Lelah selalu dimanfaatkan sang ayah, hingga akhirnya Bella memutuskan rantai keuangan ayahnya dengan menyerahkan kesuciannya pada sang sahabat. Leo Respati, adalah pria beruntung itu yang mendapatkan keperawanan Bella.
Tapi Leo bukanlah pria biasa, Ia selalu bertanggung jawab atas Bella setelahnya. Bahkan Leo berjanji akan selalu melindungi Bella bahkan dengan nyawanya sendiri.
Bagaimana Bella, jika tahu Leo adalah anak seorang Mafia? Apalagi saat Leo bertanggung jawab meneruskan bisnis hitam orang tuanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erna Surliandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hadiah persahabatan
Kata orang, Ayah itu adalah cinta pertama bagi putrinya. Tapi tidak bagi bella. Ayah justru sosok yang paling menakutkan dan yang paling Ia benci saat in, bahkan Ia muak hanya dengan menyebut namanya saja saat itu.
Leo saat ini tengah mengolesi salep dibeberapa bagian tubuh Bella yang terluka. Tangan, pipi, dan bahkan Bella membuka sedikit pahanya karena ada memar akibat re masan kuat dari pria itu. Dan saat itu, Leo sedikit bisa melihat bagian dalam yang samar tampak didepan matanya. Dan saat itu juga, Leo tahu jika bella tengah menatapnya dalam penuh arti.
"Jangan berfikir macam-macam, bell." tegur Leo, bahkan saat Bella belum sempat mengucapkan niatnya.
Pada saat seperti itu, biasanya seseorang akan gelap mata dan berfikiran yang aneh-aneh untuk dirinya. Ia tak ingi Bella seperti itu dan merugikan dirinya sendiri. Leo segera membenarkan kembali posisinya utnuk duduk bersandar disebelah Bella dan menyimpan salep untuk digunakan esok harinya.
"Ayah mau menjualku demi uang kan, Le? Yang mereka mau adalah keperawananku, Le. Itu yang membuat ayah bisa mendapat uang banyak dan membayar hutangnya,"
"Bell_..." fikiran leo semakin buruk saat ini pada gadis itu.
"Daripada keperawanan ini ayah jual dan Dia mendapat uang itu, lebih baik-..." Bella menatap kearah leo saat itu. Tatapan penuh harap agar Leo segera paham meski ia tak perlu bicara lagi apa maksud dari perkataannya. Tapi Leo justru membuang muka dari hadapan Bella, seperti menghindari isi fikiranya sendiri saat itu.
"Le-... Tatap aku," pinta Bella dengan suaranya yang manja. Ia bahkan meraih wajah leo dan membawanya berhadapan saat ini dengannya dengan tatapan yang intens.
"Tidur, Bell. Kau butuh istirahat, Kau lelah." balas Leo dengan sikap yang berusaha cuek. Ia tengah berusaha menahan perasaannya sendiri yang bergejolak saat itu, karena biar bagaimanapun Ia pria dewasa yang tahu bagaimana rasanya tub*h seorang wanita. Apalagi yang masih tersegel seperti Bella.
"Le... Bukankah kamu bilang aku masih punya satu permintaan yang akan kamu kabulkan, Le? Aku minta satu aja, Le... Aku mohon," suara serak bella penuh permohonan, seolah tak akan ada pilihan lain dalam hidupnya saat ini.
"Tapi bukan itu, bell. Aku ngga akan bisa," tolak Leo saat itu. Bella lantas menundukkan kepala dan memasang wajah sedihnya saat itu, membuat Leo lagi-lagi tak tega padanya.
"Daripada Ayah menjual keperawananku dengan orang yang ngga aku kenal dan akhirnya aku dibuang lagi seperti sampah saat Dia sudah menikmati uangnya, lebih baik aku memberikannya sama kamu, Le. Aku cuma capek, aku jengah denga sikap ayah seperti ini sama aku. Ayah ngga akan menyerah sebelum berhasil, Le. Aku yakin itu,"
"Kenapa aku?" tanya Leo yang mulai mengeluarkan deep voicenya begitu dalam.
"Karena hanya ada kamu, Le. Aku ngga punya orang lain selain kamu saat ini, satupun." balas Bella dengan begitu yakin.
"Anggap ini sebagai hadiah untuk persahabatan kita, Le."
Saat ini seperti tak akan ada satu orangpun yang dapat menentang semua keinginannya untuk memutus rantai keuangan sang ayah. Karena Bella tahu, dalam hidup ayahnya itu hanya ada uang dan akan terus uang yang berputar diatas kepalanya saat ini. Anak, dan semuanya itu tak akan ada artinya selain sebagai jalan untuk ia mendapat uang yang banyak dan lebih banyak lagi untuk hidupnya sendiri.
"Akupun bukan orang baik seperti kau fikirkan, Bell." ujar Leo saat itu, yang lantas membuat Bella mempertajam tatapannya pada leo.
Btw, Leo nurutin permintaan Bella ga ya? Terus, gimana mereka selanjutnya kalau Leo benar-benar_....?
Aaaaaah... Otor mumet. Wkwkw