Olivia Hazelle Zerga tidak pernah bermimpi akan menjadi orang ke-tiga dalam pernikahan Atharva Kaivan Malik yang merupakan kakak dari sahabatnya.
Kekecewaan Kaivan terhadap istrinya membuat pria itu menjadikan Hazelle sebagai pelampiasan cintanya.
Hazelle yang tahu dirinya hanya dijadikan pelampiasan oleh Kaivan perlahan pergi dari hidup pria beristri itu. Apalagi saat mengetahui dirinya tengah mengandung benih Kaivan.
"Aku mencintaimu tanpa syarat harus memilikimu, Mas." Olivia Hazelle.
Akankah Kaivan dan Hazelle bersatu setelah Kaivan tahu jika selama ini Hazelle menyembunyikan putranya ?
Ataukah Hazelle akan kembali terluka setelah rahasianya selama pelariannya terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 32
Hazelle hanya diam saja saat Harleya menghambur ke pelukannya. Namun tidak dengan air matanya yang mengalir sama derasnya dengan air mata milik Harleya. Perlahan Hazelle membalas pelukan Harleya dan keduanya menangis saling berpelukan.
"Maafkan aku, Zelle!"
Harleya terus meraung dalam pelukan Hazelle. Air matanya semakin deras tat kala Hazelle membalas pelukannya. Gadis itu tidak menyangka Hazelle masih mau memaafkannya, setelah Harleya menyakitinya dengan sangat keterlaluan.
"Jadi, kita baikan, kan? Kita sahabatan lagi kan, Zelle?"
Harleya menatap Hazelle dengan tatapan sendu. Harleya masih merasa takut jika Hazelle akan kembali menolaknya. Namun anggukan kepala Hazelle membuat Harleya tak kuasa menahan rasa bahagianya.
"Dari awal, kamu yang memutuskan hubungan persahabatan kita. Aku tidak pernah menyetujuinya."
"Maaf!"
Keduanya terus saling memeluk menebus waktu di masa lalu yang terbuang sia-sia.
Dalam setiap pertengkaran, amarah, emosi dan sakit hati adalah perasaan wajar yang setiap manusia pasti merasakannya. Namun harus ada salah satu yang mengalah di setiap akhir pertengkaran.
Dan Hazelle memilih mengalah pada egonya. Rasa sakit akan perkataan sang sahabat, biarlah Hazelle anggap ke-tidak sengajaan. Karena saat itu amarah sedang menguasai Harleya.
Hazelle juga tidak membenarkan perbuatannya, wanita cantik itu sepenuhnya sadar, menjadi orang ketiga dalam rumah tangga Kaivan sangatlah salah. Walaupun masalah rumah tangga Kaivan dan Annette terjadi jauh sebelum Hazelle datang, namun tetap saja posisi Hazelle salah, karena berhubungan dengan pria beristri.
Terlepas dari semua yang terjadi, Hazelle menerimanya. Walaupun mungkin hingga akhir cap sebagai pelakor akan selalu tersemat padanya.
"𝘋𝘢𝘥𝘥𝘺 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳, 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘭𝘦𝘨𝘢. 𝘞𝘢𝘭𝘢𝘶𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢," 𝘶𝘤𝘢𝘱 𝘏𝘢𝘻𝘦𝘭𝘭𝘦 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.
Hazelle belajar satu hal dari Daddynya, ikhlas. Tak semua orang bisa melakukannya. Dikhianati oleh wanita yang sangat dia cintai, Daddy Zerga tetap memaafkan dan ikhlas melihat wanitanya bahagia bersama pria lain. Bahkan sampai akhir, Daddy Zerga memilih hidup sendiri karena sudah tidak bisa mencintai wanita lain lagi.
Begitu juga Hazelle, sejak awal cintanya hanya Kaivan. Dan sampai akhir Kaivan lah pemilik hatinya.
Setelah menghabiskan hampir dua jam bercengkrama, sudah waktunya Kaivan mengantar Hazelle dan Arzelo pulang.
"Apa tidak sebaiknya kalian menginap saja?" Mommy Zaskia tidak rela jika Hazelle dan Arzelo harus pulang.
"Iya Zelle, kalian nginep aja. Aku rindu kita tidur bareng kaya dulu," mohon Harleya.
Sama halnya dengan Mommy Zaskia, Harleya pun tidak mau jika malam ini berlalu begitu cepat, setelah 5 tahun terakhir hidup dalam penyesalan.
"Kita harus pulang, tengah malam nanti opanya Zelo pulang. Kasihan kan kalau gak ada orang di rumah."
Mau tidak mau mereka pun akhirnya mengijinkan Hazelle dan Arzelo pulang.
Sepanjang perjalanan, Kaivan tidak pernah melunturkan senyumnya. Malam ini Kaivan benar-benar bahagia.
"Terima kasih, Sayang!" Kaivan mengecup tangan Hazelle, sedangkan pandangannya tetap fokus pada jalanan di depannya.
Hazelle hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Kaivan.
Tidak membutuhkan waktu lama, mereka sampai di kediaman Hazelle. Kaivan menggendong Arzelo yang tertidur, sedangkan Hazelle mengekor di belakangnya.
Setelah menidurkan Arzelo, Hazelle hendak keluar dari kamar putranya. Namun tiba-tiba saja Kaivan mendorong tubuhnya dan menyudutkan nya di dinding kamar putranya.
Cup
Kaivan melumat bibir Hazelle dan sedikit menyesap nya.
"Mas, Kamu apa-apaan?" Hazelle mendorong pelan tubuh Kaivan saat pria itu mencium bibirnya dengan rakus. "Kalau Zelo melihat kita, gimana?" Kesal Hazelle.
