NovelToon NovelToon
My Love My Baby Sitter

My Love My Baby Sitter

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Sudah Terbit / CEO / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:87.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Demi untuk menghindari perjodohan dengan seorang juragan tanah oleh pamannya sendiri, Fatimah pergi meninggalkan kampung halamannya, terpaksa meninggalkan sang kakek yang telah membesarkannya dari kecil.

Fatimah beruntung karena sesampainya di kota, dia bertemu dengan nenek yang baik hati yang memintanya untuk bekerja sebagai pengasuh cucunya, Zahra.

Kepribadian dan kecantikan Fatimah rupanya mampu membuat Aditya, majikannya jatuh hati padanya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curahan Hati

Pintu terbuka perlahan..

Tapi Fatimah tidak juga keluar, tiba tiba dia mengeluarkan koper secara perlahan lahan tanpa mengeluarkan tubuhnya dan memberikannya kepada Aditya dan dia membiarkan pintu itu terbuka kira kira sejengkal.

Aditya menerima koper dari Fatimah, dia berpikir mungkin istrinya meminta dia untuk membukakan koper itu, segera dia berjongkok untuk membuka koper.

Mata Aditya terbelalak melihat isi koper yang dipenuhi Lingerie.

Dia kemudian tersenyum dan mengerti apa yang sedang terjadi.

Aditya terduduk sambil menyandarkan badannya pada pintu yang hanya terbuka kira kira sejengkal, ternyata Fatimah juga sudah melakukan hal yang sama dari tadi.

Mereka kini duduk saling membelakangi dan hanya terhalang oleh pintu.

"Haruskah sepulang nanti kita memecat mereka?" Tanya Aditya tentu saja dengan nada bercanda.

Mendengar pertanyaan Suaminya Fatimah tersenyum

"Pasti nenek yang menyuruh mereka.." Jawab Fatimah.

"Apa yang harus kulakukan?" Tanya Aditya.

"Tidak ada.." Jawab Fatimah

"Kamu ingin aku pejam misalnya.." sambung Aditya.

Fatimah tersenyum mendengar perkataan Aditya.

"Tidak.." Jawab Fatimah.

Keduanya kemudian terdiam beberapa saat.

"Terus...?" Lanjut Aditya.

Fatimah tidak bisa menjawab, dia tidak tahu apa yang harus dikatakannya.

"Aku malu.."

"Aku mengerti.." Ucap Aditya dengan lembutnya.

Mereka terhening beberapa saat, sibuk dengan pikirannya masing masing.

"Boleh aku bertanya sesuatu..?" Kata Fatimah memecah lamunan Aditya.

"Tentu saja" Jawab Aditya

"Sejak kapan kamu punya perasaan kepadaku?"

Aditya tersenyum.

"Aku tidak tahu pasti"

"Kenapa kamu bisa menyukaiku?" Lanjut Fatimah.

"Banyak sekali alasannya" Jawab Aditya.

"Salah satunya?"

"Zahra" Jawab Aditya Sontan.

Fatimah mengangguk tanda mengerti.

"Aku tak pernah melihat melihat orang yang tulus menyayangi Zahra selain nenek, dan tiba tiba kamu datang"

"Ibu kandungnya saja mengabaikannya"

"Tetapi kamu tulus menyayangi Zahra"

"Zahra juga sangat menyayangimu"

"Dan banyak hal lagi" Ucap Aditya sambil tersenyum.

Mereka terdiam lagi.

"Kamu sendiri, apa pernah jatuh cinta" Tanya Aditya.

Fatimah tersenyum.

"Tentu saja, dan sekarang aku sedang merindukannya" Jawab Fatimah dengan santai.

Seketika Aditya terkaget, dia membenarkan posisi duduknya.

Angga.

Aditya meyakini kalau pria itulah yang dimaksud Fatimah, rasa cemburu menyeruak dalam hatinya. Apalagi Fatimah bilang sangat merindukan lelaki yang dicintainya, seketika dia ingat perkataan nenek yang mengatakan bahwa Angga pernah melamar Fatimah di depannya.

"Tapi aku tidak pandai mengekspresikan rasa cintaku padanya" Lanjut Fatimah lagi.

Aditya masih terdiam, hatinya terbakar oleh rasa cemburu. Dia menyesal telah menanyakan hal itu kepada Fatimah.

Mereka lagi lagi terdiam, Aditya tidak tahu harus berkata apa. Mendengar Aditya tidak mengatakan apapun Fatimah kembali bertanya.

"Kamu tidak ingin tahu siapa yang aku cintai..?"

Sontan Aditya menjawab.

"Siapa?" Dengan sinisnya.

"Kamu" Jawab Fatimah.

"Siapa lagi, karena kamu yang pertama segalanya buat aku"

"Menyentuh tanganku, mencium keningku, memelukku, kamu yang pertama"

"Aku merindukanmu walau kamu di depanku" Lanjut Fatimah.

