NovelToon NovelToon
Serpihan Badai Rindu Cosmic Galaxy Senja

Serpihan Badai Rindu Cosmic Galaxy Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Anfi

Arunika Senja Jingga Manggala gadis berusia tujuh belas tahun, putri ke dua dari Anres Manggala dan Alice Renata. Menghilangnya Nayanika Xabiru Manggala sang kakak membuatnya harus kembali ke Indonesia dan melanjutkan sekolah di Indonesia.

Nafes Galaxy Orion remaja pria berusia tujuh belas tahun, putra ke dua dari Orion Attrikck dan Nasya Raiden. Seorang most wanted di sekolahnya.

Kecerobohan yang di sebabkan Hasta Langit Orion yang tidak lain adalah kakak Galaxy saat berkendara, menyebabkan mobil keluarga Senja terlibat kecelakaan dengannya.

Langit bersedia bertanggung jawab dengan gadis tersebut atas cidera yang di alami.

Namun Anres justru menolak, dan meminta Galaxy adik dari langit untuk menjaga Senja dan menikah dengan Senja. Dan apa alasan Anres menolak Langit yang jelas-jelas adalah penyebab Senja cidera serius?

Lalu apakah galaxy menerima permintan Anres?
Lalu bagaiamana reaksi Senja dengan semua yang terjadi padanya setelah siuman?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Anfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Senja saat bersama daddy Anres

Senja langsung berlari menuju gerbang sekolah, meninggalkan Attar dan Galaxy yang sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.

“Langsung pulang ya pak,” pinta senja ke pak Supri.

“Tidak jadi beli buku dulu non Jingga?” tanya pak Supri.

Karena tadi sebelum pak Supri berangkat menjemput Senja, Alice berpesan untuk mengantarkan Senja ke toko buku.

“Tidak jadi,” jawabnya.

“Baik non,”

Pak Supri langsung melajukan mobil menuju kediaman Anres, sekitar tiga puluh menit kemudian mereka sudah sampai. Senja langsung turun dari mobil. “Terimakasih pak Supri,”

“Sama-sama non,”

Senja langsung masuk ke dalam rumah. “Assalamu’alaikum mommy,” ucap senja dengan lembut sembari menghambur memeluk Alice.

“Wa’alaikumussalam. Lhoh! Sudah sampai rumah, sayang? Tidak jadi beli buku?” tanya Alice.

“Udah bad mood mom. Jingga jadi pengen buru-buru pulang,” Senja mengurai pelukan mommynya.

“Kalau ikut mommy belanja mau?” ajak Alice.

“Boleh mom,” semangat Senja.

“Kalau begitu ganti baju dulu. Mommy tunggu, nanti kita ke kantor daddy. Habis itu baru belanja,”

“Daddy ikut?” tanya Senja yang di jawab anggukan kepala dari Alice.

Mendapatkan jawaban dari mommynya, Senja girang bukan kepalang. Dia langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya, pergi bersama Alice dan Anres adalah suatu hal yang paling Senja sukai.

Senja langsung menuju walk in closet, dia mengambil baju ganti. Senja memutuskan mandi, karena sudah merasa ke gerahan.

Tidak butuh waktu lama untuk dia mandi, Senja akan berlama di kamar mandi hanya untuk berendam.

Senja kemudian mengambil sling bag, dia turun menemui mommynya yang sudah menunggu.

“MashaAllah anak mommy. Cantiknya kebangetan,” goda Alice yang melihat putrinya turun dari tangga.

“Anaknya siapa dulu,” jawab Senja dengan senyum mengembang.

Senja menggunakan celana panjang berwana hitam, senada dengan kaos dan juga hodienya. Jangan lupakan hijabnya juga berwarna hitam di padu dengan sneakers warna putih.

Alice dan Senja kemudian masuk ke dalam mobil, mereka di antar pak Supri menuju kantor Anres. Senja melihat jalanan dari kaca mobil, sejak pertama ke Indonesia baru kali ini dia benar-benar keluar rumah selain ke sekolah.

