Jiang Xia Yan merupakan putri bungsu dari seorang jenderal perang pada masa kekaisaran Ming Qi adalah wanita bodoh yang jatuh cinta dengan pangeran kedua Ming Shin yang pada akhirnya mati mengenaskan atas nama cinta.
Bukan hanya mati ditangan suaminya sendiri, Jiang Xia Yan juga menyebabkan Klan Jiang musnah ditangan Ming Shin.
Padahal Jiang Xia Yan sudah berkorban banyak untuk Ming Shin hingga bisa membuat lelaki yang sangat dicintainya itu bisa menjadi kaisar Ming setelah berhasil menggulingkam kekauasaan sang ayah.
Jiang Xia Yan mati dengan dendam yang mendalam....
Pada saat yang sama, ada seorang CEO wanita yang berhati dingin dan kejam bernama Agatha Wein yang juga mati mengenaskan ditangan sekelompok lelaki yang cintanya ditolak dengan kasar olehnya.
Agatha diberi kesempatan hidup didalam raga Jiang Xia Yan....
Mampukah Agatha bertahan hidup & membalaskan dendam Jiang Xia Yan?
Bisakah Agatha menemukan cinta dijaman kuno ini dan membuat hatinya yang dingin menjadi hangat ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA LICIK
Keluarga kedua dan keluarga ketiga sudah tak sabar ingin melenyapkan Jiang Xia Yan secepatnya setelah putri mereka mendapatkan malu selama ujian berlangsung.
Undangan dari pangeran Ming Qianfan akan mereka jadikan senjata untuk bisa mengusir Jiang Xia Yan secara tidak langsung dari kediaman keluarga besar Jiang sebelum kedua orang tuanya kembali.
“ Nona, apakah anda akan menulis surat untuk tuan besar Jiang ?...”
“ Masalah ini sangat serius, hanya dengan kedatangan tuan besar Jiang maka rencana licik keluarga kedua dan ketiga bisa digagalkan….”, ucap Lin cemas.
“ Mengirim surat sekarang pun percuma karena ayah dan ibu juga memerlukan waktu untuk perjalanan kembali, setidaknya paling cepat tiga minggu mereka baru akan sampai….”
“ Untuk sementara waktu, hanya diri kita sendiri lah yang bisa mengatasinya….”, ucap Jiang Xia Yan santai.
“ Tapi nona…ini bukan masalah sepele. Tapi menyangkut pangeran Ming Qianfan, adik kaisar Ming Qin…”, Kiew terlihat lebih panik daripada Lin.
“ Kalian semua tenang saja, aku punya cara sendiri untuk mengatasinya….”, Jiang Xia Yan masih berbicara dengan santai membuat keempat pelayan pribadinya merasa sangat gemas.
“ Aku sangat lelah setelah melakukan ujian seharian. Aku ingin beristirahat lebih awal….”, ucap Jiang Xia Yan sambil melangkah masuk kedalam kamar.
Begitu pintu kamar Jiang Xia Yan ditutup dari dalam, keempat pelayannya tak ada yang berani untuk menerobos masuk, meski hati mereka masih sangat khawatir.
“ Semoga saja nona benar – benar bisa mengatasi masalah berat ini….”, itulah harapan keempat pelayan pribadi Jiang Xia Yan dalam menghadapi ke keras kepalaan nona mudanya.
Sementara, Qianyi dan Ruo Xinxin sudah berada dikediaman utama Jiang dan berbincang dengan nyonya besar Jiang untuk menyampaikan perihal undangan dari pangeran Ming Qianfan.
“ Kurasa semua ini harus segera dilaksanakan sebelum Jiang Shing datang, jika tidak…aku tidak akan bisa mengatasi amarahnya….”, ucap nyonya besar Jiang serius.
Nyonya besar Jiang sejak dulu membenci Jiang Shing karena lelaki itu lahir dari istri sah tetua Jiang dan sangat disayang.
Selama lelaki itu masih hidup, dia sangat membanggakan dan memanjakan Jiang Shing membuat nyonya besar Jiang sebagai istri kedua sangat cemburu.
Sangat sulit baginya untuk bertahan dalam ketidak adilan kasih sayang tersebut sampai kematian tetua Jiang membawa harapan baginya.
Meski berhasil mendapatkan kediaman utama dan gelar sebagai nyonya besar Jiang nyatanya kekuatan militer yang menjadi kekuatan keluarga Jiang tak bisa jatuh ketangannya.
Kekuatan militer keluarga Jiang diwariskan kepada putra sahnya Jiang Shing hingga membuat lelaki tersebut tak bisa disentuh.
Bahkan kaisar pun tak berani untuk mengusiknya secara terang – terangan karena takut akan kekuatan yang ada.
Ditambah lagi Jiang Shing menikah dengan Xiao Mei, putri kedua keluarga Xiao yang juga memiliki kekuatan hebat dibidang militer, tak kalah dengan kekuatan militer milik keluarga Jiang.
Membuat anak tirinya tersebut semakin tak bisa disentuh secara langsung. Maka dari itu, nyonya besar Jiang mentargetkan Jiang Xia Yan sebagai sasarannya.
Untuk seorang wanita tidak ada yang lebih menyakitkan daripada membuatnya menikah dengan seseorang yang akan membawanya kedalam kesengsaraan.
Itulah kenapa nyonya besar Jiang menyetujui usul dua menantunya untuk menikahkan Jiang Xia Yan dengan pangeran Ming Qianfan yang terkenal sangat buruk dalam memperlakukan wanita.
Nyonya besar Jiang pun hendak menyuruh putra pertamanya Jiang Quon untuk mengirim seseorang kekediaman pangeran Ming Qianfan untuk memberitahukan mengenai rencananya yang hendak menikahkan adik kaisar tersebut dengan cucu perempuan ketiganya.
