NovelToon NovelToon
Dihamili Adik Angkat

Dihamili Adik Angkat

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Bad Boy / Office Romance
Popularitas:20.1k
Nilai: 5
Nama Author: Soufflenur

Dinda, wanita cantik berusia 25 tahun itu sangat menyayangi adik angkatnya yang bernama Rafly yang usianya lebih muda enam tahun darinya. Karena rasa sayangnya yang berlebihan itulah membuat Rafly malah jatuh cinta padanya. Suatu malam Rafly mendatangi kamar Dinda dan merekapun berakhir tidur bersama. Sejak saat itulah Rafly berani terang-terangan menunjukkan rasa cintanya pada Dinda, ia bahkan tak peduli kakak angkatnya itu sudah memiliki tunangan.

"Kamu harus putusin si Bara dan nikah sama aku, Dinda!" ucap Rafly.

"Aku nggak mungkin putusin Bara, aku cinta sama dia!" tolak Dinda.

"Bisa-bisanya kamu nolak aku padahal kamu lagi hamil anakku!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soufflenur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Hamil?

Wajah Dinda tampak pucat pasi sekarang, bulan ini dirinya memang sudah terlambat datang bulan dan juga memang akhir-akhir ini setiap pagi ia selalu merasa mual hingga muntah jadi ini bukan yang pertama kalinya ia mengalami mual dan muntah namun ia tak pernah punya pikiran sampai ke arah kehamilan. Ia hanya mengira bahwa ia mengalami masuk angin saja jadi ia tak menanggapinya dengan serius.

"Jawab Mama, Din. Kamu hamil sama siapa!" tuntut Viona dengan wajah marahnya itu.

Dinda terdiam dan ia hanya menggelengkan kepalanya saja karena ia tak tahu harus menjawab apa. Ia kini merasa takut jika apa yang dikatakan oleh Viona itu benar adanya. Bagaimana jika ia memang ternyata sedang hamil? Tamatlah riwayatnya, batinnya kalut.

"Dinda jawab Mama kenapa kamu malah diem aja sih!"

"Ma, Mama tenang dulu dong aku ini nggak lagi hamil kok. Kok bisa sih Mama malah nuduh aku begitu? Aku ini kan belum nikah masa iya udah hamil, aku ini cuma masuk angin biasa kok," ucap Dinda berusaha untuk meyakinkan ibunya itu agar tidak terus menerus menyudutkannya.

"Masa iya sih kamu cuma masuk angin biasa dong? Bisa aja kamu itu emang lagi isi iya kan? Udah kamu ngaku aja deh kamu sama Bara udah tidur bareng kan? Iya kan? Ya udah kalau gitu biar Mama yang ngomong sama ibunya Bara untuk membahas pernikahan kalian berdua. Mumpung perut kamu juga masih kecil jadi bayinya belum kelihatan jelas," balas Viona tampak heboh sendiri. Ia dalam hati merasa senang karena sebentar lagi keluarga mereka dan keluarga besar Bara akan besanan.

Dinda tampak lemas mendengar ocehan ibunya itu dan melihat ibunya yang tampak sangat antusias itu jujur saja hal itu membuatnya sedih. Sedih karena apa? Karena ia takut ia akan membuat ibunya kecewa dan marah padanya.

"Aku ke kamar dulu, Ma," pamit Dinda lemah.

Viona mengangguk, ketika ia menawarkan akan membawa Dinda ke dokter namun Dinda langsung menolaknya dengan alasan ia hanya masuk angin saja dan sebentar lagi juga akan segera sembuh dengan ia beristirahat di kamarnya.

"Tapi meskipun Dinda nolak nggak mau diperiksa ke dokter saya harus tetap membujuknya nanti juga dia mau kok," kata Viona lalu ia pun pergi ke kamarnya.

Dinda masuk ke dalam kamarnya dan ia dibuat terkejut oleh kemunculan Rafly yang tiba-tiba di belakangnya itu.

"Aduh kamu tuh ngagetin aja sih! Kalau aku sampai jatuh gimana?" omel Dinda.

Sedangkan Rafly hanya cengengesan saja lalu ia memeluk Dinda dari belakang dan mengatakan ia rindu pada Dinda.

Dinda tersipu malu. "Tutup dulu pintunya takutnya nanti Mama Viona liat kamu ada di sini."

"Iya iya." Rafly melepaskan pelukannya lalu ia pergi untuk mengunci pintu kamar Dinda.

Rafly tersenyum miring lalu ia tiba-tiba saja melepas kaos putihnya itu dan juga celananya membuat Dinda terkejut ketika menoleh ke arahnya.

