Ikhtisar :
Untuk menyelamatkan pesantren dari seorang mafia yang ingin menggusur pesantren yang bernama Jack Jatnika, Khalisa Amira rela menjadi istri Jack sekaligus menjadi budaknya. Tapi siapa sangka Khalisa bukan wanita biasa, yang menerima apa yang terjadi padanya. Jack terkejut saat mengetahui masa lalu Khalisa, bahkan dialah tunduk padanya. Taktik apa yang Khalisa gunakan untuk menaklukkan mafia kejam sepertinya itu ?
Baca selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Jika Harus Mati Di Tanganmu
“Khalisa !” Ucap Jack terkejut menatap istrinya
“Jack !” Sahut Khalisa
“Ternyata selama ini kamu yang sudah menghalangi bisnisku” Ucap Jack
“Iya, aku sengaja melakukan itu” Jawab Khalisa
Mereka berdua saling menatap tajam, berdiri di sisi yang sama.
“Kenapa ?” Tanya Jack
“Aku tidak bisa membiarkan kamu atau pun orang lain melakukan ini, seharusnya kamu tahu barang haram kamu akan merugikan semua orang” Jawab Khalisa
Jack mendekati Khalisa lalu memutarinya
“Kamu berlagak seperti pahlawan, padahal kamu sendiri yang bilang dulu kamu berasal dari orang yang tidak baik. Apa ini cara kamu memperbaikinya ?” Tanya Jack
Khalisa terdiam
“Kamu menghancurkan semuanya Khalisa, ku pikir aku akan menjadikan kamu budakku tapi ternyata kamu musuh dalam selimut” Ucap Jack
“Aku tidak menghacurkanmu, tapi aku ingin menghentikanmu melakukan ini semua” Jawab Khalisa
“Kamu ingin aku bertobat seperti kamu ?” Tanya Jack
“Iya, meski aku harus mati di tangan kamu” Jawab Khalisa
Jack memperhatikan luka di tangan Khalisa yang terkena sayatan pedang, darahnya terus mengalir ke bawah. Jack berjalan ke depan, tepat di depan Khalisa dan menatap istrinya.
“Kamu ingin mati di tanganku Khalisa ?” Tanya Jack
Khalisa hanya dia dan menatap Jack
“Kalau begitu kamu memang harus mati di tanganku” Lanjut Jack, dia mnegambil pedangnya kembali dan menyerang Khalisa. Khalisa langsung sigap bertahan dan melawan Jack tanpa senjata, Khalisa berusaha mengimbangi suaminya yang memiliki jurus yang hampir sama dengannya.
Sreeet … Sreeet … Sreeet …
Khalisa melompat berkali-kali saat Jack mengarahkan pedang ke arahnya, dia sangat gesit meski tangannya terluka.
“Ternyata kamu sangat hebat, baru kali ini aku merasa senang mendapatkan lawan yang seimbang” Ucap Jack
Khalisa hanya diam, dia tahu kalau Jack kali ini serius ingin membunuhnya. Dia bukan laki-lkai yang memiliki belas kasihan pada lwan meski Khalisa itu istrinya.
Dug… Dug… Dug…
Pukulan demi pukulan saling menghantam pertahanan masing-masing, hingga keduanya tumbang bersama di bawah.
Bruuug …
Jack mengatur nafasnya, tangannya masih memegang pedang sebaliknya Khalisa sudah mulai bangun dia melompat dan hendak menjatuhi tubuh Jack tapi sayangnya suaminya itu dapat menghindar.
Bruuug …
Khalisa mendarat ke tanah, matanya menatap tajam Jack.
“Kamu membuatku bersemangat Khalisa” Ucap Jack
Mereka kembali bertarung, Jack menggunakan pedangnya untuk menusuk tubuh Khalisa untungnya Khalisa berhasil menghindari dan berputar sebisa mungkin hingga bajunya tersayat beberapa kali.
Sreeek … Sreeek … Sreeek …
Jack terus mengayunkan pedangnya kea rah tubuh Khalisa, baju berwarna hitam yang digunakan Khalisa habis terkoyak bahkan hijabnya juga terlepas. Rambut indah Khalisa juga tergerai, Khalisa kini hanya mengenaka tangtop warna putih.
Praaang …
Jack maju ke depan, dia tidak lagi menggunakan senjata saat melawan istrinya dia akan menggunakan tangan kosong.
Dug … Dug … Dug …
Khalisa meulai kewalahan melawan Jack meski pun dia cukup kuat, hanya saja tubuhnya kurang fit.
“Kenapa sayang kamu ingin mati di tanganku ?” Tanya Jack
“Aku tidak akan mungkin mati di tangan kamu, jangan terlalu percaya diri kamu ya” Jawab Khalisa
Khalisa tak gentar, dia menyerang Jack tanpa ragu meski Jack menghindar dengan gesit setiap pukulan yang mengarah padanya. Hingga Jack berhasil menangkap Khalisa dan memeluk tubuhnya dari belakang.
“Jack lepas” Ucap Khalisa teriak
“Kalau bayangan hitam secantik ini, bagaimana aku tidak bersemangat keluar setiap malam. Apalag tadi aku sempat memegang yang empuk” Bisik Jack
Khalisa menginjak kaki Jack dengan keras
“Awsss !” Rintih Jack melepaskan pelukannya dengan spontan
“Mafia kok genit, pantas kamu gagal mengalahkanku” Ujar Khalisa meledek
Jack duduk di bawah pohon dan memegang kakinya
“Jack, kakimu beneran sakit ?” Tanya Khalisa, dia tak tega melihat Jack kesakitan lalu Khalisa mendekati Jack
Seketika Jack manarik tubuh Khalisa dan menciumnya dan di balas oleh Khalisa.
