Alex hampir menitikkan air mata karena Sarah selalu tersenyum manis setiap saat walaupun mereka menjalani kehidupan yang sangat menyedihkan.
Alex berjanji pada dirinya sendiri akan membahagiakan Sarah, tetapi kondisi tubuhnya kini sakit-sakitan. Hari-hari yang ia jalani sangat sulit, upah dari menyapu jalan hanya cukup untuk makan sekali sehari saja. Sungguh akhir yang sangat menyedihkan bagi Sang Pangeran yang dijuluki Pendekar tingkat 10 terkuat tersebut.
Tiba-tiba Alex teringat saat di kehidupan sebelumnya ia adalah seorang Koki terkenal. Dia sangat ahli mengolah makanan tradisional Indonesia.
Sudut bibir Alex memancarkan senyuman tipis. “Selamat tinggal kehidupan yang menyedihkan... Aku akan merevolusi makanan di Benua Grandland,” gumamnya dengan penuh semangat.
Dengan keahlian memasaknya itu, Alex yakin dapat merubah kehidupannya yang menyedihkan ini menjadi lebih baik.
Dalam ingatannya sebagai Pangeran Alex, makanan di Benua Grandland dimasak dengan bumbu sederhana, kalau tidak di sup maka digoreng dan dipanggang saja. Sementara itu, masakan tradisional Indonesia sangat bervariasi dan lezat, ia yakin Manusia, Elf, Orc, Dwarf dan semua Ras di Benua Grandland akan kecanduan setelah mencicipi makanan buatannya.
Alex mengepal erat tangannya dan ia sudah memutuskan apa yang harus ia lakukan mulai sekarang. Pertama-tama ia harus mengumpulkan uang untuk membeli Restoran dan ia teringat kalau Dewan Kota Reus membutuhkan Monster Ikan Toman tingkat 4 yang digunakan sebagai obat untuk cucunya yang menderita penyakit misterius.
“Ayah... ayah... Sarah lapar!” Suara gadis kecil setengah Elf itu membuyarkan lamunan Alex.
“Belilah Roti kering untukmu ke Restoran Nenek July,” sahut Alex tersenyum hangat sembari menyerahkan Lima Koin Perak pada telapak tangan mungil Sarah.
Sarah tersenyum lebar dan segera mencium pipi Alex. “Ta-tapi ini hanya cukup untuk membeli satu potong Roti saja, bagaimana dengan Ayah?”
“Ayah tidak lapar, kamu cepatlah pergi... nanti Rotinya habis!”
Alex segera menyuruh Sarah pergi karena tidak ingin Sarah mengetahui kalau dirinya belum makan dan perutnya sudah berbunyi.
Lima Koin Perak yang dibawa oleh Sarah itu adalah uang terakhir yang Alex miliki.
Setelah Putrinya pergi, Alex menghela napas panjang berkali-kali dan mengambil Botol kaca kecil dari lemari.
Botol kaca itu berisi ramuan penyembuh langka yang merupakan hadiah dari Kaisar saat Alex berulang tahun ke Tujuh Belas.
Kabarnya Ramuan Penyembuh itu dapat menyelamatkan seseorang yang nyawanya sudah diujung tanduk dan memulihkan tubuhnya kembali seperti semula.
Namun, Ramuan Penyembuh ini hanya tersisa setengahnya saja. Setengah lainnya diminum oleh Sarah Empat tahun lalu.
Saat itu, dimalam yang sangat mencekam; Alex menggendong bayi yang dibalut dalam kain putih. Pasukan misterius menyerbunya seperti air bah, Alex melawan Pasukan misterius itu dengan sekuat tenaga dibantu Legiun Barat.
Namun, Prajurit Legiun Barat langsung berguguran karena yang mereka lawan adalah Pendekar tingkat 10 yang tak ada habisnya.
Dalam satu malam, Legiun Barat yang dipimpin oleh Pangeran Alex Acherron telah menghilang selamanya. Sementara sisa-sisa Prajurit Legiun Barat menyelundupkan Alex ke Kota Perdamaian dan dalang peristiwa itu tidak pernah terungkap atau siapa Pasukan misterius itu, mengapa mereka ingin membunuh Alex.