"Kamu mau ngapain?" tanya Dinda sambil duduk di atas tempat tidurnya itu.

Rafly juga naik ke atas ranjang lalu ia memeluk Dinda dan mencium pipinya dengan lembut.

"Aku mau minta jatah kan hari ini belum," bisik Rafly.

"Aku lagi nggak mood," balas Dinda sambil cemberut manja.

Rafly tampak terkejut mendengar alasan Dinda tersebut, karena tak biasanya Dinda menolaknya seperti itu. Namun ia tersenyum lembut ketika Dinda menyandarkan kepalanya di bahunya.

"Kamu kenapa sih, Yang? Kok hari ini kamu lesu gini kayak nggak semangat kamu lagi nggak enak badan? Mau aku bikinin minuman yang anget?" tanya Rafly dengan penuh perhatian.

Dinda menggeleng lemah. "Aku nggak butuh apa-apa kok aku cuma pengen gini aja."

"Ya udah kalau gitu."

Sementara itu

Saat Bara sedang bersama dengan wanita seksi di kolam renang rumahnya ia malah dibuat terkejut melihat ayah tirinya itu yang bernama Handoko malah membawa perempuan lain ke rumahnya. Sontak saja ia marah lalu ia menghampiri pria itu dan mengajarnya hingga babak belur sedangkan wanita yang bersama Bara dan juga dibawa oleh Handoko itu mereka berdua tampak terkejut dan takut.

"Lu itu emang bajing*n mes*m yang nggak tau diri! Lu sadar nggak sih lu tuh dateng ke sini cuma bawa diri lu doang cuma bawa badan lu doang lu nggak punya duit sepeserpun tapi lu malah selingkuh lu malah nyakitin nyokap gua! Lu mau gua habisin nyawa apa gimana nih hah? Kalau lu udah bosen idup ya udah sekarang aja lu gua bantai di mari biar nyokap gua nggak sakit hati lagi karena kelakuan konyol lu itu!" maki Bara pada Handoko.

"Udah udah nggak usah ribut napa sih! Eh kamu tuh harusnya nggak boleh begitu sama ayah kamu! Dia itu harusnya bisa kamu hargai karena biar gimanapun Om Handoko itu ayah kamu! Kamu harus minta maaf sama dia!" bentak pacarnya Handoko marah pada Bara.

Bara lalu menoleh ke arah perempuan itu lalu ia meludah di depan Handoko.

"Apa lu bilang? Gua minta maaf sama nih mokondo tuwir ini? Nggak salah?" ejek Bara sambil menunjuk nunjuk Handoko lalu ia tertawa mengejek.

"Yang ada dia yang harus minta maaf ke nyokap gua gara-gara bawa perempuan murahan si*lan macem elu! Elu perempuan kotor ngapain masuk rumah gua hah! Perempuan kotor hina menjijikkan mati aja lu sono! Mau lu gua habisin lu di mari bareng si mokondo punya lu ini hah mau lu? Sini lu maju!" teriak Bara.

Saat Bara berniat untuk menamp*r pipi selingkuhan Handoko itu Handoko menghalanginya alhasil pria itu itulah yang kena tamp*ran di pipinya oleh Bara.

"Kamu boleh hajar saya tapi jangan hajar pacar saya ini dia ini cinta mati saya jadi jangan sakiti dia. Apalagi dia sedang hamil, dia minta saya bawa ke rumah ini karena lagi ngidam aja kok," ujar Handoko.

Mendengar hal tersebut tentu saja membuat Bara semakin marah. Ayah tirinya itu bejat sekali sampai menghamili perempuan lain. Ia pun mengusir mereka berdua lalu ia ludahi mereka berdua saking marahnya ia.

Dua hari kemudian

Saat Dinda sedang masak di dapur Rafly datang dan langsung memeluknya dari belakang. Dinda terkejut namun tak mengomelinya. Mereka malah tertawa bersama lalu berciuman mesra.

Viona terbelalak begitu ia tiba di dapur dan melihat Dinda dan Rafly yang masih berciuman itu.

"Apa-apaan ini!" teriak Viona marah.

Dinda yang kaget dan juga panik lantas ia melepaskan diri dari pelukan Rafly begitu juga dengan Rafly yang menunduk ketakutan namun ia tetap tak menjaga jarak dari Dinda.

"Mama?" gumam Dinda.

1
Irni Yusnita
biasa
mawar berduri
kak... singgah di halaman aku ya....
Sahna Yulianto
Buruk
Sahna Yulianto
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!