NovelToon NovelToon
Sea Lovers

Sea Lovers

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Humairah_bidadarisurga

Sea adalah gadis yang selalu menemukan kedamaian di laut. Ombak yang bergulung, aroma asin yang menyegarkan, dan angin yang berbisik selalu menjadi tempatnya berlabuh saat dunia terasa menyesakkan. Namun, hidupnya berubah drastis ketika orang tuanya bangkrut setelah usaha mereka dirampok. Impiannya untuk melanjutkan kuliah harus ia kubur dalam-dalam.

Di sisi lain, Aldo adalah seorang CEO muda yang hidupnya dikendalikan oleh keluarga besarnya. Dalam tiga hari, ia harus menemukan pasangan sendiri atau menerima perjodohan yang telah diatur orang tuanya. Sebagai pria yang keras kepala dan tak ingin terjebak dalam pernikahan tanpa cinta, ia berusaha mencari jalan keluar.

Takdir mempertemukan Sea dan Aldo dalam satu peristiwa yang tak terduga. Laut yang selama ini menjadi tempat pelarian Sea, kini mempertemukannya dengan pria yang bisa mengubah hidupnya. Aldo melihat sesuatu dalam diri Sea—sebuah ketulusan yang selama ini sulit ia temukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Humairah_bidadarisurga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Pagi itu, sinar matahari menembus jendela kamar Aldo dan Sea, menerangi ruangan dengan cahaya keemasan. Sea menggeliat pelan, merasa nyaman dalam pelukan Aldo yang masih terlelap. Dadanya naik turun dengan napas teratur, wajahnya terlihat jauh lebih damai dibanding saat-saat penuh ketegangan yang mereka lalui sebelumnya.

Sea tersenyum kecil dan menatap wajah suaminya. Siapa sangka, laki-laki yang awalnya terpaksa menikah dengannya kini menjadi seseorang yang tidak bisa ia bayangkan hidup tanpanya?

“Aku tahu kau menatapku,” suara berat Aldo terdengar, membuat Sea terkesiap.

Sea mengerucutkan bibirnya. “Siapa yang menatapmu? Aku hanya sedang berpikir.”

Aldo membuka matanya perlahan, menarik Sea lebih dekat. “Berpikir tentang apa? Tentang betapa tampannya suamimu?”

Sea terkekeh. “Tentu saja tidak. Aku berpikir apakah hari ini kita akan sarapan dengan roti atau nasi goreng.”

Aldo pura-pura cemberut. “Aku tidak suka jawaban itu.”

Sea tertawa, lalu melepaskan diri dari pelukannya. “Aku akan membuatkan sarapan untuk kita.”

Namun, sebelum ia bisa turun dari tempat tidur, Aldo menarik tangannya kembali. “Tunggu,” katanya dengan nada menggoda. “Bukankah sebagai istri yang baik, kau seharusnya membangunkan suamimu dengan cara yang lebih... istimewa?”

Sea langsung memerah. “Aldo!”

Aldo tertawa pelan, lalu mencubit gemas hidung Sea. “Baiklah, aku akan membantumu di dapur.”

Masakan Pertama untuk Suami

Sea berdiri di depan kompor, sibuk mengaduk nasi goreng di wajan. Ia ingin membuat sesuatu yang spesial untuk Aldo karena sejak mereka menikah, pria itu lebih sering memesan makanan dari luar.

Aldo duduk di meja dapur, memperhatikannya dengan tatapan penuh minat. “Aku baru tahu kalau istriku ternyata punya bakat memasak.”

Sea meliriknya sekilas. “Jangan terlalu berharap. Aku masih belajar.”

Beberapa menit kemudian, Sea menaruh dua piring nasi goreng di meja. Aldo mengambil sendoknya dan mencicipi. Matanya membesar, lalu ia menatap Sea dengan ekspresi aneh.

Sea menggigit bibirnya. “Kenapa? Tidak enak?”

Aldo meletakkan sendoknya perlahan, lalu mendekat ke arahnya. “Istriku... ini sangat...”

Sea menelan ludah. “Sangat apa?”

“Sangat asin.”

Mata Sea membulat. “Apa?!”

Aldo tiba-tiba tertawa. “Aku bercanda. Ini enak sekali.”

Sea mengerutkan dahi dan memukul lengannya. “Jangan macam-macam! Aku sudah takut kalau rasanya benar-benar buruk.”

Aldo tertawa lagi. “Aku serius. Ini benar-benar enak.”

Sea akhirnya tersenyum puas. “Baguslah. Aku akan memasak lebih sering untukmu.”

Aldo menatapnya penuh cinta. “Aku akan selalu menantikannya.”

Momen Manis di Rumah Baru

Beberapa minggu setelah pernikahan mereka, Aldo membawa Sea ke rumah baru mereka. Rumah itu besar dan elegan, dengan pemandangan langsung ke laut—tempat favorit Sea.

