Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Waktu Terasa Cepat
" Oma nggak nyangka,kalau kamu adalah cucu yang tidak tahu diri, bisa-bisa nya kamu mengakusisi sebagian besar saham Mahardika, kamu mau menghancurkan Oma mu hahh..!!" bentak Oma Hanum tak terima
" Apa yang salah,lagi pula Mahardika Group masih ada di dalam genggaman tangan keturunan Mahardika yang asli." ucap Abian dengan santainya.
" Kamu juga Beni,kenapa kamu lebih memilih memihak dia hahh..?!!" bentak Oma pada Beni sang putra.
" Ibuuu ..walaupun aku memihak ibu ,tentu masih kalah pamor juga Buu..tapi,Beni bersyukur jika Abian bisa membuktikannya pada kita jika dia lebih sukses dari apa yang ada di otak kita selama ini,dan aku pun tak segan-segan untuk meninggalkan Mahardika Group,karena aku yakin tak ada lagi yang berani untuk mempengaruhi para pemenang saham untuk membelot." sindir Beni.
" Bulan depan Abian akan ke Indonesia dan kita akan menggabungkan Mahardika Group dengan AK Corp ." ucap Abian
" Kamu sudah mengurus serapih itu Abian untuk menghancurkan Oma?!!" tanya Oma Hanum dengan sinis.
" Itu kan sebenarnya yang anak kesayangan Oma harapkan ,aku akan kembali ke Indonesia dan dia dengan leluasa untuk mempengaruhi para pemenang saham,tapi... kelicikan nya itu nggak ada apa-apa nya sama kecerdikan keturunan Mahardika sesungguhnya.Jadi Oma,jika Oma masih ngotot untuk memasukkan Om Yudit ke perusahaan Mahardika silahkan saja,tapi ingat Oma... walaupun kami sudah tidak disini kalian harus ingat,mata Abi ada di mana-mana." ucap Abian langsung berlalu pergi.
.
.
.
Sebulan kemudian keputusan Abian kembali ke negara asalnya pun tidak hanya isapan jempol saja ,dia kembali ke Indonesia untuk pertama kalinya setelah hampir enam belas tahun dia tak menginjakkan kakinya di negara yang penuh dengan kenangan manis dan terpahitnya.
"Kita Langsung ke Rumah besar atau ke Apartemen den ?" tanya Mang Sapto pada Abian .
" Rumah Besar mang.." ucap Abian dengan cepat.
" Baik den.." ucap Mang Sapto yang sudah menggerakkan mobil Alphard putih itu.
" Kamu punya apartemen?" tanya sang mama menanggapi obrolan sang putra dengan orang kepercayaan nya.
"Eehh...iya, Apartment ku bersama Kiran.Karena memang aku jarang tinggal di Rumah Besar, kalaupun tinggal di sana pasti sebelum menikah dengan Kiran,setelah menikah sekali dua kali menginap di Rumah Besar saat teman-teman ku mengunjungi Abian." terang Abian mengingat kembali masa silam nya.
" Kiran sangat memanjakan kamu yaaa?" goda Papa Beni
" Hahaha..begitulah Pa ,apalagi kalau soal perut Kiran jagonya,suatu hari kalian akan bertemu dengan nya,aku yakin..
Tapi,jangan salah dia perempuan yang keras kepala juga." ucap Abian
" Hahaha...papa bisa bayangin kalau kamu akan kalah dengan segala Argument nya , walaupun begitu kalian pasti akan jadi pasangan debat yang seimbang." ungkap papi Beni.
.
.
.
" Mama,sebaiknya aku bawa motor mama saja yaa...?!" ucap Bia dengan memakai helm ke kepalanya.
" Jangan harap mama kasih kamu bawa motor, sayang...kamu belum 17th mana ada kamu punya SIM,KTP aja belum punya." omel Kiran.
Mendengar jawaban sang mama membuat Bia mengerucutkan bibirnya.
" Aku kan sudah dewasa mam,mama itu selalu menganggap ku selalu saja jadi anak kecil." protes Bia dengan menghentakkan kakinya meninggalkan mama nya yang sedang memakai sepatunya.
" Kamu tetap jadi anak kecil buat mama, karena itu kamu harus ada di bawah pengawasan mama..Ayoo !!" ucap Kiran yang sudah ada di atas motor matic nya siap mengantarkan sang putri ke Sekolah.
Motor itu pun berjalan menuju tempat dimana Bia sekolah.
