Perjalanan hidup seorang wanita bernama Ayesha yang ingin mendapatkan kebahagiaan dari keluarga sang suami yang penuh dengan toxic. Berbagai hinaan dan cacian dari keluarga suami sudah menjadi makanan sehari-hari. Meski begitu, tak sedikitpun suaminya mau membelanya karena takut dicap sebagai anak durhaka.
Dan demi sebuah kata bakti, sang suami tega mencampakkan anak istrinya. Bahkan dia berani bermain hati dengan wanita idaman lain.
Akankah Yesha, bertahan dalam keluarga toxic suaminya?
Atau menyerah, dan mencari kebahagiaannya sendiri?
Ikuti terus cerita ini ya,
Dan jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan Tak Di Sengaja ( 3 )
Vio, yang tengah hamil anak Dika sudah merencanakan sesuatu untuk Dika. Dia memiliki kartu As yang akan membuat Dika mau menikah dengannya. Biarlah, dia akan berkorban di awal, asalkan Dika bisa menjadi miliknya.
Malam Ini Vio datang lagi ke rumah Dika, rencananya dia akan mengajak bu Ayu untuk belanja di Mall. Dengan begitu dia bisa menghasut bu Ayu agar membuat Dika mau menikah dengannya. Ya, kartu As yang dimiliki Vio adalah Bu Ayu. Kali ini dia akan berbaik hati pada bu Ayu agar berpihak padanya, dan membuat Dika mau menikah dengannya. Karena Vio tau, betapa besar rasa bakti Dika pada bu Ayu. Jadi, melalui bu Ayulah Vio akan mencoba peruntungan.
"Selamat malam semuanya... " Sapa Vio kepada semua orang dirumah Dika tanpa tau malu.
Semua orang menatap ke arah Vio dengan pandangan aneh. Kecuali bu Ayu, dia langsung menyambut kedatangan calon mantunya itu dengan tersenyum lebar.
"Eh, Vio. ayo masuk. Dika masih mandi. " Bu ayu Mempersilahkan Vio untuk masuk ke dalam rumah.
"Ada apa lagi, ya? " tanya bu Ayu langsung.
"Nggak ada apa-apa kok bu. Aku cuma pengen ngajak ibu jalan-jalan ke mall mau? Aku yang traktir. " ajak Vio kepada bu Ayu.
"Benarkah? " tanya bu Ayu dengan mata berbinar.
Vio menganggukkan kepalanya.
"Segeralah bersiap, bu. aku tunggu.'" kata Vio.
Bu Ayu langsung masuk ke dalam kamarnya, dan segera bersiap. Jarang-jarang dia pergi ke Mall , di belanjain pula.
Dika yang baru selesai mandi pun heran karena ada Vio disana.
"Mau apa kamu kemari. " tanya Dika yang berjalan menghampiri Vio.
"Nggak ada, aku punya janji sama ibu untuk jalan-jalan ke Mall. " kata Vio cuek.
Mata Dika memicing. Tak lama bu, Ayu datang dengan segala persiapannya.
"Dika, kamu nggak ikut? Ayo kalau mau ikut. " tanya bu Ayu kepada Dika.
"Enggak ah, bu. Males. "
"Ayo, kalau mas Dika mau ikut. katanya mau beli kemeja buat acara ulang tahun perusahaan. Aku yang traktir. " Kata Vio mencoba menarik perhatian Dika.
Dika menoleh ke arah ibunya, bu Ayu pun menganggukkan kepalanya pertanda setuju.
Akhirnya mereka bertiga berangkat ke Mall, yang akan mereka tuju. Dika yang mengemudikan mobil Vio dengan vio yang berada di sampingnya, dan bu ayu yang berada di kursi penumpang.
Mereka sampai di mall dan segera menuju toko tas, baju dan beberapa toko lainnya. Malam ini Vio akan habis-habisan untuk mengambil hati Dika dan ibunya. Biarlah, pengorbanan akan dia lakukan di awal. Setelah mencapai tujuan nya, jangan pernah berharap dia akan mengeluarkan uang secara cuma-cuma.