“Wow...” Sea terpesona saat pertama kali melihatnya. “Ini benar-benar indah, Aldo.”

Aldo tersenyum puas melihat ekspresi kagumnya. “Aku tahu kau mencintai laut, jadi aku ingin kau bisa melihatnya setiap hari dari rumah kita.”

Sea menoleh padanya dengan mata berbinar. “Kau benar-benar memikirkan semuanya, ya?”

Aldo mengangkat bahu. “Tentu saja. Aku ingin istriku bahagia.”

Sea tersenyum lebar. Ia melangkah masuk, melihat setiap sudut rumah dengan antusias. Kamar mereka menghadap langsung ke laut, dan ada balkon kecil tempat mereka bisa menikmati pemandangan sambil minum teh sore.

Malam harinya, mereka duduk bersama di balkon, menikmati angin laut yang sepoi-sepoi.

“Aku masih merasa seperti bermimpi,” kata Sea pelan.

Aldo menoleh ke arahnya. “Kenapa?”

“Karena hidupku berubah begitu drastis dalam waktu singkat. Dari seorang gadis biasa, tiba-tiba aku menjadi istri seorang CEO dan tinggal di rumah mewah ini.”

Aldo menggenggam tangannya erat. “Tapi kau tidak menyesal, kan?”

Sea menggeleng. “Tidak. Justru aku merasa beruntung karena memiliki suami yang sangat baik.”

Aldo tersenyum, lalu mengecup keningnya lembut. “Dan aku beruntung memiliki istri sepertimu.”

Mereka duduk berdua dalam keheningan, menikmati kebahagiaan kecil yang mereka miliki.

Surprise Manis dari Aldo

Suatu hari, Aldo tiba-tiba pulang lebih awal dari kantor. Sea yang sedang membaca buku di ruang tamu langsung menatapnya heran.

“Kau kenapa? Biasanya kau pulang malam.”

Aldo tersenyum misterius. “Aku punya kejutan untukmu.”

Sea langsung bersemangat. “Apa itu?”

Aldo menggenggam tangannya dan menariknya keluar rumah. Di halaman belakang, ada meja makan kecil yang dihiasi lilin dan bunga, menghadap langsung ke laut.

“Ini... untukku?” Sea terkejut.

Aldo mengangguk. “Aku ingin kita makan malam romantis bersama.”

Sea benar-benar terharu. “Aldo, ini indah sekali...”

Mereka duduk berdua, menikmati makan malam di bawah bintang-bintang. Sea tidak pernah menyangka Aldo bisa begitu romantis.

Saat makan malam hampir selesai, Aldo menggenggam tangannya erat.

“Sea...” suaranya serius.

Sea menatapnya dengan penasaran. “Ada apa?”

Aldo menarik napas dalam-dalam. “Aku tahu pernikahan kita diawali dengan keterpaksaan, tapi aku ingin kau tahu satu hal...”

Sea menunggu dengan hati berdebar.

“Aku mencintaimu.”

Sea tertegun. Ia tidak menyangka Aldo akan mengatakannya lebih dulu.

Melihat Sea hanya diam, Aldo tersenyum kecil. “Aku tidak mengharapkan jawaban sekarang. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku benar-benar jatuh cinta padamu.”

Sea menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Lalu, dengan suara pelan, ia menjawab, “Aku juga mencintaimu.”

Aldo terkejut sesaat, lalu tersenyum lebar. Ia berdiri, lalu menarik Sea ke dalam pelukannya.

Malam itu, angin laut bertiup lembut, seolah merayakan cinta mereka yang kini telah tumbuh dengan indah.

Bab 16 – Cinta yang Bertumbuh

Malam itu, setelah makan malam romantis yang disiapkan Aldo, mereka kembali ke dalam rumah dengan hati yang masih dipenuhi kehangatan. Sea tidak menyangka bahwa pria yang awalnya terpaksa menikah dengannya kini benar-benar jatuh cinta padanya.

Di dalam kamar, Sea berdiri di depan cermin, melepas anting yang sejak tadi menghiasi telinganya. Aldo duduk di tepi tempat tidur, memperhatikannya dengan tatapan penuh kasih.

"Kau cantik," gumamnya pelan.

Sea menoleh, mendapati Aldo menatapnya dalam. Pipinya langsung merona. "Kau baru sadar?" godanya.

Aldo tersenyum kecil, lalu berdiri dan berjalan ke arahnya. Ia berdiri di belakang Sea, menatap pantulan mereka di cermin. "Aku sudah tahu sejak pertama kali bertemu denganmu, tapi baru sekarang aku bisa benar-benar menikmatinya."

Sea merasa jantungnya berdetak lebih cepat. "Jangan membuatku malu," ujarnya sambil menunduk.

Aldo terkekeh, lalu meraih tangan Sea, menggenggamnya erat. "Aku tidak ingin kita terburu-buru, Sea. Aku ingin kita menjalani semuanya dengan perlahan, menikmati setiap momen sebagai suami istri."