" Mam,aku pulangnya ke rumah aunty Asti yaaa?" ucap Bia saat mereka masih di jalan
" Tapi,aunty Asti sibuk sayang.." ucap Kiran
" Hahhh...sibuk cari calon suami doang kok mam." jawab Bia dengan santainya
" Husttt....jangan begitu nak, kamu selalu saja ada aja alasannya tapi,janji jangan macam-macam pokoknya jangan menyusahkan aunty Asti ngerti?" ucap Kiran mengingat kan sang putri
" Yaahh ..nggak janji mah,tapi..Bia janji akan belajar dengan baik untuk menjadi seorang dokter hehehe.." ucap Bia dengan menampakkan wajah konyolnya.
" Abiaaaa!!" pekik Kiran yang meneriaki putrinya
"Bye mom....!!" teriak Bia berlari masuk dalam gerbang sekolahnya.
Melihat tingkah putrinya membuat Kiran gelengan-geleng kepala,Kiran berpikir bahwa jika dulu tak bertemu Mak Leha,dia nggak tahu bagaimana nasib bocah itu,walaupun sampai umur nya yang hampir masuk 15th dia kewalahan menghadapi perangai anak itu. membesar kan Bia dari bayi sampai kemarin saja masih di bantu Mak Leha, sekarang hanya dia yang harus mengurus anak itu,belum lagi Bia yang punya riwayat sakit yang tak biasa anak lain hadapi.Anak itu mang tahan dengan omongan nyinyir orang,berantem pun di layani,tapi..jika hujan tubuhnya langsung drop dia tak bisa kena air hujan..Oh sungguh aneh anak seorang Abian itu.
" Perasaan waktu hamil dia itu nggak kayak ulet keket gitu,kenapa dia lahir nggak bisa diem banget sih..ada aja yang dia lakukan,hemmm...sabar Kiran ..sabar.." gumam Kiran pada dirinya sendiri.
.
.
.
Sore hari seorang Abian Mahardika memutuskan mengendarai mobilnya sendiri, entahlah rasanya dia ingin menikmati suasana kesendirian nya rasanya otaknya sangat lelah,selama enam belas tahun dia tak berhenti bekerja walaupun hanya untuk libur sehari pun dia merasa enggan,karena memang dia harus mengembangkan AK Corp perusahaan yang dia bangun dari nol semenjak SMA yang di bantu oleh sahabatnya Vian dan dua sahabatnya lagi juga membantu nya namun,mereka di kantor-kantor cabang kalau Vian yang sudah tentu di Kantor pusat AK Corp saat ini akan menjadi AK'Mahardika Group.
Mobil Abi bergerak sedikit menjauh ke arah luar kota tepatnya daerah bogor,namun..saat di daerah yang menurutnya menjadi jalan singkat menuju tempat tujuannya,melihat seorang gadis dengan wajah terlihat sombong namun,kesan melas yang masih terlihat .
Abian menepikan mobilnya dan berhenti,dia memperhatikan gadis itu sepertinya punya masalah dengan motor yang dia bawa.
Abian turun dari motornya dan mendekati gadis cantik itu yang terlihat sangat kacau.
"Ada apa dengan motor kamu?" tanya Abian pada gadis itu.
" Ban motor ku bocor." jawab nya dengan bahasa yang masih medok logat jawanya.
" Bisa saya bantu?" tanya Abian dengan hati-hati.
" Om mau bantu, Alhamdulillah..tapi,gimana Om kan disini jauh dari tambal ban." ucap gadis itu dengan polosnya.
"Sebentar lagi orang saya akan kesini dan memperbaiki nya." ucap Abian dengan cepat.
Tak lama benar saja sebuah motor dengan dua orang datang dan beberapa saat bicara dengan Abian dan membawa motor itu,untuk di perbaiki.
" Motor aku mau di bawa kemana Om?" tanya gadis itu mulai panik.
"Tenang nona,mereka orang suruhan saya dan akan bawa motor kamu ke bengkel terdekat .Sekarang kamu naik ke mobil saya,ke bengkel tempat motor kamu di perbaiki." ucap Abian.
" Tapi ..
" Saya bukan orang jahat,Ayo..kita ke...
Kruyuk..
Sial bener cacing di dalam perut gadis itu tak bisa diajak kompromi dengan tak sopannya dia demo.
"Hahaha...kamu lapar gadis kecil?"tanya Abian memandang wajah gadis ayu itu.
"Hehehe ..iya Om," jawab gadis itu dengan menggaruk kepalanya yang tidak merasa gatal.
" Sudahlah ,ayok naik ke mobil..kita cari makan dulu,sambil menunggu motor kamu di bengkel." ucap Abi.
Dengan sedikit ragu gadis itu masuk dalam mobil Abian.Dengan cepat Abian melajukan mobilnya ke tempat makan yang tidak terlalu jauh dari bengkel tempat motor gadis itu berada.
Bersambung
Duarrrr.....terkejut semua