Tidak bisa dibayangkan bagaimana perasaan Aditya mendengar hal itu, hatinya berbunga bunga, rasa bahagia menyeruak dalam hatinya.

Rasa menyesal pun ada, karena tadi dia sempat mencemburui Angga.

"Sudah kubilang aku tidak pandai mengekspresi kan rasa cintaku, maka kamu tidak menyadari cintaku kepadamu" Terang Fatimah.

Ingin rasanya Aditya membuka pintu itu dan memeluk Fatimah.

"Apa kamu kira aku mencintai orang lain?" lanjut Fatimah masih dibalik pintu.

"Iya, aku takut kamu malah mencintai orang lain, bukan aku" Jawab Aditya.

"Siapa orang lain yang kamu maksud?"

"Angga?" Tanya Fatimah.

"Sebelumnya juga aku berpikir kalau aku mencintainya, dialah juga jodohku" Lanjut Fatimah.

"Dia selalu ada untukku, membantuku dalam banyak hal, tapi ternyata itu bukan cinta, aku menyayanginya sebagai seorang kakak"

Mendengar itu Aditya lega.

Kini dia merasa senang karena hati Fatimah sepenuhnya untuknya.

"Apa kamu tahu, aku sangat senang mendengarnya" ucap Aditya.

"Aku kira kamu membenciku karena kamu selalu menghindariku"

Fatimah tersenyum.

"Aku hanya merasa tidak pantas untukmu.." Jawab Fatimah.

"Aku hanya orang biasa, gadis kampung, seorang yatim piatu yang tidak punya apa-apa, tidak bersekolah tinggi"

Aditya kaget mendengar perkataan Fatimah.

Ternyata Fatimah selama ini merasa terganggu dengan pemberitaan di televisi.

"Kamu berharga bagiku,lebih dari apapun" Jawab Aditya.

"Kuharap kamu tidak mendengar omongan orang lain" Lanjut Aditya.

Mereka lagi lagi terdiam, sibuk dengan pikirannya masing masing.

Aditya berpikir apakah perlu dia meminta anak buahnya untuk mengurus seputar pemberitaan dirinya dan Fatimah yang kini terus beredar di televisi dan media sosial.

Sedangkan Fatimah memikirkan apa ucapan Aditya.

"Kamu akan masuk angin kalau disana terus.." Ucap Aditya sambil berdiri.

Fatimah tahu kalau Aditya beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu masuklah, dan segera tidur, aku akan tidur di gazebo di samping kolam renang itu " Kata Aditya sambil berjalan menuju ke arah luar kamar.

"Tunggu" Kata Fatimah.

Ternyata Fatimah sudah keluar dari kamar mandi.

Mengenakan Lingerie warna hitam transparan, sehingga terlihat jelas badannya yang ramping dengan CD dan Bra dengan warna senada yang terlihat jelas dibalik lingerie yang dia kenakan.

Aditya menoleh, membalikkan badan melihat Fatimah dengan rambut lurus hitam panjang yang melambai lambai tertiup angin yang masuk dari jendela.

Aditya menatap Fatimah tanpa berkedip.

Ditatap seperti itu Fatimah hanya bisa menunduk.

Aditya maju perlahan menghampiri Fatimah. Terus mendekat kemudian memeluknya.

Fatimah menerima pelukan Aditya dengan melingkarkan kedua tangan di punggung suaminya.

"Kamu sudah siap membuat adik buat Zahra?" Tanya Aditya berbisik di telinga Fatimah.

Fatimah menganguk malu.

Tangan Aditya memegang wajah Fatimah dan ******* bibirnya sambil perlahan-lahan mendorongnya kearah tempat tidur yang tidak jauh dari sana, dan semuanya berlanjut diatas tempat tidur.

1
Muslimah 123
🌷🌷🌷🌷
filis 12
Luar biasa
Linda Yani
kasiannya bang Romi 🤪🤪🤪
Linda Yani
nenek pake acara ngintip 😀😀😀😀
MaLovA
woiii sholat duluu fatimah🤣
dewi
Gpp ikut, yg penting gak jadi pelakor aja..
dewi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dewi
adiknya
dewi
kalah saing 🤣🤣🤣🤣🤣
dewi
gagal dah bertempur 🤭
dewi
yg mana?....
dewi
datang pengganggu... 🤦
dewi
ini ceritanya saling mengutarakan cinta dibalik pintu kamar mandi?.. 🤭
dewi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
dewi
🤣🤣🤣🤣🤣
dewi
pancet 😂😂
dewi
nyesel deh.. 😏
dewi
pak Sobri dan ayu kemna?...
dewi
😂😂😂😂😂
dewi
Fatimah takut euy 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!