NovelToon NovelToon
Alien Cantik Penakluk Hati

Alien Cantik Penakluk Hati

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa Fantasi / CEO / Cinta Terlarang / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita
Popularitas:64.3k
Nilai: 5
Nama Author: icha_violet

Cerita ini hanya karangan penulis saja.

Bintang adalah alien yang telah hidup di bumi sudah bertahun-tahun dengan kesendiriannya, dia tidak membutuhkan manusia.

Namun suatu ketika keadaannya memburuk, lama tinggal di bumi membuat kekuatannya melemah, tubuhnya pun sering lemas dan dia tidak bisa kembali ke planetnya karena kehilangan komunikasi dengan alien lain.

Secara tidak sengaja dia bertemu dengan CEO dingin yang mampu mencarger tubuhnya menjadi sehat dan segar. Untuk pertama kalinya dia membutuhkan manusia dan dia bekerja keras supaya bisa bersama lelaki itu.

Akankah dia hidup bahagia bersama manusia yang menjadi sumber kehidupannya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon icha_violet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu

Agra membuka matanya, dia baru menyadari kalau hari sudah siang, dia memang mengambil cuti selama Bintang belum ditemukan, semalaman dia sulit sekali untuk tidur membuatnya kini bangun kesiangan.

Dia berjalan menuju kamar mandi dengan malasnya, tidak ada semangat untuk hari ini, jika biasanya setiap pagi dia akan dibangunkan sang istri, melihat wajah menggemaskan Bintang yang semakin hari pipinya semakin enak untuk dicubit manja oleh Agra.

Berat Badan Bintang semakin bertambah sejak dia hamil, dia lebih banyak makan dan akan meminta ini dan itu. Agra merindukan hari-hari dimana dia merasa direpotkan sekaligus berguna sebagai suami oleh, dia merindukan hari-harinya yang penuh warna.

Saat sarapan, Agra mendapatkan telepon dari sang nenek, "iya Nek ada apa?" 

"Cepatlah datang ke mansion nenek..!" Perintah Nenek Gina.

"Siang ini aku sibuk, aku mau mencari Bintang Nek, dia belum ketemu," jawab Agra.

"Nenek tidak mau tahu, pokoknya kamu datang kesini sekarang!, Penting." Nenek Gina.

Tut

Sambungan telepon itu pun terputus, membuat Agra menghembuskan nafas kasarnya, dia benar-benar merasa kewalahan.

Agra mendapat kabar dari Devan, memberitahu kalau dia tidak bisa ikut mencari lagi seperti hari kemarin karena ada jadwal operasi yang harus dilakukan.

Agra pergi sendirian ke mansion sang nenek, untunglah disana tidak ada orang yang menyebalkan, hanya ada nenek, om dan tantenya saja.

"Akhirnya kami datang juga Ga," ucap nenek Gina yang menunggu kedatangan Agra sedari tadi.

"Memangnya ada apa Nek, sepertinya ada hal yang sangat serius?" Tanya Agra yang mulai khawatir.

Nenek Gina tampak diam, dia sepertinya kebingungan menyampaikan apa yang ingin dia katakan.

"Kenapa Nek? Apa om sakit?" Tanya Agra.

Nenek membawa Agra ke sebuah kamar, dia berpesan "jangan dibangunkan..! Sepertinya keadaannya sedang lemah, tapi tidak mau dibawa ke dokter, dia memanggil-manggil namamu terus," bisik nenek Gina ditelinga sang cucu.

Deg

Apa mungkin itu Bintang? Pikirnya.

Dia mendekat ke arah ranjang dengan perlahan takut seseorang yang tidur disana terbangun, lelaki itu sangat berharap jika itu Bintang, bukan tantenya.

Semakin dekat dan semakin dekat, Agra tak percaya dengan apa yang dilihatnya, Akhirnya aku menemukanmu sayang…, batinnya.

Dia tahu pasti energi Bintang lemah karena sudah berhari-hari tidak mendapatkan sentuhannya, dia langsung menggenggam tangan sang istri dengan perlahan, berharap keadaan Bintang akan membaik.

Genggaman itu tak dilepaskan hampir beberapa jam, kini Agra tertidur dikursi kecil itu dengan tangannya yang satu menggenggam tangan Bintang dan satu lagi melipat disisi ranjang dijadikan sandaran kepalanya, meski tidur dengan posisi yang tidak nyaman namun lelaki itu tidak mau pindah sebelum Bintang bangun.

"Ga, makan dulu sana..! Biar nenek yang gantiin jagain Bintang," bisik sang nenek sambil menepuk pelan pundak cucunya itu.

Agra menolak, dia tidak mau beranjak dari sana, dasar keras kepala, pikir nenek Gina yang kini berlalu pergi.

***

Flashback

Beberapa hari yang lalu nenek Gina dikagetkan oleh tamu yang spesial, Bintang berdiri didepan pintu dan langsung memeluknya sambil menangis.

"Nenek…," guamam Bintang sambil memeluk nenek Gina.

"Kamu kenapa sayang? Kamu kemari dengan siapa? Agra mana?" Tanya sang nenek sambil melihat ke arah lain untuk mencari keberadaan suami Bintang.

