NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Istri Terabaikan

Transmigrasi Ke Tubuh Istri Terabaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Aliansi Pernikahan / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: eka zeya257

Emma tak pernah menyangka akan mengalami transmigrasi dan terjebak dalam tubuh istri yang tak diinginkan. Pernikahannya dengan Sergey hanya berlandaskan bisnis, hubungan mereka terasa dingin dan hampa.

Tak ingin terus terpuruk, Emma memutuskan untuk menjalani hidupnya sendiri tanpa berharap pada suaminya. Namun, saat ia mulai bersinar dan menarik perhatian banyak orang, Sergey justru mulai terusik.

Apakah Emma akan memilih bertahan atau melangkah pergi dari pernikahan tanpa cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

Seorang gadis dengan tato ular di lehernya sedang berhadapan dengan tiga orang pria bersenjata api, perbedaan postur yang begitu jauh tidak membuat gadis itu merasa takut.

"Bisakah kau pergi? aku sibuk." Cetus gadis bernama Emma itu.

"Pergi? tentu saja setelah aku menghabisimu." Hardik pria tersebut.

Sudut bibir Emma terangkat, ia mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh. "Baiklah, mari kita akhiri secepatnya."

Detik berikutnya, pertarungan tak bisa terelakan. Emma melayangkan tinjunya di rahang pria itu, pukulan yang terlalu keras membuat pria itu terhuyung ke belakang.

"Sialan!" umpat pria tersebut.

"Sakit? mau lagi?" tanya Emma dengan nada mengejek.

Pria itu menatap Emma bengis, tanpa pikir panjang ia berlari ke arah Emma dan langsung menyerangnya dengan membabi buta.

Bugh.

Emma terhuyung dan menabrak tembok setelah mendapat pukulan di perutnya. Ia menekan bagian perutnya yang berdenyut nyeri.

Belum sempat Emma kembali menyerang, dua orang yang sejak tadi hanya diam kini menahan kedua tangan Emma, hingga gadis itu tidak bisa bergerak.

Pria yang pertama tersenyum puas, tangannya mengepal kuat, bersiap memberikan pukulan telak ke wajah Emma.

"Kau terlalu banyak bicara, Gadis," ucapnya sambil mengayunkan tinjunya.

Namun, sebelum pukulan itu mengenai wajahnya, Emma mengangkat kakinya tinggi dan menghantam dagu pria itu dengan lututnya.

Bugh!

Pria itu terhuyung ke belakang, darah mengalir dari bibirnya.

"Brengsek!" geram pria tersebut.

Emma tersenyum miring. "Aku juga bisa main curang."

Tanpa membuang waktu, ia menghentakkan kakinya ke tanah, menggunakan momentum untuk menendang kaki salah satu pria yang menahannya.

Pria itu kehilangan keseimbangan, cengkeramannya melemah. Emma langsung membungkuk, menarik lengannya bebas, lalu menghantam sikunya ke perut pria di sebelahnya.

Bugh!

Pria itu terbatuk keras, hingga melepaskan pegangan di tangan Emma sepenuhnya.

"Dua lawan satu masih belum cukup, ya?" Emma mengepalkan tangannya, menatap ketiga pria di depannya yang mulai terlihat marah.

"Jangan hanya berdiri!" bentak pria pertama.

Tapi terlambat. Emma sudah melesat lebih dulu. Tinju pertamanya menghantam perut pria di sisi kiri.

Ia berputar, menghindari serangan pria di sisi kanan, lalu menyikut pelipisnya. Dengan cepat, ia menangkap tangan pria terakhir yang hendak menarik pistolnya dan memutarnya ke belakang.

Krak!

Jeritan nyaring memenuhi udara.

"Kurasa cukup untuk hari ini," gumam Emma, menatap ketiga pria yang kini tergeletak di tanah, mereka mengerang kesakitan.

Ia menyibakkan rambutnya, lalu berbalik pergi seolah tak terjadi apa-apa. Saat Emma berbalik pergi, suara letupan senjata terdengar.

Dor!

Kepalanya tersentak ke depan. Seketika, tubuhnya membeku, kaki jenjang yang sedang melangkah perlahan kehilangan tenaga. Pandangannya kabur, dan kehangatan menjalar dari pelipisnya.

