Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 - Identitas Liu Shuang
Liu Shuang sendiri memiliki basis Kultivasi yang sama dengan Han Sen yaitu di Tahap Awal Alam Golden Core. Jadi mereka berdua dapat bergerak dengan cepat dan tidak butuh waktu lama untuk tiba dilokasi.
Liang Jie melihat kedatangan Han Sen dan melambaikan tangannya. Dirinya sudah khawatir karena berpisah karena Raja Serigala Merah, Han Sen adalah kunci yang akan menuntun mereka menemukan harta dan jika dia mati maka semuanya akan berakhir.
Namun semua orang sangat terkejut melihat Han Sen membawa orang asing yang tidak mereka kenal. Liang Jie menatapnya dengan serius dan dia pikir wanita itu sangat cantik, dia tidak tahu Han Sen membawanya dari mana tetapi tidak akan ada Pria yang dapat menolak pesonanya sama sekali.
Liang Jie berjalan kearah mereka dan berkata, "Salam Nona cantik... Aku adalah Liang Jie dari Keluarga Liang di Kota Kayu. Bolehkah aku tahu siapa nama Nona muda ini ?"
Han Sen segera pergi menuju pilar dan melihat Liang Jie entah mengapa membuat Liu Shuang sangat kesal. Keluarga Liang adalah Keluarga kelas pertama yang memimpin Kota Kayu, namun Liu Shuang tidak tertarik sedikitpun dengan Liang Jie dan sepertinya dia harus menekannya.
"Keluarga kelas pertama ingin tahu namaku... baiklah... Namaku Liu Shuang." Jawab Liu Shuang dengan pelan.
Liang Jie sepertinya pernah mendengar nama itu disuatu tempat. Liu Shuang menunjukan token emas Kerajaan dan membuatnya sangat terkejut, sekarang dia tahu bahwa nama Liu Shuang ini berasal dari Keluarga Bangsawan. Lebih tepatnya dia merupakan keponakan langsung dari Selir Raja yang sekarang dan masih memiliki hubungan Saudara dengan Pangeran kedua.
Liu Shuang berbisik dan berkata, "Jangan katakan apapun tentang diriku, apa yang harus kau lakukan adalah tetap diam seperti anak yang baik."
Liang Jie mengangguk dan tersenyum santai, dia hanya Keluarga kelas satu dan bagaimana mungkin dia berani melawan Keluarga Bangsawan yang langsung berhubungan dengan Raja itu sendiri.
Keluarga Liu sangat dihargai oleh yang mulai Raja karena keterampilan dalam membuat Array Pelindung sekaligus Kertas Mantra. Kekayaan meraka juga sangat luar biasa dan berada dibawah urutan ketiga dibawah Kerajaan itu sendiri dan Asosiasi Alkemis.
Han Sen menyentuh pilar didepannya dan tahu bahwa ini adalah mata Array yang harus dia selesaikan. Liu Shuang berdiri disamping Han Sen dan melihat Pola Aneh pada pilar itu, Qi milik Han Sen terus menulusuri kedalam pola Array dan mencoba untuk membukanya dengan paksa.
Banyak orang yang bertanya kepadanya namun saat ini Han Sen sedang fokus, dia tidak memiliki niat untuk pergi dan setelah beberapa waktu Pilar itu bercahaya.
Tanah mulai berguncang dan sebuah mekenisme jalan bawah tanah mulai muncul. Semua orang tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut dan bahwa Liu Shuang yang tidak dapat memahami Pola Array tidak menyangka bahwa Han Sen bisa membukanya.
Jing Shan meminta yang lainya untuk turun bersama-sama dan disana mereka dikejutkan dengan banyak tumpukan Batu Roh yang menggunung. Banyak Artifak yang berada di Golden Core dan walaupun banyak yang rusak namun panen mereka menghasilkan banyak keuntungan.
Liang Jie menepuk tangannya dan berkata kepada semua orang, "Dengarkan aku... harta yang kita temukan kali ini sangatlah banyak dan semua ini berkat kontribusi yang Han Sen lakukan. Terlebih sebelumnya aku sudah membuat kesepakatan dengannya yaitu dia berhak mengambil harta apapun untuk pertama kalinya, jadi Han Sen... ambilah apapun dan aku dapat menjamin bahwa tidak akan ada yang berkomentar !"
"Oke." Han Sen melihat keatas pilar ditengah ruang dan melompat.
