Adelia Embun Chalandra mengalami kecelakaan mobil saat dia pulang dari camping dengan teman kampusnya. Namun, siapa sangka saat dia membuka matanya dan tersadar bahwa rohnya tidak mampu memasuki tubuhnya kembali. Berkali-kali dia mencoba untuk masuk ke dalam tubuhnya namun entah mengapa seakan ada sesuatu yang membuat dia ditolak oleh tubuhnya sendiri. Dalam keputusasaan Adelia, dia justru mengetahui banyak rahasia yang selama ini disembunyikan oleh keluarganya. Selain itu dia juga bertemu dengan sosok pria yang mampu melihat bahkan menyentuh roh seperti dirinya.
Bagaimana kelanjutannya, yuk simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Berita bahwa Adelia yang telah sadar dari koma telah terdengar oleh ibu dan juga saudari tirinya. Bahkan keluarga Pratama juga mendengar hal tersebut.
"Apa? Dia telah sadar," ucap Jennifer dengan gerakannya yang tertahan.
Dia berusaha menahan dirinya agar tidak terbawa emosi. Apalagi dia sedang berbadan dua saat ini. Dia harus menjaga dirinya dan juga janin yang ada dalam kandungannya. Kalau dia gagal dalam mendapatkan harta kekayaan keluarga Chalandra. Dia masih bisa memanfaatkan keluarga Pratama. Mana mungkin mereka akan membiarkan keturunan mereka terlantar begitu saja.
"Jadi dia sudah bangun? Baiklah terimakasih informasinya."
Jennifer mematikan sambungan teleponnya. Dia sudah merencanakan rencana yang bisa membuat Gilang tidak bisa menikahi Adelia nantinya. Karena setahunya keluarga Pratama ingin menjodohkan keduanya.
"Aku tidak akan membiarkan kamu menikahi Adelia."
Sementara itu di keluarga Pratama. Gilang tampak bahagia mendengar kabar jika Adelia sudah sadarkan diri. Selama ini dia ingin menjenguk Adelia akan tetapi setelah kejadian dia bertengkar dengan Jennifer di kamar adelia. Sejak hari itu dia tidak diinginkan lagi masuk ke dalam ruangan Adelia. Mungkin mereka salah paham dan menganggap dia menggangu ketenangan pasien.
"Pa, ma, ada berita menggembirakan, Adelia sudah sadarkan diri. Kita bisa segera melamar dia," ujar Gilang dengan suka cita. Kedua orang tua Gilang tentu saja setuju dengan apa yang putra mereka katakan.
"Baiklah, nanti mama akan persiapkan beberapa hantaran untuk melamar adelia. Kamu persiapkan dirimu saja. Biar papa nantinya yang mengatur jadwal pertemuan dengan keluarga Chalandra," balas nyonya Pratama.
"Baiklah, ma, aku seneng banget dengernya. Kalau begitu aku mau ke rumah sakit dulu. Melihat kondisinya Adelia terlebih dahulu," pamit Gilang kepada kedua orang tuanya.
Kemudian dia langsung berangkat ke rumah sakit dimana Adelia di rawat. Gilang juga membawakan beberapa makanan kesukaan adelia dan juga sebuket bunga mawar putih, bunga yang menjadi favorit Adelia.
"Aku pasti bisa membuat kamu kembali padaku Del. Karena aku tahu kalau kamu suka banget sama aku. Mulai sekarang aku akan perjuangkan kamu dan tak akan pernah melepaskanmu lagi," ucap Gilang dengan semangat menuju ke ruang sakit. Dia sudah tidak sabar bisa bertemu kembali dengan adelia. Setelah sekian lama gadis itu memejamkan matanya karena koma.
......................
"Jaga dan perketat penjagaan di sini. Jangan pernah biarkan siapapun untuk masuk ke sini. Apalagi orang-orang yang fotonya sudah aku berikan, kalian mengerti!" perintah asisten Deon kepada para bodyguard yang berjaga di pintu masuk ruangan VVIP tersebut.