Tangan Emma terangkat, menyentuh sisi kepalanya yang kini basah dan hangat oleh darah. Peluru itu menembus tepat di atas alisnya.

Tubuhnya limbung, lututnya melemas. Udara di sekitarnya terasa semakin dingin.

Bruk.

Ia jatuh berlutut, napasnya tersengal, darah mengalir deras membasahi wajah Emma.

Di belakangnya, seorang pria masih memegang pistol dengan tangan gemetar. Dia bukan salah satu dari tiga pria yang tadi bertarung dengannya. Tidak. Dia seseorang yang sedari awal mengawasi dari jauh.

"Emma…" gumam pria itu, suaranya bergetar antara penyesalan dan keterkejutan.

Tapi Emma tidak bisa lagi merespons.

Matanya perlahan kehilangan cahaya. Pandangannya gelap. Hening. Tidak ada lagi suara. Hingga detik berikutnya, Emma benar-benar kehilangan nyawanya.

***

Cahaya putih menembus kelopak mata Emma, perlahan ia mulai membuka matanya. Aroma obat-obatan menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya, Emma merasakan nyeri di bagian kepalanya.

"Astaga, kepalaku sakit sekali." Gumamnya parau.

Ia menoleh ke sana kemari, namun tidak ada siapa pun di dalam ruangan tersebut.

"Siapa yang membawaku ke sini?"

Emma bertanya-tanya sendiri, ia ingat jelas bahwa ia baru saja bertarung dengan bawahan bosnya dan berakhir tertembak di bagian kepala.

Tiba-tiba, Emma merasa sangat pusing ia memejamkan mata lalu kepalanya dipenuhi oleh ingatan-ingatan yang bukan miliknya, gambar-gambar asing, perasaan asing, dan suara-suara yang tidak ia kenali.

Wanita itu… duduk di sudut ruangan, tubuhnya lemah dan matanya kosong. Suaminya berdiri di depannya, menatapnya dengan jijik.

"Kau tidak lebih dari sekedar beban," suara pria itu terdengar dingin.

Emma tersentak. Ia tiba-tiba tersadar, tubuhnya terasa berat dan asing. Saat membuka matanya lagi, ia baru sadar jika langit-langit kamar yang kini ia tempati berwarna putih, bukan jalanan gelap tempat ia seharusnya mati.

"Apa ini…?" gumamnya.

Ia mengangkat tangannya, terlihat lebih ramping dan pucat. Ia menoleh ke arah nakas dan meraih cermin yang ada di sana, ia terkejut melihat wajahnya berubah.

Tidak ada tato ular di lehernya. Rambutnya yang pendek kini berubah panjang bergelombang, dan jatuh ke bahunya. Emma menggeleng pelan, ia sadar ini bukan tubuhnya.

Gelombang ingatan lain menerjangnya, membuat kepalanya berdenyut. Nama wanita ini… Eleanor. Seorang istri dari pria kaya yang tidak pernah menganggap keberadaannya.

Pernikahan mereka hanyalah formalitas, dan Eleanor telah menghabiskan hari-harinya dalam kesepian dan rasa frustasi karena mencintai suaminya tanpa mendapat balasan sedikit pun.

"Bukankah aku sudah mati?" bisik Emma, lalu menggigit bibirnya.

Tidak. Ia masih hidup. Tapi sebagai orang lain. Transmigrasi, kata itu tiba-tiba terlintas di benak Emma.

"Astaga, apa aku sudah gila?" Emma tak habis pikir.

Tapi, semua situasi yang kini ia alami sangat cocok untuk di kaitkan dengan kata transmigrasi.

"Aku pikir hal seperti ini hanya ada dalam dunia fiksi, bagaimana bisa aku justru mengalaminya sendiri."

Emma bukanlah gadis biasa, ia merupakan petarung tanpa rasa takut. Ia biasa di sewa oleh perusahaan ternama untuk mengatasi para penghianat, sifatnya yang bar-bar membuat ia memiliki julukan Queen of the Fight.

Ia tidak pernah bekerja dengan orang lain, Emma lebih suka bekerja sendiri dan ia tidak peduli jika ia mati. Namun, selama ia bertugas belum pernah sekalipun ia gagal.