Disana terdapat sebuah Lentera yang terdapat Api Hijau didalamnya. Sejujurnya tidak ada satupun yang menarik dimatanya kecuali Batu Roh, semua keuntungannya sudah cukup banyak dan kebanyakan dari Artifak disini hanyalah sebuah barang cacat baginya.
Hanya Api Beast Tingkat Nascent Soul ini yang paling berharga. Han Sen mengangguk kearah Liang Jie dan bergegas keluar, setelah semuanya dihitung Han Sen akan mendapatkan bagian jauh lebih banyak mengingat kontribusinya.
Han Sen memberikan Lentera itu kepada Liu Shuang dan berkata, "Ini untukmu... sebelumnya kau tidak percaya dengan perkataanku bukan tentang Jiwa Beast milikmu. Ambil ini dan jika kau benar-benar ingin aku akan membantumu !"
"Tapi ini sangat berharga bukan !" Kata Liu Shuang yang terlihat enggan.
"Maka kau harus membayar lebih banyak... Aku tidak tahu siapa kau sebenarnya yang pasti kau pasti sangat kaya karena mengabaikan seratus ribu batu roh." Kata Han Sen dengan santai.
Liu Shuang tersenyum dan mengambilnya, "Baik... Aku akan membayarnya nanti !"
Sekarang dia merasa sangat senang dan ini adalah kali pertama seseorang memperlakukannya dengan baik selain Ayahnya. Api Beast ini adalah harta yang berharga dan jika Han Sen membawa ke Asosiasi Alkemis maka harta ini akan menjadi rebutan untuk mereka, jika ada Pria yang memperlakukannya dengan tulus maka bukan masalah besar untuk berhubungan dengan baik dengannya.
Han Sen sendiri memiliki tujuan yang lain dengan ingin mengaktifkan Jiwa Burung Vermilion, bagaimanapun juga ini masih keturunan Phoenix dan apinya jauh lebih kuat dari Beast biasa.
Tentu saja jika itu Jiwa itu berevolusi kebentuk aslinya maka kekuatan apinya mungkin tidak akan dapat Liu Shuang kontrol. Han Sen bisa memanfaatkan situasi itu dan mendapatkan sedikit menyerapnya, dia tidak akan menyianyiakan Akar Spiritual lima element yang dimilikinya dan untuk jalan kultivasinya maka semua hal ini sangat dibutuhkan.
Han Sen berjalan kearah Liang Jie dan berniat mendiskusikan sesuatu, "Begini... Aku ingin kembali terlebih dahulu bersama Liu Shuang, ada hal penting yang harus kami lakukan. Apakah tidak masalah aku menyerahkan semuanya kepadamu !"
Liang Jie sedikit terkejut dan gugup, "Saudaraku... Aku tahu dia sangat cantik dan mungkin di Kota Kayu tidak ada yang dapat menandinginya. Tapi aku sarankan kepadamu untuk tidak berbuat macam-macam, Bunga Mawar memanglah indah... tapi seindah apapun Bunga Mawar masih ada duri yang bisa melukai seseorang. Lebih baik hilangkan saja pikiran itu tentangnya !"
"Hoi... sepertinya kau salah mengartikannya, aku tidak sedang membahas masalah itu. Liu Shuang membutuhkanku untuk berlatih dan membayar dalam jumlah yang besar. Sebagai Pria terhormat aku tidak bisa mengabaikan wanita yang meminta pertolongan." Kata Han Sen dengan bangga.
Liang Jie tersenyum masam dan mengutuk Han Sen didalam hatinya. Walaupun dia baru akrab dengan Han Sen namun terlihat jelas kalau dia adalah orang yang mencintai uang, bahkan didepan wanita cantik dia tidak tergerak sama sekali dan diotaknya hanya berisi hasil dan seberapa banyak keuntungan yang dia dapatkan.
"Oke... Lakukan apapun yang kau inginkan, tapi jika ada sesuatu yang terjadi kepadanya berjanjilah untuk tidak membawa-bawa namaku. Ingat ini baik-baik... Identitasnya tidak sederhana dan jangan main-main, bahkan sekalipun itu diriku ini memiliki nama aku masih tidak akan bisa menyelamatkanmu." Liang Jie tidak memiliki pilihan untuk setuju dengan permintaan Han Sen.
apa jgn2 pukulan hansen seperti sapuan tangan wanita penggoda..?
LOL..
NAIF lu thor