Setelah banyak belanja Mereka akan pergi dari mall itu, tapi langkah bu Ayu terhenti saat melihat dua sosok yang sangat di kenalnya, sedang duduk di depan toko sepatu. Dengan langkah lebar, dan wajah yang sudah memanas Bu Ayu mendekat ke arah dua orang itu.
Dika yang juga melihat sosok mantan istrinya dan anaknya, hanya bisa tertegun mematung. Membuat Vio yang tidak tau apa-apa merasa kebingungan dengan sikap mereka berdua. Vio lalu mengedarkan pandangan ke arah pandangan yang dituju Dika.
Wajahnya lansung berubah tidak suka melihat dua orang yang menjadi fokus pandangan Dika. Sedangkan bu Ayu sudah berada tepat di hadapan Yesha dan Aksa.
"Ngapain kamu disini. " sapa bu Ayu dengan nada yang tidak ramah.
Yesha memandang ke asal suara yang menyapanya. Dia terkejut, karena melihat mantan mertuanya itu berada di hadapannya. Yesha langsung berdiri dan siap menghadapai kata-kata pedas dari mantan mertuanya itu. Sedangkan Aksa sudah bersembunyi di belakang tubuh ibunya. Dilihatnya, Dika juga mendekat bersama selingkuhannya.
"Aku kemari hanya membawa Aksa bermain, bu. Tidak ngapa-ngapain. Aku hanya ingin membahagiakan anakku. " kata Yesha sambil melirik ke arah Dika. Mungkin saja dengan nada sindiran itu membuat Dika tau diri.
"Lagian, ini tempat umum, siapapun boleh datang kemari. " lanjut Yesha.
Bu Ayu melengos mendengar jawaban Yesha.
"Semua orang boleh kemari, asal mereka punya uang. Sedangkan kamu, apa yang kamu punya. Cuma ngajak anakmu main doang, apa hebatnya." kata bu Ayu dengan sinis.
"Lihat ini, barang belanjaanku. Semua vio yang membelanjakan untuk kami, walau belum jadi istri Dika, tapi dia mau membelanjakan kami berdua. Sedangkan Kamu apa? Wanita miskin macam kamu, nggak pernah belanjain mertuanya dulu. " ujarnya dengan kata-kata yang pedas.
Yesha menanggapinya dengan tersenyum meremehkan.
"Ohh, jadi pacar mas Dika yang membelanjakan nya. Selamat deh, udah punya pacar dan calon menantu orang kaya. Tapi kapan nikahnya ya? kok nggak nikah-nikah. Buruan di nikahkan bu, nanti keburu hamil duluan." Yesha memberikan balasan telak untuk mereka.
Wajah semua orang menengang mendengar kata-kata dari Yesha. Sedangkan Yesha yang melihat perubahan mimik wajah ketiganya mulai mengerti, sepertinya ada yang salah dengan mereka.
"Kenapa kalian semua diam, apa perkataanku ada yang benar? " kata Yesha lagi dengan satu alis terangkat.
"Diam kamu. " bentak bu Ayu, yang tak terima jika kalah bicara dengan Yesha.
"Ada apa ini, kok rame-rame ya? " ujar mama Erina yang melihat Yesha seperti di keroyok tiga orang di hadapannya.
"Oh, nggak apa-apa, bu. Nggak penting juga, Kalian sudah belanja nya? " tanya Yesha kepada mama Erina yang sudah berada di sampingnya tanpa memperdulikan tiga orang di hadapannya.
Bu Ayu yang mendengar kalau mereka tidak penting pun langsung menarik Yesha agar menghadap kearahnya.
"Apa katamu, tidak penting. Aku ini mantan ibu mertuamu dan dia mantan suamimu. " kata bu Ayu dengan ngotot.
Yesha tersenyum meremehkan.