Alice senang melihat putri ke duanya tersebut bisa tersenyum, semenjak Biru menghilang. Senyum Senja tidak sesering dahulu, Senja hanya fokus pada sekolahnya. Dia bahkan jarang bergaul dengan teman-temannya, bagi Senja Biru adalah dunianya selain Alice dan Anres.

Bagi Alice dan Anres, menjaga mental Senja untuk saat ini adalah salah satu hal terpenting. Mengingat usia Senja masih ada di usia tujuh belas tahun, meskipun mereka yakin putri mereka tangguh.

Senja adalah anak yang berpikir lebih dahulu sebelum bertindak, namun sebagai orang tua tentu Alice dan Anres tetap khawatir.

“Sudah sampai mom?” Senja mengedarkan pandangannya saat mobil pak Supri berhenti di depan sebuah perusahaan.

“Iya sayang,”

Mereka berdua kemudian turun dari mobil, pak Supri di minta kembali ke rumah. Karena memang nanti mereka akan pergi bersama Anres.

Alice membawa putrinya menuju resepsionis, di sana mereka berdua di sambut dua orang resepsionis.

“Ada yang bisa saya bantu bu?” tanya salah satu resepsionis wanita.

“Bisa tolong hubungkan dengan pak Anres? Tolong bilang putrinya sudah ada di lobby,” pinta Alice.

“Baik bu. Silahkan tunggu sebentar,” ucap resepsionis.

Alice dan putrinya duduk pada sofa yang tersedia di lobby, mereka menunggu resepsionis mengabari Anres.

Resepsionis tersebut kemudian menghampiri Alice. “Maaf bu Alice. Pak Anres bilang, anda dan nona Jingga di minta ke ruangannya beliau. Ruangan beliau ada di lantai empat, mari saya antar” ucap resepsionis tersebut.

“Terimakasih,” ucap Alice.

Ke duanya kemudian menuju lantai empat, ruangan Anres berada. Resepsionis tersebut kemudian pamit, setelah sampai di lantai empat dan menunjukkan di mana ruangan Anres berada.

Senja melangkah dengan semangat, tentu dengan senyum yang terukir pada ke dua sudut bibirnya.

“Sayang!” tegur Alice saat Senja hendak langsung membuka pintu.

“Maaf mom. Sedikit lupa,” jawab Senja sambil mengangkat ke dua jarinya membentu huruf V.

Senja kemudian mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke dalam ruangan Anres.

Tok!tok

“Masuk,”

Senja langsung membuka pintu setelah mendapatkan ijin si pemilik ruangan untuk masuk. “Siang menjelang sore daddy,” sapa Senja pada Anres.

Senja berlari kecil menghambur menuju Anres, sedangkan Alice menggelengkan kepala melihat tingkah putri ke duanya tersebut.

“Siang. Sayangnya daddy,” jawab Anres yang sudah merentangkan ke dua tangannya menyambut Senja.

Di saat bersama Anres, Senja memang cenderung manja. Anres dan Biru sepakat, kalau Senja akan menjadi manja dan bar-bar seperti Alice saat muda.

Hal tersebut hanya akan terjadi jika sang daddy ada di dekatnya, sedangkan di luar rumah. Senja akan cenderung bersifat seperti Anres, lebih waspada.

“Jingga, sayang. Biarkan daddy menyelesaikan pekerjaannya dulu,” tutur Alice yang melihat Senja memeluk Anres.

Alice kemudian duduk di sofa yang ada di ruangan Anres.

“Siang nyonya Alice,” sapa sekretaris dan asisten Anres bersamaan.

“Siang Lisa, siang Jo.”

Kebetulan mereka berdua tadi tengah membahas soal pekerjaan, jadi sekretaris dan asisten Anres masih ada di dalam.

“Daddy masih lama?”

“Sebentar lagi sayang. Biar daddy selesaikan meeting dengan om Jo dan Lisa dulu,” ucap Anres yang mendapat anggukan kepala dari Senja.

Jo asisten Anres yang juga ikut pindah ke Jakarta, selalu saja merasa kagum dengan kedekatan anak dan ayah tersebut. Dia juga melihat bagaimana perubahan sikap Senja, saat putri bosnya tersebut tengah bersama ayahnya atau sedang bersama orang lain.

