(Gak jamin kalau kamu bakalan nangis bombay)
Audrey, seorang wanita pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk karier. Dia tidak tampak tertarik dengan hubungan percintaan apalagi pernikahan. Di usia 28 tahun, ia bahkan tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat. Tidak ada yang tahu kalau Audrey menyimpan beban penyesalan masa lalu . Namun, kehidupannya yang tenang dan monoton mendadak berubah drastis ketika ia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Sofia. Audrey tidak pernah menyangka kalau Sofia memintanya menikahi calon suaminya sendiri. Akankah pernikahan Audrey menjadi mimpi buruk atau justru kisah cinta terindah untuk seumur hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06 Penyesalan Cinta Pertama (Part 1)
Audrey terkenang kembali peristiwa yang sangat ingin dilupakannya selama ini. Audrey memasuki semester empat di bangku kuliah, ketika ia mulai merasakan apa itu rasa suka wanita terhadap pria. Sebelumnya, Audrey sangat cuek dengan urusan cinta, ia hanya ingin meraih nilai terbaik di kampus. Tak disangkal, Audrey kadang mengagumi wajah tampan dari cowok di kampusnya. Namun, rasa kagum itu hanya hadir sebentar saja. Audrey sendiri tidak tau kapan pertama kali perasaan aneh itu muncul saat ia bertemu dengan Dave Sebastian.
Dave, seorang cowok berbadan tegap dengan tubuh atletis, rambut ikal, kulit kecoklatan, dan sepasang mata tajam yang indah. Pandangan mata Dave sangat mempesona hingga bisa meluluhkan hati Audrey. Awalnya, mereka dipertemukan dalam sebuah tugas kelompok. Semenjak itu, Dave sering mendekati Audrey dengan pura-pura meminjam buku catatannya. Setiap kali ke kantin, Dave juga selalu berusaha duduk di samping Audrey. Bahkan, Dave tak segan berlari mengejar Audrey untuk menawarinya pulang bersama. Terkadang Audrey merasa risih dengan kelakuan Dave. Apalagi Dave sudah terkenal dengan reputasinya sebagai playboy di kampus. Tapi, lambat laun Audrey mulai terbiasa berada di dekat Dave. Hanya Dave yang paling tau bagaimana cara membuat Audrey tertawa dengan lelucon konyolnya.
"Drey, aku sayang kamu. Maukah kamu jadi pacarku?Kalau kamu mengatakan iya, terima mawar ini, kalau tidak kembalikan mawar ini padaku," pinta Dave memohon.
Dengan tangan yang sedikit gemetar, Audrey memutuskan untuk menerima mawar itu. Senyum manis langsung tersungging di bibir Dave melihat Audrey menerima cintanya.
"Boleh aku mencium keningmu?" tanya Dave setelah Audrey bersedia menjadi pacarnya. Audrey pun mengangguk dengan malu-malu. Begitulah kisah cinta Audrey dan Dave dimulai.
Tiga bulan sudah cinta mereka berdua berjalan sempurna. Untuk merayakan hari jadian mereka, Dave mengajak Audrey makan malam di sebuah kafe.
"Drey, aku ke toilet sebentar," ucap Dave meninggalkan Audrey seorang diri. Audrey baru saja hendak membuka ponselnya untuk mengusir kebosanan saat ia mendengar ponsel Dave tiba-tiba berbunyi nyaring. Sekilas terlihat nama Ethan, sahabat karib Dave, tertera di layar ponsel. Audrey berusaha mengabaikannya karena merasa belum berhak memegang ponsel milik Dave. Namun, dering ponsel yang tidak kunjung berhenti membuat Audrey bimbang. Dia takut kalau ada hal mendesak yang ingin disampaikan Ethan. Audrey memberanikan diri meraih ponsel Dave untuk menerima telpon dari Ethan.
Begitu Audrey mengangkat telpon, dengan tidak sabar Ethan langsung berbicara.
"Halo Bro, kenapa gak angkat telpon? Tinggal 30 menit lagi turnamen balapnya mulai. Apa kamu sekarang lagi kencan sama Audrey sampai lupa jadwal lomba balap kita? Come on Bro, dia khan cuma cewek taruhan kita. Apa seleramu udah berubah ke cewek culun sekarang? Kamu udah menang taruhan Bro, sekarang tinggalin cewek itu. Aku tunggu di tempat biasa," ucap Ethan sembari menutup panggilan. Ethan sama sekali tidak memberi kesempatan Audrey untuk menjawab. Tangan Audrey mendadak lemas. Pikirannya berkecamuk dan dadanya terasa sesak. Kata-kata Ethan masih terngiang-ngiang di telinga Audrey, bagaikan mantra yang dalam sekejap menyihirnya menjadi gadis paling menyedihkan di dunia.