"Tolong garis bawahi kata-kata ibu tadi. MANTAN hanya MANTAN, kita sudah tidak ada hubungan apapun setelah ada kata Mantan di antara kita. " kata Yesha menegaskan.
"Ohhh, jadi ini mantan mertuamu yang kejam itu ?" sahut mama Erina menelisik ke arah bu Ayu.
Bu Ayu yang mendengar kata-kata mama Erina langsung melotot, tak Terima.
"Kamu siapa, apa maksudmu. " kata Bu Ayu sambil menelisik balik penampilan mama Erina dari atas sampai bawah yang terlihat cantik, elegan dan berkelas.
"Perkenalkan, saya calon mertua Yesha. " kata mama Erina dengan percaya diri memperkenalkan diri. Sedang tangan satunya meremas tangan Yesha agar tidak berkata apapun.
Sedangkan Abhi terbatuk mendengar kata-kata dari mamanya, Dika dan Vio sendiri merasa tak percaya dengan kata-kata yang dia dengar barusan. Jihan hanya cengar-cengir mendengar kalimat absurd dari mamanya. Dia juga melarang kakaknya untuk mengatakan apapun.
"Apa...? bagaimana anda mau memiliki menantu miskin seperti dia, janda lagi. " kata Bu Ayu yang masih shock dengan pernyataan dari mam Erina.
"Saya tidak peduli Yesha miskin atau kaya, janda atau bukan. Yang aku tau, dia adalah wanita yang baik. dan kalaupun dia janda, dia adalah janda terhormat yang sudah berjuang untuk keluar dari keluarga suaminya yang tidak tau diri seperti kalian. Hanya orang bodoh yang mau melepaskan Yesha menjadi istri dan menantu. " ucap mama Erina dengan sangat kesal dan menunjukkan jari telunjukkan ke wajah bu Ayu.
"Ayo, Yesha, Aksa kita pergi dari sini. " mama Erina langsung menarik tangan Yesha dan Aksa untuk pergi dari sana.
Bu Ayu merasa tertegun mendengar setiap kata yang terucap dari mulut mama Erina, dia tidak bisa membalas kata-kata mama Erina. Begitu juga dengan Dika yang merasa tertampar dengan semua kata-kata dari mama Erina.
Setelah sudah jauh dari pandangan Dika dan Ibunya, Mama Erina berhenti dan melepaskan genggaman tangannya dari Yesha dan Aksa.
"Maafkan ibu, Yesha. Bukan maksud ibu berkata seperti itu tadi. Ibu hanya ingin memberikan pelajaran kepada mantan ibu mertuamu itu. Emosi ibu dibuatnya tadi " kata mama Erina yang merasa tak enak hati. Tapi dalam hatinya tak hentinya dia mengaminkan semua ucapannya tadi.
"Nggak apa-apa, bu. Aku mengerti. " ujar Yesha pada akhirnya. Walaupun dia juga merasa sungkan dengan Abhi. Karena harus membawa-nawa Abhi dalam masalahnya.
"Maafkan aku, mas. Sudah membawa kamu dalam masalahku. " kata Yesha beralih ake Abhi.
Abhi hanya mengangguk menanggapi ucapan Yesha.
"Nggak Apa-apa, ini bukan salahmu sepenuhnya. " kata Abhi sambil melirik mamanya.
"Ayo kita pulang, ini sudah larut malam. " Jihan pun ikut bergabung dalam obrolan.
Akhirnya mereka pun keluar dari mall itu dan memutuskan untuk kembali pulang. Sungguh malam ini penuh kejutan untuk Yesha. Mulai dari bertemu Abhi, menyuapi Abhi, bertemu dengan mantan ibu mertuanya yang kejam dan terakhir, harus berpura-pura jadi calon istrinya Abhi. Benar-benar sebuah kejutan tak terduga yang harus di alami Yesha malam ini.
tdk pake it's.
terimakasih
yg bener namanya siapa ..?