Tapi tindakan tersebut dicegah oleh Qianyi dengan alasan jika keduanya masih perlu waktu untuk saling mengenal terlebih dahulu agar bisa akrab nantinya.
“ Baiklah…kamu atur saja semuanya. Yang jelas, jangan terlalu lama….”, ucap nyonya besar Jiang sebelum beranjak pergi kedalam kamarnya.
Jiang Xiuying dan Jiang Xialun terlihat snagat gembira waktu mendengar jika rencana mereka untuk menyingkirkan Jiang Xia Yan selamanya akan berhasil.
Kekecewaan karena telah gagal dalam ujian kini telah terobati dengan berita mengembirakan jika pada akhirnya Jiang Xia Yan akan hidup menderita.
“ Siapa suruh dia unjuk diri selama ujian berlangsung….”, ucap Jiang Xiuying sinis.
“ Kuharap kali ini rencana bibi kedua bisa berhasil….”, ucap Jiang Xialun penuh harapan.
Kedua gadis itupun kembali ke kediaman mereka masing – masing untuk beristirahat dengan hati tenang dan gembira.
Sementara ditempat lain, seorang lelaki paruh baya berpakaian mewah duduk bersandar dijendela kamarnya sambil menikmati keindahan bulan diatas langit.
Pakaian lelaki itu sangatlah bagus, tapi dia dilahirkan dengan penampilan gelap dan menyeramkan. Hanya kekuasaan yang bisa membuat semua orang tunduk dan patuh kepadanya.
“ Sudah disampaikan dengan jelas kepada keluarga Jiang ?...”, ucapnya dengan suara serak dan berat.
“ Melapor yang Mulia. Semua sudah diatur oleh nyonya kedua dari keluarga Jiang. Tiga hari lagi gadis dari keluarga Jiang akan pergi ke kuil Guandong untuk berdoa….”, ucap bawahannya menunduk hormat.
“ Tiga hari….”, pangeran Ming Qianfan mengkerutkan kening dengan jejak ketidak senangan melintas dimatanya.
“ Pergi dan persiapkan hal – hal yang perlu dipersiapkan. Sudah sangat lama benwang tidak bertemu dengan seseorang yang begitu menarik hati….”, ucapnya tersenyum licik.
Bawahannya tersebut langsung pergi begitu lelaki tersebut melambaikan tangannya dan segera melaksanakan perintahnya.
Pangeran Ming Qianfan sendiri tidak tahu sejak kapan dia memiliki seksual menyimpang ini. Yang jelas, setiap harinya dia akan menjadi lebih kejam dan sesat, ada banyak wanita yang mati ditangannya setelah bercinta.
Dan dia, tak bisa menghentikan hal tersebut karena sudah menjadi candu baginya. Pada saat dia melihat Jiang Xia yan begitu kejam terhadap Lin Hao, hasrat seksualnya tersebut muncul.
“ Seekor kucing liar yang tahu bagaimana melawan akan lebih nikmat daripada semua balok kayu yang indah….”, gumannya sambil menjilati bibirnya dengan tatapan mesum.
Dia terlihat membayangkan hal menarik apa yang akan dia lakukan bersama putri jenderal besar Jiang tersebut.
Meski dia sangat tahu bagaimana kejamnya Jiang Shing dan seberapa kuat kekuatan militer milik keluarga Jiang, tapi dirinya tak takut.
Baginya, mendapatkan kepuasan lebih dari segalanya meski dia harus mempertaruhkan segalanya sekaligus.
Tanpa lelaki itu sadari, ada bayangan hitam yang langsung melesat pergi begitu mendapatkan informasi penting tersebut.
“ Tiga hari lagi…kuil Guandong….”, guman Feng Mo Tian tersenyum licik.
“ Kurasa aku juga harus berdoa disana pada hari itu….”, Feng Mo Tian segera melambaikan satu tangannya dan pengawal bayangan tersebut langsung melesat pergi dengan cepat.
“ Ternyata mereka sangat tidak sabaran….”, ucap Feng Mo Tian terkekeh.
Melihat jika keluarga kedua Jiang bergerak dengan cepat namun justru orang yang menjadi target tetap tenang dan biasa – biasa saja membuat Feng Mo Tian ingin menyaksikkan sendiri apa yang akan direncanakan oleh gadis muda itu sehingga bisa sangat percaya diri.
Didalam kamar, Jiang Xia Yan yang duduk dalam posisi lotus sudah berhasil meningkatkan kultivasinya sampai pada tingkat langit kedua.
Tian wan, pengawal bayangan milik Feng Mo Tian hanya mengernyitkan alis mengetahui jika gadis muda tersebut baru saja menembus kultivasi tingkat langit hanya dalam waktu sekejap.
Begitu aura kekuatan tersebut hilang, diapun segera melesat pergi untuk melaporkan perkembangan yang ada kepada tuannya.
“ Kurasa, pangeran Ming Qianfan tidak lah buruk sebagai langkah awal untuk menghancurkan keluarga kaisar Ming Qin….”, guman Jiang Xia Yan tajam.
Karena tidak banyak ingatan tentang pangeran Qianfan, maka dia hanya bisa mengandalkan kekuatan dirinya sendiri dan kemampuannya untuk menyelesaikan masalah yang ada.
“ Jika bisa, aku juga akan membuat perhitungan langsung dengan keluarga kedua dan ketiga dalam masalah ini. Sekali mendayung dua pulau terlampaui….”, ucap Jiang Xia Yan tersenyum puas.
Keluarga kedua dan ketiga sama sekali tak akan menyangka jika Jiang Xia Yan akan kembali membalikkan keadaan hingga kemalangan akan menimpah mereka sendiri nantinya.