NovelToon NovelToon
Mencintaimu Apa Adanya

Mencintaimu Apa Adanya

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Patahhati / Mengubah Takdir
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Ditinggalkan di hari pernikahan membuat Abigail, gadis yang memiliki berat badan berlebih memutuskan untuk berubah. Dibantu seorang teman lama yang sudah menyukainya sejak lama, Abigail mewujudkan keinginannya untuk memiliki tubuh ideal tapi sahabat yang dia anggap sebagai sahabat baik, berusaha menghalangi langkahnya. Disaat keinginan itu sudah terwujud, Abigail berubah menjadi gadis cantik dan pada saat itu sang mantan kembali dan ingin memperbaiki hubungan mereka. Akankah Abigail menerima ajakan sang mantan sedangkan secara diam-diam, ada seorang pria yang begitu tulus mencintai dirinya. Antara cinta lama dan cinta baru, yang mana akan dipilih oleh Abigail?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 31

Abi menunduk karena malu, sedangkan Justin memandanginya sambil menahan tawa. Dia sungguh tidak menyangka Abigail akan berpikir seperti itu. Tapi di sanalah letak daya tarik Abi, dia tidak memiliki pikiran buruk pada siapa pun. Kepolosan yang Abi punya membuatnya jatuh cinta dan membuatnya menyukai gadis itu begitu lama.

Kedua orangtuanya tahu siapa gadis yang dia sukai, mereka bahkan berpikir dia gila hanya terpaku pada satu orang gadis. Justin cuek saja, dia tidak tertarik pada gadis mana pun selain Abigail. Walau tidak dipungkiri dia mencoba menjalin hubungan dengan beberapa gadis selama tinggal di luar negri, tapi entah kenapa dia menginginkan Abigail sebagai pendamping hidupnya.

Mencari Abigail adalah proritas utama setelah dia sukses, tentu agar dia bangga pada dirinya sendiri di hadapan gadis yang dia sukai. Kesuksesan yang dia raih juga termotivasi untuk menjadi pria yang pantas untuk Abigail. Oleh sebab itu dia tidak menyia-nyiakan kesempatan saat acara reuni. Dia datang ke sana memang untuk bertemu Abigail.

Abi meneguk anggurnya, dia lupa pesan sang ayah. Dia bahkan sudah menghabiskan dua gelas, itu karena dia malu. Justin tidak tahu sama sekali jika Abigail tidak bisa mengkonsumsi alkohol, wajah gadis itu bahkan sudah memerah.

Kepala Abi mulai pusing, pandangannya jatuh pada gelas anggur yang sudah kosong. Gawat!

"Justin, ayo kita pulang," ajak Abigail.

"Kenapa? Apa kau sudah bosan?" tanya Justin.

"Tidak, kepalaku sakit," Abi memegangi kepalanya, matanya kembali menatap gelas anggur yang sudah dia habiskan. Sial, dia lupa. Sebaiknya dia segera pulang, jangan sampai dia pingsan di jalan sebelum tiba di rumah.

"Apa kau baik-baik saja?" Justin mendekatinya dan terlihat khawatir.

"Maaf, aku lupa jika aku tidak boleh mengkonsumsi alkohol."

"Kau mabuk?" tanya Justin, sedangkan Abi mengangguk.

Justin meraih botol anggur, kadar alkoholnya begitu rendah tapi sepertinya Abi memang tidak bisa mengkonsumsi alkohol.

Abi beranjak dari tempat duduknya, dia tampak sempoyongan bahkan tangannya mencengkeram meja dengan erat. Jangan sampai dia tumbang, jika sampai hal itu terjadi maka dia akan malu luar biasa.

"Hei, jangan dipaksa," Justin mendekatinya dan meraih tangannya.

"Maaf, aku mau pulang. Aku takut pingsan dan merepotkan dirimu."

"Baiklah tapi pelan-pelan," Justin meraih sebotol air mineral yang ada di atas meja dan setelah itu dia membantu Abigail dan membawanya keluar dari restoran.

Kepala Abigail semakin pusing, bahkan dia merasa pandangannya berputar. Tidak, dia harus bertahan dan tidak boleh pingsan apalagi mereka sudah berada di dalam lift saat ini.

"Maaf Justin, aku merepotkan," ucapnya. Dia berusaha bicara agar kesadarannya tetap ada.

