NovelToon NovelToon
Jodoh Berawal Dari Mimpi

Jodoh Berawal Dari Mimpi

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial
Popularitas:397.9k
Nilai: 4.5
Nama Author: Aisy Zahra

Reffan Satriya Bagaskara, CEO tampan yang memiliki segalanya untuk memikat wanita. Namun, sejak seorang gadis mengusik mimpinya hampir setiap hari membuat Reffan menjadikan gadis dalam mimpinya adalah tujuannya. Reffan sangat yakin dia akan menemukan gadis dalam mimpinya.
Tanpa diduga terjebak di dalam lift membuat Reffan bertemu dengan Safira Nadhifa Almaira. Reffan yang sangat bahagia sekaligus terkejut mendapati gadis dalam mimpinya hadir di depannyapun tak kuasa menahan lisannya,
“Safira…”
Tentu saja Safirapun terkejut namanya diucapkan oleh pria di depannya yang dia yakini tidak dikenalnya. Reffan yang mencari dan mengikuti keberadaan Safira di hotel miliknya harus melihat Bagas Aditama terang-terangan mendekati Safira.

Siapakah yang berhasil menjadikan Safira miliknya? Reffan yang suka memaksa atau Bagas yang selalu bertindak agresif?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisy Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kerikil-kerikil

Reffan mengantarkan Safira pulang ke rumahnya. Tentunya ada sopir di belakang kemudi. Safira pasti akan menolak jika hanya berduaan dengan Reffan.

Safira sudah akan menutup pintu pagarnya saat Reffan keluar dari mobilnya.

"Besok pagi aku jemput, aku antar ke kantor. Mobilmu kan masih di kantor." Suara datar Reffan mengalihkan perhatian Safira yang hendak mengunci pagar rumahnya.

"Tidak perlu pak, saya bisa pesan kendaraan on line." sahut Safira.

"Kamu menolak semobil berdua denganku malah mau berduaan dengan sopir mobil on line hem?" Suara Reffan sudah meninggi.

Safira terkejut dengan reaksi Reffan sampai tak sanggup mengeluarkan kata-kata.

"Aku jemput. Jangan berani-berani berangkat lebih dulu." Reffan sudah melangkahkan kakinya memasuki mobil hitamnya.

Safira tak mengiyakan ataupun menolak. Karena dia tahu apapun yang sudah Reffan katakan tidak ingin dibantah lagi. "Selamat Safira, laki-laki tadi adalah calon suami kamu. Selamat menikmati." Safira tertawa miris di dalam hatinya.

Sementara di sebuah kamar hotel, seorang gadis berambut pirang melempar semua barang miliknya yang berada di jangkauannya. Dia melampiaskan kekesalannya pada apapun yang dipegangnya. Rasa marah, kalah, cemburu bercampur menjadi satu di dalam dadanya.

"Bagaimana bisa dia memilih gadis gak modis itu. Apa yang dilihat Reffan darinya. Dilihat dari sisi manapun aku jelas lebih unggul, laki-laki normal tak akan sanggup berkedip saat melihatku. Dan kau Reffan, bagaimana kau bisa mengatakan hanya berselera pada gadis kampungan itu. Aaahhh." Teriakan gadis itu memenuhi ruangan yang hanya ada dia di sana.

Claudia Maharani. Dia jelas bukan satu-satunya gadis yang berusaha menarik Reffan agar memeluknya. Tapi Claudia, mungkin satu-satunya gadis yang tak pernah menyerah untuk mendapatkan perhatian Reffan. Claudia bukan gadis tak berpendidikan, bahkan dia adalah adek kelas Reffan saat menempuh pendidikan S2 di Inggris. Bedanya saat itu Claudia baru menempuh S1nya. Claudia adalah anak dari teman papa Rendra mereka pernah bertemu saat Wedding Anniversary orang tua Reffan dan sejak saat itu Claudia jatuh hati pada Reffan, ah bukan jatuh hati lagi, gadis itu sudah terobsesi pada sikap dingin Reffan.

Reffan dan Claudia pernah dekat saat di Inggris. Reffan hanya menghargai sebatas Claudia adalah anak dari teman papanya, sementara Claudia menganggap Reffan adalah laki-laki yang tertarik padanya. Namun lambat laun, Reffan menghindarinya karena pergaulan Claudia yang terlalu bebas menurut Reffan. Walaupun hidup di luar negeri, Reffan tetap berusaha tidak melampaui batas. Wajah mamanya selalu terbayang, apalagi mama Raisa yang selalu menghubungi Reffan hampir setiap hari. Reffan sangat menyayangi mamanya dan tidak ingin menjadi anak laki-laki yang mengecewakan mamanya.

