Tidak mudah hamil di usia muda, apalagi jika itu kembar lima. itu lah yang dirasakan oleh Alya, setelah orang tua nya meninggal, mahkota Alya di ambil oleh orang yang tidak ia kenal sehingga ia hamil.
Bagaimana Alya menjalani kehidupan nya itu?
Silahkan pada mampir siapa tau suka kan,
jangan lupa like komen dan vote nya yaa makasih
Follow Instagram author
@mawarjk_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 27
Hi semua nya,
#Like sebelum membaca
taypo bertebaran....
Alya, Arsan dan Alfan sedang perjalanan pulang setelah mereka belanja, kini giliran mereka berdua yang menemani Alya untuk berbelanja sedangkan saudara nya yang lain berada di toko membantu Tina.
Aira? jangan tanyakan lagi Aira sangat sibuk mengurus sidang nya bahkan ia ikut dengan teman nya di kosan dekat dengan kampus nya agar tidak terlalu jauh, meski begitu Aira masih sering mengunjungi Alya dan lima 'A'
kini Alya sudah tenang soal Aira, dan mereka berencana akan ke Jakarta. meskipun uangenya belum cukup untuk menebus rumah peninggalan kedua orang tuanya tapi kini yang sudah cukup untuk membayar uang muka nya terlebih dahulu
"Enggak berat kan sayang?" tanya Alya kepada anak nya
"Enggak ko Ma" jawab Arsan dan Alfan
Alya tersenyum kearah kedua anak nya itu. meskipun anak nya masih kecil tapi mereka seperti orang dewasa yang selalu membuat Alya bangga terhadap anak nya
kadang Alya sedih karena anak seumuran anak nya seharusnya hanya bermain dan belajar saja, tapi anak nya itu sudah bisa menghasilkan uang dengan memasuki berbagai lomba. dan semua uang yang mereka dapat semuanya di berikan ke Alya membantu agar uang nya cukup untuk membeli kembali rumah nya yang ada di Jakarta. kini Alfan sudah menjadi model cilik di salah satu agensi yang ada di sana, kadang Alfan juga di kirim ke Jakarta dan tentunya di temani oleh Alya, kadang juga di temani oleh Aira ataupun Bu Sri dan Pak Abi
"Ma Alfan ada pemotretan di Jakarta Minggu depan kan?" tanya Alfan, Alya memang mengetahui semua kegiatan anaknya itu
"Iya sayang, emang kenapa?" tanya balik Alya
"Enggak ko Ma, Alfan cuma nanya aja" ucap Alfan
"Mama mau ke Jakarta juga kan? mau membayar uang muka rumah peninggalan kakek dulu sekali ada yang Mama bicarakan sama yang pemilik rumah itu sekarang" lanjut Alfan
"Iya, minggu depan Mama juga akan ke Jakarta sekalian temani Alfan kesana kan?" ujar Alya membuuAlfan mengangguk dengan semangat
Alya tersenyum lalu mereka melanjutkan perjalanan nya disaat mereka memasuki gang tiba tiba ada dua preman yang yang menghentikan mereka
"Berhenti" ujar preman yang berbadan lumayan besar
"Mau apa kalian" tanya Alya memberanikan diri meskipun ia juga ketakutan, tapi sini anak anak nya juga ada ia tidak ingin jika mereka berdua terluka
"Kalian berdua mundur" ucap Alya menyuruh Arsan dan Alfan mundur
"Tapi Ma" bantah Alfan
"Mundur"
Mereka berdua mundur tapi cuma satu langkah, yang penting mereka mundur kan? sesuai perintah sang Mama
"Serahkan semua barang kalian dan kalian akan aman" ujar salah satu preman itu
"Ambil" ucap Alya melempar semua barang yang ia bawa di depan kedua preman itu, salah satu dari mereka langsung mengambil semua itu
"Sudah? sekarang jangan halangi kami" ujar Alya menatap mereka dengan dingin
"Eh tunggu tunggu" ujar preman yang satu nya lagi
"APA" tanya Alya membentak
"Santai dong cantik" ujar preman itu genit. Saat preman itu ingin menyentuh Alya Arsan tiba tida datang bersama Alfan lalu menendang tulang kering sang preman membuat preman itu berteriak menahan sakit di kedua kakinya
