NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:64.2k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sembilan Belas

Bimo, kalau kehidupan selanjutnya itu benar-benar ada, mari jangan bertemu dalam kesempatan apa pun. Dan hiduplah dengan sangat baik tanpa pernah mengenalku. Bahkan jika semesta mempertemukan kita lagi tanpa sengaja, marilah mencoba untuk tidak saling kenal.

Audi masih terisak hingga sampai di terminal. Dia turun dan langsung masuk ke salah satu bus yang akan membawanya ke satu kota. Perjalanan yang akan dia tempuh sekitar enam jam. Sementara mungkin akan menginap dulu sebelum mencari tempat tinggal.

Bus akan berangkat pukul enam pagi. Menjelang keberangkatan Audi menjadi gelisah. Dia takut sekali jika Bimo menyusul. Namun, dia menepisnya.

"Mana mungkin Bimo akan mencari'ku, merasa kehilangan saja tidak. Justru dia mungkin akan senang karena aku pergi tanpa dia harus mengusir," ucap Audi bermonolog dengan dirinya sendiri.

Sementara itu di rumah kediamannya, Bimo baru saja bangun. Dia lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah rapi dia keluar dari kamarnya.

Bimo melangkah dengan penuh percaya diri menuju dapur. Dia mengenakan jas rapi berwarna biru navy, dasi yang terikat rapi, dan sepatu kerja yang mengkilap. Setiap langkahnya mengeluarkan bunyi yang khas, seolah-olah dunia ingin melihat jejaknya. Tapi, ada sesuatu yang aneh. Suasana di rumah terasa sunyi. Biasanya, suara riuh dari dapur akan menyambutnya, di mana Audi, istrinya, sibuk menyiapkan sarapan. Namun pagi ini, hanya ada keheningan.

"Audi ...." Bimo memanggil sambil melangkah ke dapur, berharap mendengar jawaban dari wanita itu. Tetapi, yang dia temui hanyalah meja makan dengan hidangan yang siap untuk dimakan. Pandangannya meneliti sudut dapur, namun Audi tidak ada di sana. Bimo berpikir sejenak, mungkin Audi masih di kamar. Mungkin dia masih menjaga Ghita, putri kecilnya yang baru berusia satu tahun.

Dengan rasa penasaran, Bimo menuju kamar anaknya. Makin mendekati pintu, dia menjadi lebih cemas. Perlahan, Bimo membuka pintu kamar yang tertutup. "Audi ... kamu di dalam?" tanya Bimo. Namun, apa yang dia lihat di dalam kamar membuatnya terdiam. Hanya ada bibi pengasuh, yang dengan lembut menggoyangkan Ghita di dalam gendongan.

"Oh, Pak Bimo!" sapa bibi, terkejut saat melihatnya. "Ghita sedang tidur, jadi saya hanya menunggu di sini."

"Eh … Bibi, di mana Audi?" tanya Bimo, suaranya bergetar. "Apa Bibi tadi sudah menemuinya?"

Bibi menggelengkan kepala. "Belum, Pak. Tadi pagi saya tidak melihatnya. Mungkin ke luar sebentar?"

Hati Bimo berdebar. Rasanya ada yang tidak beres. Pikirannya melayang, membayangkan semua kemungkinan terburuk. "Tapi, dia biasa memberitahuku jika pergi. Hari ini ada apa? Kenapa semuanya terasa tidak biasa?"

Bibi pun terlihat bingung. "Mungkin ada urusan mendadak, Pak. Mungkin nanti dia kembali."

"Mungkin," jawab Bimo, namun hatinya menolak rasa optimis itu. Dia merasa gelisah. Tanpa berkata apa-apa lagi, dia menuju lemari pakaian Audi. Dengan cepat membuka pintu lemari. Mata Bimo melotot lebar, terkejut ... ketika melihat isinya. Kosong. Hanya tersisa beberapa gaun dan aksesori yang terlihat tidak terpakai. Yang lainnya sudah tidak ada.

“Tidak … ini tidak mungkin,” Bimo berbisik pada dirinya sendiri. Kakinya lemas, dan seolah kehilangan kekuatan untuk berdiri. Pandangannya berpindah dari lemari ke bibi, berharap menemukan jawaban. “Apa ini? Di mana semua pakaian Audi?!”

Bibi tampak terkejut dan berusaha mencari jawaban, tetapi tidak bisa menemukannya. “Mungkin Bu Audi memindahkannya ke kamar lain? Sebaiknya Pak Bimo meneleponnya.”

Bibi terlihat gugup. Dia takut Bimo tahu jika dia sedang berbohong.

Bimo meraih ponselnya dari saku dan menelusuri daftar kontaknya. Tangan kanannya bergetar saat dia menelusuri nama Audi, tetapi suara dalam hatinya menolak untuk menekan nomornya. Dalam suasana panik, berpikir bahwa mungkin, hanya mungkin, Audi sedang pergi untuk berbelanja atau hal sepele lainnya.

“Tapi kenapa dia tidak memberitahuku?” Bisiknya pada diri sendiri.

Bimo memikirkan kejadian dari hari-hari terakhir. Dia ingat kalau beberapa kali telah melakukan kesalahan dan membuat istrinya marah. Padahal dia menyadari kesalahan itu dan ingin memperbaikinya, tapi kenapa Audi justru memilih pergi. "Apakah dia lelah dan bosan dengan sikapku selama ini?" tanya Bimo dalam hatinya.

“Bibi, jika kamu mengetahui sesuatu mengenai Audi, tolong kabari aku!" seru Bimo.