"Zelo gak lihat kok, Mom!" Bocah tampan itu menyahut sambil menyembunyikan wajahnya di balik selimut.
Arzelo ternyata hanya pura-pura tidur saat Kaivan menggendongnya dari mobil.
Hazelle menatap tajam Kaivan yang terkekeh dengan tidak tahu malunya.
"Sayang, Kamu pura-pura tidur?" Kaivan menghampiri putranya yang menyengir keluar dari selimut tebalnya.
Bocah tampan itu menggelengkan kepalanya. "Aku tidur tadi, Dad. Tapi terbangun karena teriakan Mommy," ucap Arzelo.
Kaivan mengangguk kemudian ikut membaringkan tubuhnya di samping putranya. "Sekarang, Zelo bobo lagi, ya! Daddy akan temani Zelo." Zelo pun mengangguk dan memejamkan matanya.
Sementara itu, setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur, Hazelle pergi ke dapur untuk mengambil air minum.
Tiba-tiba saja sepasang lengan kokoh membelit perut Hazelle. Wanita cantik itu nyaris menyemburkan air yang diminum nya karena terkejut. Beruntung saja Hazelle langsung menyadari jika itu Kaivan.
"Mas, jangan seperti ini!" Hazelle menggerutu tidak suka dengan Kaivan yang terus mengagetkan nya.
"Apa Kamu bahagia?"
Hazelle menatap Kaivan sambil mengerutkan keningnya.
"Kenapa Mas tanya begitu? Tentu saja aku bahagia," ucap Hazelle.
Keduanya duduk di ruang keluarga, dan membiarkan televisi tetap menyala untuk menemani obrolan sepasang kekasih itu.
"Tapi matamu menyiratkan hal lain, Sayang!"
Hazelle menghembuskan napasnya kasar, sedari dulu wanita cantik itu tidak pernah bisa menyembunyikan apapun dari Kaivan.
"Aku hanya takut, Mas!"
"Apa yang Kamu takutkan?"
Hazelle menatap Kaivan yang juga tengah menatapnya. "𝘏𝘢𝘳𝘶𝘴𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯?"
"Katakan, jangan membuat Mas penasaran!"
Hazelle terkekeh melihat wajah tidak sabaran Daddy Arzelo itu. Kaivan tidak pernah berubah, kesabarannya masih setipis tisu toilet.
"Aku takut suatu hari nanti, Tuhan akan kembali mengambil kebahagiaan ku." Hazelle menjeda sejenak kalimatnya. "Kata orang, Tuhan akan mengambil kebahagiaan seseorang yang dia dapatkan dari hasil merebut kebahagiaan orang lain."
Kaivan tidak mengerti maksud ucapan wanitanya, dan hal itu membuat Hazelle kembali membuka suaranya.
"Aku mendapatkan mu, setelah merebutmu dari Mbak Annette. Aku takut seseorang akan mengambil mu dariku."
Kaivan mulai paham kemana arah pembicaraan Hazelle. Pria itu pun membawa wanitanya itu ke dalam dekapannya.
"Kamu jangan takut pada hal-hal yang tidak mungkin, Sayang!" Kaivan mengusap punggung Hazelle yang berada dalam dekapannya dengan lembut, mencoba memberikan ketenangan pada wanitanya. "Satu hal lagi, Kamu tidak pernah merebut Mas dari Annette! Tanpa adanya Kamu dalam hidup Mas sekalipun, Mas akan tetap meninggalkan wanita pengkhianat seperti Annette!"
Ucapan Kaivan membuat Hazelle sedikit tenang, walaupun dalam hati kecilnya tetap ada ketakutan. Entah apa yang Hazelle takutkan, namun wanita cantik itu seperti merasakan firasat buruk yang akan terjadi kedepannya.
"𝘛𝘢𝘱𝘪, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘫𝘢𝘭? 𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬."
Di tengah-tengah obrolannya tiba-tiba saja ponsel Kaivan berdering.
"Apa???" Entah apa yang Kaivan dengar dari seseorang dibalik ponselnya. Namun raut wajah Kaivan memerah saat mendengar ucapan seseorang itu. "Biarkan dia melakukan apapun, aku ingin melihat sampai di mana dia bermain denganku!" Kaivan tersenyum smirk.
"𝘚𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘫𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘤𝘰𝘤𝘰𝘬 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶. 𝘉𝘢𝘪𝘬𝘭𝘢𝘩, 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘫𝘶𝘬𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘰𝘤𝘰𝘬 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶!"
"Siapa, Mas?"
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
urus penderitaan masing² aja neet🥺😭🤣🤣
kalian sm² dlm proses menebus, jadi siapa yang duluan lunas itu yang menang 😭😭😭🤣🤣🤣
macam dah gentayangan di mn² dia 🤣🤣🤣
kira delvan punya cem²an lain
bukan menjadi sebuah alasan pembenarn terjadinya perselingkuhan🥺 rezeki maut jodoh itu sudah ada yang mengatur, ibarat kata ribuan kali mengganti istri klw berdalih akan 3 hal yang kekuasaannya dipegang penuh oleh sang pencipta, bakal tetap gak bisaa🥺
berasa karma jadinya 😭😭😭😭🤣
terlepas dari kesalahan Annete, Kai dan Hazzel memang bersalah sama Annet🥺😭😭😭🤣🤣
astaga 😭 knp aku bisa mikir sebab-akibat sejauh dan seberat ini😮💨😭😭😭
aighhh Arfan 😭😭😭
second boy kenapaa sllu punya jalan pahit ya😭😭