Hingga ia di sewa oleh debitur angkuh yang tidak mau membayar jasanya, debitur itu bukan hanya sekadar orang kaya yang keras kepala, ia adalah pria berbahaya yang ternyata memiliki koneksi dengan dunia bawah tanah.

Sayangnya, Emma mengetahui hal itu terlambat. Saat ia datang untuk menagih bayarannya, bukannya mendapatkan uang, dia justru dikhianati.

Sebuah jebakan telah dipersiapkan, dan untuk pertama kalinya dalam hidup Emma, ia berada di posisi yang tidak menguntungkan. Tiga pria bersenjata menghadangnya. Tapi meskipun kalah jumlah, ia berhasil bertarung sampai akhir.

Namun, seseorang yang bersembunyi dalam bayangan menembakkan peluru ke arah kepalanya hingga membuatnya tewas. Dan sekarang, ia justru terbangun di tubuh seorang wanita asing.

Emma menghembuskan napas kasar. Tubuhnya terasa lebih lemah dari biasanya, lebih kecil, dan lebih… rapuh.

Ia bangkit perlahan dari ranjang besar yang terasa begitu asing. Seluruh ruangan yang ditempatinya pun sama sekali bukan tempat yang ia kenali.

Emma kembali menatap cermin di tangannya, rambut panjang kecoklatan dan mata sayu menatapnya balik. Wajah yang cantik, tapi terlihat lelah. Kulit mulus seperti porselen, tidak ada bekas luka dari pertarungan yang biasa ia banggakan.

"Sialan." Umpatnya.

Nama wanita ini adalah Eleanor Rosenthal, seorang wanita yang diabaikan, dihina, dan hidup dalam bayang-bayang tanpa arti.

Emma atau sekarang Eleanor mengerutkan kening.

Jadi, setelah seumur hidupnya berjuang sebagai petarung, sekarang ia harus hidup sebagai seorang istri yang tidak dianggap?

Tidak.

Jika ia telah diberi kehidupan kedua, ia tidak akan menghabiskannya dengan menjadi korban. Senyum miring terukir di wajahnya saat pikirannya dipenuhi satu gagasan.

Jika dunia ini menganggap Eleanor Rosenthal lemah, maka sudah saatnya mereka mengenal Emma Carter sang Queen of the Fight.

1
Murni Dewita
next
Kim nara
Lea selalu Keren y thor
Zee✨: Hooh, harus dong hehe
total 1 replies
Murni Dewita
double up thor
Zee✨: Bsk yak kalo senggang hehe
total 1 replies
Murni Dewita
💪💪💪💪lea
Murni Dewita
👣
Dsy_Sagitariuzz
mantap lea👍🤣
🍏A↪(Jabar)📍
next
🍏A↪(Jabar)📍
dilepaskan dengan cara di DORR
Zee✨: biar nggak jadi beban mulu kak🤣
total 1 replies
Kim nara
Sargey tuh sebenar nya cinta ga sih thor sama lea ak tak paham sama si sargey
Zee✨: oke, nanti yak aku bikin dulu 😉
Kim nara: Iya Pov sargey thor sebenar nya dia cinta apa ga ama si lea
total 3 replies
rachma yunita
emang ada apa antara Sergey dan Nikolay?
Zee✨: ada masalah hoho
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
next
Wahyuningsih
Menyeblkn sekli aria, thor buat buat aria menderta biar nyakho dia n buat noah jga sma2 mendrita d t nggu upnya kmbli thor yg buanyk n hrs tiap hri sellu jga keshtn seeeeeeemaaaangaaaaaaaaaaat
thor 😄😄😄😄😄😄
Dsy_Sagitariuzz
naoaaaaaah kau dlm bhy 😎
Dsy_Sagitariuzz
suruhan siapa tuch🤔
Zee✨: siapa ya??? masih misteri wkwk
total 1 replies
Kim nara
Keren Lea keren
ika yanti naibaho
Luar biasa
Cahaya yani
hadur othor mmbawa kopi utkmu,.
Zee✨: selamat datang kakak🥰🥰
total 1 replies
Aretha Shanum
ko lama bngt kpn pisahnya, jadi bosen alurnya
Kim nara
Lea kamu keren love u lea😘😘😘
Dsy_Sagitariuzz
ajak cerai aja lea 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!