“Pak Anres hot daddy sekali,” bisik Lisa pada Jo.

“Jangan aneh-aneh. Anak gadisnya lebih singa dari pada istri pak Anres,” Jo memperingatkan Lisa.

“Memang semenakutkan itu? Padahal dia hanya gadis kecil,” ucap Lisa.

Jo tersenyum penuh arti, Lisa belum tahu saja bagaimana Senja. Dia ingat saat masih ada di Singapura, Anres yang memang selalu mengajak Senja di setiap ke sempatan pertemuan bisnis.

Flash back on

Senja seperti mata pisau dan CCTV bagi Alice, yang akan menjaga Anres dari rayuan mata dari wanita penggoda.

Jo ingat betul malam itu, Senja ikut pertemuan bisnis dengan Anres dan dirinya. Salah satu rekan bisnis Anres yang hendak bekerja sama, malam itu berusaha menggoda Anres.

“Nyonya butuh di be*ai? Sampai mau menggoda daddy miliku,” ucap Senja tanpa basa basi.

“Anak kecil jaga bicaramu. Siapa yang mau menggoda daddymu?” kesal wanita tersebut karena merasa harga dirinya di jatuhkan anak kecil.

“Lalu kenapa nyonya seperti ulat bulu begitu? Bergerak ke sana ke mari sambil mengedipkan mata ke arah daddy,”

Anres dan Jo menahan tawa mereka, tidak terkecuali beberapa orang yang melihat juga menahan tawa. Seorang wanita berusia tiga puluhan kalah dengan anak kecil yang baru berusia tujuh belas tahun.

Kemudian wanita tersebut pergi meninggalkan mereka, namun dia masih tidak mau menyerah. Hingga saat jamuan makan malam dia meminta seorang pelayan untuk menaruh sesuatu di minuman Anres.

Dengan cerdik Senja justru menukar minuman tersebut. “Mau mengerjai daddyku? Tidak bisa, di rumah ada mommy yang lebih cantik dan lebih aduhai. Sepertinya harus di beri pelajaran,” gumam Senja saat melihat wanita tadi menaruh sesuatu pada minuman Anres.

Senja dengan sengaja menyenggol lengan Anres yang hendak minum, membuat minuman tersebut tumpah semuanya. “Daddy maaf. Tapi Jingga sengaja,” ucap Senja sambil menatap rekan bisnisnya tersebut.

“Tidak apa-apa sayang,” jawab Anres yang paham maksud ucapan putrinya.

Jo langsung berdiri begitu mendengar ucapan Senja, tanpa bertanya tentu dia dan Anres paham kode yang di berikan Senja.

“Maaf tuan Anres. Saya teledor,” ucap Jo yang baru menyadarinya.

“Sudahlah, kamu duduk lagi sana. Lagi pula Jingga sudah menanganinya,” jawab Anres sambil tersenyum penuh arti pada Jo.

Anres ingin tahu apa yang putrinya tersebut rencanakan, jadi dia menyuruh Jo kembali duduk. Jo sendiri bingung, tapi memilih kembali duduk.

Wanita tersebut kesal, karena merasa perbuatannya sudah di ketahui oleh Anres. Jadi dia berdiri hendak meninggalkan meja tersebut.

“1, 2, 3 ... bomb,” ucap Senja sedikit lirih, bersamaan dengan itu terdengar suara sesuatu dari seseorang yang baru saja berdiri.

Pret ... pret ... pret. Terdengar suara kentut dari wanita tersebut, sontak beberapa pasang mata melihat ke arahnya.

Rekan bisnis Anres yang bernama Mona tersebut langsung pergi meninggalkan meja, dia berlari mencari toilet.

“Apa yang nona lakukan?” lirih Jo bertanya pada putri bosnya tersebut.

“Aku kasih obat pencahar om,” Senja tersenyum penuh kemenangan.

Jo hanya bisa menggelengkan kepala, tidak menyangka Senja mewarisi gen ke dua orang tuanya. Ke dua gen tersebut seolah tahu, kapan dan saat seperti apa harus muncul.