"Akh"
"Mama mundur" ujar Alfan dan Arsan bersamaan langsung ambil posisi di depan Alya
"Sialan" ujar preman yang satu nya lagi saat melihat teman nya kesakitan
"Bocah kaya kalian ini memang menyusahkan" ujar preman itu sebelum ingin melayang kan pukulan kerah Alfan tapi sebelum pukulan itu sampai Arsan langsung menendang aset berharga sang preman membuat preman itu langsung jatuh di tanah seraya memegang aset berharga nya
"AYO MA LARI" teriak Alfan
Alya segera berlari tapi ia berhenti saat tangan nya tahan oleh seseorang saat Alya membalikkan badannya melihat orang itu ternyata itu preman yang tadi ingin menyentuh nya
"Jangan mimpi untuk kabur" ucap preman itu mengeratkan genggaman pada tangan Alya membuat tangan Alya langsung merah
"Ah sakit" ujar Alya kesakitan saat tangannya di genggaman dengan kuat
Melihat itu Alfan dan Arsan emosi, mata Arsan yang tadinya berwarna coklat langsung menjadi hitam pekat
"LEPASKAN MAMA KU ATAU KAU AKAN HANCUR" teriak Arsan dengan aura yang sangatlah menyeramkan membuat kedua preman itu sedikit merinding bahkan Alya kaget melihat perubahan anaknya
Tapi preman itu seperti tidak mau mendengar "Bocil kaya kamu bisa apa hem" tanya nya meremehkan Arsan dan Alfan
"Sialan" gumam Alfan, ia tidak ingin Mama nya mendengar nya berbicara kasar seperti itu
Preman itu tersenyum menatap Arsan dan Alfan lalu mendorong Alya dengan kuat membuat kepala Alya terbentur dan mengeluarkan darah segar dari kepala dan telapak tangan nya
Hal itu membuat Arsan tambah emosi, bahkan Alfan merinding berdekatan dengan Abang nya itu
"Darah Mama" gumam Arsan seraya mengepalkan tangannya
"MAMA" teriak Alfan
Arsan memberi kode kepada Alfan agar mengamankan Mama nya, Alfan yang mengerti kode dari Arsan langsung membantu Mama nya berdiri lalu menuntut nya sedikit menjauh dari Arsan
"Tapi Arsan" ujar Alya lemah
"Mama tenang ya, bang Arsan pasti bisa ngalahin kedua preman itu" ucap Alfan meyakinkan sang Mama. Di angkatan Arsan di Gana memang ialah yang paling kuat, bahkan Arsan dapat mengalahkan seniornya di Gana saat ini
"Kalian sudah membuat Mama ku berdarah, sekarang terimalah akibatnya" ujar Arsan dingin dan penuh penekanan
"banyak omong kau bocil" ucao preman itu
mereka langsung menyerang Arsan dan dengan mudah Arsan menangkis serangan kedua preman itu dan membalasnya
"Kalian sudah melukai Mama ku" itulah kata yang selalu di ucapkan Arsan ketika menyerang preman itu dengan membabi buta hingga preman itu terkapar di tanah
Arsan tersenyum melihat kedua preman itu terkapar tak berdaya tapi senyum itu sangat lah mengerikan
Seperti nya jiwa psikopat Arsan sudah mulai mengambil alih kesadaran nya, belakangan ini Alya memang tahu kalau anaknya itu mempunyai alter ego tapi Alya tidak tahu dengan pasti tapi sekarang ia benar benar sudah tau kalau itu memang mempunyai alter ego atau pribadi ganda
Bersambung.
jangan lupa like, komen dan vote nya ya teman-teman, sampai jumpa di chap selanjutnya
Terimakasih sudah meluangkan waktu nya untuk membaca cerita ini
Buby
^^^Mawar Jk 🌹^^^
kata ada bodyguard bayang
tapi tolong tulis San yg byk typo secara sadar dan tdk di bagusin, apalagi yg salah tulisan tolong byk cari recommend buku2 utk nambah Ilham.....mu GKI. sekedar hiburan tp jgn bikin salah penulisan nya... Villa bukan Fila, itu sangat berbeda..dll lahh..ttp smgt utk berkarya 👍🏻💪🏻💪🏻💪🏻🌹🌹🌹