"Aku menyusulmu ke Surabaya. Tapi kau malah melamar gadis lain malam itu. Dan tadi kata-katamu sudah sangat menghinaku Reffan. Aku tidak akan kalah dengan gadis kampungan itu. Lihat Safira, kau akan menyesal sudah bermimpi menjadi istri Reffan Satriya Bagaskara." Gadis itu tersungkur di atas kasur empuk dengan posisi tengkurap, lalu nafasnya yang terengah-engah perlahan kembali teratur dengan mata yang terpejam.

"Claudia ada di sini?" Mama Raisa terkejut saat meminum susu hangat di tangannya, cangkir berisi susu itu di taruhnya kembali di meja.

"Hem." Jawab Reffan singkat.

"Saat ini, Reffan dan mama Raisa sedang menikmati sarapan di pinggir kolam renang hotel.

"Anak itu. Kenapa jadi norak begitu sih. Mengejar-ngejar laki-laki sampai tidak mempedulikan urat malunya." Sejak dulu mama Raisa tidak terlalu suka dengan Claudia yang terlihat genit dan agresif di dekat Reffan.

Reffan tak menyahut menyelesaikan menghabiskan coklat hangat di cangkirnya.

"Ma, Reffan berangkat dulu ya." Reffan mendekati mamanya mencium pipi orang kesayangannya itu.

"Mau kemana? Ini masih terlalu pagi kan?"

"Menjemput lalu mengantar Safira ke kantornya. Mobilnyakan masih ada di kantor."

"Dia sudah tahu akan kamu jemput. Nanti Safira malah sudah berangkat bagaimana?"

"Dia gak akan berani berangkat. Reffan sudah mengancamnya kemarin. Haha..." Reffan tertawa senang.

"Duh, kasihan banget deh Safira..." Mama Raisa ikut tertawa bersama Reffan.

Reffan sudah berada di depan rumah Safira. Dan benar saja setelah memastikan mobil Reffan yang datang, Safira terlihat keluar dari rumahnya lalu mengunci pintu dan pagar.

"Selamat pagi Safira. Hari ini pasti sangat indah karena di awali dengan melihat wajahmu."

"Wa'alaikumsalam." Safira malah menjawab salam yang tidak diucapkan oleh Reffan

Reffan tersenyum melihat wajah Safira. Sebenarnya Reffan sudah ingin menyerbu Safira dengan ciuman selamat pagi. Tapi apa daya, demi agar Safira tidak menamparnya, Reffan akan menahannya, bukankah hanya tinggal beberapa hari lagi.

"Assalamu'alaikum Safira." Reffan mengucap salam dengan benar.

"Wa'alaikumsalam." Balas Safira.

"Safira, mama memintamu melakukan perawatan pra nikah di hotel, katanya agar kamu lebih rileks dan..." Perkataan Reffan sudah dipotong Safira.

"Terimakasih. Tapi maaf tidak perlu Pak."

"Kenapa? kamu bisa datang setelah kerja. Ini agar nanti kamu..." Safira memotong lagi perkataan Reffan.

"Saya akan ke salon muslimah langganan saya pak. Iya saya akan ke sana saja." Wajah Safira sudah memerah, Safira berbicara tanpa menatap Reffan, dia lebih memilih membuang pandangannya ke luar jendela. "Berhentilah membahas perawatan pra nikah pak. Kenapa anda tidak malu mengatakannya." Safira bergumam di dalam hatinya.

"Baiklah kalau begitu. Pastikan kamu mendatanginya ya. Saya kan juga senang kalau kamu perawatan." Reffan sudah tersenyum nakal menahan tawa mengintip wajah Safira yang pasti sudah merona menggemaskan.

Safira tidak menimpali lagi. Hanya hatinya yang mengumpat kesal.

Setelah sampai di depan lobby. "Terimakasih." Safira segera keluar tanpa menoleh ke arah Reffan.

Reffan langsung terbahak-bahak saat pintu mobil ditutup kasar oleh Safira. "Ah, menyenangkan sekali menggodamu Safira. Wajahmu yang kesal itu sangat menggemaskan sekali."

Safira sudah melangkahkan kakinya dengan cepat menyusuri lobby dan langsung menuju ruang kerjanya. "Semoga tidak ada lagi yang membuatku kesal hari ini." Do'anya di dalam hati.

Tapi sepertinya. Masih ada laki-laki yang tidak akan melepaskannya begitu saja pagi ini.

"Safira."