“Baiklah, Pak. Jika ada apa-apa, saya pasti akan memberitahu,” jawab bibi, tetapi jawaban itu seperti angin yang berlalu, tidak memberikan ketenangan bagi jiwa Bimo.

Bimo menutup pintu lemari dengan kasar, tidak mau membayangkan apa yang terjadi. Dia merasa sebuah ketidakpastian melanda hidupnya. Di satu sisi, pikirannya terlintas kemungkinan bahwa Audi mungkin hanya pergi untuk waktu yang singkat. Tapi, dengan membawa pakaian yang banyak, itu sangat mencurigakan.

Air matanya mulai menggenang di pelupuk mata. “Tidak, ini tidak bisa terjadi. Aku harus mencarinya,” ucap Bimo dalam hati. Suara hati yang lain menciptakan keributan dalam pikiran Bimo. "Bagaimana dengan Ghita? Si kecil itu tidak bisa ditinggalkan tanpa seorang ibu!'

“Bibi, tolong jagalah Ghita. Aku … aku akan keluar sebentar,” ucap Bimo terbata, meraih kunci mobilnya dan bergegas menuju pintu depan.

“Baik, Pak." Bibi menjawab pelan. Dalam hatinya kasihan juga melihat Bimo. Tapi dia dapat mengerti dengan keputusan Audi, karena tahu bagaimana pria itu bersikap dengan istrinya yang tak pernah dianggap.

Namun, Bimo sudah terlalu terbenam dalam rasa paniknya. Kakinya melangkah cepat, memburu waktu yang seolah sangat berharga. Di luar, hari sudah mulai terang. Mobilnya tertata rapi di halaman depan. Dalam bayangan pikirannya, Audi ada di mana-mana - di supermarket, di rumah teman, atau mungkin di lokasi baru yang dia rencanakan untuk melanjutkan hidupnya tanpa Bimo.

Bimo langsung masuk ke mobil, menghidupkan mesin. Suara mendengung mesin itu menambah ketegangan di dalam dadanya. Dia teringat semua yang pernah dia lakukan pada wanita itu. Bimo merasa sangat menyesal karena telat meminta maaf. Padahal dia ingin melakukan semua itu saat ulang tahun pertama putrinya. Dia ingin memulai semua dari awal dan memperbaiki semua kesalahannya.

Mobil melintas cepat di jalanan, melalu jalan-jalan yang mereka lewati bersama. Bimo terus berpikir, mencari tahu ke mana Audi mungkin pergi. Apakah dia memiliki teman dekat yang bisa menjadi petunjuk? Atau mungkin saja ada profil di media sosial yang bisa memberikan sedikit gambaran.

"Tapi teman Audi yang aku kenal cuma Rani, istriku. Audi ... kemana aku harus mencarimu?"

Semakin jauh jari-jari Bimo menggenggam kemudi, semakin gelap rasa paniknya. Dia tidak bisa mempercayai bahwa istrinya akan pergi dari hidupnya tanpa penjelasan. Insiden kecil menjadi beban yang tertumpuk berat di dalam hatinya. Dan di detik itu, satu pertanyaan terus berputar di benak Bimo.

“Di mana kamu, Audi?”

1
Rini
Audy Daniel, Bimo buang kemana ke terserah Thor 🤭😂😂😂
keke global
audi dan daniel pokoe, maksaaaa... terseraaah bimo ma siapa kwkwkwkwk
Retno Harningsih
up
Muhammad Dimas Prasetyo
mulai mencium kecurigaan jangan jangan Bimo dan Daniel saling mengenal
keke global
ketauan kan rani iri sm audi
Diyah Pamungkas Sari
wkwkwkwkwwkk, mamposss!!! audy bahagya lah disana, biar si kampret2 tuh nyesel bgt
Angga Gati
request sm kak othor ending audi jgn balikan sm bimo
semoga ending audi sm daniel😘
mom'snya devadhamian
tuh syukur orang yang paling di agung2 kan dan di cintai ngebohongin..rasain lu Bimo..nyesel pastinya sekarang kan 👏👏👏
Ida Nur Hidayati
waduuh kebohongan apa ya yg disembunyikan Rani...
Citra Aprilona
audi keburu diambil daniel
Teh Euis Tea
jd penasaran apa ya yg di tulis rani dibuku diarynya?
Eka ELissa
nah....loh....rasain udh di kdalin ma Rani slma ini......pdhl yg tau kmu kn Audy cumn kmu tega sakiti dia cumn krna kbooongan Rani yg jht itu
Eka ELissa
tu...yg kmu kira baik trnyata culas kan....
Eka ELissa
wah Rani py cem ceman tu di blkng kmu atau...Gita jgn2 bukn ank mu....iiuuh serem... trnyata yg kmu kira baik ternyata busuk ...
Eka ELissa
kini Bru krasa kn lok Audy itu tulus dgn mu kmu aj udh kna hasutan Rani yg jht itu...
Eka ELissa
suruh Rani kmbali moo...minta urusin kmu...kn Audy udh GK ada/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Vita
othor maaf y klo visa bimo sm audy bener2 pisahin y jgn smp balikan lg dah t mst da anaknya bimo
tlg y kebanyakan novel istri minggat gr2 suami pst balikan lg klo ni tlg y bubarin mrk
krn q dah skt ht bett sm si bimo
🤣🤣🤣
Fitria Syafei
Menyesal kah kau Bimo 😏 mama yang cantik kereeen 😍😍
Retno Harningsih
up
Maisya
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!