"Tidak perlu minta maaf, aku yang seharusnya mengucapkan kalimat itu karena aku tidak tahu jika kau tidak bisa mengkonsumsi alkohol. Sepertinya aku belum mengenalmu dengan baik," ucap Justin.

"Ya, aku benar-benar payah. Hanya sedikit anggur sudah membuat aku mabuk."

"Sudahlah, aku pasti akan mengantarmu pulang. Aku tidak mau ayahmu menganggap aku sebagai pria tidak baik. Aku harus memberikan kesan baik agar ayahmu tidak membenci aku."

"Kenapa?" tanya Abigail tidak mengerti.

"Kau akan tahu suatu saat nanti."

Abi diam, dia malas berpikir karena kepalanya semakin terasa sakit. Justin bahkan memapahnya dengan susah payah saat keluar dari lift. Berat badan Abi membuatnya sempoyongan saat berjalan.

Justin meminta jasa parkir untuk mengambil mobilnya. Dia sangat bersyukur Abi tidak muntah dan tumbang saat berada di lift. Dia bahkan sangat bersyukur Abi masih bisa menopang tubuhnya dan tidak roboh. Jika sampai hal itu terjadi maka dia angkat tangan.

Kepala Abi semakin pusing, pandangannya juga semakin buram. Dia merasa sudah tidak kuat lagi, sepertinya Justin harus memanggil jasa Buldozer. Di saat dia berpikir demikian, mobil Justin berhenti di hadapan mereka. Justin meminta jasa parkir untuk membantunya membawa Abi ke mobil. Jangan sampai Abi tumbang dan menimpa dirinya, bisa-bisa dia menjadi burger yang terinjak.

Setelah memberikan beberapa dolar kepala jasa parkir, Justin masuk ke dalam mobil. Abi tampak memejamkan mata, itu karena kepalanya yang semakin terasa sakit.

"Abi, apa kau baik-baik saja?" tanya Justin.

"Kepalaku sakit," jawab Abigail.

"Baiklah, aku akan membelikan obat untukmu," ucap Justin, sedangkan Abi menjawab dengan anggukan.

Justin membawa mobilnya pergi dari hotel, sebaiknya dia mengantar Abi pulang setelah mabuknya reda. Dia tidak mau ayah Abi memukul wajahnya akibat salah paham. Jangan sampai ayah Abi mengira dia sengaja melakukan hal itu sehingga dia dibenci oleh kedua orangtua Abi.

Justin membawa mobilnya dengan cepat, mencari apotek terdekat. Abi seperti sudah tertidur karena pengaruh alkohol. Justin bahkan meninggalkan gadis itu di dalam mobil saat dia sudah menemukan apotek. Lagi pula tidak akan ada yang bisa yang menculik Abi. Jika ada dia akan memuji nyali pencuri itu.

Obat untuk penghilang mabuk sudah di dapatkan. Justin kembali ke mobilnya, matanya menatap lama Abigail yang sedang tertidur. Jika dia tahu Abi tidak bisa mengkonsumsi alkohol maka dia tidak akan memesan anggur.

"Abi, minum obat ini terlebih dahulu," ucap Justin tapi Abigail diam saja.

Justin kembali memandanginya bahkan menyentuh tangannya. Apa Abi tertidur? Itu bisa saja terjadi tapi dia harus membangunkan Abigail agar gadis itu bisa meminum obatnya untuk menghilangkan mabuknya. Tidak mungkin mereka akan berada di mobil selama semalaman.

Karena Abi tidak juga bangun saat dia dipanggil, Justin diam karena dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Matanya tidak lepas wajah Abi. Menurutnya Abigail gadis yang cantik, dia juga lucu. Dia akan berusaha mendapatkan gadis itu dan dia tidak boleh gagal. Dia juga tidak akan membiarkan pria yang bernama Harold itu menghina Abi, jika sampai dia tahu maka dia tidak akan ragu untuk membalas penghinaan yang dia berikan pada Abi.

Mata Justin melihat sana sini, melihat keadaan parkiran di sana. Tempat itu sepi, tidak ada terlihat siapa pun. Justin mendekati Abigail dan tanpa gadis itu ketahui, sebuah ciuman mendarat di dahinya. Justin tampak gugup, sial. Dia sudah bagaikan seorang pencuri tapi ya, dia mencuri sebuah ciuman dari Abigail. Entah kenapa dia jadi menyesal, seharusnya dia mencium bibirnya tadi.