"Aku kesini sendirian Nek, bolehkan aku menginap disini, dan jangan beritahu Agra..!" Ucap Bintang memohon pada sang nenek.

Pasti mereka sedang bertengkar, tapi darimana dia tahu alamat mansionku? Pikir nenek Gina, dia mengajak Bintang masuk dan mengajaknya bercerita mengenai masalah apa yang dihadapi cucu barunya itu.

"Ceritakan semuanya pada nenek, nenek tidak akan membela Agra kalau dia memang salah, kamu jangan menangis terus..!" Nenek Gina.

"Tapi Nek, a-aku hanya tidak suka Nek Agra menganggapku aneh, dia bilang aku aneh, hiks...." jawab Bintang.

"Aneh, aneh bagaimana maksudnya, kamu cantik, sempurna, apanya yang salah darimu?" Tanya nenek Gina sambil melihat penampilan Bintang yang memang sempurna.

"Pokoknya aku tidak mau bertemu dengannya Nek, aku mau tinggal disini saja." Bintang

"Tidak apa-apa kalau kamu belum ingin bercerita, mansion nenek akan menerimamu kapanpun sayang, sebaiknya kamu makan dulu, kasihan calon bayimu, dan berhentilah menangis nanti dia akan ikut sedih..!" Nenek Gina mencoba membuat Bintang lebih baik.

"Dia, siapa Nek?" Tanya Bintang.

"Bayimu, dia akan ikut sedih jika ibunya sedih, makanya kamu gak boleh nangis lagi ya..!" Ucap sang Nenek.

Apa benar bayiku ikut sedih?hmmm…. Pikir Bintang.

"Iya Nek," jawab Bintang, dia perlahan mengendalikan dirinya, dan mulai makan karena ternyata menangis membuatnya lelah dan lapar.

Bintang sebenarnya belum pernah ke Mansion nenek Gina sebelumnya, namun dia pernah membaca alamat rumah sang nenek dari paket yang Agra kirimkan. Dia tidak punya tujuan lain, makanya dia pergi ke mansion itu, lagipula cuma Nenek Gina yang menurutnya baik padanya.

Saat malam hari nenek Gina selalu mengecek keadaan Bintang, melihatnya yang terus melamun, "sayang, apa sebaiknya nenek panggil Agra kemari, menyuruhnya meminta maaf padamu?"

"Tidak usah Nek, aku tidak apa-apa, aku lebih baik tidur sekarang," jawab Bintang yang tidak mau memeperpanjang pembicaraan mereka.

Nenek Gina tidak bisa memaksa Bintang, dia mengikuti apa yang diinginkan Bintang, namun saat nenek Gina melihat Bintang pingsan, dia mulai khawatir dan berniat memanggil dokter namun Bintang melarangnya.

"Jangan Nek, aku tidak apa-apa, aku hanya butuh istirahat," ucap Bintang menolak dipanggilkan dokter.

Bintang memenag istirahat dan tertidur pulas, namun sang nenek mendengar jika cucu barunya itu memanggil nama Agra, membuatnya tidak tega dan melanggar kesepakatan, dengan segera dia menghubungi Agra dan menyuruhnya datang.

Flashback off

***

Bintang meras lebih baik, badannya terasa segar, dia membuka matanya, namun dia menyadari ada yang aneh, ada yang memegang tangannya, tangan siapa ini? Jika aku merasa lebih baik, apa mungkin tangan ini milik–, ucap Bintang dalam hatinya, dia dengan segera melihat kearah samping dan menemukan Agra disana yang sedang tertidur.

"Disaat seperti ini kamu memang menjadi suami yang siaga, suami yang begitu memperhatikan istrimu, tapi–," ucap Bintang, lalu dia mengingat kejadian waktu itu dan dia mulai sedih lagi.

Agra yang terbangun, dia langsung memeluk istrinya itu, istri yang dia rindukan, namun Bintang tiba-tiba melepaskan pelukan sang suami.

"Pergilah, aku ingin sendirian..!" Bintang mendorong tubuh Agra.

"Tapi…, aku ingin meminta maaf tentang kejadian waktu itu, aku percaya padamu, bahkan aku sedang menyelidiki Meira saat ini," ucap Agra.

"Aku makhluk aneh dan menakutkan bagimu, aku tidak pantas untukmu, " ucap Bintang lalu berbaring membelakangi Agra.

Deg

Ternyata apa yang aku katakan sangat membekas di hati dan ingatannya, pikir Agra.

"Tentu saja aku ingat dan itu rasanya sakit, " jawab Bintang yang mendengar isi hati dan pikiran Agra.

"Tapi, aku tidak bermaksud begitu, kamu tetaplah istriku yang aku sayangi, yang terbaik, aku minta maaf, aku yang salah," ucap Agra yang kini memohon pada Bintang.

Namun Bintang masih belum siap, "pergilah..!".

Bersambung ….

1
Purwanto Purwanto
sangat bagus
Merry Dara santika
hadir ka
Ilham Risa: Hai kak, mampir juga yuk kak ke novel aku "benih cinta yang tak dianggap" makasih kak🙏
total 1 replies
Angeldust
Next semangat, kakk! ceritanya menarik 🔥
Teh icha: makasih udah mampir ♥️♥️♥️🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!