“Ayo pulang” Ajak Jack
“Kemana ? aku tidak sudi pulang ke rumah haram kamu” Ucap Khalisa
Jack bangun lalu melepaskan pakaiannya.
“Pakai bajuku, jangan sampai ada orang yang melihat tubuh indahmu” Ujar Jack sambil memberikan bajunya kepada Khalisa
“Kmau takut ada yang melihat tubuhku ?” Tanya Khalisa
“Tidak, tapi aku akan membunuhnya kalau dia berani melihat tubuh kamu” Jawab Jack
Khalisa mendekat lalu mengelus pipi Jack
“Kamu selalu kejam dan sadis, mulai sekarang jangan sembarangan melakukan itu pada orang lain” Ucap Khalisa
Jack tersenyu, kemudian mengangkat tubuh Khalisa.
“Apa lagi rahasia yang masih kamu sembunyikan Khalisa ?” Tanya Jack
“Haruskah aku mengatakannya sekarang ?” Tanya Khalisa balik
Jack tersenyum tipis sambil menatap wajah Khalisa, istrinya itu sudah pasti memiliki banyak hal yang harus dia ceritakan kepadanya.
“Kalau begitu katakana semuanya kepadaku, tapi setelah kita selesaikan apa yang tertunda” Jawab Jack
“Tertunda ?” Tanya Khalisa terlihat kebingungan, sedangkan Jack hanya tersenyum licik
Khalisa mencerna apa yang di katakana Jack, dalam sekejap wajahnya langsung memerah. Dia hanya diam saja di gendong Jack, sepanjang jalan berbaring di punggung suaminya.
Sampai di gubuk tak terpakai, mereka berhenti di sana. gubuk itu jauh dari rumah penduduk.
Bruuug …
Jack membaringkan Khalisa di atas ranjang kayu
“Jack, ap akita cari …” Ucapan Khalisa terpotong karena Jack menutup mulutnya dengan telunjukya
“Tadi kamu bilang tidak ingin pulang ke rumah haramku” Ujar Jack
Khalisa melepaskan jari telunjuk Jack dari mulutnya
“Iya, tapi kita bisa …” Mulut Khalisa di tutup kembali oleh telapak tangan Jack
“Di sini jauh menyenangkan dari pada tempat yang lainnya” Jawab Jack
Khalisa menelan savalinya, jantungnya berdebar tidak karuan dan bulu kuduknya berdiri. Biar pun dia jago dalam bertarung belum tentu dia jago dalam urusan ranjang.
Jack bangundan membuka jendela, terlhat bulan yang begitu terang lalu Jack menyalakan api di tempat perapian yang biasanya di sebut hawu oleh orang sunda.
“Jack, mau aku bantu ?” Tanya Khalisa
“Simpan tenaga kamu, ada hal yang lebih capek dari pada ini” Jawab Jack
Khalisa mersa gugup, dia memang genit dari kemarin-kemarin tapi kali ini Jack sepertinya serius menginginkannya.
“Jangan gugup, aku tahu ini pertama kalinya untuk kamu. tapi kamu harus tahu kalau ini juga pertama untukku juga” Ucap Jack, dia tahu malam sebelumnya hanya tipu daya Khalisa saja agar Jack tertidur dan dia menghentikan semua operasi yang akan di lakukan oleh anak buahnya
“Jadi kamu dan Asyifa …” Ujar Khalisa terhenti dia tidak ingin membuat Jack kembali bersedih
Jack menghampiri Khalisa yang duduk di atas ranjang bambu.
“Aku masih perjaka, kamu bisa membuktikannya malam ini” Jawab Jack
Khalisa diam saja, dia tampak malu-malu dan pipinya menjadi kemerahan.
“Kenapa kamu diam saja Khalisa ?, mana godaan manis kamu seperti hari kemarin ?” Tanya Jack sambil menaik turunkan alisnya
Khalisa semakin tegang, rasa saat dia melakukan tipu daya denga napa yang sebenarnya sangat berbeda.
“Malam ini adalah malam penganti kita yang tertunda, aku tidak akan melewatkannya lagi” Ucap Jack
“Jack, apa kita harus pemanasan dulu untuk melenturkan otot-otot ?” Tanya Khalisa agar mengulur waktu
“Bukannya sudah tadi, kamu sangat manis malam ini. Aku ingin menikmati setiap inci tubuh kamu” Jawab Jack
“Jack, tunggu sebentar. Aku pulihkan dulu keberanianku” Sahut Khalisa
Mendengar itu Jack tertawa terbahak-bahak, ucapan istrinya.
“Kamu begitu bias kemarin dan sekarang kenapa menjadi ciut begini ?” Tanya Jack
“Tidak, tapi aku takut kamu sulit di kendalikan” Jawab Khalisa
“Oke, tunggu beberapa mening jangan minta lebih atau aku akan langsung menerkamu tanpa ampun” Ujar Jack
Khalisa tersenyum, dia bangun dari ranjangnya lalu melepas baju Jack dan mengatur nafasnya.
“Buruang sayang” Pinta Jack, dia sudah tidak sabar menantinya
“Kamu tidak sabaran Jack” Ujar Khalisa
“Ku tunggu godaanmu” Jawab Jack, dia ingin melihat istrinya ketika menggodanya
Khalisa menghampiri Jack, wajahnya sudah berubah menjadi singa betina lagi. dia mendekati suaminya yang sudah menunggunya di atas ranjang.
“Jack, mala mini aku siapa menjadi milik kamu seutuhnya” Ucap Khalisa, dia menatap wajah suaminya
“Jangan menyesali apa yang kita lakukan mala mini, karena aku tidak akan berhenti” Ujar Jack