Justin diam, sebaiknya dia tidak melakukan lebih dari pada itu. Jangan sampai Abi tahu lalu gadis itu membenci dirinya. Sebaiknya dia membangunkan Abi karena hari sudah semakin malam, dia tidak mau kedua orangtua Abigail memiliki pandangan buruk tentang dirinya.

Justin kembali mencoba membangunkan Abigail, cukup lama dia berusaha dan pada akhirnya Abigail terbangun dengan sakit kepala yang semakin menjadi.

"Siapa kau?" tanya Abi saat melihatnya.

"Hei, aku Justin. Kau mabuk, minum obat ini terlebih dahulu," Justin memberikan obat yang sudah dia siapkan kepada Abigail.

"Justin?" Abi mengernyitkan dahi.

"Ya, Justin. Minum dulu obatnya."

"Aku kira kau Spiderman yang akan menggendong aku pulang," Abi mengambil obat yang diberikan oleh Justin dan meminumnya dengan cepat.

Justin terkekeh, apa Abigail penggemar Spiderman?

"Apa sudah lebih baik?" tanya Justin setelah Abi meminum obatnya.

"Ya, maaf merepotkanmu," Abi bersandar di kursi, untuk meredakan nyeri di kepalanya yang berangsur reda.

"Baiklah, jika begitu aku akan mengantarmu pulang. Aku tidak mau kedua orangtuamu salah paham padaku."

Abi hanya mengangguk, sedangkan Justin menjalankan mobilnya. Mereka diparkiran itu hampir satu jam, dia bahkan berpikir akan menghubungi ayah Abigail jika gadis itu belum juga bangun. Membawa Abi pulang ke rumahnya menjadi pilihan terakhir tapi untungnya dia tidak perlu melakukan hal itu.

Keadaan Abi sudah semakin membaik, itu berkat obat yang diberikan oleh Justin. Duduknya bahkan sudah tegak, dia semakin merasa tidak enak hati. Semoga saja Justin tidak jera.

Mobil yang dibawa Justin sudah berhenti, karena mereka sudah tiba di rumah Abigail. Gadis itu tampak canggung dan malu-malu saat hendak turun dari mobil.

"Terima kasih malam ini Justin, maaf aku merepotkan," ucapnya.

"Tidak apa-apa, aku yang seharusnya berterima kasih."

"Semoga kau tidak jera karena sudah mengajakku," ucap Abi lagi.

"Tentu tidak, masuklah, sudah malam."

"Thansk, good night," Abi turun dari mobil dan melambaikan tangan. Gadis itu berlari kecil menuju rumahnya, sedangkan Justin belum beranjak dan masih melihatnya.

Justin tersenyum saat ayah Abigail membuka pintu untuk putrinya. Tangan Justin bermain di dagu, tidak buruk. Lain kali dia akan mengajak Abi makan malam bersama lagi. Justin membawa mobilnya dan pulang, saat dia kembali dia pasti akan diintrogasi oleh ayah dan ibunya.

1
Serena ketchum/ family ketchum
Abi polos bgt
klara
klara
suka ceritanya singkat jelas padat😁
Nur Hidayanto
Luar biasa
Nur Hidayanto
Lumayan
Dewi Sri
salut sama ortu justin
Dewi Sri
Aku suka
Dewi Sri
Hadir saya suka ceritanya
Nurlaila Hasan
kereeen,, aku suka yg partnya ga trlalu panjang,, jga alur critanya ga bertele tele,,
Nurlaila Hasan
suka
Hamliah Lia
keren pke bngt
Hamliah Lia
keren kak cerita ya bagus/Heart//Heart//Heart/
Hamliah Lia
senjata Ema" centong nasi ya kak
Katherina Ajawaila
keren thour, ceritanya. sukses selalu thour🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Katherina Ajawaila
akhir Abigael bahagia , 🥰
Katherina Ajawaila
Sarah PD amat, mana mau Justin sm tukang teh celup. 😒
Katherina Ajawaila
kel, pecundang udh meludah di jilat lagi 😡
Katherina Ajawaila
telan situ muntah mu sendiri. 😜
Katherina Ajawaila
muntah2 lo sarah sm harold
Katherina Ajawaila
telat Harold kemana aja selama ini, balik aja sm pecundang jalang mu😖
Katherina Ajawaila
Sultan mah jauh pola pikirnya dr pada OKB, sabar Abi pasti indah pd waktu nya 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!