Sea menatap tangan mereka yang saling bertaut. "Aku juga berpikir begitu," bisiknya.

Malam itu, mereka tidur dalam dekapan satu sama lain, merasa lebih dekat daripada sebelumnya.

Sea terbangun lebih dulu keesokan paginya. Ia menatap wajah Aldo yang masih tertidur pulas. Biasanya, pria itu selalu bangun lebih awal untuk bersiap ke kantor, tetapi hari ini tampaknya berbeda.

Sea tersenyum, lalu perlahan bangkit dan berjalan ke dapur. Ia ingin membuatkan sarapan untuk suaminya, sesuatu yang lebih baik dari nasi goreng kemarin.

Ia membuka kulkas dan berpikir sejenak. "Omelet keju dan roti panggang sepertinya ide yang bagus."

Ia mulai memasak dengan hati-hati, kali ini memastikan bahwa rasanya tidak terlalu asin atau hambar. Setelah semuanya siap, ia membawa sarapan ke kamar dengan nampan kecil.

Saat ia masuk, Aldo baru saja bangun, mengusap matanya dengan malas.

"Selamat pagi," sapa Sea ceria.

Aldo mengerjapkan mata, lalu tersenyum melihat Sea membawa sarapan untuknya. "Wow, ini pertama kalinya aku mendapat sarapan di tempat tidur."

Sea meletakkan nampan di meja kecil di samping tempat tidur. "Coba dulu, siapa tahu rasanya tidak sesuai dengan ekspektasimu."

Aldo mengambil garpu dan mulai mencicipi omelet buatannya. Setelah mengunyah beberapa saat, ia mengangguk puas. "Ini enak, Sea. Kau semakin pandai memasak."

Sea tersenyum bangga. "Terima kasih. Aku akan lebih sering memasak untukmu."

Aldo menarik tangannya, lalu mengecupnya pelan. "Aku senang mendengarnya."

Mereka menghabiskan sarapan dengan penuh kehangatan, menikmati pagi yang terasa begitu berbeda dari biasanya.

Setelah sarapan, Aldo bersiap untuk pergi ke kantor. Sea menemaninya hingga ke pintu, sesuatu yang mulai menjadi kebiasaan baru mereka.

"Jangan bekerja terlalu keras," pesan Sea.

Aldo tersenyum dan mengangguk. "Aku akan mencoba."

Sea berpikir sejenak, lalu dengan sedikit ragu, ia berdiri di ujung jari dan mengecup pipi Aldo.

Aldo terkejut sesaat, tetapi kemudian ia tersenyum lebar. "Itu kejutan yang menyenangkan."

Sea tersipu. "Hati-hati di jalan."

Aldo mengangguk sebelum masuk ke mobilnya, meninggalkan Sea yang masih merasakan debaran kecil di dadanya.

Sepeninggal Aldo, Sea menghabiskan waktunya di rumah, mencoba menata barang-barangnya agar lebih rapi. Ia juga mulai mencari aktivitas baru untuk mengisi waktunya.

Saat sedang berselancar di internet, ia menemukan kursus memasak online dan berpikir untuk mencobanya. "Mungkin aku bisa membuat sesuatu yang lebih istimewa untuk Aldo nanti malam," gumamnya.

Sea menghabiskan beberapa jam mencoba resep baru, meskipun hasilnya tidak selalu sesuai harapan. Namun, ia tetap bersemangat karena ingin memberikan kejutan untuk suaminya.

Saat Aldo pulang, ia terkejut melihat meja makan yang dihias dengan lilin kecil dan hidangan yang terlihat menggiurkan.

Sea muncul dari dapur dengan celemek masih terikat di pinggangnya. "Selamat datang di rumah, Tuan CEO," candanya.

Aldo tersenyum lebar. "Apa ini?"

Sea melepas celemeknya dan mendekati Aldo. "Aku mencoba resep baru. Aku ingin tahu apakah kau menyukainya."

Aldo mencicipi hidangan yang dibuat Sea, lalu mengangguk puas. "Ini luar biasa. Aku benar-benar kagum."

Sea merasa lega. "Aku senang kau menyukainya."

Setelah makan malam, mereka duduk di sofa sambil menikmati teh hangat. Aldo melingkarkan lengannya di bahu Sea, membuat gadis itu merasa nyaman.

"Terima kasih untuk semua usaha yang kau lakukan, Sea," kata Aldo pelan.

Sea menoleh, menatapnya dengan lembut. "Aku hanya ingin kita bahagia."

Aldo tersenyum. "Dan aku sudah sangat bahagia."

Mereka menghabiskan malam itu dengan berbincang santai, saling mengenal lebih dalam. Cinta yang awalnya tumbuh perlahan kini semakin kuat, membawa mereka ke dalam kebersamaan yang semakin erat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!