Anres mencubit hidung putrinya. “Anak daddy nakal sekali. Tidak boleh mengerjai orang tua, tapi untuk hari ini boleh.”

Anres kembali tersenyum, dia memeluk putri ke duanya. Menurut Anres Senja itu ajaib dan unik, Anres dan Alice bahkan sempat berkonsultasi tentang Senja pada ahli. Namun setelah melalui serangkaian tes, tidak ada masalah dengan Senja.

Flash back off

 

 

 

 

1
Zea Rahmat
Andes mu ngasih tau kali ya klo jingga udh nikah
a yulaela_fa(Ayu Anfi): kurang lbhny sih gt bisa jd, biar jingga bs lbh legowo kali ya
total 1 replies
Zea Rahmat
hahaha kaya arka sm ael😀😃
a yulaela_fa(Ayu Anfi): eh iya sih ya. aku mlh br ngeh lho sist, ya ampun. kyk ngalir aja pas buat zico sm attar. beneran g ngeh aq hahaha.. turunan bapknya bgt mrk /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Zea Rahmat
udh ksh tau biar ga nyalain anies secara ga langsung... nanya mulu bahagia apa ga galaksi nikah.. biar tau juga besan nya punya hati yg lapang
a yulaela_fa(Ayu Anfi): /Facepalm//Facepalm/ sabar sist... nnti kt buat ayah st ini lgsg dpt jackpot /Grin//Grin/
total 1 replies
Rieya Yanie
ayo jingga lekas siuman..tar kaget buka mata beda status..heheh
a yulaela_fa(Ayu Anfi): /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ kira² gmn ya reaksi jingga /Applaud/
total 1 replies
Zea Rahmat
thx ka dobel up nya 😀
a yulaela_fa(Ayu Anfi): sm² sist..
total 1 replies
Rieya Yanie
jangang dibuat meninggal kak...kasian jingga..
up lagi kak
a yulaela_fa(Ayu Anfi): sdh up 1 lg sist..
total 1 replies
Zea Rahmat
ayok galaksi ksh tau ke bapakmu klo langit hamilin biru kakanya senja.. jd biar tambah nyesel tuh Orion.. takutnya Orion mikir anres egois
a yulaela_fa(Ayu Anfi): thanks for supportnya
a yulaela_fa(Ayu Anfi): pelan² sist.. kt ksh moment galaxy sm jingga duyu xixixi/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Rieya Yanie
terkuak sudah teka tekinya..
orang yang sama
a yulaela_fa(Ayu Anfi): smg semua sgera terurai ya sist... termksh sdh mndkg
total 1 replies
Rieya Yanie
sedih banget bacanya...
jangan dibuat pak arnez dan istri meninggal thor..masih terlalu awal
a yulaela_fa(Ayu Anfi): tdk ada yg akn jd ubi kok kak.. mom alice & dad anres istirahat sejenak dl. biar kak biru mau balik katanya...
total 1 replies
Santo Ani
sangat bagus
Rieya Yanie
jangan dibuat meninggal sekarng kak dady anres dan momy
Rieya Yanie
biarkan jd keluarga cemara bahagia kak
Rieya Yanie
penasaran apa yg terjadi dgn Xbiru
Rieya Yanie
nah klo nanti kala mundur nyesel km athar
a yulaela_fa(Ayu Anfi): enaknya attar kt apakan ya ?/Casual/
total 1 replies
Rieya Yanie
bsok lagi kalau mau membela dengar dr 2.sisi
Rieya Yanie
laanjut kak
Rieya Yanie
bagus ceritanya
a yulaela_fa(Ayu Anfi): terimakasih kk. smg tdk mengecewakn & bs menjadi bacaan menemani di sela aktfitas /Smile/
total 1 replies
Rieya Yanie
ceritanya seru..

berasa jd anak sma lg
Rieya Yanie
mampir akau kak..semangat ya
SJR
Assalamu'alaikum, mampir thor saling suportnya 🙏
a yulaela_fa(Ayu Anfi): wa'alaikumussalam.. siap kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!