"Baik tuan," jawab mereka patuh.
"Baiklah kalau begitu aku tinggal dulu."
Asisten Deon pun kembali ke perusahaan. Dia sudah merasa lega akhirnya nona muda keluarga Chalandra sudah sadarkan diri. Dengan begitu tuan mudanya memiliki harapan untuk bisa bersama di alam nyata. Apalagi keduanya juga sudah menikah. Berada dalam sebuah ikatan kuat dan sakral.
Tap
Tap
Tap
"Maaf tunggu sebentar nona, anda dilarang masuk ke sini," cegah salah satu bodyguard saat melihat Jennifer dan ibunya datang ke rumah sakit ingin menjenguk Adelia.
Melihat larangan tersebut membuat Nyonya Nella meradang seketika.
"Heh! Kalian tidak tahu ya siapa kami. Aku ini istri dari Bagas Chalandra, nyonya Chalandra. Dan ini putriku Jennifer Chalandra. Kita ini datang ke sini mau menjenguk putriku, Adelia Chalandra. Kalian jangan sembarangan melarang kamu berdua masuk ya. Aku ini orang tuanya Adelia. Ibunya Adelia. Dan dia adalah kakaknya dari Adelia. Apa-apaan kalian melarang kita berdua untuk masuk. Minggir!" sentak nyonya Nella dengan nada tinggi.
Dia tidak Sudi dilarang masuk seperti itu. Padahal dia adalah ibu sambung dari Adelia. Istri Bagas Chalandra, bagaimana mungkin di usir oleh pada penjaga rendahan.
"Maaf nyonya, kami hanya menjalankan tugas. Dan tuan Bagas sudah menugaskan kami untuk melarang siapapun yang berkunjung ke ruangan nona Adelia. Kamu hanya menjalankan apa yang diperintahkan. Tolong anda berdua bisa saling bekerjasama," tolak penjaga berseragam hitam tersebut.
"Baik, aku akan menelepon suamiku. Dan kita lihat saja nanti siapa yang akan dipecat olehnya," ucap nyonya Nella dengan geramnya karena penjaga itu masih kekeuh tidak memperbolehkannya untuk masuk.
Drrtt
Drrtt
Drrtt
"Halo."
"Halo mas, ini aku dan Jennifer ada di rumah sakit. Kami ingin menjenguk kondisi anak kita. Masak kita dihadang oleh dua penjaga di rumah sakit. Katanya Adelia tidak boleh dijenguk. Ini bagaimana ceritanya mas. Kenapa kita dilarang masuk. Pecat saja pegawai mas yang nggak berguna ini. Mereka sudah tidak sopan dengan ku dan juga Jennifer. Bahkan kami dianggap orang asing padahal Adelia adalah putriku juga kan mas," cerocoa Nella panjang lebar kepada suaminya.
"Adelia memang butuh waktu untuk pemulihan. Jadi dia membutuhkan waktu yang banyak untuk istirahat. Kalian berdua pulang saja."
Klik.
"Halo...."
"Aaaaaaaarrrrkkkkhhh sia-lan......" geram Nella karena diputuskan sepihak oleh suaminya. Perlakuan Bagas sekarang kepadanya sudah tampak berbeda. Entah apa yang membuat pria itu jadi tampak berbeda Dimata Nella.
"Bagaimana ma?" tanya Jennifer yang penasaran. Apakah mereka diijinin masuk kedalamnya.
"Kita pulang saja, Jen. Ayahmu melarang kita masuk. Percuma saja kita di sini," ajak Nella kemudian berjalan pergi dari ruangan Adelia.
"Maksudnya bagaimana ma?" tanya Jennifer namun Nella tidak lagi berkata-kata. Dia sudah merasa malu karena ditolak masuk ke dalam ruangan. Terus juga suaminya tega bener membiarkan dia tidak memasuki ruangan anak tirinya tersebut.
❤️❤️❤️
TBC