"Pak Bagas."

"Maaf pak, saya harus masuk ruangan."

"Jadi karena ini kamu memilih laki-laki itu."

"Maaf, saya harus masuk ruangan sekarang." Safira tidak ingin terlibat pembicaraan apapun lagi dengan Bagas.

"Kamu luar biasa Safira. Munafik!"

Safira menghentikan langkahnya. Tangannya mengepal mendengar ada yang mengatainya munafik. Bukankah itu sudah sangat keterlaluan. Safira membalikkan badannya menghadap Bagas, demi mendengar kata-kata apalagi yang akan menyulut panas di dadanya.

"Kamu berperan seolah kamu gadis baik-baik. Wanita berjilbab yang solehah. Tapi lihat, kamu sudah diantar oleh mobil mewah pagi hari. Karena itukan kamu memilihnya. Karena laki-laki itu kaya, kamu suka mendekati pria kaya sepertinya."

Demi apapun juga. Safira sudah sangat menahan diri untuk tidak mengayunkan tangannya ke wajah pria di depannya.

"Kenapa diam saja, tidak bisa membela diri karena semua yang aku katakan benar. Berapa yang ditawarkan dia padamu hem?"

Sekarang Safira sudah tak ingin menampar lagi pria di depannya. Dia sudah berpikir untuk meninjunya dengan tangan terkepal yang mulai terangkat.

"Maaf jika saya menyakiti anda Pak Bagas. Terimakasih atas semua ucapan anda. Teko berisi susu tak mungkin mengeluarkan air comberan. Terimakasih saya jadi tahu sekotor apa hati anda dari kata-kata yang anda keluarkan tadi." Safira mengatakannya dengan bibir bergetar menahan amarah dari dadanya yang terasa panas. Kakinya dilangkahkan dengan cepat menjauh dari pria yang sudah membakar dadanya. Kemarin malam Claudia, pagi ini Bagas. "Kenapa ada saja kerikil-kerikil sandungan?" Safira menahan rasa panas yang mulai menjalar di matanya.

Bagas mematung. Tadinya dia pikir akan lega setelah mengatai Safira, dia sangat marah melihat Safira datang diantar mobil mewah hitam yang mengkilap itu. Nyatanya sekarang justru dia yang terpukul, Safira menyamakannya dengan air comberan.

1
ione
Luar biasa
Budhiarty Sayekti
Kecewa
etihajar
bego s safira MH gretsn ko y goblok
etihajar
ngomong SM suami bukan diem sj oon
etihajar
salah senditi so kuat orang MH bilang udh punya suami trs berhenti kerja pinter y tp oon
Mei Mei
Luar biasa
etihajar
heh Safira ke ank ank kecil lebay dikit2 kabur orang MH denger dulu penjelasan reffan
etihajar
tp shafira jgn so kuat kmu trblslu dingin SM reffsn sifat nya,,jgn mntang punya bela diri
etihajar
reffan bnr2 serius bgtt y,,ad g sstunlg cowok model reffan Thor buat aq 🤣🤣
Saudah Hafifah
mngkin ketika membelai kulit tangan TDK bersentuhan yaa..Krn di lapisi kain mukenah nya...secara SDH punya wudhu kan jd batal bila kulitnya bersentuhan...
secara pasangan menikah itu halal tp BKN muhrim jd ttp membatalkan wudhu...
RJ 💜🐑
good😍😍😍❤❤
dheey
pengen nampol si virus. hih....
dheey
gercep ya fan...
dheey
pasal 1 boss selalu benar
pasal 2 boss salah, kembali ke pasal 1
wkwkwkwk
Cici w
reffan modus
Indrijati Saptarita
cerita bagus.... lanjuuuuuutt dg karya yg bagus lagiiii....
makasi yaa....
aisyzahra: sama2 kk. Terima kasih dukungannya..
total 1 replies
biby
akhirx tamat novel bagus konflikx jg normal2 saja tdk trlalu d buat2
sukses terus utk outhorx semangat selalu utk berkarya lbh baik lg
aisyzahra: terimakasih kakak dukungannya
total 1 replies
Syiffa Fadhilah
Alhamdulillah,,,happy ending.
next kisah anak² reffan lagi ya thor😁
aisyzahra: hehe... masih kecil2 anaknya 😅
total 1 replies
aisyzahra
Alhamdulillah tamat.
Terimakasih semua sudah mendukung dan membaca hingga akhir.
Sempetin nengok novel Jejak di Pipi Membekas di Hati ya 😉
Indrijati Saptarita
duuhhh koq pinsan safira nya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!