"Drey, kenapa kamu pucat begitu? Apa kamu sakit?" tanya Dave keheranan. Audrey terdiam berusaha mengumpulkan sedikit kekuatannya yang masih tersisa. "Tolong antarkan aku pulang," kata Audrey lirih. Dave yang tampak khawatir bergegas memanggil pelayan untuk memberikan tagihan lalu mengantarkan Audrey pulang.
...----------------...
Sepanjang perjalanan, lidah Audrey terasa kelu. Ia tidak menjawab semua pertanyaan yang diajukan Dave. Setelah tiba di halaman rumah Audrey, Dave menghentikan mobilnya.
"Aku mau bicara sebentar," kata Audrey berusaha tegar. Dave membelai rambut Audrey, "Oke honey bicaralah, aku kira kamu sedang marah padaku."
"Tadi Ethan menelpon. Dia minta kamu segera datang ke lomba balap. Kamu sekarang sudah terlambat."
"Oh, iya aku benar-benar lupa. Tapi itu gak masalah, aku ingin bersamamu malam ini."
"Pergilah, Dave. Bukankah aku ini cuma hasil taruhanmu," suara Audrey mulai serak karena menahan sakit hati. Mata Audrey mulai berkaca-kaca, tapi gadis itu sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak tertumpah.
"Apa maksudmu, honey? A..aku gak ngerti."
"Dave, berhentilah membohongi aku. Ethan sudah mengatakan semuanya ditelpon. Ternyata kamu mendekati aku hanya untuk membuktikan kalau kamu playboy sejati. Kamu berhasil menaklukkan gadis culun dan kutu buku sepertiku. Sekarang kamu sudah berhasil, kenapa kamu masih melanjutkan sandiwara pacaran ini, Dave?"
Dave terkejut mengetahui kalau Ethan sudah membocorkan rahasianya. Namun, Dave berkilah di depan Audrey, "Honey, Ethan itu anak yang konyol dan suka bercanda. Dia hanya ingin kamu percaya dengan leluconnya."
"Ethan gak tau kalau aku yang menerima telpon. Dia menyangka itu kamu, jadi gak mungkin dia mengatakan kebohongan. Dave...aku minta jujurlah padaku sekarang. Tolong, jangan sakiti aku lebih dalam," ucap Audrey sambil terisak.
"Oke, oke, Drey aku minta maaf. Aku mengaku salah padamu. Memang aku dulu menjadikanmu bahan taruhan karena aku penasaran dengan sikapmu yang pendiam dan dingin terhadap cowok. Aku tertantang untuk menaklukanmu. Tapi, setelah aku mengenalmu lebih dekat aku sadar kalau kamu sudah membuatku jatuh cinta. Cintaku ini tulus. Aku sayang padamu dan aku ingin kita terus berpacaran. Maafkan aku, honey..." Dave menatap Audrey lembut sambil menggenggam tangan gadis itu.
"Dave, apa kamu tau hatiku sangat sakit mendengar pengakuanmu. Hatiku sudah dipermainkan. Aku hanyalah sebatas bahan taruhan buatmu. Aku yakin kamu gak akan terus menyembunyikan hal ini dariku kalau bukan Ethan yang mengatakannya. Maaf, Dave, aku gak mampu lagi meneruskan hubungan kita. Hubungan yang diawali dengan kebohongan itu bukan cinta. Sebaiknya kita putus. Jangan menemui aku lagi," pinta Audrey seraya melepaskan genggaman tangan Dave. Hati Audrey terasa ditusuk-tusuk sebilah pisau. Tanpa mempedulikan teriakan Dave yang memanggil-manggil namanya, Audrey keluar dari mobil dan berlari masuk ke dalam rumahnya. Dave pun hanya bisa memukul-mukul setir mobilnya. Keberaniannya untuk mengejar Audrey lenyap, seiring dengan rasa sesal yang kini ia rasakan.
aq lebih lebih & lebih padamu Reiner😍😍😍😍
emak" labil🤣🤣🤣
stelah hasil pnyelidikanmu terkuak,kamu akan mnyesal Reiner😡😡😡😡
Knp Audrey bodoh ea,hnya demi prsahabatan lgsung memutuskan mau" aja...
penderitaanmu akan di mulai dari prnikahan ini Audrey