Empat tahun yang lalu, Alex sebenarnya bisa saja pulih bila meminum Ramuan Penyembuh yang diberikan oleh Kaisar tersebut. Namun, saat itu bayi yang ia gendong ternyata terkena sabetan pedang, demi keselamatan bayi itu; Alex menggunakan Ramuan Penyembuh itu untuk menyelamatkan Putrinya.
“Masih ada setengah botol lagi, semoga saja dapat menyembuhkan luka dalamku,” gumam Alex melepas tutup botol berisi Ramuan Penyembuh itu dan menenggaknya hingga habis.
Sebenarnya setengah botol Ramuan Penyembuh itu sengaja Alex simpan untuk digunakan lagi bila putrinya sakit atau terluka. Namun, sekarang ia membutuhkan uang untuk membeli Restoran, makanya ia harus menyembuhkan luka dalamnya agar bisa menjadi Pemburu Monster.
***
Sarah berjalan tanpa alas kaki melewati gang sempit, dia menyapa para tetangga dan orang-orang asing yang lewat di sebelahnya.
Beberapa orang menatapnya dengan jijik karena anak-anak yang terlahir dari campuran Dua Ras dianggap sebagai spesies menjijikkan, tetapi Sarah sudah terbiasa dengan tatapan sinis tersebut sehingga ia tetap ceria dan melanjutkan perjalanannya menuju Restoran Nenek July.
Tak lama kemudian, Sarah akhirnya sampai di bangunan berdinding kayu yang sudah lapuk. Namun, banyak Pria berbadan kurus dengan tubuh penuh tato sedang menyantap Roti kering di sana.
Walaupun para Pria di sana terlihat menyeramkan, Sarah tetap mendekati tempat itu dan berjalan ke samping bangunan itu. Dia kemudian berhenti di jendela yang terhubung ke bagian dapur.
Sarah berjinjit sehingga mata birunya dapat melihat aktivitas di dapur itu. “Nenek July... Rotinya satuuuu!”
Wanita tua yang dipanggil sebagai Nenek July oleh Sarah itu langsung menoleh dan tersenyum hangat. “Di mana Ayahmu? Biasanya kalian datang bersama,” sahutnya sembari mengambil sepotong Roti Kering dan menyerahkannya pada Sarah.
Sarah tersenyum cerah menerima Roti Kering Nenek July dan membayar Lima Koin Perak. “Ayah tidak lapar katanya, jadi aku datang sendirian saja.”
“Oh, hati-hati diperjalanan pulang dan jangan berkeliaran, ya!” Nenek July menasihatinya, karena Sarah dan anak-anak di wilayah timur sering bermain tanpa didampingi orang tua mereka padahal di wilayah timur Kota Perdamaian itu tingkat kriminalitasnya sangat tinggi.
Sarah menganggukkan kepala dan berjalan menjauh dari Restoran Nenek July sambil mengunyah Roti kering yang butuh tenaga ekstra untuk mengunyahnya tersebut. Namun, Sarah tampak menikmati setiap gigitan Roti kering itu, senyuman bahagia terpancar dari wajahnya.
“Bro, gadis kecil itu ternyata setengah Elf,” bisik Kai, Pria kurus bertato yang telah memperhatikan Sarah sejak tadi dan saat Sarah mendongak menatap Nenek July, telinga runcingnya muncul dari balik rambut peraknya.
“Setengah Elf?” Hanson terkejut mendengarnya. “Para tuan muda di wilayah Barat pasti mau membayar mahal bila kita menjualnya pada mereka.”
Tentu Hanson tidak dapat membiarkan uang bernilai Puluhan Koin Emas itu membusuk di wilayah timur yang kumuh ini. Dia segera mengikuti Kai keluar Restoran Nenek July sembari meletakkan Lima Koin Perak di atas meja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-11-08
0
Mas Iwan2024
yah nanti aja.oke deh kalo gitu.!?.
2024-10-06
0
Ira
i
2024-10-04
0